ANALISIS PENGGUNAAN DIGILIB UNNESBERDASARKAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

(1)

ANALISIS PENGGUNAAN

DIGILIB

UNNES

BERDASARKAN PENDEKATAN

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

(TAM)

PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang

Oleh

Amanatun Khoirina NIM 7101412018

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2016


(2)

(3)

(4)

(5)

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto :

1. Sesungguhnya dibalik kesulitan

itu ada kemudahan (Q.S. Alam Nasyrah:6). 2. Jadikanlah sabar dan shalatsebagai penolongmu,

sesungguhnya Allah bersama-sama orang yang sabar (Q.S. Al-Baqarah:153).

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada 1. Kedua orangtua (Bapak Muhaeni

S.Pd. dan Ibu Siti Khotijah S.Pd.I), terimakasih untuk doa dan kasih sayang serta dukungannya selama ini.

2. Sahabat Kos Skaters, Kos Rama 2 , Keluarga besar SDN 1 Ungaran, dan keluarga besar Perumahan Sekar Gading.

3. Almamaterku dan sahabat-sahabat Pendidikan Akuntansi 2012.


(6)

vi

PRAKATA

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah serta inayahNYA. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada teladan terbaik Rasulullah SAW, beserta keluarga, sahabat, dan orang-orang yang mengikuti beliau hingga hari akhir sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Penggunaan Digilib Unnes Berdasarkan Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM) Pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Semarang” dengan lancar. Skripsi ini disusun sebagai syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan di Universitas Negeri Semarang.

Penyusun menyadari sepenuhnya tanpa bimbingan, dorongan dan bantuan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada :

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang, yang telah memberikan kesempatan kepada penyusun untuk memperoleh pendidikan di Universitas Negeri Semarang.

2. Dr. Wahyono, M.M, Dekan Fakultas ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada penyusun sehingga dapat menyelesaikan skripsi dan studi dengan baik.

3. Dr. Ade Rustiana, M.Si, Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan izin kepada penyusun untuk melaksanakan penelitian.


(7)

(8)

viii

SARI

Khoirina, Amanatun. 2016. “Analisis Penggunaan Digilib Unnes Berdasarkan Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM) Pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Semarang”. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing : Ahmad Nurkhin, S.Pd., M.Si.

Kata Kunci : Behavioral Intention to Use, Usefulness of, Ease of Use, Attitude Toward Using.

Hasil observasi awal menunjukan bahwa behavioral intention to usedigilibUniversitas Negeri Semarang mahasiswa pendidikan akuntansi angkatan 2013 masih tergolong rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penggunaan digilib Universitas Negeri Semarangberdasarkan Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM) Pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi, Universitas Negeri Semarang.

Populasi penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Semarang angkatan 2013 sejumlah 186 mahasiswa dan sampel dalam penelitian adalah seluruh populasi yang berjumlah 186 mahasiswa.Variabel dependen dalam penelitian ini adalah behavioral intention to use (Y) sedangkan variabel independennya meliputi usefulness of (X1), ease of use (X2), dan attitude toward using (X3). Metode pengumpulan data yaitu angket. Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif, dan analisis jalur.

Hasil penelitian menujukkan ada pengaruh positif dan signifikan usefulness of digilib Universitas Negeri Semarangterhadap behavioral intention to use digilib Universitas Negeri Semarang(4,5%), ease of usedigilib Universitas Negeri Semarangterhadap behavioral intention to use digilib Universitas Negeri Semarang(10,8%), toward usingdigilib Universitas Negeri Semarang terhadap behavioral intention to use digilib Universitas Negeri Semarang (32%), usefulness of digilib Universitas Negeri Semarangterhadapattitude toward usingdigilib Universitas Negeri Semarang (7,4%), ease of usedigilib Universitas Negeri Semarangterhadapattitude toward usingdigilib Universitas Negeri Semarang (9,5). Attitude toward usingdigilib Universitas Negeri Semarang menjadi mediasi usefulness of digilib Universitas Negeri Semarangterhadap behavioral intention to use digilib Universitas Negeri Semarang(3,52). Attitude toward usingdigilib Universitas Negeri Semarangmenjadi mediasi ease of usedigilib Universitas Negeri Semarang terhadap behavioral intention to use digilib Universitas Negeri Semarang (3,95).

Simpulan dari penelitian bahwa usefulness of digilib Universitas Negeri Semarang, ease of usedigilib Universitas Negeri Semarangada pengaruh positif dan signifikan terhadap behavioral intention to use digilib Universitas Negeri Semarangbaik langsung maupun melalui attitude toward usingdigilib Universitas Negeri Semarang. Saran bagi tim pengembang digilibunnes memberikan sosialisasi keberadaan digilib Universitas Negeri Semarang, desain yang menarik, dan counter pengunjung digilib Universitas Negeri Semarang.


(9)

ix

ABSTRACT

Khoirina, Amanatun. 2016. “Analize The UseDigilib Unnes Accoarding Approach Technology Acceptance Model (TAM) For Students Of Accounting

Education Semarang State University”. Final Project. Economics Department. Faculty of Economics. Semarang State University. Advisor: Ahmad Nurkhin, S.Pd., M.Si.

Keywords: Behavioral Intention to Use, Usefulness of, Ease of Use, Attitude Toward Using.

The result of preliminary observation indicates that behavioral intention to use digilib Semarang State University students of Accounting Education 2013 is still relatively low. The purpose of this study was to analyze the use of digilib Semarang State University accoarding approach Technology Acceptance Model (TAM) for students of Accounting Education, Semarang State University.

The population of this study was all students of Accounting Education 2013 and samples was entire population of 186 students. The dependent variable in this study was behavioral intention to use (Y), while the independent variables were usefulness of (X1), ease of use (X2), and attitude toward using (X3). The methods of data collection used questionaire. The data were analyzed by using descriptive and inferential statistical analysis.

The result shown thatpositive effect usefulness of digilib Semarang State University to behavioral intention to use digilib Semarang State University (4,5%), positive effect ease of use digilib Semarang State Universityto behavioral intention to use digilib Semarang State University (10,8%), positive effect attitude toward using digilib Semarang State Universityto behavioral intention to use digilib Semarang State University (32%), positive effect usefulness of digilib Semarang State University to attitude toward using digilib Semarang State University (7,4%), positive effect ease of use digilib Semarang State Universityto attitude toward using digilib Semarang State University (9,5%), attitude toward using digilib Semarang State University mediate usefulness of digilib Semarang State Universityto behavioral intention to use digilib Semarang State University (3,52), and attitude toward using digilib Semarang State Universitymediate ease of use digilib Semarang State University to behavioral intention to use digilib Semarang State University (3,95). The conclusion of research shown that there were positive effect and significant of usefulness of digilib Semarang State University, ease of use digilib Semarang State University, attitude toward using digilib Semarang State University. Behavioral intention to use digilib Semarang State University directly or trough to attitude toward using digilib Semarang State University. Researcher suggests to digilib Semarang State University team socialize about Digilib Semarang State University, a better desain, and visit counter Digilib Semarang State University.


(10)

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ... iii

PERNYATAAN ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

PRAKATA ... vi

SARI ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 8

1.3 Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Manfaat Penelitian ... 10

BAB II TELAAH TEORI ... 12

2.1 Teori Technology Acceptance Model (TAM) ... 12

2.1.1 Behavioral Intention... 15

2.1.2 Perceived Usefulness ... 17

2.1.3 Perceived Usefulness ... 19

2.1.4 Attitude Toward Behavior ... 23

2.2 Perpustakaan ... 25

2.2.1 Pengertian Perpustakaan ... 25


(11)

xi

2.2.3 Pustakawan ... 26

2.3 Perpustakaan Universitas Negeri Semarang ... 26

2.3.1 Visi UPT Perpustakaan Universitas Negeri Semarang ... 26

2.3.2 Misi UPT Perpustakaan Universitas Negeri Semarang ... 27

2.3.3 Tujuan UPT Perpustakaan Universitas Negeri Semarang ... 27

2.3.4 Motto UPT Perpustakaan Universitas Negeri Semarang ... 27

2.3.5 Struktur Organisasi UPT Perpustakaan Universitas Negeri Semarang... 27

2.3.6 Staf UPT Perpustakaan Universitas Negeri Semarang ... 28

2.4 Digital Library ... 29

2.5 Digital Library Unnes (Digilib Unnes) ... 30

2.6 Penelitian Terdahulu ... 31

2.7 Kerangka Pemikiran Teoritis ... 34

2.8 Hipotesis Penelitian ... 38

BAB III METODE PENELITIAN ... 41

3.1 Jenis dan Desain Penelitian ... 41

3.2 Populasi dan Sampel ... 42

3.2.1 Populasi ... 42

3.2.2 Sampel... 42

3.3 Variabel Penelitian ... 42

3.3.1 Variabel Terikat (Y) ... 43

3.3.2 Variabel Bebas (X) ... 44

3.3.3 Variabel Intervening ... 45

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 45

3.4.1 Angket/ Kuesioner ... 45


(12)

xii

3.5.1 Uji Validitas ... 47

3.5.2 Uji Reliabilitas ... 50

3.6 Teknik Analisis Data... 51

3.6.1 Teknik Analisis Statistik Deskriptif ... 51

3.6.1.1 Analisis Statistik Deskriptif Variabel Behavioral Intention to Use (BIU) ... 51

3.6.1.2 Analisis Statistik Deskriptif Variabel Usefulness Of (UO) ... 54

3.6.1.3 Analisis Statistik Deskriptif Variabel Ease Of Use (EOU) ... 55

3.6.2 Analisis Statistik Deskriptif Variabel Attitude Toward Using (ATU) ... 54

4.6.2 Teknik Analisis Statistik Inferensial ... 56

3.6.2.1 Uji Asumsi Klasik ... 57

3.6.2.1.1Uji Normalitas ... 57

3.6.2.1.2Uji Linieritas ... 57

3.6.2.1.3Uji Multikolinieritas... 58

3.6.2.1.4Uji Heteroskedastisitas... 59

3.6.2.2 Uji Analisis Jalur... 60

3.6.2.2.1Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)... 63

3.6.2.2.3Uji Sobel Tes... 67

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 69

4.1 Hasil Penelitian ... 69

4.1.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 69

4.1.1.1 Analisis Statistik Deskriptif 4.1.1.2 Variabel BIU (Behavioral Intention to Use) ... 70

4.1.1.3 Analisis Statistik Deskriptif Variabel UO (Usefulness of) ... 62


(13)

