Tokoh Tokoh dan Penokohan

2.2.3 Tokoh dan Penokohan

Dalam penelitian ini, analisis dilakukan terhadap tokoh dengan mendeskripsikan tokoh dan penokohan serta tokoh absurd dalam roman Wong Njaba karya Albert Camus. Untuk mendeskripsikan tokoh absurd tersebut digunakan teori tokoh dan penokohan. Dalam sub-subbab ini, akan dipaparkan secara rinci teori mengenai tokoh dan jenisnya serta penokohan yang ditampilkan dalam cerita tokoh. Dalam pembicaraan sebuah fiksi, sering dipergunakan istilah-istilah seperti tokoh dan penokohan, watak dan perwatakan, atau karakter dan karakterisasi secara bergantian dengan menunjuk pengertian yang hampir sama. Sebenarnya, istilah-istilah tersebut tidak menyaran pada pengertian yang persis sama.

2.2.3.1 Tokoh

Istilah “tokoh” menunjuk pada orangnya pelaku cerita, sedangkan “penokohan” adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita Nurgiyantoro 2000:165. Menurut Abrams dalam Nurgiyantoro 2000:165, tokoh cerita adalah orang -orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama, yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan. Tokoh-tokoh cerita dalam sebuah fiksi dapat dibedakan ke dalam beberapa jenis penamaan berdasar dari sudut pandang mana penamaan itu dilakukan. Berdasar perbedaan sudut pandang dan tinjauan, seorang tokoh dapat saja dikategorikan ke dalam beberapa jenis penamaan sekaligus Nurgiyantoro 2000:176. Peristiwa dalam karya fiksi seperti halnya peristiwa dalam kehidupan sehari-hari, selalu diemban oleh tokoh atau pelaku-pelaku tertentu. Pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita fiksi sehingga peristiwa itu mampu menjalin suatu cerita disebut dengan tokoh Aminudin 2002:51. Tokoh cerita character menurut Abrams dalam Nurgiyantoro 2000:165, adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif atau drama, yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan. Berdasar beberapa pendapat di atas dapat diselaraskan bahwa tokoh adalah individu rekaan yang mempunyai karakter tertentu sebagai pelaku yang mengalami peristiwa dalam cerita. 1 Tokoh Utama dan Tokoh Tambahan Jika dilihat dari peran antartokoh dalam pengembangan plot maka tokoh cerita dapat dibedakan menjadi tokoh utama dan tokoh tambahan. Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritaannya dalam karya yang bersangkutan. Ia merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan, baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian. Di lain pihak, tokoh tambahan adalah tokoh yang lebih sedikit diceritakan, tidak dipentingkan, dan kehadirannya hanya jika ada keterkaitannya dengan tokoh utama, secara langsung ataupun tak langsung. 2 Tokoh Protagonis dan Tokoh Antagonis Jika dilihat dari fungsi penampilan tokoh maka tokoh cerita dapat dibedakan menjadi tokoh protagonis dan tokoh antagonis. Tokoh protagonis adalah tokoh yang dikagumi –yang salah satu jenisnya secara populer disebut hero– yang merupakan pengejawantahan norma-norma, nilai-nilai, yang ideal bagi kita Altenbernd Lewis dalam Nurgiyantoro 2000:178. Tokoh protagonis menampilkan sesuatu yang sesuai dengan pandangan dan harapan pembaca. Sebuah fiksi harus mengandung konflik, ketegangan, khususnya yang dialami oleh tokoh protagonis. Tokoh penyebab terjadinya konflik itulah yang disebut tokoh antagonis. Tokoh antagonis juga disebut tokoh oposisi dengan tokoh protagonis, secara langsung ataupun tak langsung, bersifat fisik ataupun batin. 3 Tokoh Sederhana dan Tokoh Bulat Berdasar perwatakannya, tokoh cerita dapat dibedakan menjadi tokoh sederhana simpel dan tokoh bulat kompleks. Tokoh sederhana, dalam bentuknya yang asli adalah tokoh yang hanya memiliki satu kualitas pribadi tertentu, satu sifat watak yang tertentu saja. Ia tak memiliki sifat dan tingkah laku yang dapat memberikan efek kejutan bagi pembaca. Sifat dan tingkah laku tokoh sederhana bersifat datar, monoton, dan hanya mencerminkan satu watak tertentu. Di lain pihak, tokoh bulat adalah tokoh yang diungkap dan memiliki berbagai kemungkinan sisi kehidupannya, kepribadian, dan jati dirinya. Ia dapat menampilkan watak dan tingkah laku bermacam-macam, bahkan mungkin bertentangan dan sulit untuk diduga. Perwatakan tokoh bulat pada umumnya sulit dideskripsikan secara tepat. 4 Tokoh Statis dan Tokoh Berkembang Berdasar kriteria berkembang atau tidaknya perwatakan tokoh-tokoh cerita dalam novel, tokoh dapat dibedakan menjadi tokoh statis dan tokoh berkembang. Tokoh statis adalah tokoh cerita yang secara esensial tidak mengalami perubahan atau perkembangan watak sebagai akibat adanya peristiwa-peristiwa yang terjadi Altenbernd Lewis dalam Nurgiyantoro 2000:188. Tokoh jenis ini tampak tidak terpengaruh oleh adanya perubahan- perubahan lingkungan yang terjadi karena adanya hubungan antarmanusia. Di lain pihak, tokoh berkembang adalah tokoh cerita yang mengalami perubahan dan perkembangan perwatakan yang sejalan dengan perkembangan dan perubahan peristiwa dan plot yang dikisahkan. Ia secara aktif berinteraksi dengan lingkungannya, baik lingkungan sosial, alam, maupun yang lain, yang kesemuanya itu akan mempengaruhi sikap, watak, dan tingkah lakunya. 5 Tokoh Tipikal dan Tokoh Netral Berdasar kemungkinan pencerminan tokoh cerita terhadap sekelompok manusia dari kehidupan nyata, tokoh dapat dibedakan menjadi tokoh tipikal dan tokoh netral. Tokoh tipikal adalah tokoh yang hanya sedikit ditampilkan keadaan individualitasnya, dan lebih banyak ditonjolkan kualitas pekerjaan atau kebangsaannya, atau sesuatu yang lain yang lebih bersifat mewakili. Tokoh tipikal merupakan penggambaran, pencerminan, dan penunjukan terhadap seorang individu sebagai bagian dari suatu lembaga, yang ada di dunia nyata. Berbeda dengan tokoh netral, tokoh netral adalah tokoh cerita yang bereksistensi demi cerita itu sendiri. Ia benar-benar merupakan tokoh imajiner yang hanya hidup dan bereksistensi dalam dunia fiksi. Kehadirannya tidak berpretensi untuk mewakili atau menggambarkan sesuatu yang di luar dirinya, seseorang yang berasal dari dunia nyata.

2.2.3.2 Penokohan