commit to user
8
5. HRV Human Rhinovirus
Rhinovirus tergabung dalam famili Picornaviridae. Virus ini termasuk virus RNA untai tunggal dengan orientasi positif dan tidak dilengkapi dengan envelope.
Protein pembungkus virus tersusun atas 4 protein struktural, diantaranya VP1, VP2, VP3, yang memberikan gambaran morfologi isohedral simetris sedangkan VP4,
terdapat di dalam dari permukaan protein Turner and Couch, 2007. HRV bereplikasi di nasofaring dan saluran nafas bagian bawah, serta
merupakan penyebab tersering common cold. Selain itu, HRV juga ditemukan pada penderita asma dengan eksaserbasi kronis, ACAS Acute Community-Acquired
Sinusitis , COPD Chronic Obstructive Pulmonary Disease, pneumonia dan
bronkiolitis Turner and Couch, 2007 ; Hayden, 2004 ; Gern, 2002 ; Greenberg, 2002. Data mengenai epidemiologi molekuler mengenai HRV di negara tropis belum
ada.
6. Enterovirus
Enterovirus tergabung dalam famili Picornaviridae. Enterovirus memiliki
genom RNA untai tunggal dengan orientasi positif. Struktur Enterovirus serupa dengan virus dari famili Picornaviridae yang lainnya. Virus ini sering menginfeksi
saluran pernafasan atas dan dapat pula menimbulkan penyakit seperti common cold dan epiglotitis. Gangguan pernafasan yang disebabkan Enterovirus biasanya ringan.
Enterovirus yang sering dikaitkan dengan infeksi saluran pernafasan adalah
commit to user
9
Coxsackievirus A, Coxsackievirus B dan Echovirus Pallansch and Roos, 2007.
Infeksi yang disebabkan Enterovirus sering dikaitkan dengan konjungtivitis hemoragik akut Higgins, 1982.
Coxsackievirus yang ditemukan di kawasan Asia berupa Coxsackievirus A
A9, A10 dan A16, Coxsackievirus B B1, B2, B3, B4, B5 dan B6. Coxsackievirus dapat menimbulkan komplikasi terhadap sistem saraf pusat dan meningitis Yen, et
al ., 2009 ; Iwai, et al., 2006. Sejauh yang peneliti ketahui, publikasi mengenai
epidemiologi molekuler Enterovirus yang menginfeksi saluran pernafasan di negara tropis belum ada.
7. HPIV Human Parainfluenza Virus
HPIV tergabung dalam famili Paramyxoviridae. Virus yang ber-envelope ini memiliki genom RNA untai negatif dan tidak bersegmen. HPIV tersusun atas protein
struktural N, P, L, M, F, HN hemagglutinin-neuraminidase dan protein non- struktural V, C, C2, Y1, Y2, D, W, I dan small hydrophobic protein SH. HPIV
terdiri atas 4 serotipe, yaitu HPIV1, HPIV2, HPIV3 dan HPIV4. HPIV1 dan HPIV3 tergabung dalam genus Respirovirus, sedangkan HPIV2 dan HPIV4 tergabung dalam
genus Rubulavirus. Semua serotipe HPIV dapat menyebabkan infeksi saluran pernafasan akut pada manusia. Serupa dengan HRSV, HPIV merupakan penyebab
infeksi saluran pernafasan bawah yang penting pada anak – anak dan usia muda. HPIV1 dan HPIV3 merupakan patogen yang sering ditemukan pada pasien dewasa
dan biasanya membutuhkan perawatan di rumah sakit Karron and Collins, 2007.
commit to user
10
Tanda dan gejala yang tampak pada pasien HPIV berupa rinitis, faringitis, demam. Selain itu, pasien dengan HPIV dapat mengalami keadaan ARI Acute
Respiratory Infection , otitis media dan konjungtivitis. Ko-infeksi yang mengikuti
infeksi HPIV, berupa RSV, virus influenza A dan Adenovirus. HPIV lebih banyak dikaitkan dengan infeksi saluran pernafasan atas daripada infeksi saluran pernafasan
bawah seperti pneumonia dan bronkiolitis. Puncak insidensi terjadi pada bulan September hingga November yang terkait dengan musim hujan Fe, et al., 2008 ;
Karron and Collins, 2007. Belum ada laporan mengenai hasil penelitian epidemiologi molekuler HPIV di Indonesia.
8. HBoV Human Bocavirus