ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 121

BAB V ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 121

sebesar 26,11 o C, dengan suhu maksimum 37,9 o C pada bulan Oktober 2009 dengan suhu minimum 18,2 o C pada bulan Juli 2009. Kelembaban udara tercatat 27- 96 persen, tekanan udara antara 1.006,0 mb – 1.014,8 mb. Angin pada umumnnya bertiup angin muson yang mana pada musim hujan bertiup angin muson barat daya bersifat basah, pada musim kemarau bertiup angin muson tenggara yang agak kering dengan arah angin antara 60 o C – 300 o C dan kecepatan angin maksimum 43 knot. Berdasarkan kondisi geografis, geologis, hidrologis, dan demografis, wilayah DIY memiliki kondisi yang memungkinkan terjadinya bencana, salah satu adalah bencana gempa bumi. Gempa bumi tektonik berpotensi terjadi karena wilayah DIY berdekatan dengan kawasan tumbukan lempeng subduction zone di dasar Samudera Hindia yang berada di bagian selatan DIY. Secara geologi di wilayah DIY terdapat beberapa patahan yang di duga aktif. Wilayah dataran rendah yang tersusun oleh sedimen lepas, terutama hasil endapan sungai, merupakan wilayah yang rentan mengalami goncangan akibat gempa bumi. Di samping itu, dikarenakan karena jenis tanah di DIY merupakan tanah yang malah mempermudah perambatan gempa, sehingga bangunan perlu dirancang dengan teknik ketahanan gempa yang baik. Adapun karakter lingkungan terbangun memberikan pengaruh, sebagai berikut : 1. Land Use Sekolah Tinggi Film Indonesia merupakan bangunan pendidikan yang bersifat edukasi, maka sebaiknya memilih daerah yang digunakan untuk pendidikan. Sesuai lokasi yang sudah dipilih, letaknya berada di dekat Universitas Teknologi Yogyakarta dan persis di pinggir jalan arteri yaitu Jalan Ring Road Utara. Selain itu aksessibilitas pada lokasi juga sudah cukup bagus untuk dilalui oleh para pengguna jalan di sekitar lokasi dan lokasi tidak berada jauh dari pusat kota Yogyakarta

BAB V ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 122