Pengaruh Biaya Pencegahan, Biaya Penilaian, Biaya Kegagalan Internal Dan Biaya Kegagalan Eksternal Terhadap Profitabilitas (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indooosia)

PENGARUH BIA YA PENCEGAHAN, BIA YA PENILAIAN, BIAYA
KEGAGALAN INTERNAL DAN BL4. YA KEGAGALAN EKSTERNAL
TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Empiris Pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indooosia}

11111



11111

lmllllii..

Ull I

Universitas Islam Negeri

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Nama


NIM

: M.Ihsan Sodiq
: 105082002670

d:ori
1· ,

Bセ@

.
: G、NZイsᄋッセBゥ_@

..······

.· : '0Tc0·:::..0....:;...........(/"
. lnclnk ........................ .\.. ....-:1.:?. p
1..


k!a.'\ifikasi ............................................. .

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIUAYATULLAR
JAKARTA

2009

PEN GAR UH BIAY A PENCEGAHAN, BIA YA Plli:NILAIAN, BIAY A
KEGAGALAN INTERNAL DAN BIAYA KEGAGALAN EKSTERNAL
TERHADAP PROFITABILIT AS (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indon!:Sill.J------------,
PERPUSTAKAAN UTAMA
UIN SYAHID JAKARTA

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan llmu 3osial
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi


Oleh:

Muhammad Ihsan Sodig

NIM:105082002670
Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I

(
Hepi4i·ayudit.: SE., Ak., MM

Prof.Dr.Abdul Hamid., MS

NIP.195706171985031002

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1430 H/2009 M

Bari Jumat Tanggal Tiga Belas Bulan November Tahun Dua Ribu Scmbilan tclah
dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Muhammad lhsan Sodiq NIM
I 05082002670 dengan judul skripsi "Pengaruh Biaya Peneegahan, Biaya

Penilaian, Biaya Kegagalan Internal dan Biaya Kega1galan eksternal
Terhadap Profitabilitas (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)". Memerhatikan penampilan tersebut
selarna ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ek.onomi pada .Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan lirnu Sosial Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta .

.Jakaita, 13 November 2009

Tim Penguji Ujian Komprehensif

AfifSulfa, SE.,,Ak:, M.Si.

Kettm

Reskino, SE., M.Si, Akt.
Sekretaris

Dr. Yahya Hamja MM.
Penguji Ahli

Hari ini kamis Tanggal 10 Desember Tahun Dua Ribu Sembilan telah dilakukan Ujian
Skripsi alas nama Muhammad lhsan Sadiq NIM: 105082002670 dengan judul Skripsi
"PENGARUH
KEFGAGALAN

BIAVA

PENCEGAHAN,

INTERNAL

DAN


BIAVA

BIAVA

PENILAIAN,

KEGAGALAN

BIAVA

EKSTERNAL

TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Empiris padn Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)". Memperhatikan penampilan mahasiswa
tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada. Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan llmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hildayatullah Jakarta.
Jakarta, I 0 Desember 2009


Tim Penguji Ujian Skripsi

Prof.Dr.Abdul Hamid, MS
Ke tu a

Jasin MBA
enguji Ahli

Daftar Riwayat Hidup
I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama

: Muhammad lhsan Sodiq

2. Tempat & Tgl. Lahir

: Tangerang, 22 September 1987

3. Alamat


: JI. KH. Wahid Hasyim Rt. 001 Rw. 006 No. 21,
Cipadu Jaya, Larangan, Tangerang 15155

4. Telepon

: (021) 7374826/(021) 96333586/085710451450

II. PENDIDIKAN
I. Ml. Manba'ul Khair

1993- 1999

2. Mts. Manba'ul Khair

1999-2002

3. MAN 4 Model Jakarta

2002-2005


4. Strata I Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi

2005 -2009

IH.PENGALAMAN ORGANISASI
1. Anggota Sepak Bola Ekonomi dan llmu sosial

Tahun 2005

2. Anggota BEM Fakultas Ekonomi dan llmu Sosial

Tahun 2008

3. Mentoring Propesa

Tahun 2008

4. Ekstrakulikuler Sepak Bola MAN 4 Model Jakarta


Tahun 2004 - 2005

IV. LAT AR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah

: H.Mufid HM

2. lbu

: Hj. Hapenah (aim)

3. Alamat

: JI. KH. Wahid Hasyim Rt. 001Rw.006 No. 21
Cipadu Jaya, Larangan, Tangerang 15155

4. Telepon

: (021) 7325818


5. Anak Ke dari

: 7 dari 7 bersaudara

INFLUENCES PREVENTION COST, APPRAISAL COST, INTERNAL
FAILURE COST, AND EXTERNAL FAILURE COST TOWARD
PROFITABILITY {Empirical study at Listed Manufacturing Company Jn
Indonesia Stock Exchange)

By:
Muhammad Ihsan Sodiq

Abstract

The purpose of this research is explaining the influences prevention cost,
appraisal cost, internal failure cost and external failur cost toward profitability (EBIT).
The research has done by using 33 samples of go public manufacturing company
which is listed in Indonesia Stock Exchange (BEi) with annual report of 2005 until 2007.
Sampling election method used purposive sampling. Analitical model is used by multiple
regret ion.
This research in year 2006 showed that there was an influences .between
prevention cost toward profitability. In year 2005 and 2006 showed that there was an
influences between appraisal cost toward profitability. Prevention cost, Internal failure
cost and external failure cost had positive core/a/ion but there was no influences toward
probability. In year 2007, prevention cost, appraisal cost, Internal failure cost and
external failure cost had positive corelation but no influenced toward probability.

Keywords: prevention cost, appraisal cost, internal failure cost, external failur cost and
Earning Before Interest Tax (EBIT).

PENG ARUH BIAYA PENCEGAHAN, BIA YA PENILAIAN, BIA YA
KEG AG ALAN INTERNAL DAN BIA YA KEG AGALAN EKSTERNAL
TERHADAP PROFITABILIT AS (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur
Yang Terdaftar Di Bnrsa Efek Indonesia)
Oleh:
Muhammad Ihsan Sodiq

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh biaya pencegahan,
biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan ekstemal terhadap
profitabilitas (EBIT).
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sampel 33 perusahaan manufaktur
go public yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia 、Qセョァ。@
menggunakan laporan
tahunan 2005 s.d. 2007. Metode pemilihan sampel menggunakan purposive sampling.
Model analisis yang digunakan adalah regresi berganda.
Hasil penelitian ini pada tahun 2006 menunjukan bahwa ada pengaruh antara
biaya pencegahan terhadap profitabilitas. Pada tahun 2005 dan 2006 menunjukkan
bahwa ada pengaruh antara biaya penilaian terhadap profitabilitas. Biaya pencegahan,
biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal memiliki hubungan positif tetapi
tidak berpengaruh terhadap profitabilitas. Pada tahun 2007 biaya pencegahan, biaya
penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal memiliki hubungan
positif tetapi tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.

