Uji Hipotesis Analisis Data dan Pembahasan .1 Uji Instrumen
hipotesis adalah dengan cara melihat signifikansi harga t hitung setiap variabel atau membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Apabila harga t hitung
signifikan atau berada di atas t tabel, maka Ha diterima dan sebaliknya jika t hitung tidak signifikan dan berada di bawah nilai t tabel, maka Ha ditolak. Berikut
Tabel 4.25 hasil pengujian uji t:
Tabel 4.25 Hasil Uji T Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
1.461 2.096
.697 .490
Kesadaran Etis .090
.075 .049
1.197 .238
Materialitas -.322
.090 -.161
-3.573 .001 Risiko Audit
.344 .137
.157 2.518
.016 Time Pressure
1.250 .103
.761 12.138 .000
a. Dependent Variable: Penghentian Prematur atas Prosedur Audit Sumber: Data sekunder yang diolah, 2013.
1. Pengaruh time pressure terhadap penghentian prematur atas prosedur audit Hasil uji t antara time pressure terhadap penghentian prematur atas prosedur
audit dapat dilihat hasilnya pada Tabel 4.25, nilai t hitung time pressure terhadap penghentian prematur atas prosedur audit sebesar 12,138 dengan signifikansi
0,000. Sementara untuk t tabel dengan sig α = 0,05 dan df = n-k, yaitu 46-4 =42, maka didapat t tabel t dua sisi sebesar 2,0181. Hasil analisa tersebut membuktikan
bahwa nilai t hitung lebih besar dari t tabel. Hal ini menunjukkan diterimanya H2 yang menyatakan bahwa time pressure berpengaruh positif terhadap penghentian
prematur atas prosedur audit.
2. Pengaruh risiko audit terhadap penghentian prematur atas prosedur audit Hasil uji t antara risiko audit terhadap penghentian prematur atas prosedur
audit dapat dilihat hasilnya pada Tabel 4.25, nilai t hitung risiko audit terhadap penghentian prematur atas prosedur audit sebesar 2.518 dengan signifikansi 0,016.
Sementara untuk t tabel dengan sig α = 0,05 dan df = n-k, yaitu 46-4 =42, maka didapat t tabel t dua sisi sebesar 2,0181. Hasil analisa tersebut membuktikan
bahwa nilai t hitung lebih besar dari t tabel. Hal ini menunjukkan diterimanya H3 yang menyatakan bahwa risiko audit berpengaruh positif terhadap penghentian
prematur atas prosedur audit. 3. Pengaruh materialitas terhadap penghentian prematur atas prosedur audit
Hasil uji t antara materialitas terhadap penghentian prematur atas prosedur audit dapat dilihat hasilnya pada Tabel 4.25, nilai t hitung materialitas terhadap
penghentian prematur atas prosedur audit sebesar -3,573 dengan signifikansi 0,001. Sementara untuk t tabel dengan sig α = 0,05 dan df = n-k, yaitu 46-4 =42,
maka didapat t tabel t dua sisi sebesar 2,0181. Hasil analisa tersebut membuktikan bahwa nilai t hitung lebih besar dari t tabel. Hal ini menunjukkan diterimanya H4
yang menyatakan bahwa materialitas berpengaruh negatif terhadap penghentian prematur atas prosedur audit.
4. Pengaruh kesadaran etis terhadap penghentian prematur atas prosedur audit Hasil uji t antara kesadaran etis terhadap penghentian prematur atas
prosedur audit dapat dilihat hasilnya pada Tabel 4.25, nilai t hitung kesadaran etis terhadap penghentian prematur atas prosedur audit sebesar 1,197 dengan
signifikansi 0,238. Sementara untuk t tabel dengan sig α = 0,05 dan df = n-k, yaitu
46-4 =42, maka didapat t tabel t dua sisi sebesar 2,0181. Hasil analisa tersebut membuktikan bahwa nilai t hitung lebih besar dari t tabel. Hal ini menunjukkan
ditolaknya H5 yang menyatakan bahwa kesadaran etis berpengaruh negatif terhadap penghentian prematur atas prosedur audit.