adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu Ghozali, 2011. Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu Ghozali, 2011. :
1. Repeted measure atau pengukuran yaitu seseorang akan disodori
pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda dan kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya
2. One shot atau pengukuran sekali saja dan kemudian hasilnya
dibandingkan dengan pertanyaan yang lain atau mengukur korelasi antara jawaban dengan pertanyaan.
Untuk uji reliabilitas terhadap kuesioner dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS yang akan memberikan fasilitas untuk mengukur
reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha α . Reliabilitas suatu indikator atau kuesioner dapat dilihat dari nilai cronbach’s alpha α yaitu apabila nilai
cronbach’s alpha α 0,70, maka indikator atau kuesioner adalah reliabel, sedangkan apabila apabila nilai cronbach’s alpha α 0,70 maka indikator atau
kuesioner tidak reliabel Nunnaly, 1994 dalam Ghozali, 2011.
3.7 Uji Asumsi Klasik
Pada teknik analisis regresi berganda digunakan uji asumsi klasik untuk memastikan bahwa pada model regresi tidak terjadi penyimpangan baik
multikolinieritas, autokorelasi, heteroskedastisitas, dan normalitas.
3.7.1 Uji Multikolinearitas
Uji mutikolenieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi maka variabel-variabel tersebut tidak orthogonal.
Variabel orthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol Ghozali, 2011.
Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas di dalam regresi yaitu dengan melihat nilai tolerance dan Variance Factor VIF. Kedua ukuran ini
menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variable bebas lainnya. Nilai cut off umum digunakan adalah nilai tolerance 0,10 atau sama
dengan VIF di atas 10. Apabila nilai tolerance lebih dari 0,10 atau nilai VIF kurang dari 10, dapat dikatakan bahwa variabel independen yang digunakan
dalam model dapat dipercaya dan objektif Ghozali, 2011.
3.7.2 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu
pada periode t-1 sebelumnya. Uji autokorelasi dapat menggunakan uji Durbin– Watson. Dengan menggunakan uji Durbin–Watson maka dilakukan cara dengan
membandingkan nilai DW dengan nilai table dengan menggunakan nilai signifikansi 5, jumlah sampel 100 n dan jumlah variabel independen 4 k=4
Ghozali, 2011.