xiii

4.1.1.5 Analisis Statistik Deskriptif

Variabel ATU (Attitude Toward Using) ... 71

4.1.2 Hasil Analisis Statistik Inferensial ... 74

4.1.2.1 Uji Asumsi Klasik ... 74

4.1.2.1.1Uji Normalitas ... 75

4.1.2.1.2Uji Linearitas ... 76

4.1.2.1.3Uji Multikolinearitas ... 89

4.1.2.1.4Uji Heteroskedastisitas... 80

4.1.2.2 Hasil Uji Hipotesis ... 81

4.1.2.2.1Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)... 81

4.1.2.2.2Uji Analisis Jalur... 83

4.1.2.2.3Uji Sobel Tes... 86

4.1.2.3 Hasil Koefisien Determinasi secara Parsial ... 89

4.2 Pembahasan... 94

4.2.1 Pengaruh UO terhadap BIU Digilib Unnes ... 94

4.2.2 Pengaruh EOU terhadap BIU Digilib Unnes ... 96

4.2.3 Pengaruh ATU terhadap BIU Digilib Unnes ... 98

4.2.4 Pengaruh UO terhadap ATU Digilib Unnes ... 101

4.2.5 Pengaruh EOU terhadap ATU Digilib Unnes ... 103

4.2.6 Pengaruh UO melalui ATU terhadap BIU Digilib Unnes... ... 104

4.2.7 Pengaruh EOU melalui ATU terhadap BIU Digilib Unnes ... 106

BAB V PENUTUP ... 109

5.1 Simpulan ... 109

5.2 Saran ... 109

DAFTAR PUSTAKA ... 111


(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jumlah Staf Perpustakaan Universitas Negeri Semarang

Berdasarkan Jenjang Kepangkatan ... 28

Tabel 2.2 Jumlah Staf Perpustakaan Universitas Negeri Semarang Berdasarkan Jenjang Pendidikan ... 28

Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu ... 31

Tabel 3.1 Populasi Penelitian ... 41

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Variabel BIU ... 46

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Variabel UO ... 47

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Variabel EOU ... 48

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Variabel ATU ... 48

Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas ... 49

Tabel 3.7 Jenjang Kriteria VariabelBehavioral Intention to Use ... 53

Tabel 3.8 Jenjang Kriteria Variabel Usefulness of ... 53

Tabel 3.9 Jenjang Kriteria Variabel Ease of Use ... 54

Tabel 3.10Jenjang Kriteria Variabel Attitude Toward Using... 55

Tabel 4.1 Deskriptif Statistik BIU (Behavioral Intention to Use) ... 67

Tabel 4.2 Analisis Deskriptif BIU (Behavioral Intention to Use) ... 68

Tabel 4.3 Deskriptif Statistik UO (Usefulnees of) ... 69

Tabel 4.4 Analisis Deskriptif UO (Usefulnees of) ... 69

Tabel 4.5 Deskriptif Statistik EOU (Ease of Use) ... 70

Tabel 4.6 Analisis Deskriptif EOU (Ease of Use) ... 70

Tabel 4.7 Deskriptif Statistik ATU (Attitude Toward Using) ... 71

Tabel 4.8 Analisis Deskriptif ATU (Attitude Toward Using) ... 72

Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Var. BIU sebagai Var.Dependen ... 73

Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Var. ATU sebagai Var.Dependen ... 74


(15)

xv

Tabel 4.12 Hasil Uji Linearitas antara EOU dengan BIU ... 75

Tabel 4.13 Hasil Uji Linearitas antara ATU dengan BIU ... 75

Tabel 4.14 Hasil Uji Linearitas antara UO dengan ATU ... 76

Tabel 4.15 Hasil Uji Linearitas antara EOU dengan ATU ... 78

Tabel 4.16 Hasil Uji Multikolinearitas dengan BIU sebagai Variabel Dependen ... 78

Tabel 4.17 Hasil Uji Multikolinearitas dengan ATU sebagai VariabelDependen ... 79

Tabel 4.18 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan BIU sebagai Variabel Dependen ... 79

Tabel 4.19 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan ATU sebagai Variabel Dependen ... 79

Tabel 4.20 Hasil Uji t dengan BIU sebagai Variabel Dependen ... 80

Tabel 4.21 Hasil uji t dengan ATU sebagai Variabel dependen ... 81

Tabel 4.22 Hasil Uji Regresi Linear Berganda dengan BIUsebagai Variabel Dependen ... 83

Tabel 4.23 Hasil Uji Regresi Linear Berganda dengan ATU sebagai Variabel Dependen ... 84

Tabel 4.24 Hasil Uji Hipotesis ... 89

Tabel 4.25 Hasil Uji Koefisien Determinasi Parsial (r2) dengan BIUsebagai VariabelDependen ... 91

Tabel 4.26 Hasil Uji Koefisien Determinasi Parsial (r2) dengan ATU sebagai Variabel Dependen ... 92


(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Teori Acceptance Model (TAM) ... 15

Gambar 2.2 Struktur Organisasi UPT Perpustakaan Universitas Negeri Semarang ... 27

Gambar 2.3 Bagan Kerangka Berfikir ... 38

Gambar 3.1Analisis Jalur ... 62

Gambar 3.2 Tampilan Software Sobel Test ... 66


(17)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-Kisi Angket Uji Coba Penelitian... 114

Lampiran 2 Angket Uji Coba Penelitian... 115

Lampiran 3 Daftar Nama Responden Uji Coba Penelitian... 119

Lampiran 4 Tabulasi Data Uji Coba Variabel ... 121

Lampiran 5 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas... 125

Lampiran 6 Kisi-Kisi Angket Penelitian... 134

Lampiran 7 Angket Kuosioner... 135

Lampiran 8 Daftar Nama Responden Penelitian... 141

Lampiran 9 Tabulasi Angket Penelitian ... 147

Lampiran 10 Hasil Analisis Deskkriptif ... 174

Lampiran 11 Hasil Uji Normalitas... 177

Lampiran 12 Hasil Uji Linearitas... 178

Lampiran 13 Hasil Uji Multikolonearitas... 180

Lampiran 14 Hasil Uji Heteroskedastisitas... 181

Lampiran 15 Hasil Uji t... 182

Lampiran 16 Hasil Uji Regresi Linier Berganda... 183

Lampiran 17 Hasil Uji Koefisien Determinasi Parsial (r2)... 184


(18)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sumber informasi merupakan penyedia sekumpulan informasi yang telah dikelompokan berdasarkan masing – masing kategori. Sumber informasi bisa berupa perpustakaan, majalah, surat kabar dan website. Di mana perpustakaan berfungsi untuk mendukung Sistem Pendidikan Nasional sebagaimana diatur dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Perpustakaan merupakan pusat sumber informasi, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian, dan kebudayaan. Selain itu, perpustakaan sebagai bagian dari masyarakat dunia ikut serta membangun masyarakat informasi berbasis TIK sebagaimana dituangkan dalam DeklarasiWorld Summit of Information Society WSIS, 12 Desember 2003. Teknologi informasi memberikan media baru untuk menyebarkan informasi, yaitu media digital.

Fenomena yang terjadi sekarang ini adalah meningkatnya penggunaan internet di masyarakat. Kemudahan mengakses internet kapan dan dimanapun mereka berada menjadi salah satu faktor meningkatnya penggunaan internet. Fenomena tersebut tentu menjadi tuntutan tersendiri bagi perpustakaan dalam menerapkan sebuah perpustakaan digital. Perpustakaan sebagai salah satu penyedia informasi yang sangat penting kedudukannya dalam dunia informasi dan pendidikan harus dapat menjawab tantangan di era informasi ini. Tantangan tersebut adalah bagaimana menyalurkan informasi dengan cepat, tepat, dan global.


(19)

2

Untuk menjawab tantangan tersebut, perpustakaan pun melakukan perubahan-perubahan. Salah satunya adalah dengan membangun perpustakaan digital (Digital Library). Tentunya diperlukan pertimbangan dan perencanaan yang matang, agar nantinya benar-benar bermanfaat bagi pemakai.

Berdasarkan International Conference of Digital Library 2004, konsep perpustakaan digital adalah sebagai perpustakaan elektronik yang informasinya didapat, disimpan, dan diperoleh kembali melalui format digital. Perpustakaan digital merupakan kelompok workstations yang saling berkaitan dan terhubung dengan jaringan (networks) berkecepatan tinggi. Pustakawan menghadapi tantangan yang lebih besar dalam mendapat, menyimpan, memformat, menelusur atau mendapatkan kembali, dan mereproduksi informasi nonteks.

Perpustakaan digital dapat dilihat dari beberapa perspektif. Perpustakaan digital dapat diartikan sebagai federasi atau kumpulan dari berbagai database sesuai dengan perspektif database. Perpustakaan digital dilihat sebagai aplikasi khusus dari teknologi hypertext berdasarkan perspektif hypertext(Tangke, 2005:11). Perpustakan digital dapat dilihat sebagai penggunaan World Wide Web dengan berasumsi pada perspektif layanan informasi wide-area. Berdasarkan perspektif ilmu perpustakaan, perpustakaan digital dapat diungkapkan sebagai kelanjutan dari trend automasi perpustakaan. Pengertian-pengertian tersebut menitik beratkan pada beberapa isu sentral yang terkait dengan perpustakaan digital. Pertama, bagaimana mendigitalisasi suatu objek menjadi data yang dapat dilihat secara online. Kedua, bagaimana memasukkan informasi baru yang belum memiliki bentuk penyajian secara nyata. Ketiga, bagaimana memperoleh


(20)

bahan-bahan dalam perpustakaan digital. Keempat, bilamana penggunaan bentuk digital serta bentuk digital tersebut dapat mengungguli teknologi dan tradisi perpustakaan yang sekarang (Vaidyanathan, 2005: 279).

Pengelolaan perpustakaan yang baik dapat membantu pekerjaan di perpustakaan melalui fungsi otomasi perpustakaan, sehingga proses pengelolaan perpustakaan lebih efektif dan efisien. Fungsi otomasi perpustakaan menitikberatkan pada bagaimana mengontrol sistem administrasi layanan secara otomatis terkomputerisasi. Sedangkan bagi pengguna dapat membantu mencari sumber informasi yang diinginkan dengan menggunakan catalog on-line yang dapat diakses melalui intranet maupun internet, sehingga pencarian informasi dapat dilakukan kapan dan dimanapun ia berada.

