Konstruk-konstruk di dalam TAM

membebaskannya dari kesulitan, dalam artian bahwa sistem ini mudah dalam penggunaannya. Model Technology Acceptance Model TAM dapat menjelaskan bahwa persepsi pemakai akan menentukan sikap pengguna dalam penerimaan penggunaan teknologi informasi. Penerapan sistem informasi akademik tidak terlepas dari aspek sikap pengguna karena pengembangan sistem terkait dengan masalah individu dan organisasional sebagai pemakai sistem tersebut sehingga sistem yang dikembangkan harus berorientasi kepada penggunanya Lihawa, 2012. Suatu sistem dapat digunakan dengan baik dipengaruhi oleh kemudahan sistem digunakan oleh user pengguna. Selain itu juga kegunaan dari sistem akan mendukung seseorang dalam menggunakan sistem tersebut.

2.1.2 Konstruk-konstruk di dalam TAM

Technology Acceptance Model TAM yang pertama belum dimodifikasi menggunakan lima konstruk utama. Kelima konstruk ini adalah sebagai berikut ini: a. Kegunaan persepsian perceived usefulness Kegunaan persepsian percieved usefulness didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan meningkatkan kinerja pekerjaannya. Dari definisinya, diketahui bahwa kegunaan persepsian merupakan suatu kepercayaan tentang proses pengambilan keputusan. Menurut Thompson.et.al 1991 kemanfaatan TI merupakan manfaat yang diharapkan olehpemakai TI dalam melaksanakan tugasnya. Pengukuran kemanfaatan tersebutberdasarkan frekuensi penggunaan dan diversitas keragaman aplikasi yang dijalankan. Thompson.et.al, 1991 juga menyebutkan bahwa individu akan menggunakan TI jika mengetahui manfaat positif atas penggunaannya. Chin dan Todd 1995 memberikan beberapa dimensi tentang kemanfaatan TI. Menurut Chin dan Todd 1995 kemanfaatan dapat dibagi ke dalam dua kategori yaitu: 1 kemanfaatan dengan estimasi satufaktor, dan 2 kemanfaatan dengan estimasi dua faktor kemanfaatan dan efektifitas. Menurut Yudanto 2009 dalam model TAM, perceived usefulness digunakan untuk mengukur seberapa besar seorang pelanggan merasa bahwa suatu teknologi dapat berguna bagi d irinya. Sebuah sistem dengan “perceived usefulness ” yang tinggi, dipercaya pelanggan dapat memberikan hubungan “use - performance ” yang positif. Apabila perceived usefulnes menekankan kepada manfaat suatu sistem atau teknologi. Menurut Venkatesh 2003, persepsi kegunaan digambarkan secara khusus untuk memperluas obyek adopsi yang diambil dalam meningkatkan pencapaian performansi individu atas pekerjaannya. b. Kemudahan penggunaan persepsian perceived ease of use Kemudahan penggunaan persepsian perceived ease of use didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan bebas dari usaha. Dari definisinya, diketahui bahwa konstruk kemudahan penggunaan persepsian ini juga merupakan suatu kepercayaan tentang proses pengambilan keputusan. Menurut Goodwin 1987; Silver 1998; dalam Adam.et.al 1992, intensitas penggunaan dan interaksi antara pemakai dengan sistem juga dapat menunjukkan kemudahan penggunaan. Sistem yang lebih sering digunakan menunjukkan bahwa sistem tersebut lebih dikenal, lebih mudah dioperasikan dan lebih mudah digunakan oleh pemakainya. Menurut Yudanto 2009 perceived ease of use menekankan kepada kemudahan penggunaan sistem atau teknologi tersebut. Suatu sistem yang sulit dikendalikan, akan memberikan tingkat perceived ease of use yang negatif. Kemudahan penggunaan persepsian merupakan salah satu faktor dalam model TAM yang telah diuji dalam penelitian Davis et al. 1989. