yang sangat merugikan dan tidak ada manfaat langsung yang diterima oleh wajib pajak.
Pelaku UMKM telah berusaha memahami ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, dan menyadari bahwa pajak merupakan
kewajiban bagi setiap warga negara, dengan begitu masyarakat termotivasi untuk membayar pajak .
5. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
pelaku UMKM.
Hipotesis lima menyatakan bahwa kesadaran wajib pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak pelaku UMKM. Kesadaran wajib
pajak merupakan suatu kondisi dimana wajib pajak mengetahui, memahami dan melaksanakan ketentuan perpajakan dengan benar dan sukarela. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa kesadaran wajib pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak pelaku UMKM, sehingga
hipotesis lima diterima.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Susilawati dkk 2013 dan Mutia 2014 yang menunjukkan kesadaran wajib
pajak berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak. Namun menolak penelitian yang dilakukan Rohmawati 2014 dan Hidayati 2014 yang
menyatakan bahwa kesadaran wajib pajak tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak.
Kesadaran yang tinggi dari wajib pajak merupakan faktor penting dalam melaksanakan self assessment system. Hal ini sejalan dengan teori
yang dinyatakan oleh Muliari dan Setiawan 2010 bahwa semakin tinggi tingkat kesadaran wajib pajak maka pemahaman dan pelaksanaan kewajiban
perpajakannya akan semakin baiksehingga dapat meningkatkan kepatuhan. Penelitian ini menjelaskan bagaimana pentingnya suatu kesadaran
perpajakan yang tinggi sangat berguna untuk meningkatkan kepatuhan. Wajib pajak harus menyadari dan mempertimbangkan bahwa pajak merupakan suatu
bentuk partisipasi dalam menunjang pembangunan negara. Dengan menyadari hal ini, penerimaan negara dari sektor pajak akan meningkat.
72
BAB V SIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN
A. Simpulan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan perpajakan, sosialisasi perpajakan, sanksi perpajakan, motivasi dan kesadaran
wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak pelaku UMKM. Berdasarkan hasil penelitian seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, dapat ditarik
kesimpulan yaitu. 1. Pengetahuan perpajakan berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak
pelaku UMKM. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi pengetahuan perpajakan yang diterima oleh wajib pajak maka akan semakin meningkat
kepatuhan wajib pajak. 2. Sosialisasi perpajakan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhn
wajib pajak UMKM di Kabupaten Temanggung. Hal ini mengindikasikan bahwa Sosialisasi perpajakan yang semakin baik dilakukan oleh kantor pajak
maka Kepatuhan Wajib Pajak akan semakin naik pula. 3. Sanksi perpajakan tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM
di Kabupaten Temanggung. Hal ini mengindikasikan bahwa sanksi perpajakan yang semakin tinggi maka akan menurunkan tingkat Kepatuhan
Wajib Pajak dalam membayar pajak. 4. Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak
UMKM di
Kabupaten Temanggung.
Hal ini
mengindikasikan
bahwa motivasi dari diri wajib pajak yang semakin tinggi untuk membayar pajak maka Kepatuhan Wajib Pajak akan semakin tinggi pula.
5. Kesadaran wajib pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM di Kabupaten Temanggung. Hal ini mengindikasikan
bahwa kesadaran wajib pajak yang tinggi oleh pelaku UMKM maka kepatuhan wajib pajak akan semakin naik pula.
B. Saran
Adapun saran untuk penelitian dating yaitu: 1. Ruang lingkup penelitian dalam pengambilan sampel diharapkan lebih
luas lagi, sehingga variasi persepsi responden bisa lebih banyak. 2. Menambah jumlah kuesioner untuk responden dan wilayah penelitian
sehingga menambah sebuah penelitian yang jauh lebih baik.
C. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian ini sebagai berikut: 1. Sampel penelitian ini hanya mencangkup pelaku UMKM yang terdaftar di
KPP Pratama Temanggung, sehingga penelitian ini hanya dapat mewakili daerah Temanggung.
Peneliti tidak selalu mendampingi setiap responden dalam mengisi kuesioner, sehingga dikhawatirkan responden akan menjawab secara asal-asalan apabila terdapat
pertanyaan yang tidak dimengerti oleh responden.