Kata Kunci: Biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal, biaya
kegagalan eksternal dan Earning Before Interest Tax (EBIT)

"'

KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Segala puji dan
syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahlkan rahmat dan
Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini.
Adapun maksud penulisan skripsi ini dengan judul " Pengaruh Biaya
Pencegaban, Biaya Penilaian, Biaya Kegagalan Internal dan Biaya Kegagalan
Eksternal Terhadap Profitabilitas (Studi Empiris pada Pernsahaan Mannfaktur
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)" adalah untuk memenuhi salah satu syarat
untuk melanjutkan penyusunan skripsi demi mendapat gelar SI Sarjana Ekonomi untuk
program studi Akuntansi di Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
Pada kesempatan ini, perkenankan penulis menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya atas dukungan dan bantuan dari berbagai pihak kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu, ucapan te:rima kasiih dan do'a penulis berikan
kepada:
I. Ayah saya (H.Mufid HM), lbu saya (Hj.Hapenah) dan keluarga saya yang selalu
memberikan do'a, bantuan, dan selalu menjadi motivasi terbesar dalam diri penulis,
sehingga membuat penulis semangat. Dan semoga sei:elah ini penulis dapat terus
membanggakan kalian semua. Amin
2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan llmu Sosial
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan juga sebagai dos1:n pembimbing I yang selalu
sabar membimbing, mengarahkan, memberikan solusi untuk setiap permasalahan yang
muncul.

,,j i

3. Bapak Hepi Prayudiawan SE., AK., MM selaku dosen pembimbing dosen II yang
telah memberikan masukan, motivasi, arahan, bimbingan, dan membantu memecahkan
segala masalah selama penulis menyelesaikan penelitian ini. Terima kasih pak..
4. Bapak Afif Sulfa, SE., Ak. Selaku ketua jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. lbu Yessi Fitri, SE., Ak., M.Si Selaku sekretarisjurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
dan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Dosen-dosen jurusan Akuntansi, Pak Amilin, Pak Fuad, Ibu yessi, lbu Rahma, lbu
Hary, Ibu Reskino dan seluruh dosen Akuntansi. Terima kasih atas ilmu yang
bermanfaat yang telah kalian berikan selama ini.
7. Reny Wahyuni yang selalu memberi motifasi, semoga kamu sukses selalu.
8. Sahabat-sahabatku, Dinda W, Riza, Syarif, Erawan, Rika, Gina, Sofie, Ade, Dina,
Dara, Syarah dan sahabat-sahabatku yang lain. Terima kasih atas support, dukungan
dan bantuannya. Jasa-jasa kalian takan pernah ku lupakarn.
Akhir kata penulis mengharapkan Allah SWT membalas semua kebaikan mereka
dan semoga skripsi ini dapat banyak bermanfaat bagi mahasiswa/i Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada khususnya serta masyarakat luas pada umumnya.
Kritik dan saran tetap penulis harapkan, dan apabila terdapat banyak kesalahan dalam
skripsi ini penulis mohon maafyang sebesar-besarnya.
Jakarta, I 0 Desember 2009
Penulis

Muhammad lhsan Sodiq

DAFTARISI
LEMBAR PENGESAHAAN SKRIPSI ....................................................... .
LEMBAR PENGESAHAN UJI KOMPREHENSIF....................................

ii

LEMBAR PENGESAHAN UJI SKRIPSI....................................................

iii

DAFTARRIWAYATHIDUP .......................................................................

iv

ABSTRACT

v

ADSTRAK

vi

KATA PENGANTAR....................................................................................

vii

DAFTARISI .................................................................................................

ix

DAFT AR TABEL..........................................................................................

xiii

DAFTAR GAMBAR ·····················································································

XIV

DAFTARLAMPIRAN ..................................................................................

xv

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN .................................................................. .
A. Latar Belakang Penelitian ....................................................

I

B. Perurnusan Masalah ............................................................

7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian............................................

7

TINJAUAN PUSTAKA
A. Total Quality Managernen (TQM) ......................................

9

B. ISO 9000 ............................................................................ 11
C. Biaya .................................................................................. 12
D. Kualitas .............................................................................. 14
1. Definisi Kualitas ... ............................ ................... ......... 14
2. Dirnensi Kualitas............................... ............................ 15

3. Konsep Kualitas berdasarkan pandangan Tradisional
dan Modern ................................................................... 16
E. B iaya Kualitas .............. ......... ................ ....... .... .... ... ..... ...... 19
1. Definisi Biaya Kualitas ................................................. 19

2. Klasifikasi Biaya Kualitas ................... .......................... 21
3. Konsep Biaya Kualitas ....................... ........................... 26

4. Manfaat Biaya Kualitas ................................................. 27
5. Pengukuran Biaya Kualitas ........................................... 28
F. Profitabilitas....................................................................... 31
I. Profitabilitas ................................................................. 31

2. Pengertian Laba ............................................................ 31
3. Laba Kotor .................................................................... 31

4. EBlT ............................................................................ 31
G. Penelitian Terdahulu .......................................................... 32
H. Kerangka Pemikiran .......................................................... 34
I.

BAB III

Hipotesis............................................................................ 35

METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Peneliltian.................................................. 36
B. Metode Pemilihan Sampel .................................................. 36
C. Metode Pengumpulan Data................................................. 3 7

D. Metode Analisis Data dan Pengujian Statistik ..................... 38
a .. Uji Normalitas Data ............................................. 38
b .. Uji Asumsi Klasik ............................................... 39

c .. Uji Hipotesis ...................................................... 41
E. Operasional Variabel Penelitian dan Pengukurannya .......... 44
I. Variabel lndependen ........................................... 44

2. Variabel Dependen ............................................. 46
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Objek Penelitian .................................................. .47
B. Analisis dan pembahasan ..................................................... 48
I. Uji Normalitas ................................................................. .48
2. Uji Asumsi Klasik .......................................................... 51
a.

Uji Multikolinearitas ................................................. 51

b.

Uji Heteroskedastisitas .............................................. 52

c.

Uji Autokorelasi ....................................................... 55

3. Hasil Uji Hipotesis .......................................................... 56
a.

HI : Pengaruh Biaya Kualitas terhadap EBIT
pada tahun 2005...................................... .. . . .. 56

b.

H2 : Pengaruh Biaya Kualitas terhadap EBIT
pada tahun 2006 ............................................ 61

c.

H3 : Pengaruh Biaya Kualitas terhadap EBIT
pada tahun 2007.................... .. . . . . . . . . . . . . . . . . ... . . 66

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................. 70
B.

lmplikasi........... .......................................... .......................... 71

C.