Universitas Negeri Semarang memiliki perpustakaan dengan tujuan memberikan kemudahan dan kecepatan akses informasi seluas-luasnya kepada pemustaka (mahasiswa, dosen, karyawan). Universitas Negeri Semarang sudah mengembangkan perpustakaan digital, dengan adanya perpustakaan digital tersebut seluruh masyarakat akademisi dapat menikmati fasilitas informasi secara mudah. Mahasiswa akan mendapatkan wadah untuk melihat koleksi-koleksi khusus milik perpustakaan Unnes. Mahasiswa Unnes dapat mengakses website digital library melalui (http://lib.unnes.ac.id). Melalui Digilib Unnes mahasiswa dapat mengakses jurnal nasional dan jurnal internasional. Sebelum mengakses jurnal nasional maupun jurnal internasional mahasiswa harus login terlebih dahulu dengan mengklik Login pada homepage. Jika mahasiswa belum memiliki account maka harus mengklik Create account pada homepage. Di dalam website Digilib


(21)

4

Unnes mahasiswa maupun dosen dapat mencari referensi jurnal ilmiah berdasarkan tahun terbit, berdasarkan subjek, fakultas, maupun author.

Mahasiswa pendidikan akuntansi merupakan mahasiswa dari salah satu program studi pendidikan ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang, dalam perkuliahannya tidak terlepas dari jurnal ilmiah, khususnya untuk mahasiswa pendidikan akuntansi 2013 yang kini sedang menginjak semester 6. Pada semester 6 ini mahasiswa mulai mengenal dan fokus terhadap tugas akhir, dan tentunya sedang menempuh mata kuliah Metodologi Pendidikan dan Seminar Pendidikan Akuntansi yang mana mereka tidak dapat lepas dari pencarian jurnal ilmiah yang relevan baik jurnal nasional maupun jurnal internasional untuk melengkapi tugas perkuliahan. Jadi kemungkinan besar mahasiswa Pendidikan Akuntansi adalah pengguna Digilib Unnes. Peneliti mengambil obyek penelitian seluruh mahasiswa pendidikan akuntansi semester 6 yang berjumlah 186 mahasiswa.

Peneliti melakukan wawancara terhadap beberapa mahasiswa pendidikan akuntansi 2013 yang sebagian besar sudah pernah maupun sering mendatangi perpustakaan serta sering mengakses Digilib Unnes. Sebagian mahasiswa cenderung belum mengetahui keberadaan Digilib Unnes serta belum mengerti prosedur cara mengakses Digilib Unnes. Mahasiswa pendidikan akuntansi masih sering mendatangi perpustakaan konvensional dengan anggapan lebih menghemat biaya internet yang digunakan. Terjadi kesenjangan dalam penggunaan Digilib Unnes pada mahasiswa pendidikan akuntansi, apakah fasilitas Digilib Unnes yang kurang lengkap atau mahasiswa sebagai pengguna kurang pengetahuan


(22)

mengakses Digilib Unnes sehingga dalam pencarian literatur jurnal ilmiah khususnya jurnal ilmiah nasional, koleksi jurnal ilmiah nasional yang ada di Digilib Unnes ini terbatas, sehingga dalam pencarian beberapa keyword di laman pencarian sangat sering tidak ditemukan hasil yang dicari, sehingga mahasiswa lebih cenderung menggunakan Google (www.google.com)untuk mencari bahan literatur jurnal ilmiah dalam cakupan nasional. Berbeda dengan pencarian jurnal ilmiah internasional, Digilib Unnes telah berlangganan dengan situs e-journal internasional, sehingga dalam pencarian jurnal internasional mahasiswa tinggal memilih situs yang ingin dipakai.Mahasiswa pendidikan akuntansi beranggapan dengan menggunakan Digilib Unnesdapat dengan cepat menemukan jurnal ilmiah yang mereka butuhkan dan dengan cepat digunakan, namun mahasiswa pendidikan akuntansi angkatan 2013 belum berkeinginan menggunakan Digilib Unnes setiap ada tugas atau penelusuran jurnal ilmiah.

Untuk mencari solusi dari permasalahan yang ada, maka diperlukan analisis penggunaan Digilib Unnesberdasarkan pendekatan Technology Acceptance Model (TAM). Technology Acceptance Model (TAM) dipergunakan pada penelitian ini disebabkan TAM tersebut mampu menawarkan penjelasan yang kuat dan sederhana dalam penerimaan teknologi. TAM menjadi model yang lumrah digunakan guna memprediksi serta menjelaskan penggunaan dari sebuah sistem. Guna memprediksi penerimaan pengguna, TAM mempunyai 2 variabel utama yang banyak digunakan yaitu perceived usefulness serta perceived ease of use (Davis, et al. 1989: 477).Perceived usefulness didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan meningkatkan


(23)

6

kinerja pekerjaannya (Davis, et al. 1989: 320), jika mahasiswa merasa percaya bahwa Digilib Unnes dapat membantu pencarian jurnal ilmiah lebih efisien maka akan meningkatkan niat dia dalam menggunakan Digilib Unnes dalam setiap melakukan akses jurnal ilmiah. Kurangnya pengetahuan mahasiswa tentang kegunaan, keutamaan dan keunggulan dari Digilib Unnes membuat mahasiswa merasa tidak nyaman dalam menggunakannya.

Konstruk tambahan kedua dari TAM adalah perceived ease of use didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan bebas dari usaha (Davis, et al. 1989: 320). Jika mahasiswa percaya bahwa Digilib Unnes mudah digunakan dalam mengakses maka mereka akan menggunakan. Begitu juga sebaliknya jika Digilib Unnes sulit untuk digunakan maka mereka akan meninggalkannya dan menyarankan kepada pihak terkait untuk membuat penggunanya dipermudahkan. Kemudahan dalam menggunakan inisangat berpengaruh terhadap niat untuk menggunakannya.

TAM digunakan untuk mengetahui faktor mana yang paling berpengaruh. Pada dasarnya behavioral intention dan behavior adalah dua hal yang berbeda. Behavioral intention masih merupakan niat, dengan kata lain niat atau intense (intention) adalah keinginan untuk melakukan perilaku dan belum berupa perilaku. Sedangkan perilaku adalah tindakan atau kegiatan nyata yang dilakukan individu. Variabel dalam penelitian ini terdapat tambahan yaitu attitude toward using. Attitude Toward Using dalam TAM dikonsepkan sebagai sikap terhadap penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai dampak bila seseorang menggunakan suatu teknologi dalam pekerjaannya. Peneliti lain


(24)

menyatakan bahwa faktor sikap (attitude) sebagai salah satu aspek yang mempengaruhi perilaku individual. Sikap seseorang terdiri atas unsur kognitif/cara pandang (cognitive), afektif (affective), dan komponen‐komponen yang berkaitan dengan perilaku (behavioral components).

Penelitian yang dilakukan Zuhroh dan Riyadi (2014: 1) menunjukan bahwa variabel persepsi kemudahan berpengaruh nyata (signifikan) terhadap persepsi kemanfaatan. Berdasarkan penelitian Yudiastuti (2011: 167) diperoleh hasil bahwa keguaan TAM dan EUSC signifikan mempengaruhi keberhasilan implementasi sistem e-library. Penelitian yang dilakukan Nurtantiono (2014: 33) menunjukan bahwa Perceived Ease of Use dan Perceived Usefulness secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap penerimaan penggunaan perpustakaan digital pada PTS di Sukoharjo. Ardhiani (2015: 68) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa attitude towards using technology/ ATUberpengaruh positif dan signifikan terhadap behavioral intention to use/ BIUS sebesar 40%. Surachman (2008: 1) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa kedua variabel mandiri yaitu Perceived Usefulness (PU) dan Perceived Ease of Use (PEOU) mempengaruhi variabel terikat (SIPUS Terpadu) dengan nilai 63,8% sedangkan sisanya merupakan pengaruh dari faktor lain.

Berdasarkan permasalahan dan didukung oleh penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan technology acceptance model atau model penerimaan teknologi mengenai suatu sistem informasi maka perlu dilakukanpenelitian tentang “ANALISIS PENGGUNAAN DIGILIB UNNES


(25)

8

(TAM) PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI UNIVERSITAS

NEGERI SEMARANG”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Adakah pengaruh yang positif dan signifikan usefulness of Digilib Unnes terhadap behavioral intention to use Digilib Unnes pada mahasiswa pendidikan akuntansi Universitas Negeri Semarang angkatan 2013?

2. Adakah pengaruh yang positif dan signifikan ease of use Digilib Unnes terhadap behavioral intention to use Digilib Unnes pada mahasiswa pendidikan akuntansi Universitas Negeri Semarang angkatan 2013?

3. Adakah pengaruh yang positif dan signifikan attitude toward using Digilib Unnes terhadap behavioral intention to use Digilib Unnes pada mahasiswa pendidikan akuntansi Universitas Negeri Semarang angkatan 2013?

4. Adakah pengaruh yang positif dan signifikan usefulness of Digilib Unnes terhadap attitude toward using Digilib Unnes pada mahasiswa pendidikan akuntansi Universitas Negeri Semarang angkatan 2013?

5. Adakah pengaruh yang positif dan signifikan ease of use Digilib Unnes terhadap attitude toward using Digilib Unnes pada mahasiswa pendidikan akuntansi Universitas Negeri Semarang angkatan 2013?

6. Adakah pengaruh yang positif dan signifikan attitude toward using Digilib Unnes berperan memediasi usefulness of Digilib Unnes terhadap behavioral intention to use Digilib Unnes pada mahasiswa pendidikan akuntansi


(26)

Universitas Negeri Semarang angkatan 2013?

7. Adakah pengaruh yang positif dan signifikan attitude toward using Digilib Unnes berperan memediasi ease of use Digilib Unnes terhadap behavioral intention to use Digilib Unnes pada mahasiswa pendidikan akuntansi Universitas Negeri Semarang angkatan 2013?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan Perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk menganalisis adakah pengaruh positif dan signifikan usefulness of Digilib Unnes terhadap behavioral intention to use Digilib Unnes pada mahasiswa pendidikan akuntansi Universitas Negeri Semarang angkatan 2013.

2. Untuk menganalisis adakah pengaruh positif dan signifikan ease of use Digilib Unnes terhadap behavioral intention to use Digilib Unnes pada mahasiswa pendidikan akuntansi Universitas Negeri Semarang angkatan 2013.

3. Untuk menganalisis adakah pengaruh positif dan signifikan attitude toward using Digilib Unnes terhadap behavioral intention to use Digilib Unnes pada mahasiswa pendidikan akuntansi Universitas Negeri Semarang angkatan 2013. 4. Untuk menganalisis adakah pengaruh positif dan signifikan usefulness of Digilib Unnes terhadap attitude toward using Digilib Unnes pada mahasiswa pendidikan akuntansi Universitas Negeri Semarang angkatan 2013.

