Pemanfaatan Ikan yang Bertanggung jawab.

79

10.4 Pelaksanaan

10.4.1. Negara–negara harus menetapkan mekanisme kerjasama dan koordinasi diantara otoritas nasional yang terlibat dalam perencanaan, pembangunan, konservasi, dan pengelolaan kawasan pesisir. 10.4.2. Negara–negara harus menjamin bahwa otoritas atau otoritas- otoritas yang mewakili sektor perikanan dalam proses pengelolaan pesisir mempunyai kapasitas teknis dan sumber pembiayaan yang memadai. PASAL 11 PRAKTEK PASCA PANEN DAN PERDAGANGAN

11.1. Pemanfaatan Ikan yang Bertanggung jawab.

11.1.1. Negara–negara harus mengambil langkah yang tepat untuk menjamin hak para konsumen ikan dan produk perikanan yang aman, sehat dan tidak kadaluarsa 11.1.2. Negara–negara harus menetapkan dan mempertahankan sistem penjaminan mutu dan keselamatan nasional yang efektif untuk melindungi kesehatan konsumen dan mencegah kecurangan komersial. 11.1.3. Negara–negara harus menetapkan standar minimum bagi keamanan dan jaminan mutu dan memastikan bahwa standar itu diterapkan secara efektif di seluruh industri tersebut. Negara harus memajukan pelaksanaan standar mutu yang disepakati di dalam lingkup konteks FAOWHO Codex Alimintarius Commission dan organisasi atau tatanan yang relevan lainnya. 11.1.4. Negara–negara selayaknya harus bekerjasama untuk mencapai keserasian, atau saling mengakui, atau keduanya 80 baik menyangkut langkah saniter nasional maupun program sertifikasi dan menjajaki kemungkinan pembentukan badan pengendalian dan sertifikasi yang saling diakui. 11.1.5. Negara–negara harus memberi pertimbangan sepatutnya terhadap peran ekonomi dan sosial pasca panen sektor perikanan saat merumuskan kebijakan nasional bagi pembangunan dan pemanfaatan sumber daya perikanan yang berkelanjutan. 11.1.6. Negara–negara dan organisasi yang relevan harus mensponsori penelitian teknologi ikan dan jaminan mutu, serta mendukung proyek untuk meningkatkan penanganan pasca-panen ikan, dengan memperhatikan dampak ekonomi, sosial, lingkungan dan gizi dari proyek tersebut. 11.1.7. Negara–negara dengan memperhatikan adanya metode produksi yang berbeda, melalui kerjasama dan dengan memberikan kemudahan bagi pengembangan dan alih teknologi tepat guna, harus menjamin bahwa metode pengolahan, pengangkutan dan penyimpanan yang digunakan bersifat ramah lingkungan. 11.1.8. Negara–negara harus mendorong mereka yang terlibat dalam pengolahan, distribusi dan pemasaran ikan segar: a. mengurangi susut dan limbah pasca panen ikan b. meningkatkan pemanfaatan hasil tangkapan sampingan dan sejauh mungkin konsisten dengan praktek penge- lolaan perikanan yang bertanggung jawab, dan c. memanfaatkan sumber daya, teristimewa air dan energi, khususnya kayu bakar, dengan cara yang ramah lingkungan. 81 11.1.9. Negara–negara harus mendorong pemanfaatan ikan untuk konsumsi manusia dan menggalakan konsumsi ikan bila perlu. 11.1.10. Negara–negara harus bekerjasama dalam rangka memberikan kemudahan bagi produksi produk –produk bernilai tambah oleh negara berkembang. 11.1.11. Negara–negara harus menjamin bahwa perdagangan ikan dan produk ikan secara domestik dan internasional sesuai dengan praktek konservasi dan pengelolaan yang layak melalui peningkatan identifikasi asal ikan dan produk perikanan yang diperdagangkan. 11.1.12. Negara–negara harus menjamin bahwa efek lingkungan dari kegiatan pasca panen dipertimbangkan dalam pengem- bangan hukum dan peraturan perundang –undangan dan kebijakan terkait tanpa menimbulkan distorsi pasar.

11.2 Perdagangan Internasional yang Bertanggung jawab