Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis sidik ragam ANOVA dan jika memberikan hasil yang berbeda nyata p0.05 maka
dilanjutkan dengan uji Duncan.
Pelaksanaan Penelitian 1. Analisis tanah
Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu dilakukan analisis awal terhadap pH, C – Organik, P tersedia, N total dan K – dd, dan di akhir
penelitian dilakukan kembali analisis akhir untuk mengetahui perubahan kondisi tanah.
2. Pemberian asam humik
Pemberian asam humik dilakukan sebanyak satu kali. Pemberian dilakukan dengan penyiraman asam humik dengan dosis 2.5 dan 5 .
3. Pemupukan NPK
Pemupukan dengan menggunakan pupuk NPK majemuk dilakukan pada awal penanaman. Pupuk NPK ditaburkan di sekeliling tanaman sesuai perlakuan
masing-masing seperti yang telah ditentukan sebelumnya.
4. Pemeliharaan tanaman
Tanaman dipelihara di rumah kaca dan disiram 2 kali sehari, pada pagi dan sore hari. Bibit juga dibersihkan dari gangguan gulma.
5. Parameter pengamatan
Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah: a.
Tinggi Bibit. Tinggi tanaman di ukur dari pangkal batang yang telah diberi tanda
hingga titik tumbuh tertinggi tanaman. Pengukuran dimulai satu minggu
Universitas Sumatera Utara
setelah penananaman dengan selang pengukuran satu minggu sekali hingga akhir percobaan.
b. Diameter Batang.
Pengukuran diameter dilakukan satu minggu setelah penanaman dengan selang pengukuran satu minggu sekali. Pengukuran dilakukan dengan
menggunakan jangka sorong yang diambil dari dua arah yang tegak lurus yang kemudian diambil rata-rata nya.
c. Total Luas Daun
Luas daun diukur nilai totalnya sebagai salah satu nilai ukur perkembangan tanaman. Total luas daun dapat diukur dengan image J.
d. Bobot Kering Tajuk.
Bobot kering tanaman didapatkan setelah tanaman dipanen Bibit suren dipisahkan bagian atas cabang, batang, dan daun dengan bagian
perakaran tanaman. Bagian atas tanaman terlebih dahulu ditimbang dan selanjutnya dimasukkan ke dalam kantong koran yang telah dilubangi
serta diberi label sesuai dengan perlakuan. Kemudian dikeringkan pada suhu 70
o
C selama 48 jam, lalu bagian atas tanaman ditimbang kembali untuk mendapatkan data bobot kering bagian atas tanaman.
e. Bobot Kering Akar
Bobot kering akar juga ditentukan dengan cara yang sama dengan bobot kering bagian atas tanaman. Akar tanaman terlebih dahulu ditimbang,
dimasukkan ke dalam kantung koran yang telah dilubangi dan diberi label sesuai dengan perlakukan masing-masing, dikeringkan dalam suhu
70
o
C selama 48 jam, lalu bagian akar tanaman ditimbang kembali.
Universitas Sumatera Utara
f. Ratio Tajuk Akar
Penghitungan rasio tajuk akar juga dilakukan pada akhir penelitian. Rasio tajuk akar dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Rasio Tajuk Akar = Bobot Kering Tajuk g
Bobot Kering Akar g
6. Panen