Perlindungan anak adalah suatu usaha yang mengadakan situasi dan kondisi yang memungkinkan pelaksanaan hak dan kewajiban anak secara
manusiawi positif.Ini berarti dilindunginya anak untuk memperoleh dan mempertahankan haknya untuk hidup, mempunyai kelangsungan hidup,
bertumbuh kembang dan perlindungan dalam pelaksanaan hak dan kewajibannya sendiri atau bersama para pelindungnya.
43
Perdebatan mengenai perlakuan khusus terhadap anak-anak biasanya bersandar pada dua faktor utama: pertama, kerentanan khusus anak-anak, dan
kedua, kenyataan bahwa mereka adalah generasi baru, dan harus dihargai karena mereka melambangkan masa depan.
Sekarang, telah dibentuk sangat banyak sekali tim yang ditugaskan untuk memperhatikan masalah anak dan merealisasikan perlindungan hak-hak anak
yang tertuang di dalam Konvensi Hak-hak Anak. Hal ini menunjukkan telah tumbuh dan tengah berkembangnya kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya
perlindungan terhadap hak-hak anak ini. Kesadaran akan pentingnya perlindungan terhadap anak ini perlu dilestarikan demi kehidupan bersama penuh sukacita dan
kasih sayang di antara sesama makhluk ciptaan Tuhan.
44
D. Instrumen Hukum Internasional Tentang Perlindungan Hak-Hak Anak
Traktat internasional utama yang mengatur hak-hak anak adalah Konvensi mengenai Hak Anak tahun 1989 Convention on the Rights of the Child CRC.
Sebelum lahirnya Konvensi Hak Anak, masyarakat internasional telah memiliki
43
Ibid.
44
Jenny Kuper, International Law Concerning Child Civilians in Armed Conflict, New York: Clarendon Press Oxford, 1997, hal 15.
Universitas Sumatera Utara
dokumen hak anak yang merupakan bahan pertimbangan dilahirkannya Konvensi Hak Anak, di antaranya:
45
1. Deklarasi mengenai Prinsip-prinsip Sosial dan Hukum menyangkut
Perlindungan dan Kesejahteraan Anak; 2.
Aturan Standar Minimum PBB bagi Penyelenggara Peradilan Anak “Ketentuan Beijing” Resolusi Sidang Umum, 29 November 1985;
3. Deklarasi Perlindungan bagi Wanita dan Anak dalam Keadaan Darurat dan
Konflik Bersenjata Resolusi Sidang Umum, 14 Desember 1974; 4.
Deklarasi Jenewa tentang Hak-hak Anak tahun 1924; 5.
Deklarasi Hak-hak Anak yang disetujui oleh Sidang Umum tanggal 20 November 1959.
Selain Konvensi Hak Anak, ada beberapa instrumen internasional lainnya yang materi hukumnya berkenaan tentang perlindungan hak anak. Intrumen-
instrumen tersebut dijadikan dasar perlindungan hak-hak anak, yaitu:
46
1. Protokol Opsional pada CRC mengenai Penjualan Anak, Prostitusi Anak dan
Pornografi Anak tahun 2000 Optional Protocol on the Sale of Children, Child Prostitution and Child Pornography
2. Protokol Opsional pada CRC mengenai Keterlibatan Anak-Anak-anak dalam
Konflik Bersenjata tahun 2000 Optional Protocol to the Convention on the Involvement of Children in Armed Conflicts
.
45
Muhammad Joni Zulchaina Z. Tanamas, Op. Cit., hal 99.
46
Erica Harper, Op. Cit., hal 204-206.
Universitas Sumatera Utara
3. Konvensi mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap
Wanita tahun 1999 Convention on the Elimination of all Forms of Discrimination Against Women
4. Konvensi Usia Minimum Konvensi ILO No. 138 tahun 1973 Minimum Age
Convention 5.
Konvensi mengenai Bentuk Terburuk Buruh Anak Konvensi ILO No. 182 tahun 1999 Worst Forms of Child Labor Convention
6. Konvensi Hague mengenai Perlindungan Anak-anak dan Kerja sama dalam
rangka Adopsi Antar Negara tahun 1993 Hague Convention on the Protection of Children and Cooperation in Respect of Inter-Country
Adoption 7.
Konvensi Hague mengenai Yurisdiksi, Hukum yang Berlaku, Pengakuan, Penegakan dan Kerja sama terkait Tanggung jawab dan Tindakan Orang Tua
bagi Perlindungan Anak tahun 1996 Hague Convention on the Jurisdiction, Applicable Law, Recognition, Enforcement and Co-Operation in Respect of
Parental Responsibility and Measures for the Protection of Children 8.
Konvensi Hague mengenai Aspek Sipil dari Penculikan Anak Internasional tahun 1980 Hague Convention on the Civil Aspects of International Child
Abduction\ 9.
Protokol untuk Mencegah, Menekan dan Menghukum Perdagangan Orang, khususnya Wanita dan Anak-Anak, Melengkapi Konvensi Perserikatan
Bangsa-Bangsa mengenai Kejahatan Terorganisasi Transnasional tahun 2000 Protocol to Prevent, Suppress and Punish Trafficking in Persons Especially
Universitas Sumatera Utara
Women and Children, Supplementing the United Nations Convention Against Transnational Organized Crime
10. Melengkapi Konvensi PBB Melawan Kejahatan Terorganisasi Transnasional
tahun 2001 Supplementing the United Nations Convention Against Transnational Organized Crime
11. Draf Pedoman Perserikatan Bangsa-Bangsa bagi Perlindungan dan
Pengasuhan Alternatif Anak-anak Tanpa Pengasuhan Orang Tua United Nations Draft Guide-lines for the Protection and Alternate Care of Chidren
Without Parental Care 12.
Peraturan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Perlindungan Remaja yang Kebebasannya Dirampas tahun 1990 United Nations Rules on the Protection
of Juveniles Deprived of Liberty 13.
Pedoman Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Pencegahan Kenakalan Remaja tahun 1990 United Nations Guidelines on the Prevention of
Delinquency 14.
Aturan Standar Minimum Perserikatan Bangsa-Bangsa bagi Administrasi Keadilan Remaja tahun 1985 United Nations Standard Minimum Rules for
the Administration of Juvenile Justice
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang