secara acak oleh permukaan sampel. Tahap pemolesan dimulai dengan pemolesan kasar terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan pemolesan halus.
2.6.4 Etching Etsa Spesimen
Etsa merupakan proses penyerangan atau pengikisan batas butir secara selektif dan terkendali dengan pencelupan ke dalam larutan pengetsa baik
menggunakan listrik maupun tidak ke permukaan sampel sehingga detil struktur yang akan diamati akan terlihat dengan jelas dan tajam. Untuk beberapa material,
mikrostruktur baru muncul jika diberikan zat etsa. Sehingga perlu pengetahuan yang tepat untuk memilih zat etsa yang tepat.
2.7 Perhitungan Besar Butir
Ada beberapa metode yang dapat dilakukan untuk mengukur besar butir dari struktur mikro suatu material diantaranya dengan metode Planimetri yang
dikembangkan oleh Jeffries. Dimana metode ini cukup sederhana untuk menetukan jumlah butir persatuan luas pada bagian bidang yang dapat
dihubungkan pada standar ukuran butir ASTM E 112. Metode planimetri ini melibatkan jumlah butir yang terdapat dalam suatu area tertentu yang dinotasikan
dengan N
A
. Secara skematis proses perhitungan menggunakan metode ini seperti pada gambar 2.10.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.10 Perhitungan butiran menggunakan metode planimetri “Sumber: ASTM 112-96,2000”
Jumlah butir bagian dalam lingkaran N
inside
ditambah setengah jumlah butir yang bersingungan N
intercepted
dengan lingkaran dikalikan oleh pengali Jeffries f dapat dituliskan pada persamaan 2.4.
�
�
= � �
������
+
�
�����������
2
……………………[2.7]
Dimana pengali Jeffries yang dipergunakan tergantung pada perbesaran yang digunakan pada saat melihat struktur mikro dan dapat ditetuklan melalui
tabel 2.4.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.4 Hubungan antara perbesaran yang digunakan dengan pengali Jeffries
Sumber: ASTM 112-96,2000
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai waktu dan tempat penelitian, bahan dan alat penelitian, prosedur penelitian, dan diagram alir penelitian.
3.1 Waktu Dan Tempat
Waktu penelitian ini di rencanakan selama empat bulan yang dimulai dari oktober sampai dengan januari 2012. Tempat di laksanakan penelitian ini adalah
di Laboratorium Teknologi Mekanik dan Laboratorium Metalurgi Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
3.2 Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini dilakukan beberapa proses pembuatan spesimen sebelum masuk ke pada pengujian inti. Dari bahan awal berupa pelat tembaga, hal
yang pertama dilakukan pemotongan tembaga dengan panjang 10 cm, lebar 2 cm, dan tebal 5mm. proses termomekanikal dilakukan dengan memanaskan spesimen
dan di lanjut dengan tahap rolling untuk mendapatkan variasi deformasi ketebalan yang di ikuti dengan hetreatment dengan variasi suhu. Setelah spesimen
termomekanikal selesai barulah kemudian masuk kepada proses pembuatan spesimen uji. Metode pengujian pada penelitian ini meliputi uji kekerasan, uji
tarik, dan uji mikrostruktur.
Universitas Sumatera Utara