commit to user 20
Tabel 2.4 Gradasi
Blackwater Valley Route
BVR Gradasi BVR
1
Gradasi BVR modifikasi
2
Ukuran saringan mm
lolos Ukuran saringan yang
digunakan di laboratorium mm
lolos 14
10 6,3
3,35 0,075
100 90-100
40-55 8-16
3-6 12,7
9,5 4,75
2,36 0,075
100 89
20 9
4
Sumber :
1
Child, 1999,
2
Silaen, 2005
c. Kebersihan Agregat
Yang dimaksudkan adalah kebersihan agregat dari debu dan zat organik. Agregat yang mengandung zat-zat organik akan memberikan pengaruh yang tidak baik
pada kinerja perkerasan, yaitu mengurangi daya lekat antara aspal dengan agregat. Agregat kasar yang kotor dan berdebu, yang mempunyai partikel lolos ayakan No.
200 0,075 mm lebih besar dari 1 tidak boleh digunakan. Dalam penelitian ini, kebersihan agregat dari material galian Desa Koripan dapat dilakukan dengan
mencuci dan menjemur material untuk menghilangkan debu atau tanah yang melekat serta zat organik lainnya.
d. Ketahanan Agregat
Dalam campuran perkerasan, batuan harus mempunyai daya tahan yang cukup terhadap pemecahan
crushing
, penurunan mutu, dan penguraian. Agregat yang akan digunakan pada lapis perkerasan harus lebih kuat dari agregat yang akan
digunakan pada lapis di bawahnya, karena lapisan perkerasan akan menerima beban dan benturan akibat beban lalu lintas. Kekerasan agregat dinilai dengan
menggunakan pengujian abrasi Los Angeles.
e. Bentuk Agregat
Bentuk agregat dapat mempengaruhi cara pengerjaan campuran perkerasan dan stabilitas perkerasan yang dibentuk oleh agregat tersebut. Agregat memiliki
commit to user 21
berbagai bentuk antara lain bulat
rounded
, kubus
cubical
, lonjong
elongated
, pipih
flaky
dan tak beraturan
irregular
. Dalam perkerasan jalan, agregat berbetuk kubus paling baik untuk digunakan karena menghasilkan daya
penguncian
interlocking
yang lebih besar.
f. Tekstur Permukaan Agregat
Gesekan yang timbul antar partikel juga menentukan stabilitas dan daya dukung dari lapisan perkerasan. Besarnya gesekan dipengaruhi oleh jenis permukaan
agregat yang dapat dibedakan atas agregat yang permukaannya kasar, agregat yang permukaannya halus, agregat yang permukaannya licin dan mengkilap, dan
agregat yang permukaannya berpori. Pada campuran dengan aspal, ikatan antar partikel dengan aspal akan lebih baik pada agregat dengan permukaan kasar
dibandingkan dengan agregat dengan permukaan halus.
g. Kelekatan terhadap Agregat