Tujuan Penulisan Manfaat Penulisan Komponen dan Unsur Karya Seni

commit to user

D. Tujuan Penulisan

1. Mendeskripsikan karakteristik bentuk gamelan Jawa. 2. Merumuskan konsep karya seni grafis dengan sumber ide gamelan Jawa. 3. Memvisualisasikan karya seni grafis dengan teknik digital

E. Manfaat Penulisan

1. Menjadi landasan konsep karya sebagai suatu proses kreatif dalam karya seni grafis yang penulis ciptakan. 2. Memberikan pengantar kepada pembaca untuk dapat memahami karya seni grafis digital dengan sumber ide gamelan Jawa. 3. Dapat memberikan sumbangan data kepustakaan khususnya dalam bidang seni grafis. commit to user

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Gamelan Jawa

1. Pengertian Gamelan

Bagi masyarakat Jawa khususnya, gamelan bukanlah sesuatu yang asing dalam kehidupan kesehariannya. Dengan kata lain, masyarakat tahu benar mana yang disebut gamelan atau seperangkat gamelan. Mereka telah mengenal istilah gamelan, namun barangkali masih banyak yang belum mengetahui bagaimana sejarah perkembangan gamelan itu sendiri. Menurut Sumarsam, gamelan diperkirakan lahir pada saat budaya luar dari Hindu–Budha sic mendominasi Indonesia . Walaupun pada perkembangannya ada perbedaan dengan musik India, tetapi ada beberapa ciri yang tidak hilang, salah satunya adalah cara “menyanyikan” lagunya. Penyanyi pria biasa disebut sebagai wiraswara dan penyanyi wanita disebut waranggana Sumarsam 2003: 35 Menurut kamus bahasa Indonesia Purwodarminto, gamelan adalah seperangkat alat musik yang digunakan untuk mengiringi sebuah pertunjukan. Menurut buku yang berjudul Mengenal Secara Mudah Dan Lengkap Kesenian Karawitan Gamelan Jawa dari Farabi Ferdiansyah 2010: 23 Gamelan berasal dari kata nggamel dalam bahasa jawagamel yang berarti memukulmenabuh, diikuti akhiran “an” yang menjadikannya sebagai kata benda. Sedangkan istilah gamelan mempunyai arti sebagai satu kesatuan alat musik yang dimainkan bersama. 4 commit to user Gamelan merupakan satu kesatuan utuh berbagai unsur alat musik yang diwujudkan dan dibunyikan bersama http:www.visitsemarang.com. Gamelan juga merupakan alat musik yang biasa dipakai dalam pertunjukan wayang Jawa http:www.seasite.niu.edu. Gamelan adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang, gendang, dan gong. Istilah gamelan merujuk pada instrumennyaalatnya, yang mana merupakan satu kesatuan utuh yang diwujudkan dan dibunyikan bersama http:ruddabby.wordpress.com. Gamelan adalah musik yang tercipta dari paduan bunyi gong, kenong dan alat musik Jawa lainnya. Irama musik yang lembut dan mencerminkan keselarasan hidup orang Jawa akan segera menyapa dan menenangkan jiwa begitu didengar Yunanto Wiji Utomo 2006, http:www.yogyes.com Penggunaan istilah gamelan dan karawitan sudah mulai sama dengan yang diberlakukan di Indonesia , terutama oleh para praktisi maupun para akademisi yang telah berhubungan lebih jauh atau akrab dengan dunia musik gamelan, dunia karawitan. Menurut wikipedia gamelan, kata nggamel dalam bahasa Jawa dapat berarti memukul. Itulah kemungkinannya mengapa gamelan dianggap sebagai satu perangkat musik pukul atau perkusi ansambel atau orkes, yang nama dan jenisnya tergantung dari jenis, jumlah atau komposisi ricikan-ricikan yang digunakan serta fungsinya di masyarakat, walau pada kenyataannya perangkat gamelan juga melibatkan alat-alat musik non perkusi. commit to user Berkaitan dengan perkembangan jaman, perkembangan fungsi kesenian, selera jaman, berikut ini adalah beberapa nama perangkat gamelan yang pernah ada dan sampai sekarang masih ditabuh dan berfungsi : 1. Gamelan Kodhok Ngorek, berfungsi sebagai pengiring acara hajatan atau peristiwa pernikahan. Karena gamelan Kodhok Ngorek berlaras slendro maka wajar, enak, dan tidak ada kejanggalan sama sekali bila pada perangkat gamelan tersebut melibatkan gender dan gambang gangsa slendro. Alasan lain yang digunakan untuk menguatkan pendapatnya, Pak Martapangrawit menyebutkan bahwa kehadiran slenthem pada perangkat gamelan ageng bermain dengan menggunakan nada 4 pelog dan 3 dhadha, jarak tersebut pada dasarnya adalah sama dengan interval slendro, seperti layaknya interval nada lima ke dhadha slendro. 2. Gamelan Monggang, fungsi dan kegunaannya untuk kelengkapan berbagai acara dan upacara dilingkungan keratonkadipaten dan kabupaten pada masa itu, seperti memberi tengara pada upacara penobatan dan jumenengan raja, mengiringi latihan perang prajurit bertombak atau acara sodoran, serta sebagai pengiring kelahiran bayi laki-laki dari keluarga raja, dan sebagainya. 3. Gamelan Cara Balen, berfungsi untuk menghormati kedatangan tamu, baik dalam upacara keluarga, kerajaan, ataupun kemasyarakatan. Misalnya, pasar malam sekatenan, fair, mantenan, khitanan, syukuran, dan sebagainya. commit to user 4. Gamelan Sekaten, dibunyikan setiap setahun sekali selama seminggu, dari tanggal 5 sd 12 setiap bulan Mulud menurut kalender Jawa, pada setiap bulan kelahiran Nabi Muhammad S.A.W. 5. Gamelan Ageng, berfungsi hampir setiap hari untuk keperluan kemasyarakatan seperti, hiburan seni, campur sari, pagelaran wayang kulit, dan sebagainya.

