Profil PLN Cabang Nias

• 2015  Pengadaan PLTD kapasitas 1,2 MW Pulau Terluar yang ditempatkan di Nias Selatan kota Teluk Dalam, terdiri dari : a PLTD Lasondre 2 × 0,1 MW b PLTD Tanah Masa 2×0,2 MW c PLTD Tanah Bala 3×0,2 MW • 2016  PLN membangun PLTG MPP Mobile Power Plant 25 MW di Gunung sitoli yang akan beroperasi Pada Juli 2016. • 2017  Pengadaan PLTMG MPP 25 MW di Nias akan COD Commercial Operation Date. • 2018  Rencana Pembangunan Transmisi 70 kV Nias – Gunung Sitoli untuk perbaikan penyaluran tenaga listrik di system Nias akan COD.

2.2.2 Profil PLN Cabang Nias

PLN cabang Nias efektif statusnya menjadi cabang Desember 2008 yang memiliki dua unit ranting yaitu ranting Gunug Sitoli dan Ranting Teluk Dalam, sebelum Tahun 2008 kedua ranting ini berada di bawah naungan PN cabang Sibolga. Mengingat daerah Pulau Nias yang secara Geografis sangat jauh dari Kota Sibolga yang selama ini menjadi ranting dari cabgn PLN Sibolga. Desember 2008, dalam rangka meningkatkan pelayanan, direksi PLN menaikan status kelistrikan di Kepulauan Nias dari Universitas Sumatera Utara ranting menjadi cabang, dengan wilayah kerjanya meliputi rantng Gunug Sitoli, Ranting Teluk Dalam, PLTD Gunung Sitoli, dan PLTD teluk dalam. Dalam 2 tahun terakhir, Mei 2009 hingga Desember 2010, PLN Nias sudah menambah kapasitas pembangkitan dengan sistem sewa di 3 lokasi, yaitu teluk dalam 3MW, gunung Sitoli 5MW, Pembangkit listrik tenaga diesel PLTD Mowao 4 MW. Penambahan kapasitas ini telah meningkatkan kemampuan pebangkit sndiri yang sebelumnya sudah ada yaitu di Teluk Dalam 2MW, di Gunung Sitoli 6 – 7 MW dan di Pulau Tello 400 KW. Meningkatnya kapasitas ternyata diikuti dengan peningkatan kebutuhan masyarakat yang terus bertambah. Saat ini jumlah pelanggan sudah mencapai 53.033 meningkat dari 47.000 lebih dua tahun sebelumnya. Pada akhir 2010, kebutuhan listrik sudah mencapai sekitar 15 MW. Meski sudah melakukan peningkatan kapasitas sebesar itu, saat ini, kepulauan Nias baru mencapai rasio elektrifikasi perbandingan pelanggan PLN dengan jumlah KK sekitar 40 persen. Artinya 60 persen lagi kebutuhan belum terpenuhi. Angka ini masih jauh di bawah rata – rata elektrifikasi profinsi sumatera utara yang kini sudah mencapai di atas 70. Berbagai faktor penyebabnya adalah keterbatasan investasi untuk listrik, sulitnya akses ke desa – desa sehingga tidak semua memiliki jalan yang bisa dilalui oleh kendaraan mobilisasi peralatan, listrik desa yang sangat terbatas. Sejauh ini untuk melayani pelanggan baru di daerah seperti ini didanai melalui anggaran APBN. Universitas Sumatera Utara

2.2.3 Struktur Organisasi PLN Cabang Nias