commit to user 18
pemisahan ataupun pemecahan. Selain itu, distribusi ukuran butir dalam  material galian  relatif  merata  dengan  rentang  yang  dekat  dan  saling  mengisi  satu  dengan
lainnya.
Identifikasi karakteristik agregat memberikan pengaruh pada campuran aspal atau perencanaan  perkerasan,  termasuk  di  dalamnya  yaitu  gradasi  dan  ukuran  butir,
kebersihan,  bentuk  partikel,  tekstur  permukaan,  kekuatan  dan  kekerasan,  berat jenis, dan kelekatan terhadap aspal.
a. Ukuran Butir
Ukuran  agregat  dalam  suatu  campuran  beraspal  terdistribusi  dari  pengukuran besar sampai yang kecil. Berdasarkan ukuran butirannya agregat dapat dibedakan
atas agregat kasar, agregat halus, dan bahan pengisi
filler.
Tabel 2.3 Jenis agregat berdasarkan ukuran butirannya No
Jenis Agregat
The Asphalt Institute MS-2 Depkimpraswil
Bina Marga
1 Agregat
Kasar No. 8 2,36 mm
No. 4 4,75 mm 2
Agregat Halus
No. 8 2,36 mm No. 4 4,75 mm
3 Pengisi
Filler Lolos No. 30 0,60 mm
75 lolos No. 200 0,075 mm
Sumber: Sukirman, 2003
b. Gradasi
Gradasi agregat adalah distribusi dari variasi ukuran agregat. Gradasi agregat akan mempengaruhi  besarnya  pori  dan  sifat  workabilitas  dalam  campuran.  Gradasi
agregat  diperoleh  dari  hasil  analisis  saringan  yaitu agregat  harus  melalui  satu  set saringan.  Ukuran  saringan  merupakan  jarak  tiap  jaringan  kawat  dan  nomor
saringan  merupakan  banyaknya  jaringan  kawat  tiap  1  inchi  persegi.  Gradasi agregat dapat dibedakan atas:
commit to user 19
1. Gradasi Seragam
Uniform Graded
Gradasi  seragam  atau  terbuka  merupakan  gradasi  agregat  yang  berukuran hampir  sama  dan  mengandung  agregat  halus  yang  sedikit  sehingga  banyak
terdapat pori antar agregat.
2.
Gradasi Baik
Well Graded
Gradasi  baik  merupakan  gradasi  yang  memiliki  butiran  dari  agregat  kasar sampai  dengan  halus  dengan  porsi  yang  hampir  seimbang atau  biasa  disebut
menerus. 3.
Gradasi Senjang
Gap Graded
Gradasi senjang merupakan  gradasi di mana ukuran  yang ada tidak lengkap, atau ada fraksi agregat yang tidak ada.
Berbagai  macam  gradasi  untuk  aspal  porous  telah  dikembangkan  diberbagai lembaga  penelitian  dari  berbagai  negara.  Macam-macam  gradasi  yang  telah
dikenal  adalah  gradasi
British  Standard
BS,  gradasi
Blackwater  Valley  Route
BVR,  gradasi  Australia,  gradasi  Jepang.  Pada  penelitian  ini  penulis
menggunakan  gradasi  BVR  karena  gradasi  ini  mempunyai  tingkat  porositas  dan
permeabilitas  yang  tinggi  jika  dibandingkan  dengan  gradasi  lainnya  Wardhani, 2005.
Karena  ada  beberapa  ukuran  saringan  dalam  gradasi  BVR  tidak  ada  di Laboratorium Transportasi Jalan Raya Fakultas Teknik UNS maka perlu adanya
penyesuaian  terhadap  dalam  ukuran  saringan  pada  gradasi  agregat  untuk penelitian. Sempitnya ruang antara batas atas dan batas bawah gradasi BVR yang
disyaratkan  membuat  perlunya  ketelitian  dalam  membuat  komposisi  agregat, karena  bila  grafik  keluar  dari  batas  yang  telah  ada,  akan  membuat  jumlah  pori
yang diinginkan tidak tercapai  Silaen,2005. Seperti disajikan tabel 2 .6 berikut.
commit to user 20
Tabel 2.4 Gradasi
Blackwater Valley Route
BVR Gradasi BVR
1
Gradasi BVR modifikasi
2
Ukuran saringan mm
lolos Ukuran saringan yang
digunakan di laboratorium mm
lolos 14
10 6,3
3,35 0,075
100 90-100
40-55 8-16
3-6 12,7
9,5 4,75
2,36 0,075
100 89
20 9
4
Sumber :
1
Child, 1999,
2
Silaen, 2005
c. Kebersihan Agregat