5. Untuk menganalisis adakah pengaruh positif dan signifikan ease of use Digilib Unnes terhadap attitude toward using Digilib Unnes pada mahasiswa


(27)

10

pendidikan akuntansi Universitas Negeri Semarang angkatan 2013.

6. Untuk menganalisis adakah pengaruh positif dan signifikan attitude toward using Digilib Unnes berperan memediasi usefulness of Digilib Unnes terhadap behavioral intention to use Digilib Unnes pada mahasiswa pendidikan akuntansi Universitas Negeri Semarang angkatan 2013.

7. Untuk menganalisis adakah pengaruh positif dan signifikan attitude toward using Digilib Unnes berperan memediasi ease of use Digilib Unnes terhadap behavioral intention to useDigilib Unnespada mahasiswa pendidikan akuntansi Universitas Negeri Semarang angkatan 2013.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah : 1.4.1 Manfaat Teoritis

a. Bagi Peneliti

Untuk mendapatkan pengetahuan atau pengalaman dalam melakukan penelitian, baik secara teori maupun praktek serta menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh terutama dalam analisis Technology Acceptance Model (TAM).

b. Bagi Mahasiswa

Untuk menambah khasanah bacaan dan dapat digunakan sebagai referensi atau bahan pustaka bagi para peneliti berikutnya khususnya pengguna .

c. Bagi Instansi/ Perguruan Tinggi

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai suatu gambaran tentang penggunaan Digilib Unnes, serta memberikan masukan untuk memperbaiki dan


(28)

meningkatkan penggunaan Digilib Unnes tersebut sesuai dengan kebutuhan mahasiswa ataupun dosen.

1.4.2 Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta wawasan mengenai penerapan penelitian berdasarkan pendekatan Technology Acceptance Model (TAM). Penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian sebelumnya. Letak perbedaannya adalah bahwa pada penelitian sebelumnya menggunakan variabel usefulness dan ease of use sebagai variabel independen yang mempengaruhi variabel behavioral intention. Sedangkan dalam penelitian ini, attitude sebagai variabel intervening yang memediasi pengaruh variabel usefulness, ease of use terhadap behavioral intention menggunakan Digilib Unnes.


(29)

12 BAB II TELAAH TEORI

2.1 Teori Technology Acceptance Model (TAM)

Technology Acceptance Model (TAM) yang juga disebut dengan Model Penerimaan Teknologi merupakan salah satu teori tentang penggunaan systemteknologi informasi yang dianggap sangat berpengaruh dan umumnya digunakan untuk menjelaskan penerimaan individual terhadap penggunaan sistem teknologi informasi (Jogiyanto, 2007:111).Theory Acceptance Model (TAM) diperkenalkan oleh Fred D. Davis pada tahun 1989 sebagai adaptasi dari Technology of Reasoned Action (TRA). Technology Acceptance Model adalah sebuah sistem informasi (sistem yang terdiri dari jaringan semua saluran komunikasi yang digunakan dalam sebuah organisasi) teori bahwa bagaimana pengguna datang untuk menerima dan menggunakan teknologi (Davis et al, 1989: 985).

Tujuan dari studi menggunakan TAMsebagai dasar teorinya adalah untuk menjelaskan faktor-faktor apa saja yang menentukan tingkat penerimaan penggunaan komputer, sekaligus untuk menjelaskan perilaku akhir (end-user) sebuah teknologi. Lebih lanjut Davis, et al. (1989: 985) mengimplementasikan model konseptual TAM ke dalam praktik, yang menunjukan hasil tingkat minat dan penerimaan seseorang terhadap sistem informasi atau teknologi.

Penerimaan penggunaan terhadap implementasi sistem teknologi informasidapat didefinisikan sebagai keinginan yang nampak didalam kelompok pengguna untuk menerapkan sistem teknologi informasi tersebut dalam


(30)

pekerjaannya. Semakin menerima sistem teknologi informasi yang baru semakin besar kemauan pemakai untuk merubah praktek yang sudah ada dalam penggunaan waktu sertausaha untuk memulai secara nyata pada sistem teknologi informasi yang baru, Succi and Walter, (1999) dalam (Hendrawati, 2013 :155). Akan tetapi apabila pemakai tidak mau menerima sistem teknologi informasi yang baru, maka perubahan sistem tersebut menyebabkan tidak memberikan keuntungan yang banyak bagi organisasi/perusahaan Davis, (1989); Venkatesh and Davis (1996) dalam (Hendrawati, 2013: 155).

Beberapa model yang dibangun untuk menganalisis dan memahami faktor– faktor yang mempengaruhi diterimanya penggunaan teknologi komputer, diantaranya yang tercatat dalam berbagai literatur dan referensi hasil riset dibidang teknologi informasi contohnya adalah Theory of Reasoned Action (TRA), Theoryof Planned Behaviour (TPB), dan Technology Acceptance Model (TAM). ModelTAM sebenarnya diadopsi dari model TRA yang diperkenalkan oleh Ajzen danFishbein (1980) dan diusulkan oleh Davis (1989: 985), yaitu teori tindakan yang beralasan dengan satu premis bahwa reaksi dan persepsi seseorang terhadap sesuatu hal, akan menentukan sikap dan perilaku orang tersebut. Reaksi dan persepsi pengguna teknologi informasi (TI) akan mempengaruhi sikapnya dalam penerimaan terhadap teknologi tersebut. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhinya adalah persepsi pengguna terhadap kemanfaatan dan kemudahan pengguna TI sebagai suatu tindakan yang beralasan dalam konteks pengguna teknologi. Sehingga alasan seseorang dalam melihat manfaat dan kemudahan pengguna TI menjadikan tindakan atau perilaku orang tersebut


(31)

14

sebagai tolak ukur dalam penerimaan sebuah teknologi. Model TAM yang dikembangkan dari teori psikologis, menjelaskan perilaku pengguna komputer yaitu berlandaskan pada kepercayaan (belief), sikap (attitude), keinginan (intention), dan hubungan perilaku pengguna (user behavior).

Tujuan model ini untuk menjelaskan faktor – faktor utama dari perilaku penggunaterhadap penerimaan pengguna teknologi. Secara lebih terinci menjelaskan tentang penerimaan TI dengan dimensi-dimensi tertentu yang dapat mempengaruhi diterimanya TI oleh pengguna (Nugroho, 2012: 7). Menurut Davis (1989: 475) tujuan utama TAM adalah untuk membantu memberikan kerangka dasar untuk penelusuran pengaruh faktor eksternal terhadap kepercayaan, sikap dan tujuan pengguna kerangka TAM memiliki enam variabel penting dalam model ini yang dapat membantu menjelaskan diterimanya sebuah sistem teknologi baru dalam masyarakat, yaitu persepsi tentang kemudahan penggunaan (Perceived Ease of Use), persepsi terhadap kemanfaatan (perceived usefulness), sikap penggunaan (attitude toward using), perilaku untuk tetap menggunakan (behavioral intention to use) dan kondisi nyata penggunaan sistem (actual sistem usage).


(32)

Berikut adalah gambar konstruk awal TAM yang dikenalkan oleh Davis (1989: 476).

Inti Konstruk

Gambar 2.1

Technology Acceptance Model (Davis et al., 1989: 476)

2.1.1 Behavioral Intention to Use (BIU)

Intention didefinisikan sebagai keinginan untuk melakukan perilaku. intention dapat berubah dengan berjalannya waktu. Behavioral intention menurut Fishbein, Ajen dan banyak peneliti merupakan suatu prediktor yang kuat tentang bagaimana seseorang akan bertingkah laku dalam situasi tertentu. Intention adalah kecenderungan seseorang untuk memilih melakukan atau tidak melakukan sesuatu pekerjaan. Intention diasumsikan sebagai faktor pemotivasi yang ada di dalam diri individu yang mempengaruhi perilaku. Intention ini tercermin dari seberapa besar keinginan untuk mencoba dan sebarapa kuat usaha yang dialokasikan untuk mewujudkan perilaku tertentu (Ajzen, 1991:181).Seseorang akanmelakukan suatu perilaku jika mempunyai keinginan atau minat untuk melakukannya (Jogiyanto,

External Variable

Perceived Ease of Use

Perceived Usefulness

Attitude toward

using

Behavior Intention to Use

Actual Sistem Usage


(33)

16

2007:116). Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa minat perilaku merupakan prediksi terbaik dari penggunaan teknologi oleh pemakai sistem.

Behavioral Intention to Use adalah kecenderungan perilaku untuk tetap menggunakan suatu teknologi. Tingkat penggunaan sebuah teknologi komputer pada seseorang dapat diprediksi sikap perhatiannya terhadap teknologi tersebut, misalnya keinginan menambah peripheral pendukung, motivasi untuk tetap menggunakan, serta keinginan untuk memotivasi pengguna lain (Davis, 1989: 321).Niat (Intention) didefinisikan sebagai kecenderungan perilaku untuk tetap menggunakan suatu teknologi. Tingkat penggunaan sebuah teknologi komputer pada seseorang dapat diprediksi dari sikap perhatiannya terhadap teknologi tersebut, misalnya keinginan menambah peripheral pendukung, motivasi untuk tetap menggunakannya, serta keinginan untuk memotivasi pengguna lain. Kecenderungan perilaku ini dipengaruhi oleh Usefulness of danAttitude Toward Using.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka seseorang yang memiliki niat tinggi maka dirinya akan termotivasi untuk melakukan perilakunya. Perilaku yang dijalankan adalah perilaku yang diharapkan dan direncanakan supaya dapat terlaksana dengan baik. Kepercayaan menggunakan sistem menetukan suatu sikap pemakai ke arah penggunaan suatu sistem kemudian menentukan niat tingkah laku dan mengarah pada penggunaan sistem secara nyata. Penelitian-peneliatan telah menunjukan kebenaran TAM atas berbagai macam sistem penggunaan teknologi informasi oleh berbagai jenis instansi dan perusahaan.


(34)

2.1.2 Perceived Usefulness of (UO)

Perceived usefulness didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan meningkatkan kinerja pekerjaannya

(“as the extent to which a person believers that using a technology will enhance her or his performance.”) Artinya, jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi berguna maka dia akan menggunakannya. Sebaliknya, jika merasa percaya bahwa sistem informasi kurang berguna dia tidak akan menggunakannya. Dengan kata lain konstruk ini merupakan suatu kepercayaan (belief) tentang proses pengambilan keputusan (Jogiyanto, 2007: 114).

