commit to user
4. Gamelan Sekaten, dibunyikan setiap setahun sekali selama seminggu, dari tanggal 5 sd 12 setiap bulan Mulud menurut kalender Jawa, pada
setiap bulan kelahiran Nabi Muhammad S.A.W. 5. Gamelan Ageng, berfungsi hampir setiap hari untuk keperluan
kemasyarakatan seperti, hiburan seni, campur sari, pagelaran wayang kulit, dan sebagainya.
2. Macam-Macam Gamelan Jawa
Dari buku yang berjudul hayatan gamelan dan gamelan yang ditulis oleh Sumarsan maka penulis dapat menguraikan lebih lanjut macam-macam
instrumen gamelan. Komponen utama susunan alat-alat musik gamelan adalah bambu, logam, dan kayu. Masing-masing alat memiliki fungsi tersendiri dalam
pagelaran musik gamelan, misalnya gong berperan menutup sebuah irama musik yang panjang dan memberi keseimbangan setelah sebelumnya musik
dihiasi oleh irama gending. Seperangkat gamelan terdiri dari beberapa macam instrumen antara lain :
a. Bonang Bonang terbagi dari 3 macam yaitu bonang barung, bonang
panembung, dan bonang penerus. Bonang mempunyai bentuk seperti “ceret” atau “pot” yang ditempatkan secara horizontal ke string dalam
bingkai kayu, baik satu atau dua baris lebar. Semua ceret memiliki bos pusattonjolan di tengahnya. Dan jika bos pusat tersebut dipukul akan
menimbulkan bunyi.
commit to user
Gambar 1. Bonang Sumber gambar : penulis
b. Celempung Celempung adalah instrumen kawat petik, yang dibingkai pada
semacam gerobongan juga berfungsi sebagai resonator yang berkaki dua pasang, bentuknya hampir mirip seperti belalang. Dan di atasnya terdapat
kawat–kawat vertikal membentuk seperti sikat gigi. Kawatnya terdiri dari tiga-belas pasang, ditegangkan antara paku untuk melaras di atas dan
paku-paku kecil di bawah. Kepingan metal diletakkan di sisi atas gerobongan, sebagai jembatan pemisah kawat-kawat. Celempung
dimainkan dengan jari jempol tangan kiri dan kanan, sedangkan jari yang tangan lainnya dipakai sebagai penutup kawat-kawat yang tidak dipetik.
Gambar 2. Celempung http:orgs.usd.edu
commit to user
c. Gambang Gambang merupakan instrumen yang terbuat dari bilah-bilah kayu
yang dibingkai pada gerobongan yang juga berfungsi sebagai resonator. Bentuknya hampir mirip batu nisan di makam-makam Jawa. Dan terdapat
bilah-bilah kayu di atasnya. Bilahnya berjumlah tujuh-belas sampai dua- puluh bilah. Gambang dimainkan dengan tabuh berbentuk bundar dengan
tangkai panjang biasanya dari tanduk, dan ditabuhkan di atas bilah-bilah kayu tersebut.
Gambar 3. Gambang Sumber gambar: penulis
d. Gender Gender merupakan instrumen yang terdiri dari bilah-bilah metal
yang ditegangkan dengan tali di atas bumbung-bumbung resonator. Bumbung resonator ini tercipta dari bambu-bambu yang bentuknya
silinder yang ditata secara sejajar horisontal. Jika dilihat dari sisi muka bentuknya berupa persegi panjang.
commit to user
Gambar 4. Gender Sumber gambar: penulis
e. Gong Gong merupakan instrumen yang digantung, berposisi vertikal.
Bentuk gong bulat dan berukuran besar atau sedang. Di tengahnya terdapat bos pusattonjolan, yang biasa ditabuh di bagian tengah-tengah bos
pusatnya itu, dengan tabuh bundar berlapis kain.
Gambar 5. Gong Sumber gambar: penulis
f. Kemanak Kemanak adalah instrumen yang berbentuk seperti sendok. Sendok
yang terbuat dari kuningan. Bentuknya simple, enteng, dan mudah dibunyikan. Cara membunyikannya dengan saling mengetukkansaling
dipukulkan.
commit to user
Gambar 6. Kemanak http:orgs.usd.edunmmGamelan9893Kemanak9893.html.
g. Kendhang Kendhang mempunyai bentuk simetris, yang bentuknya seperti
tabung, dengan bersisi dua dengan sisi kulitnya ditegangkan dengan tali dari kulit atau rotan ditata dalam bentuk “Y”, yang diletakkan di atas
bingkai kayu plankan pada posisi horisontal.
Gambar 7. Kendhang Sumber gambar : penulis
h. Kenong Kenong adalah satu set instrumen jenis gong yang bentuknya
hampir mirip dengan bonang, yang bentuknya seperti ceret dan ditengahnya terdapat bos pusattonjolan. Namun yang berbeda adalah
jumlahnya lebih sedikit dibanding dengan bonang. Kenong berposisi horisontal yang ditumpangkan pada tali yang ditegangkan pada bingkai
kayu.
commit to user
Gambar 8. Kenong Sumber gambar: penulis
i. Kethuk-Kempyang Kethuk-Kempyang adalah dua instrumen jenis gong yang
berukuran kecil. Namun bentuknya juga seperti bonang dan kenong, bulat dan di tengahnya terdapat bos besar tonjolan, jika dipukul akan
menghasilkan bunyi. Kethuk lebih kecil dbanding kenong ukurannya, namun lebih tinggi. Sedangkan kempyang agak besar pendek dan melebar.
Ditempatkan pada posisi horisontal, ditumpangkan pada tali yang ditegangkan pada bingkai kayu.
Gambar 9. Kethuk-Kempyang Sumber gambar: penulis
commit to user
j. Rebab Rebab merupakan instrumen kawat gesek dengan 2 kawat yang
ditegangkan pada selajur kayu dengan badan bentuk hati. Badan yang berbentuk hati itu terbuat dari tempurung kelapa. Yang kemudian ditutup
dengan membran kulit tipis dari babad sapi.
Gambar 10 . Rebab http:www.pasarjava.comsenibudayagamelanrebab.jpg
k. Saron Saron merupakan instrumen yang berbentuk bilahan dengan enam
atau tujuh bilah, yang ditumpangkan pada bingkai kayu yang juga berfungsi sebagai resonator. Instrumen ini ditabuh dengan tabuh yang
dibuat dari kayu dan tanduk. Dan tabuhnya berbentuk seperti palu.
Gambar 11. Saron Sumber gambar : penulis
commit to user
l. Slenthem Menurut konstruksinya, slenthem termasuk keluarga gender,
malahan kadang-kadang ia dinamakan gender panembung. Tetapi slenthem mempunyai bilah sebanyak bilah saron yaitu 7 bilah. Slenthem
mempunyai bentuk seperti kijing makam yang berwarna kuning emas.
Gambar 12. Slenthem http:orgs.usd.edunmmGamelan9858Slenthem9858.html
m. Suling Suling adalah alat musik dari keluarga alat musik tiup kayu.
Instrumen Suling berupa potongan bambu yang pendek dan di tubuhnya terdapat lubang-lubang yang dapat menghasilkan suara jika ditutup salah
satunya secara bergantian sambil ditiup di bagian ujungnya.
Gambar 13. Suling http:id.wikipedia.orgwikiSuling
commit to user
B. Komponen dan Unsur Karya Seni