Saran ..................................................................... 72

DAFTAR PUST AKA .................................................................................... 73
LAMPIRAN ................................................................................................. 75

DAFTAR TABEL

Nomor

Keterangan

Halaman

3.1

Laporan Biaya Kualitas ................................................ .45

4.1

Kriteria Sample ........................................................... 47

4.2

Hasil Uji Multikolinieritas .............................................. 51

4.3

Hasil Uji Autokorelasi. .................................................. 55

4.4

Koefisien Determinasi Variabel Dependent EBIT
(Earning Before Interest Tax) Tahun 2005 .......................... 56

4.5

Hasil Uji Parameter Simultan (Uji F) DependentEBIT
Tahun 2005 ............................................................... 57

4.6

Hasil Uji Parameter Individual (Uji t) Dependent EBIT
Tahun 2005 ................................................................ 58

4.7

Koefisien Determinasi Variabel Dependent EBIT
(Earning Before Interest Tax) Tahun 2006 ........................... 61

4.8

Hasil Uji Parameter Simultan (Uji F) Dependent EBIT
Tahun 2006 ................................................................ 62

4.9

Hasil Uji Parameter Individual (Uji t) Dependent EBIT
Tahun 2006 ............................................................... 63

4.10

Koefisien Determinasi Variabel Dependent EBIT
(Earning Before Interest Tax) Tahun 2007 ............................ 66

4.11

Hasil Uji Parameter Simultan (Uji F) Dependent EBIT
Tahun 2007 ................................................................ 67

4.12

Hasil Uji Parameter Individual (Uji t) Dependent EBIT
Tahun 2007 ............................................................... 68

DAFT AR GAMBAR

Nomor

Keterangan

Halaman

2.1

Kerangka Pemikiran .......................................... 34

4.1

Grafik Normality Probability Plot Variabel Dependent EBIT
(Earning Before lnteres Tax) Tahun 2005 ............................................. 48

4.2

Grafik Normality Probability Plot Variabel Dependent EBlT (Earning
Before lnteres Tax) Tahun 2006 (data belum ditransformasi) ............... 49

4.3

Grafik Normality Probability Plot Variabel Dependent EBIT (Earning
Before Interes Tax) Tahun 2006 (data sudah ditransfonnasi) ................ 50

4.4

Grafik Normality Probability Plot Variabel Dependent EBIT (Earning
Before lnteres Tax) Tahun 2007 ............................................................ 50

4.5

Grafik Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Dependent EBIT
Tahun 2005 ....................................................................... 52

4.6

Grafik Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Dependent EBIT
Tahun 2006 ...................................................................... 53

4.7

Grafik Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Dependent EBIT
Tahun 2007 ...................................................................... 54

DAFT AR LAMPIRAN

Nomor

Keterangan

Halaman

Laporan Biaya Kualitas Tahun 2005 ..................................... 75
2

Laporan Biaya Kualitas Tahun 2006 ..................................... 76

3

Laporan Bia ya Kualitas Tahun 2007 ..................................... 77

4

Laporan EBIT Tahun 2005 ................................................ 78

5

Laporan EBIT Tahun 2006 ................................................ 79

6

Laporan EBIT Tahun 2007............................................. .. 80

7

Hasil SPSS Biaya Kualitas Terhadap EBlt tahun 2005 ............... 81

8

Hasil SPSS Biaya Kualitas Terhadap EB It tahun 2006
(data belum ditransformasi) .............................................. 83

9

Hasil SPSS Biaya Kualitas Terhadap EB!t tahun 2006
(Data sudah ditransformasi) .............................................. 85

I0

Hasil SPSS Biaya Kualitas Terhadap EBit tahun 2007 ............... 87

11

Hasil SPSS Biaya Kualitas Terhadap EB It tahun 2007
(Data setelah di LAG) ..................................................... 89

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Penelitian

Dalam persaingan global sekarang ini, setiap perusahaan yang ingin
memenangkan kompetensi dalam dunia industri akan memberikan perhatian
penuh terhadap kualitas. Persaingan bukan hanya mengenai seberapa tinggi
tingkat produktivitas perusahaan dan seberapa rendahnya tingkat harga
produk atau jasa untuk mencapai keuntungan yang maksimal, namun lebih
pada kualitas produk atau jasa yang dihasilkan. Kualitas merupakan suatu
kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan
lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan (Goetsch dan
Davis, 1994:4 dalam Tjiptono dan Diana, 2003:4). Untuk memenangkan
persaingan, perusahaan dituntut menghasilkan produk dengan kualitas tinggi,
kenyamanan dan kemudahan serta ketepatan dan kecepatan waktu dalam
pencapaiannya. Hanya perusahaan yang benar-benar berkualitas yang dapat
bersaing dalam pasar global.
Kompleksitas persaingan suatu industri menyebabkan setiap perusahaan
harus selalu berusaha meningkatkan kualitasnya agar kepuasan pelanggan
dapat terwujud. Kualitas dan kepuasan pelanggan berkaitan sangat erat.
Kualitas memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin
ikatan yang kuat dengan perusahaan. Pada gilirannya kepuasan pelanggan

dapat menciptakan kesetiaan atau loyalitas pelanggan

kepada perusahaan

yang memberikan kualitas memuaskan.
Kualitas dapat

meningkatkan pangsa pasar.

Pangsa pasar akan

meningkat bila minimasi biaya tercapai, karena organisasi atau perusahaan
dapat menekan harga walaupun kualitas tetap menjadi yang terutama. Hal
inilah yang mendorong konsumen untuk membeli dan membeli lagi produk
atau jasa tersebut sehingga pangsa pasar meningkat. Bila kualitas yang
dihasilkan

superior

dan

pangsa

pasar

yang

dimiliki

besar,

maka

profitabilitasnya terjamin. Dengan demikian kualitas dan profitabilitas
berhubungan erat. Perusahaan yang menawarkan produk atau jasa yang
supenor pasti dapat mengalahkan pesaingnya yang menghasilkan kualitas
inferior.
Kualitas JUga dapat mengurangi biaya. Pengurangan biaya dapat
dilakukan dengan pemeriksaan pada setiap tahapan proses produksi mulai
darai awal proses sampai dengan akhir proses, hal ini dimaksudkan untuk
mengurangi biaya yang dikeluarkan karena adanya pengerjaan ulang dan
rusaknya produk tersebut. Adanya pengurangan biaya ini pada gilirannya
akan memberikan keunggulan kompetitif berupa peningkatan profitabilitas
dan pertumbuhan (Dewi dan Rohma, 2004).
Meskipun perusahaan berusaha untuk menghasilkan produk yang
berkualitas, perusahaan harus selalu berusaha untuk mempertahankan
efisiensi biaya. Untuk itu dilakukan pengontrolan terhadap biaya yang disebut
dengan biaya kualitas. Biaya kualitas didefinisikan sebagai biaya-biaya yang

timbul karena kualitas suatu produk yang rendah, yang memungkinkan terjadi
atau sudah timbul (Hansen dan Mowen, 2005:7). Dengan demikian biaya
kualitas

adalah

biaya

yang

berhubungan

d•engan

penciptaan,

pengidentifikasian, perbaikan dan pencegahan produk yang rusak. Biaya
kualitas perlu dikelola sedemikian rupa untuk memperoleh suatu tingkat
kualitas produk agar produk yang dibuat atau jasa yang diberikan sesuai
dengan spesifikasi rancangan dan bebas dari cacat atau masalah yang akan
mempengaruhi penampilan atau kinerja yang diukur kesesuaiannya terhadap
keinginan pelanggan.
Biaya kualitas dibagi menjadi empat kategori yaitu : biaya pencegahan

