Hidrasi Kation dan Anion
2. Derajat Keasaman Larutan Garam
Semua garam yang larut dalam air akan terurai membentuk ion- ionnya. Karena ion-ion garam dalam air ada yang terhidrolisis maka pelarutan garam-garam di dalam air dapat mengubah pH larutan menjadi bersifat asam atau basa.a. Larutan Garam Bersifat Netral
Basa konjugat dari asam kuat tidak memiliki kemampuan menarik proton dari molekul air. Basa konjugat seperti ini merupakan basa-basa yang lebih lemah dari molekul air. Jika anion seperti Cl – dan NO 3 – berada di dalam air, anion-anion tersebut tidak akan menarik H + dari molekul air sehingga tidak mengubah pH larutan garam. Anion seperti itu hanya terhidrasi. Kation seperti K + dan Na + merupakan asam konjugat dari basa kuat. Kation seperti ini juga tidak memiliki kemampuan menarik gugus OH – dari air sehingga tidak mengubah pH larutan. Ion-ion garam yang berasal dari basa kuat dan asam kuat tidak mengubah konsentrasi ion H + dan OH – hasil ionisasi air. Jadi, garam tersebut bersifat netral di dalam larutan atau memiliki pH = 7.b. Larutan Garam Bersifat Basa
Dalam larutan CH 3 COONa, spesi utamanya adalah ion Na + , ion CH 3 COO – , dan molekul H 2 O. Ion Na + adalah asam konjugat yang lebih lemah dari air sehingga tidak dapat menarik gugus OH – dari air, tentunya tidak mengubah pH larutan. Ion CH 3 COO – merupakan basa konjugat dari asam lemah atau basa yang lebih kuat dari air sehingga CH 3 COO – dapat menarik proton dari molekul air menghasilkan CH 3 COOH dan OH – . Akibatnya, larutan menjadi basa. Reaksi ion asetat dan air membentuk kesetimbangan, persamaan reaksinya: CH 3 COO – aq + H 2 O A ZZX YZZ CH 3 COOH aq + OH – aq Tetapan kesetimbangan untuk reaksi ini adalah K b = [ ] 3 3 CH COOH OH CH COO − − ⎡ ⎤ ⎣ ⎦ ⎡ ⎤ ⎣ ⎦ Bagaimanakah menentukan nilai K b dari ion asetat K b CH 3 COO – ? Hal ini dapat ditentukan dari hubungan K a , K b , dan K w . Jika persamaan K a asam asetat dikalikan dengan persamaan K b , ion asetat akan menghasilkan nilai K w . Penentuan nilai K b di atas sebagai berikut. Sekilas Kimia Thomas Martin Lowry merupakan kimiawan asal London. Pada 1904, Lowry menjadi kepala Bidang Kimia di Westminster Training College, kemudian menjadi Kepala Departemen Kimia di Guy’s Hospital. Pada 1920, Lowry menjadi Profesor Kimia Fisika pertama di Cambridge University. Lowry bersama-sama dengan Bronsted mengemukakan teori tentang asam basa Bronsted–Lowry. Sumber: www.tholt.com Thomas Martin Lowry 1850–1936 184 Mudah dan Aktif Belajar Kimia untuk Kelas XI Perhitungan pH Garam Berasal dari Asam Lemah Hitunglah pH larutan NaF 0,3 M. Diketahui nilai K a HF = 2 × 10 –4 . Jawab: Spesi utama dalam larutan: Na + , F – , H 2 O. Karena F – basa konjugat dari asam lemah