Pentingnya Perlindungan Terhadap Hak Anak

pemerintahnegara berkewajiban untuk memberikan dukunganfasilitasi sarana dan prasarana dalam penyelenggaraan kesejahteraan dan perlindungan anak, misalnya penyediaan sekolah, lapangan bermain, lapangan olah raga, rumah ibadah, tempat rekreasi dan lain-lain. Pemerintah juga berkewajiban untuk menjamin terlaksananya kesejahteraan dan perlindungan anak yang dilakukan oleh orang tua, wali dan orang lain yang secara hukum berkewajiban untuk melaksanakan pemenuhan hak-hak anak.

C. Pentingnya Perlindungan Terhadap Hak Anak

Sebuah catatan yang penting untuk diingat, anak-anak baru diakui memiliki hak asasi setelah sekian banyak anak-anak menjadi korban dari ketidakpedulian orang dewasa. Pengakuannya pun tidak terjadi serta merta pada saat korban berjatuhan, tetapi melalui sebuah proses perjuangan panjang dan tanpa henti. Seperti yang telah dikemukakan di awal, perhatian serius secara internasional terhadap kehidupan anak-anak baru diberikan pada tahun 1919, setelah Perang Dunia I berakhir.Dikarenakan perang telah membuat anak-anak menderita kelaparan dan terserang penyakit, seorang aktivis perempuan bernama Eglantyne Jebbmengarahkan mata dunia untuk melihat situasi anak-anak tersebut. Dia menggalang dana dari seluruh dunia untuk membantu anak-anak. Tindakannya inilah yang mengawali gerakan kemanusiaan internasional yang secara khusus memberi perhatian kepada kehidupan anak-anak. Universitas Sumatera Utara Pada tahun 1923, Mrs. Eglantyne Jebb membuat 10 pernyataan hak-hak anak dan mengubah gerakannya menjadi perjuangan hak-hak anak: 40 1. Bermain; 2. Mendapatkan nama sebagai identitas; 3. Mendapatkan makanan; 4. Mendapatkan kewarganegaraan sebagai status kebangsaan; 5. Mendapatkan persamaan; 6. Mendapatkan pendidikan; 7. Mendapatkan perlindungan; 8. Mendapatkan sarana rekreasi; 9. Mendapatkan akses kesehatan; 10. Mendapatkan kesempatan berperan serta dalam pembangunan. Tidak lagi sekedar berdasarkan kemanusiaan tetapi juga Hak Asasi.Pada tahun 1924, pernyataan ini diadopsi dan disahkan sebagai pernyataan Hak-hak Anak oleh Liga Bangsa-Bangsa.Sementara itu, pada tahun 1939-1945, Perang Dunia II berlangsung dan anak-anak kembali menjadi salah satu korbannya. Pada tahun 1948, Perserikatan Bangsa Bangsa mengumumkan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia yang di dalamnya mencantumkan hak-hak anak.Pada tahun 1959, tepatnya tanggal 1 Juni PBB mengumumkan pernyataan Hak-hak Anak dan ditetapkan sebagai hari anak sedunia. Kemudian, pada tahun 1979 diputuskan sebagai Tahun Anak dan ditetapkan 20 November sebagai hari anak internasional.Setelah sepuluh tahun 40 M. Jodi Santoso, “Rausya dan Agenda Perlindungan Anak”, sebagaimana dimuat dalamhttp:jodisantoso.blogspot.com200709raisya-dan-agenda-perlindungan-hak-anak.html, diakses pada tanggal 20 Maret 2014. Universitas Sumatera Utara kemudian, pada tahun 1989, Konvensi Hak-hak Anak disahkan oleh PBB.Inilah pengakuan khusus secara internasional atas hak asasi yang dimiliki anak-anak. Mengapa perwujudan hak-hak anak tersebut menjadi penting? Anak adalah amanah Allah SWT yang harus dilindungi agar tercapai masa pertumbuhan dan perkembangannya menjadi seorang manusia dewasa sebagai keberlanjutan masa depan bangsa. Anak bukan orang dewasa ukuran kecil, tetapi seorang manusia yang tumbuh dan berkembang mencapai kedewasaan sampai berumur 18 tahun, termasuk anak dalam kandungan. 41 Mendapatkan perlindungan merupakan hak dari setiap anak, dan diwujudkannya perlindungan bagi anak berarti terwujudnya keadilan dalam suatu masyarakat. Asumsi ini diperkuat dengan pendapat Age, yang telah mengemukakan dengan tepat bahwa “melindungi anak pada hakekatnya melindungi keluarga, masyarakat, bangsa dan negara di masa depan”. Dari ungkapan tersebut nampak betapa pentingnya upaya perlindungan anak demi kelangsungan masa depan sebuah komunitas, baik komunitas yang terkecil yaitu keluarga, maupun komunitas yang terbesar yaitu negara. Artinya, dengan mengupayakan perlindungan bagi anak komunitas-komunitas tersebut tidak hanya telah menegakkan hak-hak anak, tapi juga sekaligus menanam investasi untuk kehidupan mereka di masa yang akan datang. Di sini, dapat dikatakan telah terjadi simbiosis mutualisme antara keduanya. 42 41 Abdur Rozaki dkk, Op. Cit., hal 93. 42 Rusmilawati Windari, “Perlindungan Anak Berdasarkan Undang-Undang di Indonesia dan Beijing Rules”, sebagaimana dimuat dalam http:rusmilawati.wordpress.com20100125perlindungan-anak-berdasarkan-undang-undang-di- indonesia-dan-beijing-rules-oleh-rusmilawati-windarish-mh, diakses pada 20 Maret 2014. Universitas Sumatera Utara Perlindungan anak adalah suatu usaha yang mengadakan situasi dan kondisi yang memungkinkan pelaksanaan hak dan kewajiban anak secara manusiawi positif.Ini berarti dilindunginya anak untuk memperoleh dan mempertahankan haknya untuk hidup, mempunyai kelangsungan hidup, bertumbuh kembang dan perlindungan dalam pelaksanaan hak dan kewajibannya sendiri atau bersama para pelindungnya. 43 Perdebatan mengenai perlakuan khusus terhadap anak-anak biasanya bersandar pada dua faktor utama: pertama, kerentanan khusus anak-anak, dan kedua, kenyataan bahwa mereka adalah generasi baru, dan harus dihargai karena mereka melambangkan masa depan. Sekarang, telah dibentuk sangat banyak sekali tim yang ditugaskan untuk memperhatikan masalah anak dan merealisasikan perlindungan hak-hak anak yang tertuang di dalam Konvensi Hak-hak Anak. Hal ini menunjukkan telah tumbuh dan tengah berkembangnya kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya perlindungan terhadap hak-hak anak ini. Kesadaran akan pentingnya perlindungan terhadap anak ini perlu dilestarikan demi kehidupan bersama penuh sukacita dan kasih sayang di antara sesama makhluk ciptaan Tuhan. 44

D. Instrumen Hukum Internasional Tentang Perlindungan Hak-Hak Anak