(prevention cost), biaya penilaian (appraisal cost), biaya kegagalan internal
(internal failure cost) dan biaya kegagalan ekstemal (external failure cost).
Biaya-biaya tersebut

merupakan

cost of COl!formance

dan

cost of

11011cm1formance.
Biaya-biaya yang termasuk dalam cost of conformance adalah biaya
pencegahan dan biaya penilaian yaitu biaya-biaya yang terjadi dalam rangka
memastikan produk atau jasa sesuai harapan pelanggan. Sedangkan biayabiaya yang termasuk dalam cost of no11cm1formance adalah bi a ya kegagalan
internal dan biaya kegagalan ekstemal yaitu biaya-biaya yang yang
dikeluarkan dan opportunity cost karena ditolaknya produk atau jasa. Jadi
dapat dikatakan bahwa biaya kualitas merupakan penjumlahan cm1formance

cost dan noncm1formance cost (Philip Crosby, dalam.

Dalam pelaksanaan biaya kualitas ini, haruslah dilaksanakan secara
efektif sehingga dapat dilakukan penghematan. Peningkatan kualitas yang
dilaksanakan perusahaan dikatakan efektif jika kenaikan biaya pencegahan
dan penilaian akan dapat menurunkan biaya kegagalan internal dan eksternal
serta biaya kualitas secara keseluruhan. Semakin tinggi biaya pencegahan dan
biaya penilaian karena program peningkatan kualitas, semakin akan
mengurangi biaya kegagalan lebih besar yang pada akhirnya

akan

menurunkan biaya kualitas secara keseluruhan.
Zakiyah

(2007)

menguJI

pengaruh

biaya

kualiitas

terhadap

profitabilitas. Hasil pengujian dengan uji t diperoleh kesimpulan bahwa
terdapat pengaruh antara biaya kualitas dengan laba. operasi dan OPM
(Operating Pro.fit Margin), sedangkan antara biaya kualitas dengan ROI
(Return On Investment) dan ROE (Return On LC:,quity) tidak ada hubungan
yang signifikan.
Dewi dan Rohmah (2004) telah menguji efisiensi biaya kualitas dalam
rangka mengurangi produk cacat. Dimana dalam penelitiannya dilakukan
analisis faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya cacat produk, yaitu :
faktor manusia, faktor mesin, faktor metode, faktor material, dan faktor
lilngkungan. Setelah diketahui faktor-faktor tersebut, kemudian dilakukan
perbaikan-perbaikan. Sehingga perbaikan-perbaikan tersebut pada akhirnya
dapat menghemat biaya kerugian akibat produk yang cacat.
Felecia (2004) melakukan penelitian mengenai analisa biaya kualitas
untuk meningkatkan daya saing industri pada perusahaan bahan baku

makanan. basil penelitian ini menunjukkan bahwa biaya kegagalan internal
berhasil dituruinkan dari 8% menjadi 0% sdangkan biaya pencegahan naik
dari 90% menjadi 98%. Kondisi ini tidak menyebabkan rata-rata total biaya
kualitas perusahaan menjadi

naik,

tetapi justru kebalikannya

terjadi

penurunan sebesar 9,66%. Penurunan tersebut dapat mernngkatkan daya saing
perusahaan di pasar.
Juli (2000) meneliti tentang biaya kualitas sebagai alat ukur kinerja
manajerial. Biaya kualitas total yang sesungguhnya hanya berbeda Rp.
8. 723 .449,80 dari yang dianggarkan sedangkan dari persentase biaya produksi
hanya berbeda 0,09%. Ini berarti perusahaan telah mampu mengeluarkan
biaya kualitas yang efisien.
Ratnadi dan Setiawan (2005) meneliti tentang penerapan biaya kualitas
untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan.dari penelitiannya diperoleh
kesimpulan bahwa biaya kualitas berhubungan positif dan signifikan dengan
ROI yang lebih tinggi.
Penulis menguji pengaruh biaya kualitas (cost of quality) terhadap

profitabilitas (EBIT), target populasinya adalah perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak tahun 2005 s.d. 2007. dalam
penelitian ini penulis menggunakan biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya
kegagalan internal, dan biaya kegagalan eksternal sebagai variabel bebas

(independent) sedangkan EBIT (Earning Before Interest Tax) sebagai
variabel terikat (dependent).

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh
Zakiyah (2007) yang menguji pengaruh biaya kualitas terhadap protitabilitas
pada perusahaan makanan dan minuman yang terda,ftar di Bursa Efek
Indonesia (BE!) pada periode 200 I s.d. 2005 dimana brnya kualitas sebagai
variabel bebas (independent) sedangkan laba operasi, Opera/ing Profil

Margin (OPM), Return On lnves/ment (ROI) dan Return On Equity (ROE)
sebagai variabel terikat (dependelll).

Perbedaan penelitian sebelumnya

dengan penelitian yang dilakukan penulis yaitu dalam penelitiannya penulis
menggunakan satu variabel terikat yaitu profitabilitas yang diukur dengan
menggunakan EBIT dan empat variabel bebas, diantaranya biaya pencegahan,
biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal.
Sampel perusahaan yang di uji adalah perusahaan manufaktur sebanyak 33
perusahaan selama tahun 2005 s.d. 2007.
Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, maka penulis tertarik
untuk melakukan penelitian yang berjudul "Pengaruh Biaya Pencegahan,

Biaya Penilaian, Biaya Kegagalan Internal dan Biaya Kegagalan
Eksterual Terhadap Profitabilitas (Studi Pada Perusahan Manufaktur
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)".

B.

Perumusan Masalah
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
a.

Apakah biaya pencegahan berpengaruh terhadap profitabilitas
(EBIT).

b. Apakah biaya penilaian berpengaruh terhadap profitabilitas
(EBIT).
c. Apakah

biaya

kegagalan

internal

berpengaruh

terhadap

eksternal

berpengaruh

terhadap

profitabilitas (EBIT)
d. Apakah

biaya

kegagalan

profitabilitas (EBIT).
e. Apakah biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan
internal dan biaya kegagalan eksternal b•erpengaruh terhadap
profitabilitas (EBIT).