2. Macam-Macam Gamelan Jawa

Dari buku yang berjudul hayatan gamelan dan gamelan yang ditulis oleh Sumarsan maka penulis dapat menguraikan lebih lanjut macam-macam instrumen gamelan. Komponen utama susunan alat-alat musik gamelan adalah bambu, logam, dan kayu. Masing-masing alat memiliki fungsi tersendiri dalam pagelaran musik gamelan, misalnya gong berperan menutup sebuah irama musik yang panjang dan memberi keseimbangan setelah sebelumnya musik dihiasi oleh irama gending. Seperangkat gamelan terdiri dari beberapa macam instrumen antara lain : a. Bonang Bonang terbagi dari 3 macam yaitu bonang barung, bonang panembung, dan bonang penerus. Bonang mempunyai bentuk seperti “ceret” atau “pot” yang ditempatkan secara horizontal ke string dalam bingkai kayu, baik satu atau dua baris lebar. Semua ceret memiliki bos pusattonjolan di tengahnya. Dan jika bos pusat tersebut dipukul akan menimbulkan bunyi. commit to user Gambar 1. Bonang Sumber gambar : penulis b. Celempung Celempung adalah instrumen kawat petik, yang dibingkai pada semacam gerobongan juga berfungsi sebagai resonator yang berkaki dua pasang, bentuknya hampir mirip seperti belalang. Dan di atasnya terdapat kawat–kawat vertikal membentuk seperti sikat gigi. Kawatnya terdiri dari tiga-belas pasang, ditegangkan antara paku untuk melaras di atas dan paku-paku kecil di bawah. Kepingan metal diletakkan di sisi atas gerobongan, sebagai jembatan pemisah kawat-kawat. Celempung dimainkan dengan jari jempol tangan kiri dan kanan, sedangkan jari yang tangan lainnya dipakai sebagai penutup kawat-kawat yang tidak dipetik. Gambar 2. Celempung http:orgs.usd.edu commit to user c. Gambang Gambang merupakan instrumen yang terbuat dari bilah-bilah kayu yang dibingkai pada gerobongan yang juga berfungsi sebagai resonator. Bentuknya hampir mirip batu nisan di makam-makam Jawa. Dan terdapat bilah-bilah kayu di atasnya. Bilahnya berjumlah tujuh-belas sampai dua- puluh bilah. Gambang dimainkan dengan tabuh berbentuk bundar dengan tangkai panjang biasanya dari tanduk, dan ditabuhkan di atas bilah-bilah kayu tersebut. Gambar 3. Gambang Sumber gambar: penulis d. Gender Gender merupakan instrumen yang terdiri dari bilah-bilah metal yang ditegangkan dengan tali di atas bumbung-bumbung resonator. Bumbung resonator ini tercipta dari bambu-bambu yang bentuknya silinder yang ditata secara sejajar horisontal. Jika dilihat dari sisi muka bentuknya berupa persegi panjang. commit to user Gambar 4. Gender Sumber gambar: penulis e. Gong Gong merupakan instrumen yang digantung, berposisi vertikal. Bentuk gong bulat dan berukuran besar atau sedang. Di tengahnya terdapat bos pusattonjolan, yang biasa ditabuh di bagian tengah-tengah bos pusatnya itu, dengan tabuh bundar berlapis kain. Gambar 5. Gong Sumber gambar: penulis f. Kemanak