Ruang Lingkup Penelitian PEMBELAJARAN DENGAN MODEL SIMAYANG TIPE II UNTUK MENINGKATKAN MODEL MENTAL DAN PENGUASAAN KONSEP MATERI IKATAN KIMIA

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Representasi Ilmu kimia

Johnstone 1982 dan Talanquer 2011 membedakan representasi kimia ke dalam tiga tingkatan dimensi. Dimensi pertama adalah makroskopik yang bersifat nyata dan kasat mata. Dimensi ini menunjukkan fenomena-fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari maupun yang dipelajari di laboratorium menjadi bentuk makro yang dapat diamati. Dimensi kedua adalah mikroskopik juga nyata tetapi tidak kasat mata. Dimensi makroskopik menjelaskan dan menerangkan fenomena yang dapat diamati se- hingga menjadi sesuatu yang dapat dipahami. Dimensi ini terdiri dari tingkat partikular yang dapat digunakan untuk menjelaskan pergerakan elektron, molekul, partikel atau atom. Dimensi makroskopik dan mikroskopik memiliki keterkaitan satu sama lain Johnstone, 1982 dan Talanquer, 2011. Dimensi yang terakhir adalah simbolik yang menggambarkan tanda atau bahasa serta bentuk-bentuk lainnya yang digunakan untuk mengomunikasikan hasil peng- amatan. Dimensi ini terdiri dari berbagai jenis representasi gambar, aljabar dan bentuk komputasi representasi mikroskopik Johnstone, 1982 dan Talanquer, 2011. Ketiga dimensi tersebut saling berhubungan dan berkontribusi pada siswa untuk dapat paham dan mengerti materi kimia yang abstrak. Hal ini didukung oleh per- nyataan Tasker dan Dalton 2006, bahwa kimia melibatkan proses-proses peru- bahan yang dapat diamati dalam hal misalnya perubahan warna, bau, dan adanya gelembung pada dimensi makroskopik atau laboratorium, namun dalam hal pe- rubahan yang tidak dapat diamati dengan indera mata, seperti perubahan struktur di tingkat submikro hanya bisa dilakukan melalui pemodelan. Perubahan- perubahan ditingkat molekuler ini kemudian digambarkan pada tingkat simbolik yang abstrak dalam dua cara, yaitu secara kualitatif menggunakan notasi khusus, bahasa, diagram, dan simbolis, dan secara kuantitatif dengan menggunakan matematika persamaan dan grafik.

B. Model Pembelajaran SiMaYang

Model Si-5 Layang-layang SiMaYang merupakan model pembelajaran yang menekankan pada interkoneksi tiga level fenomena sains, yaitu level submikros- kopik yang bersifat abstrak, level simbolik, dan level makroskopik yang bersifat nyata dan kasat mata Sunyono, 2012. Oleh sebab itu, multipel representasi yang digunakan dalam model pembelajaran SiMaYang ini adalah representasi- representasi dari fenomena sains baik dari skala riil maupun abstrak. Terkait dengan sistem pembelajran kimia, Wood dan Bou Jaode Barakat dalam Sunyono, et al., 2015a menyatakan bahwa pembelajan kimia mirip dengan bel- ajar logika memecahkan masalah, pencapaian yang menunjukkan penggunaan berbagai permasalahan kimia pada tingkat molekuler oleh siswa dengan cara yang benar. Model pembelajaran SiMaYang terdiri dari lima tahapan, yaitu orientasi, eksplorasi konseptual, imajinasi, internalisasi, serta evaluasi. Kelima fase dalam model pembelaj aran yang dikembangkan ini memiliki ciri dengan berakhiran “si” sebanyak lima “si.” Fase-fase tersebut tidak selalu berurutan bergantung pada konsep yang dipelajari oleh siswa, terutama pada fase dua dan tiga eksplorasi dan imajinasi. Oleh sebab itu, fase-fase model pembelajaran yang dikembangkan ini disusun dalam bentuk layang-layang dan selanjutnya model pembelajaran berbasis multipel representasi yang dikembangkan dinamakan Si-5 layang-layang atau disingkat SiMaYang Sunyono, 2012. Berdasarkan hasil penelitian beberapa ahli dan implementasi di kelas melalui penelitian, fase-fase dalam sintaks model pembelajaran SiMaYang tersebut di- reduksi menjadi 4 fase. Lebih lanjut Sunyono, et al. 2015a menjelaskan bahwa representasi imajinasi sebagai salah satu kegiatan termasuk di sintaks dalam me- ngembangkan model pembelajaran. Selama tahap konseptual eksplorasi dilaku- kan kegiatan imajinatif untuk melatih siswa dalam melakukan representasi citra mental melalui imajinasi. Pada fase eksplorasi dan imajinasi digabung menjadi satu tahap fase, yaitu fase eksplorasi-imajinasi, namun struktur sintaksnya tetap berbentuk layang-layang Sunyono, 2014a. Berikut adalah fase-fase dalam model pembelajaran SiMaYang Sunyono, 2012:

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBELAJARAN KERANGKA IFSO TERHADAP PENINGKATKAN MODEL MENTAL DAN PENGUASAAN KONSEP IKATAN KIMIA SISWA SMA NEGERI 1 WAY LIMA

0 34 122

PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP IKATAN KIMIA ANTARA PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT

0 2 58

LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS MULTIPEL REPRESENTASI DENGAN MODEL SiMaYang TIPE II UNTUK MENUMBUHKAN MODEL MENTAL DAN PENGUASAAN KONSEP ASAM-BASA

5 49 73

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SiMaYang TIPE II BERBASIS MULTIPEL REPRESENTASI DALAM MENINGKATKAN EFIKASI DIRI DAN PENGUASAAN KONSEP LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON-ELEKTROLIT

7 29 72

LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS MULTIPEL REPRESENTASI MENGGUNAKAN MODEL SIMAYANG TIPE II UNTUK MENINGKATKAN EFIKASI DIRI DAN PENGUASAAN KONSEP LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

9 33 75

LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS MULTIPEL REPRESENTASI MENGGUNAKAN MODEL SIMAYANG TIPE II UNTUK MENINGKATKAN EFIKASI DIRI DAN PENGUASAAN KONSEP ASAM BASA

0 15 73

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN SIMAYANG TIPE II DENGAN DISCOVERY LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN METAKOGNISI DAN PENGUASAAN KONSEP LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON-ELEKTROLIT

0 20 76

PEMBELAJARAN SIMAYANG TIPE II DALAM MENINGKATKAN MODEL MENTAL DAN EFIKASI DIRI SISWA PADA MATERI LARUTAN ELKETROLIT DAN NON-ELEKTROLIT

2 23 67

MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR DESKRIPTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMK PADA MATERI IKATAN KIMIA.

2 6 36

Pengaruh Scaffolding dalam Pembelajaran SiMaYang untuk Meningkatkan Efikasi diri dan Penguasaan Konsep

0 0 12