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
l. Tujuan Penelitian:

Sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan diatas, maka
penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut:
a. Menguji pengaruh biaya pencegahan terhadap profitabilitas
(EBIT).
b. Menguji pengaruh biaya penilaian terhadap profitabilitas (EBIT).
c. Menguji

pengaruh

profitabilitas (EBIT).

biaya

kegagalan

internal

terhadap

d. Menguji

pengaruh

biaya

kegagalan

eksternal

terhadap

profitabilitas (EBIT).
e. Menguji pengaruh biaya pencegahan, bia.ya penilaian, biaya
kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal berpengaruh
terhadap profitabilitas (EBIT).

2. Manfaat Penelitian

a.

Bagi Perusahaan
Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat, yaitu sebagai acuan untuk lebih memperhatikan biaya
kualitas yang terjadi sehingga menghasilkan produk yang berkualitas
demi tercapainya profitabilitas yang lebih baik.

b.

Bagi Pembaca
Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
pembaca serta dijadikan referensi untuk memunculkan ide dan
konsep baru dalam melakukan penelitian di masa yang akan datang.

c.

Bagi Penulis
I)

Sebagai salah satu syarat untuk mendapat gelar SI Sarjana
Ekonomi untuk program studi Akuntansi di Universitas Islam
Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.

2)

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan penulis tentang
pengaruh biaya kualitas terhadap profitabilitas.

BAB II

TIN.JAUAN PUSTAKA

A. Total Quality Management (TQM)
Persaingan

diantara

perusahaan-perusahaan

untuk

mendapatkan

penghargaan merupakan ha! yang penting untuk mendapatkan pengakuan
kualitas terhadap produk yang dihasilkan. ISO 9000 merupakan pedoman
untuk mengelola kualitas dan standar kualitas yang dikembangkan oleh
International Organization for standardization di Geneva, Switzerland. Total
quality management mendefinisikan kualitas dan pengukuran biaya kualitas,
mengilustrasikan pembuatan laporan kualitas, menguji pendekatan untuk
mendeteksi penyimpangan kualitas dan mengeksplorasi keputusan untuk
mengidentifikasi adanya cacat kualitas.
Produk dikatakan berkualitas jika sesuai dengan spesifikasinya dan
sesuai dengan harapan pelanggan. Produk dikatakan produk berkualitas jika
produk tersebut sesuai atau melebihi harapan pelanggan.
"Total Quality Management" merupakan upaya yang dilakukan secara
terns menerus oleh setiap orang dalam organisasi untuk memahami,
memenuhi dan melebihi harapan pelanggan. Prinsip inti dari TQM adalah
proses yang:
I.

Berfokus pada kepuasan pelanggan
Proses TQM dimulai dengan mengidentifikasi persyaratan dan

dasar

untuk

membuat

spesifikasi

yang dibutuhkan

untuk

setiap

keberhasilan pelanggan atau supplier internal, yang meliputi permintaan
akan desain tertentu, karakteristik suku cadang, operasi pemanufakturan,
persyaratan tentang produksi dan supplier eksternal dan persyaratan
penjualan.
2.

Berusaha keras untuk melakukan perbaikan secara terus menerus
Perbaikan kualitas secara terus menerus dan penurunan biaya
(Kaizen) diperlukan untuk tetap dapat bersaing pada pasar global saat ini.
Perusahaan perlu untuk selalu memperbaharui spesifikasi baik untuk
pelanggan I supplier internal dan supplier untuk melayani pelanggan
eksternal.

3.

Melibatkan seluruh kekuatan kerja
Keterlibatan total dari semua pekerja merupakan hal utama untuk
keberhasilan TQM:
Tahun Satu:
I.

Membentuk dewan dan staff kualitas

2.

Melaksanakan program pelatihan kualitas seksekutif

3.

Melakukan audit kualitas

4.

Membuat analisis penyimpangan

5.

Mengembangkan rencana perbaikan kualitas strategic

Tahun Dua:
1.

Melaksanakan program pelatihan dan komunika.si karyawan

2.

Menyusun tim kualitas

3.

Menciptakan sistem pengukuran dan menetapkan tujuan

Tahun Tiga:

B.

I.

Merevisi sistem kompensasi/penilaian/pengakuan

2.

Meluncurkan inisiatif eksternal dengan para supplier

3.

Melakukan review dan revisi

ISO 9000
ISO (International Organizalionfor Siandardization), adalah organisasi
yang membangun ketentuan yang berisi spesifikasi teknik atau kriteria yang
digunakan secara konsisten sebagai aturan, panduan, atau definisi dari
karakteristik untuk menjamin bahan-bahan, produk-produk, dan proses yang
tepat kepada tujuan.
Seperti diketahui bahwa negara-negara maju pasca ditandatanganinya

General Agreemellf on Tariff and Service (GA TS), dewasa ini sedang
berlomba-lomba untuk meningkatkan mutu layanannya dengan menerapkan
sistem manajemen mutu (Qualily Managemelll

sケウO・ュセ@

dimana merupakan

bagian dari system mutu internasional (fn/ernational Quality System) seri ISO
9000.
Seiring dengan berjalannya waktu, kesadaran telah melingkupi banyak
pihak tentang perlunnya peningkatan mutu terutama bagi perusahaan yang
ingin memenangkan kompetensi dalam dunia industri. Tahun 1987 sejumlah
negara telah mensahkan sebuah kesepakatan tentang standar sistem mutu

internasional (International Quality System Standard) dengan seri ISO 9000.
(M Afnan Hadikusumo, 2005).
Dengan adanya sistem managemen mutu (Quality Management System)
yang merupakan bagian dari sistem mutu internasional (international Quality

System) seri ISO 9000 apabila diterapkan perusahaan untuk melayani
pelangan maka akan sangat bermanfaat, adapun langkah-langkah pelaksanaan
MS ISO 9000
a. Membina komitmen pengurusan atasan.
b. Mengenapasti proses utama bagi pelaksanaan.
c. Memberi latihan kemahiran kepada pasukan pelaksana.
d. Menjalankan analisis jurang.
e. Menyediakan dokumen-dokumen MS ISO 9000.
f. Melatih kakitangan melaksanakan prosedur yang didokumenkan.

g. Melaksanakan MS ISO 9000.
h. Pengiktifaran dan pensijilan.

C. Biaya

Untuk mengelola suatu perusahaan, diperlukan informasi biaya.
Informasi ini membantu manajemen untuk dapat menetapkan sasaran laba
perusahaan, menetapkan target departemen menuju pencapaian sasaran akhir,
mengevaluasi keefektifan rencana, dan lain sebagainya. Biaya dan beban
memiliki pengertian yang berbeda. Kadang-kadang dalam praktek senng
digunakan

secara

bersamaan.