Jogiyanto (2007: 114) mendefinisikan Persepsi terhadapperceived usefulness sebagai sejauhmana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan meningkatkan kinerja pekerjaannya. Kemanfaatan penggunaan TI dapat diketahui dari kepercayaan pengguna TI dalam memutuskan penerimaan TI, dengan satu kepercayaan bahwa penggunaan TI tersebut memberikan kontribusi positif bagi penggunanya.Menurut Yudanto, (2009) dalam Hariyo (2013: 11) model TAM, perceived usefulness digunakan untuk mengukur seberapa besar seorang pelanggan merasa bahwa suatuteknologi dapat berguna bagi dirinya. Sebuah sistem dengan “perceived usefulness”yang tinggi, dipercaya pelanggan dapat memberikan hubungan “use -performance” yang positif. Apabila perceived useful menekankan kepada manfaat suatu sistem atau teknologi.

Davis mendefinisikan perceived usefullnes yaitu: “the degree to which a person believes taht using particular system would emhance his or her job


(35)

18

sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa suatu sistem tertentu akan dapat meningkatkan prestasi kerja atau kinerja pengguna sistem tersebut (Destiana, 2011: 11).

Menurut Thompson.et al.(1991)dalam (Hariyo, 2013: 11) kemanfaatan TI merupakan manfaat yang diharapkan oleh pemakai TI dalam melaksanakan tugasnya. Pengukuran kemanfaatan tersebut berdasarkan frekuensi penggunaan dan diversitas/ keragaaman aplikasi yang dijalankan. Thompsom.et al. (1991)dalam (Hariyo 2013: 2010) juga menyebutkan bahwa individu akan menggunakan TI jika mengetahui manfaat positif atas penggunaannya.

Davis F.D ,(1989:324) memberikan beberapa indikator Usefulness of penggunaan sistem informasi yang meliputi :

a. Makes job easier (mempermudah pekerjaan) b. Work more quickly (mempercepat pekerjaan) c. Increase Productivity (meningkatkan produktivitas) d. Effectiveness (efektifitas)

e. Improve job performance (mengembangkan kinerja pekerjaan) f. Usefull (bermanfaat)

Penelitian sebelumnya menunjukan bahwaperceived usefulness mempengaruhi secara positif dan signifikan terhadap penggunaan sistem informasi. Selain itu konstruk perceived usefulnessmerupakan konstruk paling signifikan dan penting mempengaruhi sikap (attitude), minat (behavioral intention) dan perilaku (behaviour) di dalam menggunakan teknologi informasi dibandingkan dengan konstruk yang lain.


(36)

Persepsi perceived usefulnessterhadap manfaat teknologi dapat diukur dari beberapa faktor sebagai berikut :

1. Kegunaan, meliputi beberapa ukuran yaitu menjadikan pekerjaan lebih mudah, bermanfaat, dan dapat manambah produktivitas.

2. Efektivitas, meliputi beberapa dimensi ukuran yaitu dapat mempertinggi efektivitas serta dapat mengembangkan kinerja pekerjaan.

Berdasarkan penjelasan diatas maka secara sederhana persepsi kemanfaatan adalah pengguna teknologi informasi percaya bahwa penggunaan memiliki kegunaan yang tepat dan manfaat untuk meningkatkan kinerja.

2.1.3 Perceived Ease of Use (EOU)

Ease of useadalah kemudahan penggunaan perceived ease of use yang didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan teknologi akan bebas dari usaha (“is the extent to which a person believes that

using a technology wil be free efort”). Artinya, jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi mudah digunakan maka dia akan menggunakannya. Sebaliknya, jika seseorang merasa percaya bahwa sistem tidak mudah digunakan maka dia tidak akan menggunakannya (Jogiyanto, 2007: 114)

Definisi perceived ease of use oleh Davis adalah: “the degree to which a person believes tah using a particular system would be free of physical and

mental efforts” (Davis, 1989: 320). Kemudahan (ease) bermakna tanpa kesulitan


(37)

20

pengguna bahwa sistem teknologi yang digunakan tidak membutuhkan usaha yang besar saat digunakan (Destiana, 2012: 11).

Menurut Yudanto, (2009) dalam (Hariyo 2013: 11) perceived ease of use menekankan kepada kemudahan penggunaan sistem atau teknologi tersebut. Suatu sistem yang sulit dikendalikan akan memberikan tingkat perceived ease of use yang negatif. Perceived ease of usemerupakan salah satu faktor dalam model TAM yang telah diuji dalam penelitian Davis et, al.(1989: 476). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa faktor ini terbukti dapat menjelaskan alasan seseorang dalam menggunakan sistem informasi dan menjelaskan bahwa sistem baru yang sedang dikembangkan diterima oleh pengguna.

Mempertimbangkan argumen yang jelas usaha individu untuk menjadi sumber daya langka, sedemikian hingga seorang individu seharusnya rela untuk mengalokasikan lebih banyak kesempatan daripada ia mampu melakukannya. Oleh karena itu, sebuah sistem yang memerlukan usaha kecil dikatakan lebih baik daripada sistem yang memerlukan usah lebih besar (Davis,1989: 320). Sehilleewaert et al.(2000)dalam (Hakim, 2016: 23) yang menyatakan bahwa perceived ease of use yaitu tingkatan dimana individu mempercayai bahwa menggunakan teknologi akan memerlukan sedikit usaha. Berarti bahwa semakin seorang pekerja terampil/ ahli dalam teknologi maka ia akan semakin mudah menyelesaikan kesulitan dalam pekerjaannya, semakin ia menerima suatu teknologi.

Ease of usedidefinisikan sebagai sejauhmana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan bebas dari usaha (Jogiyanto, 2007:114).


(38)

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kemudahan penggunaan akan mengurangi usaha (baik waktu dan tenaga) seseorang didalam mempelajari komputer. Pengguna TI mempercayai bahwa TI yang lebih fleksibel, mudah dipahami dan mudah pengoperasiannya (compatible) sebagai karakteristik kemudahan penggunaan.

Menurut Goodwin (1987); Silver (1988); Adam, et al. (1992)dalam (Hariyo 2013: 12). Intensitas penggunaan dan interaksi antara pemakai dengan sistem juga dapat menunjukan kemudahan penggunaan. Sistem yang lebih sering digunakan menunjukan bahwa sistem tersebut lebih dikenal, lebih mudah dioprasikan dan lebih mudah digunakan oleh pemakainya.

Perceived Ease of Use dapat didefinisikan sebagai tingkatan dimana user percaya bahwa teknologi atau sistem tersebut dapat digunakan dengan mudah dan bebas dari masalah. Perceived ease of use dalam menggunakan teknologi dipengaruhi beberapa faktor. Perceived ease of use dalam menggunakan teknologi dipengaruhi beberapa faktor :

1. Faktor pertama berfokus pada teknologi itu sendiri, contohnya pengalaman pengguna terhadap penggunaan teknologi yang sejenis.

2. Faktor kedua adalah reputasi akan teknologi tersebut yang diperoleh pengguna. Reputasi yang baik yang didengar oleh pengguna akan mendorong keyakinan pengguna terhadap kemudahan penggunaan teknologi tersebut.

3. Faktor ketiga yang mempengaruhi persepsi pengguna terhadap kemudahan menggunakan teknologi adalah tersedianya mekanisme pendukung yang handal. Mekanisme pendukung yang terpercaya akan membuat pengguna


(39)

22

merasa nyaman dan merasa yakin, bahwa terdapat mekanisme pendukung yang handal jika terjadi kesulitan dalam menggunakan teknologi, maka mendorong persepsi pengguna kearah lebih positif.

Davis F.D,(1989:324) memberikan beberapa indikator persepsi perceived ease of use sistem informasi yang meliputi :

a. Easy to learn (mudah dipelajari) b. Controllable (dapat dikontrol)

c. Clear and understandable (Jelas dan dapat dipahami) d. Flexible (fleksibel)

e. Easy to become skillful (mudah untuk menjadi terampil/ mahir) f. Easy to Use (mudah digunakan)

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kostruk kemudahan penggunaan mempengaruhi sikap (attitude), minat (behavioral intention) dan penggunaan sesungguhnya (actual usage).Penelitian-penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa perceived usefulness mempengaruhi secara positif dan signifikan terhadap penggunaan sistem informasi Davis, (1989); Chau, (1996); Igbaria et al., (1997); Sun, (2003) dalam (Hakim, 2016: 9). Penelitian-penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa perceived usefulness merupakan konstruk yang paling banyak signifikan dan penting yang mempengaruhi sikap (attitude), niat (behavioral intention), dan perilaku (behavior) di dalam menggunakan teknologi dibandingkan dengan konstruk lainnya. Sebaliknya, penelitian Karahna dan Limayem pada tahun 2000 yang menggunakan variabel karakteristik tugas dalam penelitiannya memperoleh hasil bahwa penentu penggunaan sistem informasi


(40)

dengan konstruk PU dan PEOU berbeda untuk tugas-tugas yang berbeda (Jogiyanto, 2007: 126).

2.1.4 Attitude Toward Using (ATU)

Davis et al.(1989)dalam (Jogiyanto, 2007: 116) menyatakan attitude toward behavior didefinisikan sebagai perasaan-perasaan positif atau negative dari seseorang jika harus melakukan perilaku yang akan ditentukan. Definisi attitude toward behavior menurut Davis yaitu: “an individual’s positive or

negative feelings about performing the target behavior”. Definisi tersebut dapat diartikan sebagai perasaan-perasaan pengguna baik positif maupun negatif untuk melakukan perilaku yang sudah ditentukan (Destiana, 2012: 12).

Mathieson (1991) dalam (Jogiyanto, 2007: 116)menyatakan attitude towards behavior didefinisikan sebagai evaluasi pemakaian tentangketertarikan menggunakan sistem.Fishbein dan Ajzen (1980) dalam (Destiana, 2012: 11) mendefinisikan sikap sebagai jumlah dari afeksi (perasaan) yang dirasakan seseorang untuk menerima atau menolak suatu obyek atau perilaku dan diukur dengan suatu prosedur yang menempatkan individual pada skala evaluativ dua kutub, misalnya baik atau jelek, setuju atau menolak, dan sebagainya. Attitude adalah evaluasi kepercayaan atau perasaan positif maupun negatif dari sesorang jika harus melakukan perilaku yang akan ditentukan (Jogiyanto, 2007: 116).

