4. Memeberikan bukti empiris apakah materialitas berpengaruh terhadap penghentian prematur atas prosedur audit pada Kantor Akuntan Publik di
Semarang. 5. Memberikan bukti empiris apakah kesadaran etis berpengaruh terhadap
penghentian prematur atas prosedur audit pada Kantor Akuntan Publik di Semarang.
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Dari hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain:
1. Manfaat Teoritis 1.1 Untuk memberikan kontribusi dalam disiplin ilmu ekonomi, khususnya
kajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penghentian prematur atas prosedur audit.
1.2 Untuk memperkuat hasil penelitian sebelumnya dan menjadi dasar oleh peneliti berikutnya yang berminat untuk meneliti faktor-faktor yang
mempengaruhi penghentian prematur atas prosedur audit. 2. Manfaat Praktis
2.1 Menjadi bahan informasi pada klien dari auditor bahwa terdapat penghentian prematur atas prosedur audit yang dilakukan oleh auditor.
2.2 Sebagai bahan informasi bagi Kantor Akuntan Publik untuk kebijakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi kemungkinan terjadinya praktik
penghentian prematur atas prosedur audit.
2.3 Kantor Akuntan Publik dapat menjadikan penelitian ini untuk evalusi prosedur audit dan jangka waktu audit yang ditetapkan.
2.4 Dapat dijadikan referensi bagi para peneliti yang akan melakukan penelitian lebih lanjut berkaitan dengan masalah ini
18
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori 2.1.1
Agency Theory Teori Keagenan
Agency theory atau teori keagenan yang akan dijadikan landasan teori dalam penelitian mengenai penghentian prematur atas prosedur audit. Jansen
1976 menyatakan bahwa hubungan keagenan adalah suatu kontrak di mana satu atau lebih orang principal melibatkan orang lain agent untuk melakukan
beberapa layanan atas nama mereka dan kemudian mendelegasikan sebagian kewenangan pengambilan keputusan kepada agen tersebut. Sehingga para pemilik
perusahaan atau pemegang saham menunjuk auditor yang bertujuan untuk melakukan pemeriksaan atau audit pada kegiatan perusahaan yang telah dilakukan
atau sedang dilakukan. Jensen 1976 juga menyatakan bahwa masalah agensi disebabkan oleh
adanya perbedaan kepentingan dan informasi asimetri antara principal dan agent. Di satu pihak pemilik perusahaanpemegang saham menginginkan hasil audit
yang dilakukan sesuai dengan prosedur-prosedur audit yang telah ditetapkan oleh auditor agar hasil audit didapatkan hasil yang maksimal. Namun di lain pihak,
auditor terdapat kemungkinan tidak dapat melakukan semua prosedur karena terdapat hambatan-hambatan pada saat melakukan audit baik dari sisi eksternal
auditor maupun sisi internal auditor. Penyebab perilaku tersebut dalam persepsi