3.2. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif analitis, yaitu prosedur atau pemecahan masalah penelitian dengan cara
memaparkan keadaan obyek yang di selidiki sebagaimana adanya fakta- fakta aktual yang tampak sebagaimana adanya Soerjono dan Abraham.
1999:23. Dikatakan bersifat deskriptif, karena penulisan ini dimaksudkan
untuk memberi dan menganalisa data yang seteliti mungkin tentang suatu keadaan atau gejala-gejala lainnya. Sedangkan analitis berarti
megelompokkan, menghubungkan, membandingkan dan memberi makna pada aspek yang dapat saling berkaitan antara yang satu dengan yang
lainnya Soemitro, 1999:97. Dalam penulisan skripsi ini berupa suatu kasus yang sudah dipilih
dan ditentukan dalam penelitian, yaitu “Pembatalan Perkawinan Karena Adanya
Pemalsuan Identitas Suami Dalam Perkawinan Poligami” yang merupakan studi kasus atas putusan Pengadilan Agama Semarang Nomor:
1447Pdt.G2011PA.Sm.
3.3 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian sebagai sasaran yang sangat membantu untuk menentukan data yang diambil, sehingga lokasi sangat menunjang untuk
dapat memberikan informasi yang valid. Lokasi yang dijadikan penelitian oleh penulis yaitu Pengadilan Agama Semarang dan juga Kantor Urusan
Agama KUA Kecamatan Gajahmungkur. Daerah tersebut menjadi lokasi untuk penelitian karena terdapat obyek penelitian yang akan dikaji dan
disesuaikan dengan judul yang penulis pilih.
3.4 Sumber data Penelitian
Sumber data adalah benda, hal atau orang, dan tempat di mana peneliti mengamati, membaca, atau bertanya tentang data. Lofland
Moleong, 2002:22 menyatakan bahwa, sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan. Adapun jenis sumber
data penelitian ini meliputi:
3.4.1 Data Primer
Sumber data primer merupakan data yang diperlukan dalam penelitian yang berasal dari responden dan informan dan merupakan
sumber data utama. Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah “kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen
dan lain- lain” Moleong, 2007: 157. Sumber data primer diperoleh
peneliti melalui observasi dan penelitian ke lokasi di Pengadilan Agama Semarang dan melalui wawancara langsung ke Tergugat dan Penggugat,
KUA, dan Hakim.
3.4.2 Data Sekunder
Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi kepustakaan, dengan menelaah buku-buku literatur, peraturan perundang-
undangan Soekanto, 1986: 12. Tulisan-tulisan yang ada kaitanya dengan
masalah yang akan diteliti guna mendapatkan landasan teoritis dan informasi yang jelas, dalam penelitian ini sumber tertulis yang dipakai
dalam penelitian ini adalah arsip dan dokumen-dokumen resmi putusan pembatalan perkawinan yang diperoleh dari Pengadilan Agama Semarang
dan pihak-pihak yang terkait dengan kasus pembatalan perkawinan tersebut. Data sekunder dalam penelitian ini meliputi:
a. Bahan Hukum Primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat,
dan terdiri dari Amiruddin dan Zainal, 2006:31 : 1.
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata 2.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan 3.
Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang
Perkawinan. 4.
Kompilasi Hukum Islam Inpres No. 1 Tahun 1991 5.
Undang-Undang No, 3 Tahun 2006 tentang Kependudukan b.
Bahan Hukum Sekunder, yaitu bahan yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, seperti rancangan
undang-undang, hasil-hasil penelitian, atau pendapat para pakar hukum Amiruddin dan Zainal, 2006:32.
3.5 Alat-alat Pengumpulan Data