Attitude toward using dalam TAM dikonsepkan sebagai sikap terhadap penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai dampak bila seseorang menggunakan suatu teknologi dalam pekerjaannya Lihawa(2012) dalam (Hariyo 2013: 14). Menurut Nugroho (2012: 14) sikap adalah tingkat


(41)

24

kinerja seorang individu yang dinilai secara negatif atau positif. Attitude toward behaviordi dalam TAM dikonsepkan sebagai sikap terhadap penggunaan teknologi atau sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai dampak bila seseorang menggunakannya di dalam pekerjaannya. Davis et al.(1989) dalam (Jogiyanto, 2007: 116)menyatakan attitude towards behavior didefinisikan sebagai perasaan-perasaan positif atau negative dari seseorang jika harus melakukan perilaku yang akan ditentukan. Mathieson (1991) dalam (Jogiyanto, 2007:116) menyatakan attitude towards behavior didefinisikan sebagai evaluasi pemakaian tentang ketertarikan menggunakan sistem.

Attitude toward using dalam TAM dikonsepkan sebagai sikap terhadap penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakansebagai dampak bila seseorang menggunakan suatu teknologi dalam pekerjaannya Lihawa(2012) dalam (Hariyo 2013: 14). Menurut Nugroho (2012: 4) sikap adalah tingkatkinerja seorang individu yang dinilai secara negatif atau positif. Thompson, (2006) dalam (Hakim, 2016: 25) menyatakan bahwa keinginan seseorang untuk melakukan suatu perilaku didasari oleh faktor psikologis seseorang yang merujukpada sikap perilaku yang ditampakan. Menurutnya variabel sikap dapat dijadikan sebagai variabel antara yang menghubungkan antara variabel intensi berwirausaha dengan variabel lainnya. Banyak penelitian yang mendasari bahwa sikap dapat dijadikan sebagai intervening seseorang dalam menumbuhkan intensi melakukan tingkah laku tertentu. Penelitian-penelitian sebelumnya menunjukan bahwa perceived ease of use mempengaruhi perceived usefulness,attitude,behavioralintention, dan behavior. Walaupun pada penelitian Chau dan Hu pada tahun 2002 tentang


(42)

penggunaan teknologi telemedicine oleh dokter-dokter di Hongkong mendapatkan hasil yang sebaliknya (Jogiyanto, 2007: 217).

2.2 Perpustakaan

2.2.1 Pengertian Perpustakaan

Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia-KBBI, kata perpustakaan berasal dari kata pustaka, yang berarti: (1) kitab, buku-buku, (2) kitab primbon. Kemudian kata pustaka mendapat awalan per dan akhiran an, menjadi perpustakaan. Perpustakaan mengandung arti: (1) kumpulan buku-buku bacaan, (2) bibliotek, dan (3) buku-buku kesusasteraan. (Sutarno, 2006: 11). Menurut Undang-Undang Nomor 24 tahun 2014, perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/ atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka.

2.2.2 Ciri-ciri dan persyarakat perpustakaan

(1) Tersedianya ruangan/ gedung, yang dipergunakan khusus untuk perpustakaan.

(2) Adanya koleksi bahan pustaka/ bacaan dan sumber informasi informasi lainnya.

(3) Adanya petugas yang menyelenggarakan kegiatan dan melayani pemakai. (4) Adanya komunitas masyarakat pemakai.


(43)

26

Diterapkannya suatu sistem atau mekanisme tertentu yang merupakan tata cara, prosedur, dan aturan-aturan agar segala sesuatunya berlangsung lancar. (Sutarno, 2006: 12)

2.2.3 Pustakawan

Menurut Undang-Undang Nomor 24 tahun 2014, pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan/atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan. Pustakawan adalah orang yang bergerak, berkarya di bidang perpustakaan , berkarya di bidang perpustakaan, ahli perpustakaan. Dalam pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa pustakawan adalah orang yang bekerja, memiliki kemampuan, pengalaman dan keahlian untuk mengelola dan menyelenggarakan pekerjaan perpustakaan (Sutarno, 2006: 12).

2.3 Perpustakaan Universitas Negeri Semarang

2.3.1 Visi UPT Perpustakaan Universitas Negeri Semarang

Visi UPT Perpustakaan Universitas Negeri Semarang yaitu menjadikan Perpustakaan sebagai sumber informasi pustaka yang mampu memberikan layanan informasi bagi pengembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Seni dan budaya bagi civitas akademik untuk mendukung UNNES sebagai Perguruan Tinggi berbasis Konservasi bertaraf internasional yang Sehat, Unggul dan Sejahtera tahun 2020.


(44)

2.3.2 Misi UPT Perpustakaan Universitas Negeri Semarang Misi UPT Perpustakaan Universitas Negeri Semarang yaitu: a. Perpustakaan menjadi pusat akses informasi pustaka.

b. Memberikan pelayanan informasi pustaka secara cepat untuk mendukung pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

2.3.3 Tujuan UPT Perpustakaan Universitas Negeri Semarang

Tujuan UPT Perpustakaan Universitas Negeri Semarang yaitu untuk memberikan kemudahan dan kecepatan akses informasi seluas-luasnya kepada pemustaka (mahasiswa, dosen, karyawan).

2.3.4 Motto UPT Perpustakaan Universitas Negeri Semarang

Motto dari UPT Perpustakaan Universitas Negeri Semarang yaitu Melayani dengan 3 S, SENYUM, SAPA, SABAR.

2.3.5 Struktur OrganisasiUPT Perpustakaan Universitas Negeri Semarang Struktur organisasi UPT Perpustakaan Universitas Negeri Semarang dapat dilihat pada Tabel 2.2 sebagai berikut.


(45)

28

Gambar 2.2

Struktur Organisasi UPT Perpustakaan Universitas Negeri Semarang

2.3.6 Staf UPT Perpustakaan Universitas Negeri Semarang

Staf perpustakaan Universitas negeri Semarang terdiri dari 1 orang kepala, 1 orang Kasubag Umum, dan Tata Usaha, 16 orang tenaga fungsional pustakawan dan 12 orang tenaga administrasi, dapat dilihat pada tabel 2.1:

Tabel 2.1

Jumlah Staf PerpustakaanUniversitas Negeri Semarang Berdasarkan Jenjang Kepangkatan


(46)

Tabel 2.2

Jumlah Staf Perpustakaan Universitas Negeri Semarang Berdasarkan Jenjang Pendidikan

Sumber:Dokumentasi UPT Perpustakaan Universitas Negeri Semarang

2.4 Digital Library

Digital library dapat dilihat dari beberapa perspektif. Digital library dapat diartikan sebagai federasi atau kumpulan dari berbagai database sesuai dengan perspektif database. Digital library dilihat sebagai aplikasi khusus dari teknologi hypertext berdasarkan perspektif hypertext (Tangke, 2005: 12). Digital library dapat dilihat sebagai penggunaan World Wide Web dengan berasumsi pada perspektif layanan informasi wide-area. Berdasarkan perspektif ilmu perpustakaan, Digital library dapat diungkapkan sebagai kelanjutan dari trend automasi perpustakaan. Pengertian-pengertian tersebut mentik beratkan pada beberapa isu sentral yang terkait dengan perpustakaan digital. Pertama, bagaimana mendigitalisasi suatu objek menjadi data yang dapat dilihat secara online. Kedua, bagaimana memasukkan informasi baru yang belum memiliki bentuk penyajian secara nyata. Ketiga, bagaimana memperoleh bahan-bahan dalam perpustakaan digital. Keempat, bilamana penggunaan bentuk digital tersebut dapat mengungguli


(47)

30

teknologi dan tradisi perpustakaan yang sekarang (Vaidyanathan, 2005: 279). Sebuah perpustakaan digital telah menerapkan pengelolaan sistem informasi secara efektif dan efisien dengan dukungan sumber daya manusia (brainware), perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

Tedd dan Large (2005) dalam (Pendit, 2007: 30), National Science Foundation mendaftar tiga karakteristik utama perpustakaan digital, yaitu:

a. Memakai teknologi yang mengintegrasikan kemampuan menciptakan, mencari, dan menggunakan informasi dalam berbagai bentuk di dalam sebuah jaringan digital yang tersebar luas.

b. Memiliki koleksi yang mencakup data dan metadata yang saling mengaitkan berbagai data, baik di lingkungan internal maupun eksternal.

c. Merupakan kegiatan mengoleksi dan mengatur sumberdaya digital yang dikembangkan bersama-sama komunitas pemakai jasa untuk memenuhi kebutuhan informasi komunitas tersebut. Oleh sebab itu, perpustakaan digital merupakan integrasi berbagai institusi, seperti perpustakaan, museum, arsip, dan sekolah yang memilih, mengoleksi, mengelola, merawat, dan menyediakan informasi secara meluas ke berbagai komunitas.

2.5 Digital Library Unnes (Digilib Unnes)

Universitas Negeri Semarang memiliki perpustakaan digital yang berfungsi sebagai sarana manajemen dan publikasi koleksi digital (khususnya Karya Tulis Mahasiswa) dengan tujuan memberikan kemudahan dan kecepatan akses informasi seluas-luasnya kepada pemustaka (mahasiswa, dosen, karyawan). Penggunaan dan pengembangan website Digilib Unnesdimulai pada tahun 2011


(48)

dengan menggunakan desain e-print template costumized. Mahasiswa akan mendapatkan wadah untuk melihat koleksi-koleksi khusus milik perpustakaan Unnes. Mahasiswa Unnes dapat mengakses website digital library melalui

(http://lib.unnes.ac.id).Cara mengakses jurnal nasional dan jurnal internasional. Sebelum mengakses jurnal nasional maupun jurnal internasional mahasiswa harus login terlebih dahulu dengan mengklik Login pada homepage. Jika mahasiswa belum memiliki account maka harus mengklik Create account pada homepage. Di dalam website Digilib Unnes mahasiswa maupun dosen dapat mencari referensi jurnal ilmiah berdasarkan tahun terbit, berdasarkan subjek, fakultas, maupun author.

2.6 Penelitian Terdahulu

Berikut ini disajikan penelitian terdahulu yang relevan dengan bahasan dalam penelitian pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3

Tabel Penelitian Terdahulu

No. Nama Hasil Penelitian

1. Fred D. Davis, 1989

Model sederhana dalam penerimaan pengguna mengurangi masalah teknologi komputer yang kurang dimanfaatkan.

2. Fred D. Davis, 1989

Aplikasi dianggap lebih mudah digunakan daripada yang lain lebih mungkin untuk menjadi

diterima oleh pengguna. 3. Icek Ajzen,

1991

Teori ini memprediksikan niat perilaku dengan baik untuk memperbandingkan tingkah laku yang konsisten.

