2.3 Kerangka Berpikir
Di dalam suatu cerita, terdapat alur, latar, dan tokoh dan penokohan. Konflik hadir dalam cerita dikarenakan para tokoh yang berperan. Albert
Camus menuangkan gagasan absurditasnya melalui peristiwa antartokoh dalam roman Wong Njaba. Penelitian ini memfokuskan pada tokoh dan
penokohannya serta tokoh absurd dalam roman Wong Njaba karya Albert Camus. Setiap tokoh yang berperan dikaji penokohannya, kemudian dapat
diketahui tokoh-tokoh absurd yang terdapat dalam roman Wong Njaba karya Albert Camus.
31
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisi hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian, yaitu: pendekatan penelitian, sasaran penelitian, teknik pengumpulan data, dan
teknik analisis data. Masing-masing diuraikan secara rinci di bawah ini.
3.1 Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif. Pendekatan objektif memandang karya sastra sebagai dunia otonom
yang dapat dilepaskan dari pencipta dan lingkungan sosial-budaya zamannya, sehingga karya sastra dapat dianalisis berdasarkan strukturnya. Pendekatan
objektif adalah pendekatan yang menitikberatkan atau bertumpu pada teks karya sastra itu sendiri dan digunakan untuk mengungkap unsur-unsur di
dalamnya yang dikenal dengan analisis unsur intrinsik. Konsekuensi logis yang ditimbulkan adalah mengabaikan bahkan menolak segala unsur
ekstrinsik, seperti aspek historis, sosiologis, politis, dan unsur-unsur sosiokultural lainnya, termasuk biografi. Pendekatan objektif digunakan
karena penelitian ini akan mengungkap unsur intrinsik yang berfokus pada tokoh dan penokohan dalam roman Wong Njaba karya Albert Camus.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode struktural. Analisis struktural dilakukan dengan mengidentifikasi, mengkaji, dan
mendeskripsikan fungsi dan hubungan antarunsur intrinsik dalam roman Wong Njaba karya Albert Camus. Analisis struktural bertujuan memaparkan