Pengaruh Ion Senama Kesetimbangan Kelarutan Garam Sukar Larut
3. Pengaruh pH terhadap Kelarutan
Pada pembahasan sebelumnya, dijelaskan bahwa garam-garam yang ionnya berasal dari asam atau basa lemah akan terhidrolisis dan mengubah pH larutan. Bagaimanakah kelarutan garam-garam yang berasal dari asam atau basa lemah jika dilarutkan dalam larutan asam atau basa? Tinjaulah kesetimbangan MgC 2 O 4 dengan ion-ionnya yang terlarut berikut. MgC 2 O 4 s ZZX YZZ Mg 2+ aq + C 2 O 4 2– aq Oleh karena ion oksalat C 2 O 4 2– adalah basa konjugat dari asam lemah maka ion tersebut dapat bereaksi dengan ion H + dari asam. C 2 O 4 2– aq + H + aq ZZX YZZ HC 2 O 4 – aq Menurut Le Chatelier, ion C 2 O 4 2– keluar dari kesetimbangan akibat bereaksi dengan ion H + . Hal ini berarti padatan MgC 2 O 4 akan bergeser ke arah pelarutan. MgC 2 O 4 s ⎯⎯ → Mg 2+ aq + C 2 O 4 2– aq Dengan demikian, magnesium oksalat menjadi lebih larut dalam larutan asam daripada dalam air murni. Pengaruh asam terhadap kelarutan garam dapat diamati pada peluruhan gigi. Bakteri gigi menghasilkan media yang bersifat asam akibat metabolisme gula. Secara normal, gigi tersusun dari mineral hidroksiapatit yang ditulis sebagai Ca 5 PO 4 3 OH atau 3Ca 3 PO 4 2 .CaOH 2 . Garam mineral dengan anion dari asam lemah larut dengan adanya medium asam yang dapat menimbulkan lubang pada gigi. Pasta gigi yang mengandung ion F – dapat menggantikan ion OH – pada gigi membentuk fluorapatit, Ca 5 PO 4 3 F yang kelarutannya lebih rendah dibandingkan hidroksiapatit. Contoh 8.11 Gambar 8.11 Penyakit gigi berlubang dapat timbul karena sering mengonsumsi makanan yang mengandung gula dan kurangnya menjaga kebersihan gigi. Kesetimbangan Ion-Ion dalam Larutan 199 Oleh karena ion CO 3 2– keluar dari kesetimbangan maka kelarutan CaCO 3 menjadi tinggi. Ion HCO 3 – dapat bereaksi lagi dengan ion H + menghasilkan gas CO 2 . Persamaan reaksinya sebagai berikut. H + aq + HCO 3 – aq ⎯⎯ → H 2 O A + CO 2 g Gas CO 2 meninggalkan larutan sehingga kelarutan CaCO 3 semakin tinggi lagi. Adapun pada garam CaSO 4 , reaksi kesetimbangannya adalah CaSO 4 s ZZX YZZ Ca 2+ aq + SO 4 2– aq Oleh karena ion SO 4 2– adalah basa konjugat dari asam lemah maka SO 4 2– dapat bereaksi dengan ion H + : H + aq + SO 4 2– aq ZZX YZZ HSO 4 – aq Oleh karena ion HSO 4 – memiliki tingkat keasaman lebih kuat dari HCO 3 – maka ion HSO 4 – tidak bereaksi lagi dengan ion H + . Akibatnya, kelarutan CaSO 4 lebih rendah dibandingkan CaCO 3 di dalam larutan yang bersifat asam.4. Pemisahan Ion-Ion Logam
Umumnya garam-garam sulfida kurang larut dalam air, tetapi kelarutannya tinggi dalam larutan yang bersifat asam. Sifat seperti ini dimanfaatkan untuk memisahkan campuran ion-ion logam. Andaikan suatu larutan mengandung campuran ion Zn 2+ 0,1 M dan ion Pb 2+ 0,1 M. Bagaimana memisahkan kedua logam tersebut? Untuk memisahkannya dapat dilakukan berdasarkan pembentukan logam sulfida dengan cara mengalirkan gas H 2 S ke dalam larutan itu. Gas H 2 S akan terurai membentuk ion H + dan S 2– . Ion sulfida S 2– yang dihasilkan dengan cara ini dapat bereaksi dengan ion logam membentuk logam sulfida. Zn 2+ aq + S 2– aq ZZX YZZ ZnS s Pb 2+ aq + S 2– aq ZZX YZZ PbS s Untuk mengetahui logam sulfida mana yang mengendap dapat ditentukan berdasarkan nilai hasil kali kelarutan, kemudian dibandingkan dengan nilai K sp -nya. Konsentrasi ion S 2– dalam larutan setara dengan K a H 2 S = 1,2 × 10 –13 sehingga