HF maka F – merupakan basa yang lebih kuat dari air sehingga dapat bereaksi dengan air. Persamaannya sebagai berikut. F – aq+ H 2 O A ZZX YZZ HFaq + OH – aq Tetapan kesetimbangan untuk reaksi tersebut: K b = [ ] HF OH F − − ⎡ ⎤ ⎣ ⎦ ⎡ ⎤ ⎣ ⎦ Nilai K b dapat dihitung dari K w dan K a HF: K b = HF w a K K = 14 4 1,0 10 7, 2 10 − − × × = 1,4 × 10 –11 Konsentrasi pada kesetimbangan adalah [F – ] = 0,3 [F – ] = 0,3 – x [HF] = 0 [HF] = x [OH – ] ≈ [OH – ] = x Konsentrasi Awal mol L –1 Konsentrasi Kesetimbangan mol L –1 x M ⎯⎯⎯ → K a × K b = [ ] + 3 3 H CH COO CH COOH − ⎡ ⎤ ⎡ ⎤ ⎣ ⎦ ⎣ ⎦ × [ ] 3 3 CH COOH OH CH COO − − ⎡ ⎤ ⎣ ⎦ ⎡ ⎤ ⎣ ⎦ = [H + ][OH – ] = K w Jadi, untuk setiap pasangan asam lemah dan basa konjugatnya terdapat hubungan K a , K b , dan K w : K w = K a asam lemah × K b basa konjugatnya Dengan kata lain, jika K a atau K w diketahui maka nilai tetapan K b dapat ditentukan. Tetapan kesetimbangan untuk ion asetat adalah K b CH 3 COO – = 3 CH COOH w a K K = 14 5 1,0 10 1,8 10 − − × × = 5,6 × 10 –10 Jadi, nilai K b untuk ion asetat sebesar 5,6 × 10 –10 . Dengan demikian, untuk setiap garam yang mengandung kation dari basa kuat seperti, Na + atau K + dan anion dari asam lemah akan membentuk larutan bersifat basa. Nilai pH dari larutan garam yang anionnya terhidrolisis dapat ditentukan berdasarkan nilai K b basa konjugat dan konsentrasi ion-ion dalam sistem kesetimbangan. Contoh 8.2 K b = 1,4 × 10 –11 = [ ] 2 HF OH 0, 3 0, 3 F x x x x − − = ≈ − ⎡ ⎤ ⎣ ⎦ ⎡ ⎤ ⎣ ⎦ Nilai x ≈ 2 × 10 –6 Catatan: Nilai x sangat kecil dibandingkan 0,3 maka x dapat diabaikan dalam penyebut. Peristiwa hidrolisis terjadi dalam larutan .... A. natrium asetat B. amonium sulfat C. kalium sianida D. amonium asetat E. semua jawaban benar Pembahasan Garam yang mengalami reaksi hidrolisis adalah jenis garam yang mengandung ion sisa asam lemah atau ion sisa basa lemah. Dalam hal ini, natrium asetat, amonium sulfat, kalium sianida, dan amonium asetat merupakan garam yang mengalami reaksi hidrolisis. Jadi, semua jawaban benar. Jawabannya E. SPMB 2002 Mahir MenjawabParts
» Mudah dan aktif Belajar Kimia 2 IPA Kelas 11 Yayan Sunarya Agus Setiabudi 2009
» Teori Atom Modern B. Bentuk Orbital
» Peralihan Antartingkat Energi Teori Atom Bohr
» Bilangan Kuantum Azimut Teori Atom Mekanika Kuantum
» Tingkat Energi Orbital Konfigurasi Elektron Atom Polielektron
» Distribusi Elektron dalam Atom
» Aturan Hund Aturan dalam Konfigurasi Elektron
» Konfigurasi Elektron dan Bilangan Kuantum
» Kestabilan Konfigurasi Elektron Penulisan Konfigurasi Elektron
» Konfigurasi Elektron Unsur-Unsur Transisi
» Konfigurasi Elektron dan Sifat Periodik
» Jawablah pertanyaan berikut dengan benar. Struktur Molekul Dasar
» Teori Domain Elektron Kesetimbangan Kimia • 103
