Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian

commit to user 3 perkerasan lentur. Dalam penelitian ini perkerasan lentur yang digunakan adalah aspal porous. Indonesia memiliki 2 musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan dimana saat musim penghujan akan memiliki curah hujan yang tinggi, permasalahan di negara yang memiliki curah hujan yang tinggi pada saat ini adalah sering terjadinya aquaplaning yang berakibat roda tidak dapat berputar sempurna menyentuh permukaan perkerasan sehingga sangat berbahaya bagi para pengguna perkerasan lalu lintas dengan kecepatan yang tinggi. Jenis perkerasan aspal porous merupakan teknik pelapisan permukaan jalan yang sangat inovatif, karena mudah meloloskan air masuk ke lapisan atas wearing course secara vertikal dan horisontal melalui pori-pori udara kapiler atau dengan menggunakan saluran samping dan lapis perkerasannya sebagai sistem drainase. Bukti bahwa aspal porous ini sangat baik untuk melapisi jalan yaitu sangat efektif untuk meningkatkan keselamatan lalu lintas jalan raya pada kondisi cuaca yang sangat buruk hujan deras dan licin, mengurangi hydroplaning dan mempunyai skid resistance yang baik sehingga pada saat kecepatan tinggi, roda tidak mudah slip. Selain itu juga mengurangi kebisingan dan kesilauan pada malam hari Hardiman, 2005.

1.2 Rumusan Masalah

a. Bagaimanakah nilai karakteristik aspal porous dengan agregat material galian dari Desa Koripan, Matesih? b. Bagaimanakah perbandingan nlai karakteristik aspal porous dengan agregat material galian dari Desa Koripan, Matesih dibandingkan dengan nilai karakteristik aspal porous dengan agregat batu pecah Masaran. commit to user 4

1.3 Batasan Masalah

a. Aspal keras yang digunakan adalah aspal keras dengan penetrasi 6070. b. Material galian yang digunakan sebagai agregat dan filler berasal dari Desa Koripan, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar. c. Filler yang digunakan adalah material lolos saringan 200. d. Gradasi yang digunakan adalah Gradasi BVR Blackwater Valley Route . e. Variasi kadar aspal yang dipakai adalah 3, 3,5, 4, 4,5, 5,5,5 dan 6. f. Pengujian fisik terhadap material galian dilakukan sebelum material digunakan sebagai bahan perkerasan meliputi uji abrasi, uji penyerapan air, dan uji berat jenis. g. Pengujian kimia dan petrografi tidak dilakukan dalam penelitian. h. Pengujian menggunakan metode Marshall , ITS Indirect Tensile Strength , UCS Uncofined Compressive Strength , dan pengujian Permeabilitas i. Penelitian ini bersifat eksperimental di Laboratorium Perkerasan Jalan Raya Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta. j. Hasil penelitian terdahulu yang digunakan antara lain penelitian silaen,2005, wardhani,2006 dan kurniawan,2006 yang menggunakan agregat produksi PT Bangun Persada Kontraktor, Masaran, Sragen. Semua penelitian di lakukan di Laboratorium Perkerasan Jalan Raya Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

1.4 Tujuan Penelitian

a. Mengetahui nilai karakteristik aspal porous dengan agregat material galian dari Desa Koripan, Matesih. b. Mengetahui perbandingan nilai karakteristik aspal porous dengan agregat material galian dari Desa Koripan, Matesih dibandingkan dengan nilai karakteristik aspal porous dengan agregat batu pecah Masaran. commit to user 5

1.5 Manfaat Penelitian