hasil kali kelarutan ion-ion ZnS adalah sebagai berikut. [Zn 2+ ][S 2– ] = 0,1 1,2 × 10 –13 = 1,2 × 10 –14 . Hasil kali konsentrasi molar ion Zn 2+ dan S 2– lebih besar daripada K sp ZnS yaitu 1,1 × 10 –21 maka sengII sulfida mengendap. Demikian juga hasil kali konsentrasi ion-ion [Pb 2+ ] [S 2– ] =1,2 × 10 –14 lebih besar dari K sp PbS = 2,5 × 10 –27 sehingga timbalII sulfida juga mengendap. Oleh karena ZnS dan PbS keduanya mengendap maka kedua ion tersebut belum dapat dipisahkan. Untuk memisahkan kedua logam tersebut dapat dilakukan dengan cara mengasamkan larutan. Simak pengaruh penambahan asam kuat ke dalam larutan Zn 2+ dan Pb 2+ sebelum dijenuhkan dengan gas H 2 S. Ion H + dari asam kuat akan menekan ionisasi H 2 S sehingga menurunkan konsentrasi ion S 2– . H 2 S g ←⎯ ⎯ H + aq + S 2– aq Dengan mengatur konsentrasi ion H + pH larutan maka kelarutan ion S 2– dapat diatur, tentunya pengendapan ZnS dan PbS dapat dikendali- kan. Oleh karena K sp PbS jauh lebih kecil dibandingkan ZnS maka PbS akan mengendap lebih dulu pada pH tertentu.Parts
» Mudah dan aktif Belajar Kimia 2 IPA Kelas 11 Yayan Sunarya Agus Setiabudi 2009
» Teori Atom Modern B. Bentuk Orbital
» Peralihan Antartingkat Energi Teori Atom Bohr
» Bilangan Kuantum Azimut Teori Atom Mekanika Kuantum
» Tingkat Energi Orbital Konfigurasi Elektron Atom Polielektron
» Distribusi Elektron dalam Atom
» Aturan Hund Aturan dalam Konfigurasi Elektron
» Konfigurasi Elektron dan Bilangan Kuantum
» Kestabilan Konfigurasi Elektron Penulisan Konfigurasi Elektron
» Konfigurasi Elektron Unsur-Unsur Transisi
» Konfigurasi Elektron dan Sifat Periodik
» Jawablah pertanyaan berikut dengan benar. Struktur Molekul Dasar
» Teori Domain Elektron Kesetimbangan Kimia • 103
» Teori Ikatan Valensi dan Hibridisasi
» Gaya Antarmolekul Kesetimbangan Kimia • 103
» Bentuk Linear Struktur Molekul Dasar
» Trigonal Planar Struktur Molekul Dasar
» Trigonal Piramidal Struktur Molekul Dasar
» Bujur Sangkar Struktur Molekul Dasar
» Tetrahedral Struktur Molekul Dasar
» Trigonal Bipiramidal Struktur Molekul Dasar
» Oktahedral Struktur Molekul Dasar
» Bentuk Molekul Tanpa Elektron Bebas
» Molekul Kovalen Tunggal Tidak Jenuh
» Molekul Kovalen Berikatan Rangkap
» Prinsip Umum Teori Ikatan Valensi
» Hibridisasi Orbital Atom Teori Ikatan Valensi dan Hibridisasi
» Struktur Linear Bentuk Molekul dan Valensi Terarah
» Struktur Trigonal Planar Bentuk Molekul dan Valensi Terarah
» Struktur Tetrahedral Bentuk Molekul dan Valensi Terarah
» Struktur Trigonal Bipiramidal dan Oktahedral
» Hibridisasi dalam Molekul yang Memiliki Pasangan Elektron Bebas
» Hibridisasi dalam Ikatan Rangkap Dua
» Hibridisasi dalam Ikatan Rangkap Tiga
» Hibridisasi dalam Molekul Benzena
» Gaya Dipol-Dipol Gaya Antarmolekul
» Gaya London Gaya Antarmolekul
» Jawablah pertanyaan berikut dengan benar. Entalpi dan Perubahannya
» Kalor bahan Bakar dan Sumber Energi
» Definisi Entalpi ΔH Entalpi dan Perubahannya
» Sistem dan Lingkungan Entalpi dilambangkan dengan H berasal dari
» Reaksi Eksoterm dan Endoterm
» Persamaan Termokimia Entalpi dilambangkan dengan H berasal dari
» Pengukuran Tetapan Kalorimeter Penentuan
» Perubahan Entalpi Pembentukan Standar
» Energi Ikatan Rata-Rata Penentuan
» Menggunakan Data Energi Ikatan
» Energi M atahari Sumber Energi Baru
» Pemanfaatan Batubara Sumber Energi Baru
» Bahan Bakar Hidrogen Sumber Energi Baru
» Jawablah pertanyaan berikut dengan benar.