» Teori Ikatan Valensi dan Hibridisasi
» Gaya Antarmolekul Kesetimbangan Kimia • 103
» Bentuk Linear Struktur Molekul Dasar
» Trigonal Planar Struktur Molekul Dasar
» Trigonal Piramidal Struktur Molekul Dasar
» Bujur Sangkar Struktur Molekul Dasar
» Tetrahedral Struktur Molekul Dasar
» Trigonal Bipiramidal Struktur Molekul Dasar
» Oktahedral Struktur Molekul Dasar
» Bentuk Molekul Tanpa Elektron Bebas
» Molekul Kovalen Tunggal Tidak Jenuh
» Molekul Kovalen Berikatan Rangkap
» Prinsip Umum Teori Ikatan Valensi
» Hibridisasi Orbital Atom Teori Ikatan Valensi dan Hibridisasi
» Struktur Linear Bentuk Molekul dan Valensi Terarah
» Struktur Trigonal Planar Bentuk Molekul dan Valensi Terarah
» Struktur Tetrahedral Bentuk Molekul dan Valensi Terarah
» Struktur Trigonal Bipiramidal dan Oktahedral
» Hibridisasi dalam Molekul yang Memiliki Pasangan Elektron Bebas
» Hibridisasi dalam Ikatan Rangkap Dua
» Hibridisasi dalam Ikatan Rangkap Tiga
» Hibridisasi dalam Molekul Benzena
» Gaya Dipol-Dipol Gaya Antarmolekul
» Gaya London Gaya Antarmolekul
» Jawablah pertanyaan berikut dengan benar. Entalpi dan Perubahannya
» Kalor bahan Bakar dan Sumber Energi
» Definisi Entalpi ΔH Entalpi dan Perubahannya
» Sistem dan Lingkungan Entalpi dilambangkan dengan H berasal dari
» Reaksi Eksoterm dan Endoterm
» Persamaan Termokimia Entalpi dilambangkan dengan H berasal dari
» Pengukuran Tetapan Kalorimeter Penentuan
» Perubahan Entalpi Pembentukan Standar
» Energi Ikatan Rata-Rata Penentuan
» Menggunakan Data Energi Ikatan
» Energi M atahari Sumber Energi Baru
» Pemanfaatan Batubara Sumber Energi Baru
» Bahan Bakar Hidrogen Sumber Energi Baru
» Jawablah pertanyaan berikut dengan benar.
» Kecepatan Reaksi B. Faktor-Faktor
» Kecepatan Reaksi dan Tingkat Reaksi
» Aplikasi Kecepatan Reaksi Kesetimbangan Kimia • 103
» Kemolaran Konsentrasi Larutan Kecepatan Reaksi
» Pengertian Kecepatan Reaksi Kecepatan Reaksi
» Laju Reaksi Kecepatan Reaksi
» Katalisator Faktor-Faktor yang Memengaruhi
» Jenis Katalis Faktor-Faktor yang Memengaruhi
» Persamaan Kecepatan Reaksi Kecepatan Reaksi dan Tingkat Reaksi
» Penentuan Persamaan Kecepatan Reaksi
» Teori Tumbukan Teori Tumbukan dan Energi Pengaktifan
» Energi Pengaktifan E Teori Tumbukan dan Energi Pengaktifan
» Peranan Luas Permukaan Aplikasi Kecepatan Reaksi
» Kesetimbangan Dinamis Kesetimbangan Kimia • 103
» Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kesetimbangan Kimia • 103
» Hubungan Kuantitatif Pereaksi Kesetimbangan Kimia • 103
» Reaksi Kesetimbangan Kesetimbangan Kimia • 103
» Makna Kesetimbangan Dinamis Kesetimbangan Dinamis dan Tetapan Kesetimbangan
» Hukum Kesetimbangan Kimia Kesetimbangan Dinamis dan Tetapan Kesetimbangan