Biaya

merupakan

pengorbanan

untuk

memperoleh

harta,

sedangkan

memperoleh

pendapatan.

beban

Keduanya

rnerupakan
rnerupakan

pengorbanan
pengorbanan,

untuk
narnun

tujuannya berbeda.
Pengertian biaya menurut Mursyidi (200813) :
Biaya dapat diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi baik yang
berwujud maupun yang tidak berwujud yang dapat diukur dalam satuan uang,
yang telah terjadi atau akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut Witjaksono (2006:6) :

Cost adalah suatu pengorbanan sumberdaya untuk rnencapai tujuan tertentu.
Sedangkan Prawironegoro dan Purwanti (2008:49)

menyebutkan

definisi biaya sebagai berikut :
Biaya adalah kas dan setara kas yang dikorbankan untuk rnemproduksi atau
memperoleh barang atau jasa yang diharapkan akan memperoleh manfaat
atau keuntungan dimasa mendatang.
Ada empat unsur pokok dalam definisi biaya tersebut diatas :
I.

Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi,

2.

Diukur dalam satuan uang,

3.

Yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi,

4.

Pengorbanan

tersebut

untuk

tujuan

tertentu,

yaitu

untuk

memperoleh barang dan jasa dalam usaha untuk mendapatkan
keuntungan baik pada saat ini rnaupun rnasa yang akan datang.
Pada perusahaan yang berorientasi laba, manfaat rnasa depan biasanya
berarti pendapatan. Jika biaya telah dihabiskan dalarn proses rnenghasilkan
pendapatan rnaka biaya tersebut dinyatakan kadaluarsa (expired). Menurut
Bustarni dan Nurlaela (2006:4) biaya yang kadaluarsa tersebut disebut beban.

D.

Kualitas
1. Definisi Kualitas

Definisi tentang kualitas sangat beraneka ragam karena ada
perbedaan peran dalam rantai produksi, pemasaran, konsumsi dan
harapan mereka terhadap produk atau jasa. Banyak pakar dan organisasi
yang mencoba mendefinisikan kualitas berdasarkan sudut pandangnya
.

.

masmg-masmg.
Heskett et al. ( 1994) dalam Zeynep Ton (2008) menggambarkan
hubungan kualitas terhadap profitabilitas sebagai berikut :

The relationship between service quality and profitability is best
described by three t?f the linkages in !he service profil chain Profilability
is slimula!ed by loyal cus/omers; cus/0111er loyalty results.from customer
salisfaclion; customer satisfaction results from lhe value of services
provided to the customers. The value of services provided to the
customers is a.function of service quality.
ISO 8402 dalam Anang Hidayat (2007:2):
Kualitas adalah totalitas karakteristik dari berbagai entitas yang
memberikan segenap kemampuannya pacla nilai-nilai kebutuhan serta
nilai-nilai kepuasan.
Seperti yang disebutkan oleh Ratnadi clan Setiawan (2005),
pengertian kualitas clari sudut pandang perusahaan (proclusen) clan sudut
pandang pelanggan (konsumen) adalah :
Kualitas clari suclut pandang produsen adalah kesesuaian dengan
spesifikasi produk yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Sedangkan dari
sudut pandang pelanggan, kualitas suatu produk atau jasa adalah sesuatu
yang melebihi atau memenuhi harapan pelanggan dengan harga yang
kompetitif

Ditinjau dari produsen, definisi kualitas menurut Prawirosentono
(2007 6) adalah:
Kualitas suatu produk adalah keadaan fisik, fungsi, dan sifat suatu
produk bersangkutan yang dapat memenuhi selera dan kebutuhan
konsumen dengan memuaskan sesuai nilai uang yang telah dikeluarkan.
Definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas adalah
kesesuaian produk atau jasa dengan standar dan spesifikasi yang telah
ditetapkan perusahaan dan sesuai atau melebihi harapan dan nilai uang
yang telah dikeluarkan pelanggan.

2. Dimensi Kualitas

Secara operasional, kualitas suatu produk atau jasa adalah sesuatu
yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. Harapan pelangan
dapat dijelaskan dengan atribut-atribut kualitas atau apa yang disebut
sebagai dimensi-dimensi kualitas. Dimensi kualitas menurut Anang
Hidayat (2007:4) adalah :
a.

Pe1:formance, yaitu

karakeristik utama produk, misalnya gambar

jernih pada layar televise.
b.

Feature, yaitu karakteristik tambahan, fasilitas atau fitur tambahan,
misalnya remote co/1/ro/.

c.

Co1?forma11ce, yaitu spesifikassi industri dan standar industri.

d.

Reliability, yaitu konsistensi kinerja.

e.

Durability, yaitu masa daya guna I ketahanan produk, mencakup
masa garansi dan perbaikan.

f

Service, yaitu pertanggung jawaban atas perrnasalahan-perrnasalahan
produk dan berbagai keluhan konsurnen terhadap produk.

g.

Response, yaitu hubungan produsen konsumen, termasuk peranan
dealer.

h.

Aesthetics, yaitu berbagai karakteristik yang berhubungan dengan
psikologis produsen, penyalur I dealer, dan kons.urnen.

1.

Reputation,

yaitu

kinerja

yang telah

tercapai

dan

berbagai

kesuksesan yang diraih, seperti pencapaian target penjualan, oplah,
kepuasan konsurnen, dan lain-lain.

3.

Konsep Kualitas berdasarkan Pandangan Tradisional dan Modern.
Secara tradisional, para pernbuat produk (manufacturers) biasanya
rnelakukan inspeksi terhadap produk setelah produk itu selesai dibuat
dengan jalan rnenyortir produk yang baik dari yang jelek, kemudian
mengerjakan ulang bagian-bagian produk yang cacat itu. Dengan
demikian pengertian tradisional tentang konsep kualitas hanya berfokus
kepada aktivitas inspeksi untuk mencegah lolosnya produk-produk cacat
ke tangan pelanggan. Kegiatan inspeksi ini dipandang dari perspektif
sistem kualitas modern adalah sia-sia, karena tidak rnernberikan
kontribusi pada peningkatan kualitas (quality improvement).
Pada pandangan modern konsep kualitas lebih dari sekedar inspeksi
terhadap produk. Pada pandangan modern, sistem kualitas dapat dicirikan
dalam lima karakteristik (Gaspersz, 2002: 13) sebagai berikut :

I. Berorientasi pada pelanggan.
Produk-produk didesain sesuai dengan keinginan pelanggan
melalui riset pasar, kemudian diproduksi dengan cara-cara yang baik
dan benar sehingga produk yang dihasilkan memenuhi spesifikasi
desain (memiliki derajat konformansi yang tinggi), serta pada
akhirnya memberikan puma jual kepada pelanggan. Setiap orang
dalam

perusahaan akan

mengidentifikasi siapa yang menjadi

pemasok (mpplier) dan pelanggan (custome1) mereka, serta apa
yang mereka butuhkan. Sistem kualitas modern menganut prinsip
hubungan pemasok pelanggan.
2.