4. Fred D. Davis, 1993

Secara keseluruhan, TAM memberikan representasi informatif mekanisme yang mempengaruhi pilihan desain penerimaan pengguna.

5. James, Y.L. Thong, 2002

Kegunaan dan kemudahan penggunaan merupakan penentu dari penerimaan pengguna


(49)

32

No. Nama Hasil Penelitian

6. Weiyin Hong, 2002

Semua perbedaan individu dan karakteristik sistem memiliki pengaruh yang signifikan terhadap persepsi kemudahan penggunaan perpustakaan digital. 7. Dartho

Supriyadi, 2003

Persepsi kemanfaatan mempunyai pengaruh yang signifikan dengan lama penggunaan komputer, kedua sikap terhadap komputer pengaruhnya tidak signifikan dengan lama penggunaan komputer, ketiga lama penggunaan komputer tidak berpengaruh secara signifikan dengan kepuasan kerja, keempat lama penggunaan komputer berpengaruh signifikan dengan kinerja.

8. Ganesh

Vaidyanathan, dkk, 2005

Kemudahan penggunaan dan kegunaan dirasakan memiliki efek yang signifikan pada pengguna

penerimaan. 9. Natalia

Tangke, 2005

Faktor sikap pengguma terhadap penggunaan TABK (ATT) tidak mempengaruhi keputusan auditor BPK RI untuk menerima penerapan TABK dan sikap pengguna terhadap penggunaan TABK (ATT) tidak dipengaruhi oleh persepsi pengguna tentang kegunaan TABK (PU).

10. Arif

Surachman, 2008

Kedua variabel mandiri yaitu Perceived Usefulness (PU) dan Perceived Ease of Use (PEOU) mempengaruhi variabel terikat (SIPUS Terpadu) dengan nilai 63,8% sedangkan sisanya merupakan pengaruh dari faktor lain.

11. Aufar Ibna, 2009

Adopsi e-goverment, (e-goverment adoption) dipengaruhi oleh faktor kemauan menggunaan e-goverment, faktor frekuensi penggunaan e-goverment, dan faktor minat untuk menggunakan e-goverment.

12. Helda Yudhiastuti, 2011

Kegunaan TAM dan EUSC signifikan mempengaruhi keberhasilan implementasi sistem e-library.

13. Aditya Wahyu Nugroho, 2012

Minat penggunaan SIMAWEB berpengaruh positif terhadap perilaku nyata penggunaan SIMAWEB. Berarti bahwa peningkatan penggunaan SIMAWEB akan sejalan dengan meningkatnya minat penggunaan SIMAWEB.

14. Bonita Destiana, 2012

(1) persepsi kemudahan (perceived ease of use) berpengaruh signifikan terhadap persepsi kegunaan (perceived usefulness);

(2) persepsi kemudahan (perceived ease of use) berpengaruh signifikan terhadap sikap penggunaan (attitude toward using);


(50)

No. Nama Hasil Penelitian

berpengaruh signifikan terhadap sikap penggunaan (attitude toward using);

(4) persepsi kegunaan (perceived usefulness) berpengaruh signifikan terhadap penerimaan sistem e learning (acceptance of elearningsystem);

(5) sikap penggunaan (attitude toward using) tidak berpengaruh terhadap penerimaan sistem e-learning (acceptance of e-learning system).

15. Deo Agumg Sembada, 2012

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan Content Management System (CMS) sudah baik atau ideal digunakan untuk Sistem Informasi Perpustakaan berbasis web milik Perpustakaan Emil Salim karena diterima oleh pengguna perpustakaan. 16. Dian

Kristiantyo, 2013

Persepsi kegunaan mempengaruhi adanya penerimaan perpustakaan digital serta sikap pengguna terhadap penerimaan teknologi memiliki pengaruh kepada pengguna nyata pepustakaan digital.

17. Sri Hariyo, 2013

Ada pengaruh antara usefulness of Elena terhadap behavioral intention to use Elena.

Ada pengaruh antara variabel ease of use Elena terhadap behavioral intention to use Elena.

Ada pengaruh antara usefulness of Elena dan ease of use Elena terhadap behavioral intention to use Elena.

18. Tuty

Hendrawati, 2013

Berdasarkan hasil analisis bahwa faktor kualitas informasi (Information Quality) memiliki pengaruh positif terhadap kepuasan atas perolehan informasi (Information Satisfaction) sebesar (CR : 9.982 dan P : 0.000), serta Kepuasan perolehan informasi (InformationSatisfaction) memiliki pengaruh positif terhadap harapan pegawai atas performa (Performance Expectancy) sistem INLIS sebesar (CR : 8.367 dan P : 0.000). Adapun faktor yang memiliki pengaruh positif secara langsung terhadap mental penerimaan pegawai (Symbolic Adoption) dalam mengadopsi sistem INLIS adalah harapan atas performa sistem INLIS (Performance Expectancy) sebesar (CR : 2.024 dan P : 0.043) dan faktor harapan upaya pengguna sistem INLIS (Effort Expectancy) sebesar (CR : 3.348 dan P : 0.000). Selain itu pula terdapat faktor TechnologyCharacteristic yang memiliki pengaruh positif terhadap Task Technology Fit sebesar (CR : 3.716 dan P : 0.000).


(51)

34

No. Nama Hasil Penelitian

19. Andri Nurtantiono, dkk, 2014

Perceived Easy of Use (Persepsi Kemudahan Penggunaan) dan Perceived Usefulness (Persepsi terhadap Kemanfaatan) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Penerimaan penggunaan Perpustakaan Digital pada PTS di Sukoharjo.

20. Zuhroh, 2014 Variabel persepsi kemudahan berpengaruh nyata (signifikan) terhadap persepsi kemanfaatan.

21. Lisa Noor Ardhiani, 2015

(1) Konstruk PEOU mempengaruhi konstruk PU; (2) Konstruk PU mempengaruhi konstruk ATU; (3) Konstruk PEOU tidak memiliki pengaruh terhadap konstruk ATU; (4) Konstruk PU tidak memiliki pengaruh terhadap konstruk BIUS; (5) Konstruk ATU mempengaruhi konstruk BIUS; (6) Konstruk SN tidak memiliki pengaruh terhadap konstruk BIUS; dan (7) Konstruk PBC mempengaruhi konstruk BIUS. Selain itu koefisien variabel laten PU terhadap ATU memiliki nilai paling besar diantara nilai koefisien variabel laten pada model hubungan antar konstruk lainnya.

22. Ratna Sari Dewi dan Ni Made W.K, 2015

Hasil analisis yang dilakukan memperoleh temuan bahwa variabel persepsi kegunaan secara signifikan berpengaruh positif terhadap penerimaan pengguna pada Perpustakaan Pusat Universitas Udayana. Hasil selanjutnya diperoleh temuan bahwa persepsi kemudahan secara signifikan berpengaruh positif terhadap penerimaan pengguna pada Perpustakaan Pusat Universitas Udayana.

23. Khanif, L.H, 2016

Usefulness of Unnes Journals, ease of use Unnes Journal berpengaruh positif terhadap behavioral intention to use Unnes Journals baik langsung maupun melalui attitude toward usingUnnes Journals.

2.7 Kerangka Pemikiran Teoritis

Digilib Unnes merupakan situs Unnes yang dikembangkan oleh Perpustakaan Pusat Universitas Negeri Semarang sejak tahun 2011. Situs ini


(52)

dikembangkan bersamaan dengan Otomasi Perpustakaan milik Unnes sebagai fasilitator bagi mahasiswa yang mencari bahan referensi berupa jurnal ilmiah yang relevan bagi mahasiswa maupun dosen. Digilib Unnes berfungsi intuk mempublikasikan jurnal ilmiah milik mahasiswa maupun dosen Universitas Negeri Semarang. Digilib Unnes dapat diakses oleh mahasiswa maupun dosen Universitas Negeri Semarang dimanapun dan kapanpun menggunakan internet. Dengan adanya Digilib Unnes diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam pencarian referensi berupa jurnal ilmiah, baik jurnal nasional maupun internasonal.

Sebagian mahasiswa cenderung belum mengetahui keberadaan Digilib Unnes serta belum mengerti prosedur cara mengakses Digilib Unnes. Mahasiswa pendidikan akuntansi masih sering mendatangi perpustakaan konvensional dengan anggapan lebih menghemat biaya internet yang digunakan. Terjadi kesenjangan dalam penggunaan Digilib Unnes pada mahasiswa pendidikan akuntansi, apakah fasilitas Digilib Unnesini yang kurang lengkap atau mahasiswa sebagai pengguna kurang pengetahuan mengakses Digilib Unnes sehingga dalam pencarian literatur jurnal ilmiah khususnya jurnal ilmiah nasional, koleksi jurnal ilmiah nasional yang ada di Digilib Unnes ini terbatas, sehingga dalam pencarian beberapa keyword di laman pencarian sangat sering tidak ditemukan hasil yang dicari, sehingga mahasiswa lebih cenderung menggunakan Google

(www.google.com)untuk mencari bahan literatur jurnal ilmiah dalam cangkupan nasional. Berbeda dengan pencarian jurnal ilmiah internasional, Digilib Unnes telah berlangganan dengan situs e-journal internasional, sehingga dalam


(53)

36

pencarian jurnal internasional mahasiswa tinggal memilih situs yang ingin dipakai.

Suatu sistem dikatakan baik dan bermanfaat bukan hanya dari sempurnanya sistem tersebut akan tetapi dilihat juga dari perilaku seseorang dalam menerima sistem tersebut. Perilaku seseorang dalam menggunakan suatu sistem dapat dilihat dari niat orang tersebut untuk menggunakan sistem. Techonology Acceptance Model (TAM) merupakan pendekatan dalam penerimaan teknologi dengan menggunakan analisis dari perilaku pengguna teknologi tersebut. Penggunaan pendekatan TAM ini akan mengetahui suatu teknologi atau sistem dapat diterima oleh mahasiswa. Penerimaan tersebut dapat diukur melalui niat dalam menggunakan teknologi tersebut.

