Dapat disimpulkan bahwa responden yang paling banyak yaitu jenis usaha CV dan yang paling sedikit yaitu Usaha Dagang UD.
Apabila dikelompokkan berdasarkan lama usaha, maka diperoleh data responden seperti yang dijelaskan pada tabel 4.4.
Tabel 4.4 Lama Usaha Pelaku UMKM
No Lama Usaha
Jumlah Presentase
1 1-5 tahun
30 31,9
2 5-10 tahun
44 46,8
3 10 tahun
20 21,3
Total 94
100 Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.4 diatas, jumlah responden pelaku UMKM di Kabupaten Temanggung yang memiliki lama usaha 1-5 tahun sebanyak 30 unit
31,9, yang memiliki lama usaha 5-10 tahun sebanyak 44 unit 46,8 dan yang memiliki lama usaha lebih dari 10 tahun sebanyak 20 unit 21,3. Dari
hasil diatas dapat disimpulkan bahwa Usaha Mikro Kecil dan Menegah di Kabupaten Temanggung sebagian besar telah menjalankan usahanya lebih dari 5
tahun. Adapun responden jika dikelompokkan berdasarkan usia akan diperoleh
data seperti yang terdapat pada tabel 4.5.
Tabel 4.5 Usia Pelaku UMKM
No Usia
Jumlah Presentase
1 20-30 tahun
44 46,8
2 31-40 tahun
43 45,7
3 41-50 tahun
7 7,4
Total 94
100 Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Dari tabel 4.5 diatas, data responden pelaku UMKM di Kabupaten Temanggung yang memiliki usia 20-30 tahun sebanyak 44 responden 46,8,
yang memiliki usia 31-40 tahun sebanyak 43 responden 45,7 dan yang memiliki usia 41-50 tahun sebanyak 7 responden 7,4. Jika di rata-rata usia
responden dalam penelitian ini yaitu berkisar 20-40 tahun. Apabila responden dikelompokkan berdasarkan pada pendidikan, berikut
profil responden yang didapat dari hasil penelitian, seperti yang dijelaskan pada tabel 4.6.
Tabel 4.6 Pendidikan Pelaku UMKM
No Pendidikan
Jumlah Presentase
1 SD
- -
2 SMP
1 1,1
3 SMASMK
53 56,4
4 Diploma
38 40,4
5 S1
2 2,1
6 S2
- -
Total 94
100 Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Berdasarkan tabel 4.6 diatas, responden dengan latar pendidikan SMP sebanyak 1 responden 1,1, yang memiliki latar belakang pendidikan
SMASMK sebanyak 53 responden 56,4, yang memiliki latar belakang pendidikan Diploma sebanyak 38 responden 40,4 dan yang memiliki latar
belakang pendidikan S1 yaitu sebanyak 2 responden 2,1. Dari hasil diatas menunjukkan bahwa responden dengan latar belakang pendidikan SMASMK
lebih mendominasi dalam penelitian ini.
B. Uji Kualitas Instrumen dan Data
1. Analisis Statistik Deskriptif
Tujuan dilakukannya analisis deskriptif adalah untuk mengetahui nilai-nilai variabel dalam penelitian ini. Berikut merupakan tabel statistik
deskriptif yang menjelaskan mengenai nilai minimum, nilai maksimum, rata- rata dan standar deviasi. Analisis statistic deskriptif pada penelitian ini juga
mendeskripsikan jawaban-jawaban responden terhadap indikator-indikator yang mengukur setiap pengaruh kepatuhan wajib pajak. Untuk selengkapnya
dapat dilihat pada tabel 4.7 yang merupakan deskripsi dari jawaban responden terhadap indikator yang mengukur setiap pengaruh kepatuhan wajib pajak.
Tabel 4.7. Statistik Deskriptif
Variabel N
Minimum Maksimum
Mean Std.
Deviasi
Pengetahuan perpajakan
94 14
23 18.50
2.114 Sosialisasi
Perpajakan 94
12 21
17.56 1.847
Sanksi Perpajakan
94 11
24 17.19
2.320 Motivasi
94 13
24 18.30
1.972 Kesadaran
Wajib Pajak 94
15 25
18.78 2.006
Kepatuhan Wajib Pajak
94 15
25 19.64
2.440 Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Tabel 4.7 diatas menunjukkan jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 94 responden. Variabel Pengetahuan Perpajakan menunjukkan nilai
minimum sebesar 14 dan nilai maksimum sebesar 23 dengan nilai rata-rata sebesar 18.50 serta standar deviasi sebesar 2.114. Variabel Sosialisasi
Perpajakan menunjukkan nilai minimum sebesar 12 dan nilai maksimum sebesar 21 dengan rata-rata sebesar 17.56 serta standar deviasi sebesar 1.847.