Adanya partisipasi aktifyang dipimpin oleh manajemen puncak (top

management) dalam proses peningkatan kualitas secara terusmenerus.
Jika tanggung jawab untuk kualitas didelegasikan kepada
Departemen Jaminan Kualitas saja, setiap orang dalam perusahaan
akan memiliki persepsi bahwa kualitas bukan merupakan perhatian
kunci. Hal ini berdampak negatif terhadap psikologis, dimana
keterlibatan secara total dan aktif dari orang-orang dalam perusahaan
menjadi kurang atau lemah. Dengan demikian, dalam sistem kualitas
modern, setiap orang dalam perusahaan harus terlibat aktif melalui
usaha atau dukungan dari manajemen puncak terhadap kualitas.
Banyak pekerja ingin melakukan pekerjaan yang baik, ingin
menghasilkan produk yang berkualitas dan ingin bangga terhadap

apa yang mereka kerjakan. Tetapi "irama" harus ditentukan oleh
manajemen sebagai pemimpin dalam perusahaan itu. Jika kualitas
tidak termasuk dalam agenda pihak manajemen, keadaan itu tidak
akan memberikan motivasi kepada pekerja untuk memberikan usaha
dan perhatian terhadap kualitas.
3.

Adan ya pemahaman dari setiap orang terhadap tanggung jawab
spesi fi k untuk kualitas.
Meskipun kualitas seharusnya merupakan tanggung jawab
setiap orang namun patut pula diketahui bahwa setiap orang
memiliki tanggung jawab yang berbeda, tergantung pada pos1s1
kerjanya dalam perusahaan. Dengan demikian tanggung jawab yang
spesifik terhadap kualitas perlu diketahui oleh setiap orang dalam
posisi kerjanya. Dalam sistem kualitas modern, manajemen puncak
harus menunjukkan komitmen melalui kata dan tindakan bahwa
kualitas

adalah

teramat

penting

untuk

mempertahankan

kelangsungan hidup perusahaan.
4.

Adanya aktivitas yang berorientasi pada tindakan pencegahan
kerusakan bukan berfokus pada upaya untuk rnendeteksi kerusakan
sa1a.
Kualitas mealui inspeksi saja adalah tidak cukup dan hal itu
terlalu mahaL Meskipun tetap menjadi persyaratan untuk melakukan
beberapa inspeksi singkat atau audit terhadap produk akhir, tetapi
usaha kualitas dari perusahaan seharusnya lebih difokuskan pada

tindakan pencegahan sebelum terjadinya kerusakan dengan jalan
melaksanakan aktivitas secara baik dan benar pada waktu pertama
kali memulai melaksanakan suatu aktivitas. Dengan melaksanakan
prinsip ini, usaha peningkatan kualitas akan mampu mengurangi
ongkos produksi.
5.

Adanya filosofi yang menganggap bahwa kualitas adalah jalan
hidup.
Isu-isu tentang kualitas selalu didiskusikan dalam pertemuan
manajemen (management meeting). Semua karyawan diberikan
pelatihan

(training)

metodenya.

Setiap

tentang

konsep-konsep

orang dalam

perusahaan

kualitas

beserta

secara sukarela

berpartisipasi dalam usaha-usaha peningkatan kualitas.

E.

Biaya Kualitas
1.

Definisi Biaya Kualitas
Definisi biaya kualitas menurut Blocher, et al. (2007:404) adalah
sebagai berikut :
Biaya kualitas adalah biaya dari aktivitas yang berkaitan dengan
pencegahan, pengidentifikasian, perbaikan, dan pernbetulan produk yang
bermutu rendah, serta biaya peluang dari waktu produksi dan penjualan
yang hilang akibat rnutu yang rendah.
Menurut Hansen dan Mowen (2005:7) :
Biaya kualitas (cost of quality) adalah biaya yang timbul karena mungkin
atau telah terdapat produk yang buruk kualitasnya.
Sedangkan rnenurut Prawironegoro dan Purwanti (2008:322) :

Biaya kualitas adalah biaya yang timbul karena produk yang dihasilkan
mutunya jelek sehingga tidak disukai konsumen.
Definisi diatas mengimplikasikan bahwa

bi a ya

kualitas

berhubungan dengan dua sub kategori dari kegiatan-kegiatan yang
berkaitan dengan kualitas yaitu kegiatan pengendalian dan kegiatan
karena kegagalan. Kegiatan pengendalian (co/lfrol activities) dilakukan
oleh suatu perusahaan untuk mencegah atau mendeteksi kualitas yang
buruk (karena kualitas yang buruk mungkin terjadi). Jadi, kegiatan
pengendalian terdiri dari kegiatan-kegiatan pencegahan dan penilaian.
Kegiatan karena kegagalan (failure activities), dilakukan oleh
perusahaan atau oleh pelanggannya untuk merespon kualitas yang buruk
(kualitas buruk memang terjadi). Jika respons terhadap kualitas yang
buruk dilakukan sebelum produk cacat (tidak memiliki kesesuaian, tidak
bisa diandalkan tidak tahan lama, dan seterusnya) sampai ke pelanggan,
maka kegiatannya diklasifikasikan sebagai kegiatan kegagalan internal.
Sebaliknya, jika respons muncul setelah produk sampai ke pelanggan,
maka kegiatannya diklasifikasikan sebagai kegiatan kegagalan eksternal.
Dari definisi-definisi

yang dikemukakan diatas maka dapat

disimpulkan bahwa biaya kualitas adalah biaya-biaya yang berkaitan
dengan kualitas produk, yang terdiri dari biaya untuk mencegah kualitas
produk yang buruk dan biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki
produk cacat, baik yang masih di tangan produsen maupun produk cacat
yang telah sampai ke tangan konsumen.

2.

Klasifikasi Biaya Kualitas
Juran ( 1962) dalam Prawirosentono (2007:2) menglasifikasikan
biaya kualitas kedalam empat jenis, yaitu :

a.

Biaya Kegagalan Eksternal (JCxtemal Failure Costs) adalah biaya
yang terjadi karena faktor luar organisasi perusahaan, misalnya
akibat ulah konsumen. Biaya ini meliputi :
1.

Biaya Keluhan Konsumen (the cost of complaint, investigation

and adjustment). Biaya ini dikeluarkan sehubungan dengan
adanya keluhan konsumen atas produk yang dibeli sehingga
perlu

biaya untuk

meneliti

kerusakan

produk

kemudian

memperbaikinya.
2.