Kemanak adalah instrumen yang berbentuk seperti sendok. Sendok yang terbuat dari kuningan. Bentuknya simple, enteng, dan mudah dibunyikan. Cara membunyikannya dengan saling mengetukkansaling dipukulkan. commit to user Gambar 6. Kemanak http:orgs.usd.edunmmGamelan9893Kemanak9893.html. g. Kendhang Kendhang mempunyai bentuk simetris, yang bentuknya seperti tabung, dengan bersisi dua dengan sisi kulitnya ditegangkan dengan tali dari kulit atau rotan ditata dalam bentuk “Y”, yang diletakkan di atas bingkai kayu plankan pada posisi horisontal. Gambar 7. Kendhang Sumber gambar : penulis h. Kenong Kenong adalah satu set instrumen jenis gong yang bentuknya hampir mirip dengan bonang, yang bentuknya seperti ceret dan ditengahnya terdapat bos pusattonjolan. Namun yang berbeda adalah jumlahnya lebih sedikit dibanding dengan bonang. Kenong berposisi horisontal yang ditumpangkan pada tali yang ditegangkan pada bingkai kayu. commit to user Gambar 8. Kenong Sumber gambar: penulis i. Kethuk-Kempyang Kethuk-Kempyang adalah dua instrumen jenis gong yang berukuran kecil. Namun bentuknya juga seperti bonang dan kenong, bulat dan di tengahnya terdapat bos besar tonjolan, jika dipukul akan menghasilkan bunyi. Kethuk lebih kecil dbanding kenong ukurannya, namun lebih tinggi. Sedangkan kempyang agak besar pendek dan melebar. Ditempatkan pada posisi horisontal, ditumpangkan pada tali yang ditegangkan pada bingkai kayu. Gambar 9. Kethuk-Kempyang Sumber gambar: penulis commit to user j. Rebab Rebab merupakan instrumen kawat gesek dengan 2 kawat yang ditegangkan pada selajur kayu dengan badan bentuk hati. Badan yang berbentuk hati itu terbuat dari tempurung kelapa. Yang kemudian ditutup dengan membran kulit tipis dari babad sapi. Gambar 10 . Rebab http:www.pasarjava.comsenibudayagamelanrebab.jpg k. Saron Saron merupakan instrumen yang berbentuk bilahan dengan enam atau tujuh bilah, yang ditumpangkan pada bingkai kayu yang juga berfungsi sebagai resonator. Instrumen ini ditabuh dengan tabuh yang dibuat dari kayu dan tanduk. Dan tabuhnya berbentuk seperti palu. Gambar 11. Saron Sumber gambar : penulis commit to user l. Slenthem Menurut konstruksinya, slenthem termasuk keluarga gender, malahan kadang-kadang ia dinamakan gender panembung. Tetapi slenthem mempunyai bilah sebanyak bilah saron yaitu 7 bilah. Slenthem mempunyai bentuk seperti kijing makam yang berwarna kuning emas. Gambar 12. Slenthem http:orgs.usd.edunmmGamelan9858Slenthem9858.html m. Suling Suling adalah alat musik dari keluarga alat musik tiup kayu. Instrumen Suling berupa potongan bambu yang pendek dan di tubuhnya terdapat lubang-lubang yang dapat menghasilkan suara jika ditutup salah satunya secara bergantian sambil ditiup di bagian ujungnya. Gambar 13. Suling http:id.wikipedia.orgwikiSuling commit to user

