Perubahan Wujud Dalam Karya Seni

commit to user 33 Penulis dalam menciptakan karya seni grafisnya menggunakan tekstur semu, meskipun dalam beberapa karyanya ada yang memberikan kesan kasar tetapi ketika diraba maka rasa kasarnya tidak kelihatan dan tidak terasa.

F. Perubahan Wujud Dalam Karya Seni

Didalam pengolahan objek akan terjadi perubahan wujud sesuai dengan selera maupun latar belakang senimannya. Perubahan wujud tersebut antara lain : 1 Stilasi Merupakan cara penggambaran untuk mencapai bentuk keindahan dengan cara menggayakan objek atau benda yang digambar, yaitu dengan cara menggayakan setiap kontur pada objek atau benda tersebut. Stilasi banyak terdapat pada gambar dekorasi, baik dekorasi interior ataupun dekorasi eksterior. Contoh karya seni yang banyak menggunakan bentuk stilasi yaitu penggambaran ornamen untuk motif batik, tatah sungging kulit, lukisan tradisional Bali, dan sebagainya Suryo Suradjijo,1996:77. Stilasi yang ada didalam karya penulis adalah perubahan atau penggayaan bentuk terutama pada tubuh kelinci yang penulis sengaja buat sedikit berbeda dari bentuk aslinya seekor kelinci. Hal itu penulis ciptakan sesuai dengan bentuk atau karakter dalam imajinasi penulis dalam melihat bentuk kelinci. 2 Distorsi Merupakan penggambaran bentuk yang menekankan pada pencapaian karakter, dengan cara menonjolkan karakteristik visual dari obyek, sehingga mendapatkan bentuk yang sesuai dengan konsep estetik seniman, misalnya commit to user 34 penggambaran tokoh figur Gatutkaca pada wayang kulit purwa, semua shape dibuat menjadi serba kecil. Bagi seorang seniman yang modern, distorsi digunakan sebagai media untuk mengekspresikan bentuk-bentuk yang sesuai dengan konsep estetik sehingga tampak berlebihan. Distorsi menurut Suryo Suradjijo adalah perubahan bentuk yang bertujuan untuk lebih menonjolkan karakteristik visual objek, sehingga mendapat bentuk yang lebih sempurna dari bentuk alam atau mungkin mendapatkan bentuk lain yang sesuai dengan konsep estetik senimannya Suryo Suradjijo, 1996:77. Distorsi pada karya tugas akhir ini banyak terlihat di karakter yang dimuncul pada bentuk bulu kelinci yang seperti penulis inginkan yaitu berupa garis-garis yang mewakili bentuk asli dari bulu kelinci yang juga menjadi salah satu identitas kelinci sebagai hewan penghasil bulu terbaik, selain itu penulis juga sengaja membuat kedua gigi depan kelinci lebih besar dari ukuran yang sebenarnya. Penulis membuat gigi ini sebagai karakter lain yang juga cukup menonjol dari seekor kelinci, yang memiliki dua gigi depan yang begitu khas. Karakter bentuk gigi kelinci ini selalu muncul disetiap karya yang penulis buat. commit to user 35

BAB III KELINCI SEBAGAI TEMA

DALAM MENCIPTAKAN KARYA SENI GRAFIS A . Implementasi Teoritis Dalam kehidupan ini, seluruh makhluk hidup memiliki hubungan yang saling berketergantungan satu sama lain. Hal ini menjadi alasan kuat mereka untuk saling berinteraksi. Kebanyakan makhluk hidup akan tinggal dalam sebuah populasi yang menempati suatu wilayah yang sesuai habitatnya. Suatu populasi tidak akan mendekati wilayah bina tang lain. Dengan cara “Meninggakan bau“ mereka dapat kembali memasuki wilayahnya. Bau yang mereka hasilkan berasal dari zat yang ada didagunya, selain itu mereka juga meninggalkan kotoran dan urine pada rerumputan untuk menandai wilayah mereka. Kelinci merupakan hewan mamalia, mereka banyak menghuni padang rumput, hutan, semak belukar. Kelinci juga mampu beradaptasi di padang pasir maupun daerah basah. Kelinci memiliki panjang 50-70 cm hingga tumbuh dewasa. Kaki belakang kelinci lebih panjang dan lebih kuat dari pada kaki depan. Oleh sebab itu mereka dapat berlari dengan kecepatan 60-70 km per-jam dan dapat meloncat kedepan dengan jarak 6 m sekali waktu. Meskipun kelinci memiliki karakter pemalu tetapi mereka juga sangat waspada terhadap lingkungan disekelilingnya, kelinci akan bereaksi agresif untuk menjaui ancaman, mereka akan melakukan pengamatan dengan jangkauan yang jauh.