Variabel Sanksi Perpajakan menunjukkan nilai minimum sebesar 11 dan nilai maksimum sebesar 24 dengan nilai rata-rata sebesar 17.19 serta standar
deviasi sebesar 2.320. Variabel Motivasi menunjukkan nilai minimum sebesar 13 dan nilai maksimum sebesar 24 dengan nilai rata-rata sebesar 18.30 serta
standar deviasi sebesar 1.972. Variabel Kesadaran Wajib Pajak menunjukkan nilai minimum sebesar 15 dan nilai maksimum sebesar 25 dengan nilai rata-
rata sebesar 18.78 serta standar deviasi sebesar 2.006. Variabel Kepatuhan Wajib Pajak menunjukkan nilai minimum sebesar 15 dan nilai maksimum
sebesar 25 dengan nilai rata-rata sebesar 19.64 serta standar deviasi sebesar 2.440.
2. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu menjelaskan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut Ghozali, 2011.
Dalam penelitian ini, pengujian validitas dilakukan dengan melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variable,
yaitu dengan membandingkan nilai pearson correlation dengan r table product moment dengan uji dua sisi dan signifikansi 5 untuk degree of
freedom df = n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Pada penelitian ini jumlah sampel n = 94 sehingga besarnya df dapat dihitung 94 - 2 = 92,
sehingga dapat diperoleh r table = 0,2028. Jika nilai pearson correlation lebih besar dari r table maka dapat disimpulkan indikator tersebut valid. Hasil uji
validitas disajikan dalam table 4.8 berikut ini.
Tabel 4.8 Uji Validitas
No Variabel
Indikator Pearson
Correlation Ket.
1 Kepatuhan Perpajakan
Kep 1 Kep 2
Kep 3 Kep 4
Kep 5 0,783
0,784 0,728
0,743 0,699
Valid Valid
Valid Valid
Valid
2 Pengetahuan Perpajakan
Pen 1 Pen 2
Pen 3 Pen 4
Pen 5 0,692
0,747 0,620
0,732 0,728
Valid Valid
Valid Valid
Valid
3 Sosialisasi Perpajakan
Sos 1 Sos 2
Sos 3 Sos 4
Sos 5 0,606
0,707 0,682
0,707 0,563
Valid Valid
Valid Valid
Valid
4 Sanksi Perpajakan
Sank 1 Sank 2
Sank 3 Sank 4
Sank 5 0,752
0,749 0,711
0,781 0,750
Valid Valid
Valid Valid
Valid
5 Motivasi
Mot 1 Mot 2
Mot 3 Mot 4
Mot 5 0,551
0,731 0,751
0,678 0,757
Valid Valid
Valid Valid
Valid
6 Kesadaran Wajib Pajak
Kes 1 Kes 2
Kes 3 Kes 4
Kes 5 0,618
0,676 0,666
0,793 0,732
Valid Valid
Valid Valid
Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2016 Berdasarkan tabel 4.8 diatas, nilai pearson correlation setiap indikator
terhadap total konstruk setiap variabel tidak ada yang lebih kecil dari r table,
sehingga dapat disimpulkan masing-masing indikator untuk semua variabel dinyatakan valid
3. Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali 2011 reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel jika jawaban antar pertanyaan memiliki korelasi. Untuk mengukur reabilitas dilakukan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu variabel
dapat dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,70 Nunnally dalam Ghozali, 2011. Hasil uji reliabilitas disajikan dalam table
4.9 berikut ini.
Tabel 4.9 Uji Reliabilitas
No Variabel
Cronbach Alpha
Sig. Keterangan
1. Kepatuhan Wajib Pajak
0,802 0,70
Reliabel 2.
Pengetahuan Perpajakan 0,736
0,70 Reliabel
3. Sosialisasi Perpajakan
0,717 0,70
Reliabel 4.
Sanksi Perpajakan 0,804
0,70 Reliabel
5. Motivasi
0,734 0,70
Reliabel 6.
Kesadaran Wajib Pajak 0,738
0,70 Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah, 2016 Berdasarkan hasil pada tabel 4.9 diatas, nilai Cronbach Alpha untuk
semua variabel lebih besar dari nilai signifikansi 0,70 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel dalam penelitian ini dinyatakan reliabel.
4. Uji Asusmsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki
distribusi normal. Pengujian normalitas data dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Jika angka signifikansi Kolmorogov-Smirnov Sig
0,05 maka menunjukkan bahwa data berdistribusi normal, sebaliknya jika angka signifikansi KolmorogovSmirnov Sig 0,05 maka menunjukkan
bahwa data tidak berdistribusi normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini
Tabel 4.10 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 94
Normal Parameters
a,b
Mean .0000000
Std. Deviation 1.53139116
Most Extreme Differences Absolute
.090 Positive
.090 Negative
-.087 Kolmogorov-Smirnov Z
.869 Asymp. Sig. 2-tailed
.438 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Output spss Hasil pengujian menggunakan Kolmogorov Smirnov menunjukkan
hasil bahwa data terdistribusi normal. Nilai signifikansi dari hasil uji normalitas ini menunjukkan nilai sebesar 0.438 lebih besar dari alpha
0.05. Berdasarkan pengujian ini dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas digunakan untuk melihat ada tau tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu model
regresi linier berganda. Jika ada korelasi yang tinggi antar variabel bebasnya, maka hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat
akan terganggu. Uji multikolinieritas dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Hasil uji asumsi klasik
dapat dilihat melalui tabel berikut.