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa faktor ini terbukti dapat menjelaskan alasan seseorang dalam menggunakan sistem informasi dan menjelaskan bahwa sistem baru yang sedang dikembangkan diterima oleh pengguna. Kemudahan penggunaan adalah konsep yang telah mendapatkan perhatian dalam kepuasan pengguna dalam alirannya penelitian sistem informasi dan e- commerce. Segala sesuatu yang sama, sistem yang mudah digunakan akan meningkatkan niat untuk menggunakan sebagai kebalikan dari suatu sistem yang lebih mudah digunakan Davis, 1989. Mempertimbangkan argumen yang jelas usaha individu untuk menjadi sumber daya langka, sedemikian hingga seorang individu seharusnya rela untuk mengalokasikan lebih banyak kesempatan daripada ia mampu melakukannya. Oleh karena itu, sebuah sistem yang memerlukan usaha kecil dikatakan lebih baik daripada sistem yang memerlukan usaha lebih besar Davis, 1989. Sehilleewaert et al 2000 yang menyatakan bahwa kemudahan penggunaan yang dirasakan Perceived Ease of Use yaitu tingkatan dimana individu mempercayai bahwa menggunakan teknologi akan memerlukan sedikit usaha. Berarti bahwa semakin seorang pekerja terampilahli dalam teknologi maka ia akan semakin mudah menyelesaikan kesulitan dalam pekerjaannya, semakin ia menerima suatu teknologi. c. Sikap terhadap perilaku attitude towards behavior atau sikap menggunakan teknologi attitude towards using technology Davis et al. 1989 menyatakan sikap terhadap perilaku attitude towards behavior didefinisikan sebagai perasaan-perasaan positif atau negatif dari seseorang jika harus melakukan perilaku yang akan ditentukan dalam Jogiyanto, 2007:116. Mathieson 1991 menyatakan sikap terhadap perilaku attitude towards behavior didefinisikan sebagai evaluasi pemakai tentang ketertarikan menggunakan sistem dalam Jogiyanto, 2007:116. Fishbein dan Ajzen 1975 mendefinisikan sikap sebagai jumlah dari afeksi perasaan yang dirasakan seseorang untuk menerima atau menolak suatu obyek atau perilaku dan diukur dengan suatu prosedur yang menempatkan individual pada skala evaluatif dua kutub, misalnya baik atau jelek, setuju atau monolak, dan sebagainya. Sikap Attitude adalah evaluasi kepercayaan atau perasaan positif maupun negatif dari seseorang jika harus melakukan perilaku yang akan ditentukan Jogiyanto, 2007. Sikap terhadap penggunaan attitude toward using dalam TAM dikonsepkan sebagai sikap terhadap penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai dampak bila seseorang menggunakan suatu teknologi dalam pekerjaannya Lihawa, 2012. Menurut Nugroho 2012 sikap adalah tingkat kinerja seorang individu yang dinilai secara negatif atau positif. d. Niat perilaku behavioral intention atau niat perilaku menggunakan teknologi behavioral intention to use Niat Intention didefinisikan sebagai keinginan untuk melakukan perilaku. Niat intention dapat berubah dengan berjalannya waktu. Niat berperilaku behavioral intention menurut Fishbein, Ajen dan banyak peneliti merupakan suatu prediktor yang kuat tentang bagaimana seseorang akan bertingkah laku dalam situasi tertentu. Niat untuk berperilaku merupakan harapan atau rencana untuk bertindak dengan cara yang spesifik untuk melakukan suatu perilaku tertentu Zimbardo Leippe, 1991 dalam Yosepa, 2008:98. Eagly Chaiken Yosepa, 2008:100, menyatakan bahwa: niat merupakan konstruk psikologis yang berbeda dengan sikap yang mempresentasikan motivasi seseorang dengan rasa sadarnya merencanakan suatu usaha untuk melakukan suatu perilaku. Niat perilaku behavioral intention adalah suatu keinginan niat seseorang untuk melakukan suatu perilaku yang tertentu. Ong dan Lai dalam