mengandung daftar pertanyaan yang akan ditanyakan. Dalam sumber primer peneliti menggunakan informan yang berhubungan langsung
dengan penelitian yaitu Bpk Suryanto dan Ny. Sartinem yang merupakan kunci informan.
2. Kritik Sumber
Setelah kita berhasil menemukan dan mengumpulkan jejak-jejak sejarah, maka selanjutnya adalah melakukan kritik sumber. Kritik sumber
adalah penilaian atau pengujian terhadap bahan-bahan sumber tersebut dari sudut pandangan nilai kenyataan kebenarannya semata-mata Wasino,
2007:9. Pada tahap ini yang dilakukan adalah dengan melihat kembali apakah sumber itu sesuai atau tidak dari sumber aslinya. Kritik sumber terbagi
menjadi dua yaitu : a. Kritik Ekstern
Kritik ekstern merupakan penilaian sumber dari aspek fisik dari sumber tersebut. Kritik ini lebih dulu dilakukan sebelum kritik intern yang
lebih menekankan pada isi sebuah dokumen. Ada tiga pertanyaan penting yang dapat diajukan dalam proses kritik ekstern, yaitu adakah sumber itu
memang sumber yang kita kehendaki? Adakah sumber itu asli atau turunan? Adakah sumber itu utuh atau telah diubah-ubah? Wasino,
2007:51. Setelah memperoleh sumber-sumber atau dokumen selanjutnya diuji keasliannya, sehingga dapat digunakan untuk penelitian sejarah.
b. Kritik Intern Kritik intern dilakukan setelah melakukan kritik ekstern. Kritik
intern bertujuan untuk mencapai nilai pembuktian yang sebenarnya dari isi sumber sejarah, apakah sumber tersebut dapat memberi informasi yang
dapat dipercaya. Kritik intern ini untuk dapat memastikan kesahihan validity dan dapat dipercaya credibility dari sumber tersebut.
Kritik intern dilakukan untuk mengetahui apakah buku, arsip, dokumen, artikel yang digunakan masih relean dengan permasalahan dan
dapat dipercaya. Sedang hasil wawancara dikritik dengan cara membandingkan hasil wawancara antara informan sehingga peneliti dapat
mengambil kesimpulan yang sesuai dengan permasalahan.
3. Interprestasi
Sering disebut dengan analisis sejarah, yang menguraikan fakta sejarah dengan menggunakan pendekatan. Tahapan ini terbagi menjadi dua bagian
yaitu analisa dan sintesa. Analisa adalah menguraikan data dengan memperhatikan aspek kausalitas, sedang sintesa adalah menyatukan
keduanya. Berbagai fakta yang lepas satu sama lain itu harus kita rangkaikan dan
kita hubung-hubungkan hingga menjadi kesatuan yang harmonis dan masuk akal. Peristiwa-peristiwa yang satu harus kita masukkan di dalam keseluruhan
konteks peristiwa-peristiwa lain yang melingkunginya Wasino: 2007: 74.
4. Historiografi