72
PASAL 9 PEMBANGUNAN AKUAKULTUR
9.1. Pengembangan Akuakultur yang Bertanggung Jawab, Termasuk
Perikanan Berbasis Kultur di Kawasan di Bawah Yuridiksi Nasional.
9.1.1. Negara–negara harus menetapkan, memelihara dan
mengembangkan kerangka hukum dan administratif yang tepat yang memberikan kemudahan bagi pengembangan
akuakultur yang bertanggung jawab 9.1.2.
Negara–negara harus menggiatkan pengembangan dan pengelolaan akuakultur yang bertanggung jawab termasuk
suatu evaluasi
pendahuluan menyangkut
pengaruh pengembangan akuakultur terhadap keaneka ragaman genetik
dan keutuhan ekosistem, yang didasarkan pada informasi ilmiah terbaik yang tersedia.
9.1.3. Negara–negara harus menghasilkan dan memutakhirkan
strategi dan rencana pengembangan akuakultur secara teratur bila diperlukan, untuk menjamin bahwa pengembangan
akuakultur yang
secara ekologis,
berkelanjutan dan
memungkinkan pemanfaatan sumber daya secara rasional dan dimanfaatkan secara bersama oleh akuakultur dan kegiatan
lainnya. 9.1.4.
Negara–negara harus menjamin bahwa mata pencaharian komunitas lokal dan akses mereka ke daerah penangkapan dan
tidak dipengaruhi secara negatif oleh pengembangan akuakultur
9.1.5. Negara–negara harus menetapkan prosedur efektif yang khas
bagi akuakultur untuk menyelenggarakan pemantauan dan pengkajian
lingkungan yang
sesuai dengan
maksud
73
meminimumkan konsekuensi
perubahan ekologi
yang merugikan dan konsekuensi ekonomis dan sosial yang terkait
akibat penyedotan air, tataguna lahan, pembuangan limbah cair, penggunaan obat dan bahan kimia, dan kegiatan
akuakultur lainnya.
9.2. Pengembangan Akuakultur yang Bertanggung Jawab Termasuk
Perikanan Berbasis Kultur di Dalam Ekosistem Akuatik Lintas Batas.
9.2.1. Negara–negara harus melindungi ekosistem akuatik lintas
batas dengan
mendukung praktek
akuakultur yang
bertanggung jawab di dalam lingkup yuridiksi nasional mereka dan dengan bekerjasama menggiatkan praktek akuakultur
berkelanjutan. 9.2.2.
Negara–negara dengan menghormati Negara tetangga mereka sesuai hukum internasional, harus menjamin pemilihan yang
bertanggung jawab atas spesies, penempatan dan pengelolaan kegiatan akuakultur yang dapat mempengaruhi ekosistem
akuatik lintas batas. 9.2.3.
Jika perlu, negara harus berkonsultasi dengan Negara tetangga mereka, jika perlu sebelum mengintroduksikan spesies bukan
asli ke dalam ekosistem akuatik lintas batas. 9.2.4.
Negara–negara harus menetapkan mekanisme yang tepat, seperti misalnya basis data dan jaringan informasi untuk
mengumpulkan, membagi dan menyalurkan data yang berkaitan dengan kegiatan akuakultur mereka untuk
memberikan kemudahan kerjasama mengenai perencanaan pembangunan akuakultur pada tingkat nasional, subregional,
regional, dan global.
74
9.2.5. Negara–negara harus bekerjasama dalam pengembangan
mekanisme yang sesuai, bila diperlukan, untuk memantau dampak dari masukan yang digunakan dalam akuakultur.
9.3. Pemanfaatan Sumberdaya Genetik Akuatik Untuk Akuakultur