» Kesetimbangan Sistem Homogen dan Heterogen
» Gangguan terhadap Suhu Sistem
» Gangguan terhadap TekananVolume Faktor-Faktor yang Memengaruhi
» Penentuan Tetapan Kesetimbangan, Hubungan Kuantitatif Pereaksi dan Hasil
» Pembalikan Arah Reaksi Kesetimbangan Perkalian dengan Faktor Tertentu
» Penjumlahan Reaksi Kesetimbangan Manipulasi Tetapan Kesetimbangan
» Tetapan Kesetimbangan dalam Bentuk Tekanan Parsial
» Hubungan Hubungan Kuantitatif Pereaksi dan Hasil
» Optimasi Suhu Industri Asam Sulfat
» Jawablah pertanyaan berikut dengan benar. Asam Basa Arrhenius
» Asam Basa Bronsted-Lowry Kesetimbangan Kimia • 103
» Larutan Asam, Basa, dan Netral
» Hubungan Derajat Ionisasi dan Tetapan Ionisasi
» Perhitungan pH Asam dan Basa Kuat Monoprotik
» Perhitungan pH Asam dan Basa Lemah Monoprotik
» Asam Fosfat H Perhitungan pH Asam dan Basa Poliprotik
» Asam Sulfat H Perhitungan pH Asam dan Basa Poliprotik
» Teori Asam Basa Bronsted-Lowry
» Reaksi dalam Larutan Kesetimbangan Kimia • 103
» Titrasi Asam Basa Kesetimbangan Kimia • 103
» Reaksi Pengendapan Persamaan Ion dan Molekul
» Reaksi Pembentukan Gas Persamaan Ion dan Molekul
» Perhitungan Kuantitatif Reaksi dalam Larutan
» Perhitungan pH Campuran Reaksi dalam Larutan
» Indikator Asam Basa Titrasi Asam Basa
» Sebelum NaOH Ditambahkan Titrasi Asam Basa
» Penambahan 10 mL NaOH 0,1 M Berikutnya
» Larutan Asam Basa B. Hidrasi
» Larutan Penyangga D. Kesetimbangan
» Larutan Asam Basa Kesetimbangan Kimia • 103
» Larutan Garam Bersifat Netral
» Larutan Garam Terhidrolisis Total
» Prinsip Larutan Penyangga Larutan Penyangga
» Aplikasi Prinsip Larutan Penyangga
» Penentuan pH Larutan Penyangga
» Penambahan Asam atau Basa Secara Kuantitatif
» Pengenceran Larutan Penyangga Kinerja Larutan Penyangga
» Tetapan Hasil Kali Kelarutan Garam
» Pengaruh Ion Senama Kesetimbangan Kelarutan Garam Sukar Larut
» Pengaruh pH terhadap Kelarutan
» Jawablah pertanyaan berikut dengan benar. Penggolongan dan Sifat-Sifat
» Kestabilan Koloid C. Pembuatan Koloid
» Makna Koloid Penggolongan dan Sifat-Sifat Koloid
» Jelifikasi Gelatinasi Penggolongan Koloid
» Gerak Brown Sifat-Sifat Koloid
» Efek Tyndall Sifat-Sifat Koloid
» Kestabilan Koloid Destabilisasi Koloid
» Cara Mekanik Metode secara Dispersi
» Cara Peptisasi Metode secara Dispersi
» Cara Homogenisasi Metode secara Dispersi
» Reaksi M etatesis Metode secara Kondensasi
» Reaksi Redoks Metode secara Kondensasi
» Reaksi Hidrolisis Metode secara Kondensasi
» Struktur dan Gaya Antarmolekul Tes Kompetensi Subbab A
» Termokimia Tes Kompetensi Subbab A
» Kecepatan Reaksi Tes Kompetensi Subbab A
» Kesetimbangan Kimia Tes Kompetensi Subbab A
» Asam Basa Tes Kompetensi Subbab A
» Stoikiometri Larutan dan Titrasi Asam Basa
Show more