» Kecepatan Reaksi B. Faktor-Faktor
» Kecepatan Reaksi dan Tingkat Reaksi
» Aplikasi Kecepatan Reaksi Kesetimbangan Kimia • 103
» Kemolaran Konsentrasi Larutan Kecepatan Reaksi
» Pengertian Kecepatan Reaksi Kecepatan Reaksi
» Laju Reaksi Kecepatan Reaksi
» Katalisator Faktor-Faktor yang Memengaruhi
» Jenis Katalis Faktor-Faktor yang Memengaruhi
» Persamaan Kecepatan Reaksi Kecepatan Reaksi dan Tingkat Reaksi
» Penentuan Persamaan Kecepatan Reaksi
» Teori Tumbukan Teori Tumbukan dan Energi Pengaktifan
» Energi Pengaktifan E Teori Tumbukan dan Energi Pengaktifan
» Peranan Luas Permukaan Aplikasi Kecepatan Reaksi
» Kesetimbangan Dinamis Kesetimbangan Kimia • 103
» Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kesetimbangan Kimia • 103
» Hubungan Kuantitatif Pereaksi Kesetimbangan Kimia • 103
» Reaksi Kesetimbangan Kesetimbangan Kimia • 103
» Makna Kesetimbangan Dinamis Kesetimbangan Dinamis dan Tetapan Kesetimbangan
» Hukum Kesetimbangan Kimia Kesetimbangan Dinamis dan Tetapan Kesetimbangan
» Kesetimbangan Sistem Homogen dan Heterogen
» Gangguan terhadap Suhu Sistem
» Gangguan terhadap TekananVolume Faktor-Faktor yang Memengaruhi
» Penentuan Tetapan Kesetimbangan, Hubungan Kuantitatif Pereaksi dan Hasil
» Pembalikan Arah Reaksi Kesetimbangan Perkalian dengan Faktor Tertentu
» Penjumlahan Reaksi Kesetimbangan Manipulasi Tetapan Kesetimbangan
» Tetapan Kesetimbangan dalam Bentuk Tekanan Parsial
» Hubungan Hubungan Kuantitatif Pereaksi dan Hasil
» Optimasi Suhu Industri Asam Sulfat
» Jawablah pertanyaan berikut dengan benar. Asam Basa Arrhenius
» Asam Basa Bronsted-Lowry Kesetimbangan Kimia • 103
» Larutan Asam, Basa, dan Netral
» Hubungan Derajat Ionisasi dan Tetapan Ionisasi
» Perhitungan pH Asam dan Basa Kuat Monoprotik
» Perhitungan pH Asam dan Basa Lemah Monoprotik
» Asam Fosfat H Perhitungan pH Asam dan Basa Poliprotik
» Asam Sulfat H Perhitungan pH Asam dan Basa Poliprotik
» Teori Asam Basa Bronsted-Lowry
» Reaksi dalam Larutan Kesetimbangan Kimia • 103
» Titrasi Asam Basa Kesetimbangan Kimia • 103
» Reaksi Pengendapan Persamaan Ion dan Molekul
» Reaksi Pembentukan Gas Persamaan Ion dan Molekul
» Perhitungan Kuantitatif Reaksi dalam Larutan
» Perhitungan pH Campuran Reaksi dalam Larutan
» Indikator Asam Basa Titrasi Asam Basa
» Sebelum NaOH Ditambahkan Titrasi Asam Basa
» Penambahan 10 mL NaOH 0,1 M Berikutnya
» Larutan Asam Basa B. Hidrasi
» Larutan Penyangga D. Kesetimbangan
» Larutan Asam Basa Kesetimbangan Kimia • 103
» Larutan Garam Bersifat Netral
» Larutan Garam Terhidrolisis Total
» Prinsip Larutan Penyangga Larutan Penyangga
» Aplikasi Prinsip Larutan Penyangga
» Penentuan pH Larutan Penyangga
» Penambahan Asam atau Basa Secara Kuantitatif
» Pengenceran Larutan Penyangga Kinerja Larutan Penyangga
» Tetapan Hasil Kali Kelarutan Garam
» Pengaruh Ion Senama Kesetimbangan Kelarutan Garam Sukar Larut
» Pengaruh pH terhadap Kelarutan
» Jawablah pertanyaan berikut dengan benar. Penggolongan dan Sifat-Sifat
» Kestabilan Koloid C. Pembuatan Koloid
» Makna Koloid Penggolongan dan Sifat-Sifat Koloid
» Jelifikasi Gelatinasi Penggolongan Koloid
» Gerak Brown Sifat-Sifat Koloid
» Efek Tyndall Sifat-Sifat Koloid
» Kestabilan Koloid Destabilisasi Koloid
» Cara Mekanik Metode secara Dispersi
» Cara Peptisasi Metode secara Dispersi
» Cara Homogenisasi Metode secara Dispersi
» Reaksi M etatesis Metode secara Kondensasi
» Reaksi Redoks Metode secara Kondensasi
» Reaksi Hidrolisis Metode secara Kondensasi
» Struktur dan Gaya Antarmolekul Tes Kompetensi Subbab A
» Termokimia Tes Kompetensi Subbab A
» Kecepatan Reaksi Tes Kompetensi Subbab A
» Kesetimbangan Kimia Tes Kompetensi Subbab A
» Asam Basa Tes Kompetensi Subbab A
» Stoikiometri Larutan dan Titrasi Asam Basa
Show more