B. Komponen dan Unsur Karya Seni

1. Subject Matter Subject Matter dalam Seni berasal dari kesatuan kualitatif hasil pengolahan batiniah seniman terhadap hal-hal atau apa saja yang dianggap hakiki pada obyek lain yang bersifat aktual maupun yang ideal. Waktu dan kondisi lingkungan beserta situasi psikis seniman sangat menentukan tepatnya subject matter dan karya Suryo Suradjijo 2000: 66. 2. Bentuk Bentuk adalah suatu totalitas, keseluruhan kesatuan hubungan organisasi dari seluruh unsur-unsur yang mendukungnya. Unsur-unsur pendukung elemen-elemen dasar itu, meliputi warna, garis, shapebidang, tekstur, dan value Suryo Suradjijo 2000:19. a. Warna Warna dapat dibedakan dalam 2 pengertian warna sebagai fenomena dan warna sebagai bahan yang berasal dari pigmen warna, warna merupakan salah satu unsur ekspresif karena kualitasnya begitu mempesona langsung kepada emosi penghayatannya. Rata-rata penghayat karya seni tidak akan mempermasalahkan warna secara rasional, apabila warna itu menstimulus secara tiba-tiba yang akan bereaksi sikap emosionalnya. Warna cenderung berhubungan dengan wilayah commit to user ataktif dan kognitif. Herbert Read membedakan penggunaan warna cara heraldis, harmonis, dan murni. Cara heraldis hanya digunakan pada penggambaran yang bersifat simbolisme. Misalnya lukisan pada abad tengah dimana penggunaan warna banyak ditentukan oleh kaidah-kaidah gereja Suryo Suradjijo 2000: 73. b. Garis Garis dinilai dari sebuah titik merupakan jejak yang ditimbulkan oleh titik-titik yang digerakkan atau merupakan sederetan titik-titik yang berhimpitan juga merupakan suatu goresansapuan yang sempit dan panjang sehingga membentuk benangpita. Fisik suatu garis mempunyai karakter tertentu, misalnya panjang atau pendeknya garis, tebal tipisnya garis, dan arah suatu garis maupun lokasi suatu garis Arfial Arsad Hakim 1999: 35. c. ShapeBidang Shape adalah suatu bidang yang terbatas baik secara teratur atau tidak dibatasi oleh garis ataupun warna P.Mulyadi 1997: 6. d. Tekstur Tekstur dibatasi sebagai rasa permukaan dari suatu bidang objek atau penggambaran dari sifat permukaan disebut aktual apabila rasa permukaan itu secara nyata apabila diraba Suryo Suradjijo 2000: 72. Selain testur aktual didapatkan semu atau sering disebut juga simulated texture atau tekstur buatan. Tekstur jenis ini didapatklan bukan karena permukaan yang rata atau tidak tetapi commit to user disebabkan karena gambaran-gambaran garis atau mungkin juga permainan pola gelap terang yang diciptakan oleh permukaan tekstur. Semua merupakan usaha seniman untuk menipu penghayatan, sehingga mengesankan adanya sifat permukaan tertentu Suryo Suradjijo 2000: 72. 3. Isi Isi adalah kualitas arti yang ada dalam suatu karya seni dan merupakan final statement mood suasana hati atau penghayat. Isi merupakan artian esensial daripada bentuk dan seringkali dinyatakan sejenis emosi, aktivitas intelektualasosiasi yang bisa dilakukan terhadap suatu karya seni P.Mulyadi 2000: 16.

C. Pengertian Abstrak, Abstraksi dan Distorsi