Sektor Publik Sektor Industri

2.8.3 Sektor Publik

Konsumen pada sektor ini adalah semua konsumen yang tidak termasuk kelompok rumah tangga, komersil dan industri. Yang dimaksud dengan konsumen sektor ini adalah kantor-kantor pemerintah, rumah sakit, rumah-rumah ibadah, sekolah-sekolah, badan-badan sosial, sekolah- sekolah, kantor-kantor pemerintah dan penerangan jalan. Ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk meramalkan kebutuhan sektor ini. Dengan menganggap ada hubungan dan perbandingan yang tetap antara kebutuhan sektor publik power pack dengan sektor rumah tangga maka elastisitas antara kedua sektor ini bisa dinyatakan dengan : � �� = ∆�� �� ���� −���� ∆�� �� ���� −���� 2.19 Selanjutnya jika kita laju kebutuhan energi sektor rumah tangga di ketahui maka laju pertumbuhan sektor publik dapat dinyatakan sebagai : i pp = ε pr . i rt 2.20 Dan kebutuhan energi listrik sektor publik bisa dinyatakan dengan : Pb n = Pb 1+ i pb n 2.21 Dengan Pb menyatakan kebutuhan energi elektrik sektor publik di tahun awal pengamatan. Dengan mengasumsi ada hubungan antara kebutuhan konsumen publik dengan kebutuhan konsumen rumah tangga, maka elastisitas antara kedua konsumen ε pr bisa dinyatakan : �� = a �� �� � �� 2.22 Universitas Sumatera Utara dimana ε pr atau koefisien elastisitas konsumen publik terhadap konsumen rumah tangga bisa dihitung dengan menggunakan persamaan regresi linear sederhana. Jika pertumbuhan kebutuhan listrik rumah tangga i rt diketahui maka laju pertumbuhan energi listrik konsumen publik dapat dinyatakan seperti persamaan berikut : i pb = ε pr . i rt 2.23 Dan kebutuhan energi listrik konsumen publik setiap tahun bisa dihitung dengan : Pb n = Pb 1 + i pb n 2.24 dimana : Pb n = Kebutuhan energi listrik konsumen Publik pada tahun ke-n kWh Pb = Konsumsi energi listrik Publik ditahun awal pengamatan kWh i pb = Laju pertumbuhan kebutuhan energi listrik konsumen Publik n = Tahun yang dilewati

2.8.4 Sektor Industri

Untuk menentukan kebutuhan energi listrik konsumen industri dalam hal ini didasarkan atas asumsi bahwa ada hubungan antara kebutuhan energi listrik industri dengan produk domestik regional bruto industri PI tersebut. Hubungan ini bisa dinyatakan dengan : �� = a �� �� � �� 2.25 Dengan ε ip elastisitas konsumen industri terhadap PDRB industri. Jika pertumbuhan PDRB industri i pi diketahui, maka laju pertumbuhan energi listrik konsumen industri dapat dinyatakan dengan : Universitas Sumatera Utara i in = ε ip . i pi 2.26 Dan kebutuhan energi listrik konsumen industri untuk setiap tahun dapat dihitung dengan persamaan berikut : In n = In o 1 + i in n 2.27 Dimana : In n = Kebutuhan energi listrik konsumen Industri pada tahun ke-n kWh In o = Konsumsi energi listrik industri di awal tahun pengamatan kWh i in = Laju pertumbuhan kebutuhan energi listrik konsumen Industri n = Tahun yang dilewati Untuk melakukan perhitungan kebutuhan energi listrik sektor industri biasanya diawali dengan memisahkan kebutuhan dalam dua kelompok yakni kebutuhan yang telah tersambung dan kebutuhan baru karena adanya peralihan penyediaan energi sendiri di industri kepada penyediaan yang dikelola PLN. Dalam tulisan ini hanya dilakukan perhitungan kebutuhan berdasarkan data historis penyediaan energi oleh PLN. Hal ini dilakukan semata-mata untuk menyederhanakan perhitungan. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pulau Nias merupakan salah satu pulau yang memiliki banyak potensi terutama di sektor pertanian, perikanan, pertambangan dan pariwisata, dimana keempat sektor tersebut sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi wilayah pulau Nias. Sehingga untuk mendukung pengembangan potensi –potensi di sektor-sektor tersebut, terutama di sektor pariwisata yang selalu berkembang, pemerintah dan pengembang usaha dituntut untuk menyediakan infrastruktur yang dibutuhkan. Salah satu infrastruktur terutama dan terpenting adalah tersedianya suplai atau pasokan energi listrik. Di pulau Nias juga masih terjadi pemadaman listrik bergilir bahkan beberapa desa masih gelap karena belum teraliri listrik. Ini dikarenakan daya yang tersedia dari pembangkit yang sudah ada masih belum memadai dikarenakan berbagai faktor penyebab yakni keterbatasan investasi untuk listrik, sulitnya akses ke desa – desa sehingga tidak semua memiliki jalan yang bisa dilalui oleh kendaraan mobilisasi peralatan, listrik desa yang sangat terbatas. Energi Listrik merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam perkembangan kemajuan peradaban manusia di berbagai bidang, baik dari sisi teknologi, ekonomi, sosial, dan budaya. Permintaan kebutuhan energi listrik yang terus bertambah sejalan dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan ekonomi, mengharuskan pihak penyedia listrik untuk Universitas Sumatera Utara