Biaya Penggantian (the cost of return, replace or allowance).
Biaya ini dikeluarkan untuk mengganti barang yang rusak
dengan barang yang baru, meliputi biaya pengiriman kembali
dan biaya kompensasi kepada konsumen berupa allowance
(tunjangan kerugian karena tidak puas menggunakan produk
rusak).

3.

Biaya

Jaminan

(warranty

expenses),

yaitu

biaya

yang

dikeluarkan karena terjadi keluhan se\ama masa garans1,
misalnya biaya perbaikan dan atau biaya sewa ganti selama
barang yang rusak sedang diperbaiki.
4.

Ganti Rugi (liahility), yaitu biaya yang dikeluarkan perusahaan
karena konsumen

mengalami

kecelakaan

(bahkan sampai

tingkat kematian). Biaya ini termasuk biaya rumah sakit, bahkan
kerugian usaha (business losse.1).
5.

Nama Baik (p1odwill), yaitu biaya yang dikeluarkan atau
kehilangan keuntungan masa depan akibat kerusakan produk
bermutu rendah. Biaya ini memang sulit dihitung, tetapi bisa
dapat jumlah yang besar dan berimplikasi luas, misalnya produk
selalu mendapat complain! dalam berbagai media massa yang
akan merusak citra produk tersebut.

b.

Biaya Kegagalan Internal (Internal Failure Cos!) yaitu biaya yang
terjadi di lingkup perusahaan sebelum produk dikirimkan

ke

konsumen. Biaya ini meliputi :
I.

Biaya Disposisi, yaitu biaya untuk menentukan langkah kegiatan
atau tindakan yang harus dilaksanakan sehubungan dengan
adaya kerusakan pada suatu produk yang ditemukan. Bentuk
tindakan tersebut antara lain mengerjakan ulang (rework),
membuangnya (.1·crap), atau memperbaiki melalui proses.

2.

Biaya Membuangnya menjadi Barang Apkir

HNセ」イ。ー@

cost). Biaya

ini timbul karena mutu suatu barang buruk sekali sehingga lebih
baik dibuang atau apkir.
3.

Biaya Mengerjakannya Kembali (/'ework cos/), yaitu biaya yang
dikeluarkan untuk mengoreksi atau memperbaiki produk atau
bagian dari produk yang cacat atau rusak.

4.

Biaya Tes Ulang (retest cost), yaitu biaya untuk mengetes
kembali atas produk yang mengalami pengerjaan ulang.

5.

Biaya Bahan Sisa (yield losses cost), yaitu biaya alas bahanbahan sisa

yang secara teknis tidak dapat dihindarkan, mau

tidak mau harus ada bahan yang terbuang. Dalam industri
garmen adalah perca.
6.

Biaya Nganggur (down time cost) yakni biaya yang harus
dikeluarkan untuk buruh yang terpaksa menganggur (idle) akibat
adanya fasilitas atau proses produksi terhenti karena masalah
mutu produk (quality problem).

7.

Biaya Lembur Akibat Produk Rusak, yaitu biaya lembur yang
harus dikeluarkan karena pekerja harus melakukan kerja lembur
akibat adanya komponen atau produk yang rusak.

8.

Biaya Kelebihan Kapasitas (excess capacity cost), yaitu biaya
kelebihan kapasitas yang harus dipelihara (lo be maintained)
untuk menutupi kapasitas yang hilang akibat membuat produk
yang rusak. Biaya ini meliputi biaya pengadaan fasilitas ekstra
yang diperlukan agar proses produksi terbebas dari kerusakan
produk. Hal ini mungkin biaya yang tersembunyi, tetapi
merupakan biaya yang besar.

c.

Biaya Penilaian (Appraisal Cost) yaitu biaya yang dikeluarkan
untuk menelaah atau mengamati sehingga ditemukan kondisi bahan
dan produk yang cacat atau rusak. Biaya ini meliputi :
I.

Biaya

Pemeriksaan

Bahan

yang

Datang,

yaitu

biaya

pemeriksaan atas bahan baku yang masuk dari pemasok.
2.

Biaya Pemeriksaan Selama Proses Produksi, yaitu pemeriksaan
(inspeksi dan pengetesan) atas komponen barang yang ada
dalam proses produksi untuk menjamin adanya kesesuaian mutu
dengan mutu yang ditetapkan.

3.

Biaya Pemeliharaan Alat Untuk Tes (maintaining equipmelll},
yaitu biaya pemeliharaan alat-alat pengetesan agar semua mesin
berada dalam kondisi kerja yang baik.

4.

Biaya Evaluasi Persediaan (cost of evaluation stock), yaitu biaya
untuk mengevaluasi kondisi bahan baku dan bahan pembantu
dan juga produk akhir yang berada di gudang.

d.

Biaya Pencegahan (Prevelllion Cost) adalah biaya yang dikeluarkan
perusahaan untuk upaya mencegah terjadinya kerusakan produk

(failure atau defect). Artinya, biaya pencegahan adalah biaya utnuk
meminimumkan biaya penelaahan (appraisal cost) dan failure cost.
Biaya ini meliputi :
I.

Biaya Perencanaan Mutu (quality planning cost), yaitu biaya
yang berkaitan dengan perencanaan dan sistem pengembangan

mutu produk. Misalnya biaya kebijakan untuk mendesain
prosedur sejak mulai sampai operasi berjalan (berkaitan dengan
mutu produk).
2.

Biaya Desain Produk dan Tinjau Ulang (prod11c1 desig11 a11d

review cos!), yaitu kenaikan biaya yang berkaitan dengan
membuat desain produk dalam rangka m

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tingkat Dislosure Terhadap Biaya Ekuitas Pada Perusahaan Maufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 45 105

ANALISIS PENGARUH KUALITAS AKRUAL TERHADAP BIAYA UTANG DAN BIAYA EKUITAS (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012�2013)

4 64 18

PENGARUH BIAYA SOSIAL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN “Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 15 17

PENGARUH BIAYA AGENSI TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

1 4 48

PENGARUH PROFITABILITAS, KEPEMILIKAN KELUARGA, CORPORATE GOVERNANCE, LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN, KUALITAS AUDIT, DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013

7 58 112

PENGARUH PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, DAN BIAYA HUTANG TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2013.

0 4 34

PENGARUH EFISIENSI BIAYA OVERHEAD TERHADAP VOLUME PENJUALAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

2 9 39

PENGARUH BIAYA OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS: Studi Kasus pada Perusahaan Industri Manufaktur yang Terdaftar di BEI.

9 29 38

PENGARUH BIAYA PENCEGAHAN, BIAYA PENILAIAN, DAN BIAYA KEGAGALAN INTERNAL TERHADAP PRODUK RUSAK PADA PT. WAHANA SEMESTA TEGAL.

0 0 1

PENGARUH KEGAGALAN PENGENDALIAN BIAYA TERHADAP KEGIATAN PROYEK

0 0 13