Yuanquan,et al. 2008 menyatakan bahwa seseorang bisa saja menerima suatu teknologi karena memiliki niat perilaku yang tinggi, meskipun ia tidak memiliki sikap positif terhadap penggunaannya. Niat intention adalah kecenderungan seseorang untuk memilih melakukan atau tidak melakukan sesuatu pekerjaan. Niat intention diasumsikan sebagai faktor pemotivasi yang ada di dalam diri individu yang mempengaruhi perilaku. Niat intention ini tercermin dari seberapa besar keinginan untuk mencoba dan seberapa kuat usaha yang dialokasikan untuk mewujudkan perilaku tertentu Ajzen, 1991:181. Behavioral Intention to Use adalah kecenderungan perilaku untuk menggunakan suatu teknologi. Tingkat penggunaan sebuah teknologi komputer pada seseorang dapat diprediksi dari sikap perhatiannya terhadap teknologi tersebut, misalnya keinginan menambah peripheral pendukung, motivasi untuk tetap menggunakan, serta keinginan untuk memotivasi pengguna lain Lihawa, 2012. Behavioral Intention to Use adalah kecenderungan perilaku untuk tetap menggunakan suatu teknologi. Tingkat penggunaan sebuah teknologi komputer pada seseorang dapat diprediksi dari sikap perhatiannya terhadap teknologi tersebut, misalnya keinginanan menambah peripheral pendukung, motivasi untuk tetap menggunakan, serta keinginan untuk memotivasi pengguna lain Davis, 1989: 321. Berdasarkan pendapat ahli di atas maka sesorang yang memiliki niat tinggi maka dirinya akan termotivasi untuk melakukan perilakunya. Perilaku yang dijalankan adalah perilaku yang diharapkan dan direncanakan supaya dapat terlaksana dengan baik. Kepercayaan menggunakan sistem menentukan suatu sikap pemakai ke arah penggunaan suatu system kemudian menentukan niat tingkah laku dan mengarah pada penggunaan sistem secara nyata. Penelitian- penelitian telah menunjukkan kebenaran TAM atas berbagai macam sistem penggunaan teknologi informasi oleh berbagai jenis instansi dan perusahaan. e. Perilaku behavior atau penggunaan teknologi yang sesungguhnya actual technology use Perilaku behavior adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang. Menurut Wibowo Nugroho, 2012 perilaku nyata actual use penggunaan sistem adalah kondisi nyata penggunaan sistem, yang dikonsepkan dalam bentuk pengukuran terhadap frekuensi dan durasi waktu penggunaan teknologi. Perilaku nyata penggunaan SIMAWEB adalah kondisi nyata penggunaan SIMAWEB yang diukur dengan frekwensi dan durasi pengguaannya. Actual Usage pemakaian aktual adalah kondisi nyata penggunaan teknologi. Di konsepkan dalam bentuk pengukuran terhadap frekuensi dan durasi waktu penggunaan teknologi. Seseorang akan puas menggunakan sistem jika mereka meyakini bahwa sistem tersebut mudah digunakan dan akan meningkatkan produktifitas mereka, yang tercermin dari kondisi nyata penggunaan Lihawa, 2012. Actual System Usage adalah kondisi nyata penggunaan sistem. Dikonsepkandalam bentuk pengukuran terhadap frekuensi dan durasi waktu penggunaan teknologi Davis, 1989: 322 Seseorang akan puas menggunakan system jika mereka meyakini bahwa sistem tersebut mudah digunakan dan akan meningkatkan produktifitasmereka, yang tercermin dari kondisi nyata penggunaan. Berdasarkan konstruk di atas maka dapat digambarkan model dari Technology Acceptance Model TAM sebagai beriku: Gambar 2.1 Technology Acceptance Model TAM Kegunaan Persepsian perceived usefulness Kemudahan Menggunakan Persepsian percieved ease of use Niat Perilaku behavioral intention Sikap Terhadap Perilaku attitude towards Behavior Perilaku Behavior

2.2 E-Learning Universitas Negeri Semarang