Intention didefinisikan sebagai keinginan untuk melakukan perilaku. Intention dapat berubah dengan berjalannya waktu. Behavioral intention menurut Fishbein, Ajen dan banyak peneliti merupakan suatu prediktor yang kuat tentang bagaimana seseorang akan bertingkah laku dalam situasi tertentu. Intention adalah kecenderungan seseorang untuk memilih melakukan atau tidak melakukan sesuatu pekerjaan. Intention diasumsikan sebagai faktor pemotivasi yang ada di dalam diri individu yang mempengaruhi perilaku. Intention ini tercemin dari seberapa besar keinginan untuk mencoba dan sebarapa kuat usaha yang dialokasikan untuk mewujudkan perilaku tertentu (Ajzen, 1991: 181). Jadi dapat disimpulkan bahwa intention memiliki peranan penting bagi mahasiswa dalam mengambil tindakannya.


(54)

Intention merupakan keinginan untuk melakukan behavioral. Behavioral diasumsikan sebagai perilaku menggunakan suatu sistem Digilib Unnes. Intention sifatnya dapat berubah-ubah seiring dengan lebarnya interval waktu. Di dalam bukunya Jogiyanto (2007:32) Theory ofreasoned action (TRA) adalah menjelaskan bahwa intention dari seseorang untuk melakukan (atau tidak melakukan behavioral merupakan penentu langsung dari tindakan atau perilaku). Jadi dapat disimpulkan bahwa intention memiliki peranan penting bagi mahasiswa dalam mengambil tindakannya.Behavioral intention to use Digilib Unnes dipengaruhi oleh dua hal, yaitu:usefulness of Digilib Unnes dan ease of use Digilib Unnes. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Szajna (1994) dalam (Hariyo, 2013:21) menemukan behavioral intention to use dipengaruhi oleh perceived usefulness dan perceived ease of use.

Behavioral intention to use Digilib Unnes dipengaruhi oleh usefulness of Digilib Unnes. Usefulness of Digilib Unnes merupakan kepercayaan mahasiswadalam menggunakan Digilib Unnes. Jika seorang mahasiswa percaya dengan menggunakan dapat Digilib Unnes membantu mengakses jurnal ilmiah maka mahasiswa tersebut akan menggunakannya secara terus menerus. Behavioral intention to use Digilib Unnesjuga dipengaruhi oleh ease of use Digilib Unnes. Ease of use Digilib Unnes merupakan kepercayaan mahasiswa dalam mengambil keputusan untuk menggunakan Digilib Unnes. Didukung oleh kemudahan dalam keputusan dalam penggunaan Digilib Unnes. Berdasarkan uraian di atas, maka hubungan dari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi Behavioral intention to use Digilib Unnes (Usefulness of Digilib Unnes, Ease of


(55)

38

use Digilib Unnes , Attitude Toward Using Digilib Unnes) dapat dilihat dalam Gambar 2.3.

Ket : Pengaruh Langsung

Pengaruh Tidak Langsung

Gambar 2.3

Bagan Kerangka Berfikir

2.6 Hipotesis Penelitian

Menurut Wahyudin (2015:93), hipotesis penelitian adalah jawaban sementara atas pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan dalam rumusan masalah penelitian. Hipotesis penelitian harus lahir dari kerangka berfikir yang logis berdasarkan kajian teori yang relevan, kajian riset terdahulu yang pernah

Usefulness of Digilib Unnes

Ease of Use Digilib Unnes

Attitude Toward Using Digilib Unnes

Behavioral Intention to Use Digilib Unnes


(56)

ada, dan pertimbangan (judgment) peneliti yang mendalam. Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: H1= Ada pengaruh yang positif dan signifikan usefulness of Digilib Unnes

terhadap behavioral intention to use Digilib Unnes pada mahasiswa pendidikan akuntansi Universitas Negeri Semarang angkatan 2013.

H2=Ada pengaruh yang positif dan signifikan ease of use Digilib Unnes terhadap behavioral intention to use Digilib Unnes pada mahasiswa pendidikan akuntansi Universitas Negeri Semarang angkatan 2013.

H3= Ada pengaruh yang positif dan signifikan attitude toward using Digilib Unnes terhadap behavioral intention to use Digilib Unnes pada mahasiswa pendidikan akuntansi Universitas Negeri Semarang angkatan 2013.

H4= Ada pengaruh yang positif dan signifikan usefulness of Digilib Unnes

terhadap attitude toward using Digilib Unnes pada mahasiswa pendidikan akuntansi Universitas Negeri Semarang angkatan 2013.

H5= Ada pengaruh yang positif dan signifikan ease of use Digilib Unnes terhadap attitude toward using Digilib Unnes pada mahasiswa pendidikan akuntansi Universitas Negeri Semarang angkatan 2013.

H6= Ada pengaruh yang positif dan signifikan attitude toward using Digilib Unnes berperan memediasi usefulness of Digilib Unnes terhadap behavioral intention to use Digilib Unnes pada mahasiswa pendidikan akuntansi Universitas Negeri Semarang angkatan 2013.

H7= Ada pengaruh yang positif dan signifikan attitude toward using Digilib Unnes berperan memediasi ease of use Digilib Unnes terhadap behavioral


(57)

40

intention to use Digilib Unnes pada mahasiswa pendidikan akuntansi Universitas Negeri Semarang angkatan 2013.


(58)

41 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian

Jenis dan desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012: 14), metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan padafilsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/ statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Menurut Sugiyono (2012: 12) metode survey digunakan untuk mendapatkan dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya (perlakuan tidak seperti dalam eksperimen). Desain penelitian yang digunakan adalah deskripsi kuantitatif serta analisis data menggunakan prosedur statistik dengan bantuan IBM SPSS v.21.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.1 Populasi

Populasi merupakan ruang lingkup atau sejumlah elemen, unsur, atau unit yang memiliki atribut atau karakteristik untuk diteliti. Secara sederhana populasi


(59)

42

dapat didefinisikan sebagai himpunan atau sekumpulan elemen, unsur, atau unit dalam suatu kawasan atau ruang lingkup tertentu, yang memiliki atribut atau karakteristik tertentu, dan ditetapkan oleh peniliti sebagai objek analisis penelitian (Wahyudin, 2015:16). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa pendidikan akuntansi tahun angkatan 2013. Berikut ini adalah jumlah populasi dari penelitian ini :

Tabel 3.1 Populasi Penelitian

NO ROMBEL JUMLAH MAHASISWA

1. Pendidikan Akuntansi A 62

2. Pendidikan Akuntansi B 63

3. Pendidikan Akuntansi C 61

Total 186

Sumber Data :Bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi, Unnes, 2016

3.2.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2012: 118) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan sampel jenuh. Sampel Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012: 61).


(1)

Coefficientsa

.528 .213 .138 .686 1.457

.588 .329 .220 .671 1.491

.706 .566 .433 .726 1.378

Usefulness Of Ease Of Use Attitude Toward Using Model

1

Zero-order Partial Part Correlations

Tolerance VIF Collinearity Statistics

Dependent Variable: Behavioral Intention to Use a.

Coefficientsa

.444 .273 .242 .742 1.348

.464 .309 .277 .742 1.348

Usefulness Of Eas e Of Us e Model

1

Zero-order Partial Part Correlations

Tolerance VIF Collinearity Statis tics

Dependent Variable: Attitude Toward Us ing a.

Lampiran 13

Hasil Uji Multikolonearitas dengan BIU sebagai Variabel Dependen


(2)

Coefficientsa

2.962 .805 3.677 .000

-.023 .017 -.117 -1.334 .184

.030 .023 .118 1.322 .188

-.050 .030 -.143 -1.676 .095

(Cons tant) Usefulnes s Of Eas e Of Us e

Attitude Toward Using Model

1

B Std. Error Uns tandardized

Coefficients

Beta Standardized

Coefficients

t Sig.

Dependent Variable: AbRes _1 a.

Coefficientsa

3.950 1.219 3.239 .001

-.028 .026 -.093 -1.081 .281

.010 .034 .025 .291 .771

(Cons tant) Usefulness Of Eas e Of Us e Model

1

B Std. Error Uns tandardized

Coefficients

Beta Standardized

Coefficients

t Sig.

Dependent Variable: AbRes _2 a.

Lampiran 14

Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan BIU sebagai Variabel Dependen


(3)

Coefficientsa

2.151 1.271 1.692 .092

.079 .027 .166 2.948 .004

.169 .036 .268 4.705 .000

.434 .047 .508 9.271 .000

(Cons tant) Usefulnes s Of Eas e Of Us e

Attitude Toward Using Model

1

B Std. Error Uns tandardized

Coefficients

Beta Standardized

Coefficients

t Sig.

Dependent Variable: Behavioral Intention to Us e a.

Coefficientsa

8.052 1.918 4.199 .000

.157 .041 .281 3.841 .000

.237 .054 .322 4.397 .000

(Cons tant) Usefulness Of Eas e Of Us e Model

1

B Std. Error Uns tandardized

Coefficients

Beta Standardized

Coefficients

t Sig.

Dependent Variable: Attitude Toward Us ing a.

Lampiran 15

Hasil Uji t dengan BIU sebagai Variabel Dependen


(4)

Model Summaryb

.777a .604 .597 2.61035

Model 1

R R Square

Adjus ted R Square

Std. Error of the Estimate Predictors : (Cons tant), Attitude Toward Us ing,

Usefulness Of , Eas e Of Us e a.

Dependent Variable: Behavioral Intention to Use b.

Coefficientsa

2.151 1.271 1.692 .092

.079 .027 .166 2.948 .004

.169 .036 .268 4.705 .000

.434 .047 .508 9.271 .000

(Cons tant) Usefulnes s Of Eas e Of Us e

Attitude Toward Using Model

1

B Std. Error Uns tandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig.

Dependent Variable: Behavioral Intention to Us e a.

Model Summaryb

.524a .274 .266 4.12312

Model 1

R R Square

Adjus ted R Square

Std. Error of the Estimate Predictors : (Cons tant), Eas e Of Use, Us efulnes s Of a.

Dependent Variable: Attitude Toward Us ing b.

Coefficientsa

8.052 1.918 4.199 .000

.157 .041 .281 3.841 .000

.237 .054 .322 4.397 .000

(Cons tant) Usefulness Of Eas e Of Us e Model

1

B Std. Error Uns tandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig.

Dependent Variable: Attitude Toward Us ing a.

Lampiran 16

Hasil Uji Regresi Linier Berganda dengan BIU sebagai Variabel Dependen


(5)

Lampiran 17

Hasil Uji Koefisien Determinasi Parsial (r2)Dengan Behavioral Intention to Use sebagai Variabel Dependen

Hasil Uji Koefisien Determinasi Parsial (r2)Dengan Attitude Toward Using

sebagai Variabel Dependen

Sumber : data penelitian diolah tahun 2016


(6)

Lampiran 18