Bahan uji Bahan dan Alat Penelitian.

bahwa air bebas dalam bahan berada dalam jumlah yang rendah, sehingga proses pembusukan, hidrolisis komponen aktif dan oksidasi dalam sampel selama dilakukan maserasi dapat dihindari Winarno, 2008. Bintang laut yang telah kering kemudian dihaluskan dengan hammer mills, sehingga didapat tekstur yang halus. Ukuran sampel yang lebih kecil bubuk atau tepung diharapkan dapat memperluas permukaan bahan yang dapat berkontak langsung dengan pelarut, sehingga proses ekstraksi komponen aktif dapat berjalan dengan maksimal. Bubuk atau tepung bintang laut akan digunakan dalam proses ekstraksi Nurulita, 2012

1.5.1 Sterilisasi Alat

Seluruh alat yang digunakan pada penelitian ini dicuci bersih, kemudian disterilisasi di dalam autoclave selama 15 menit pada suhu 121 o C dengan tekanan 1,5 atm.

3.5.2 Pembuatan Ekstrak Bintang Laut

Metode ekstraksi yang digunakan adalah metode ekstraksi bertingkat. Metode ini menggunakan pelarut heksana p.a, etil asetat p.a, dan metanol p.a. Masing –masing sampel sebanyak 50 g dimaserasi selama 24 jam dengan pelarut secara bertingkat heksana, etil asetat, metanol dengan perbandingan 1:3 bv atau grml, kemudian disaring dengan kertas saring Whatman 42. Filtrat ekstrak pelarut masing- masing yang diperoleh kemudian dievaporasi sehingga semua pelarut terpisah dari ekstrak menggunakan rotary vacuum evaporator pada temperatur 50ºC dan tekanan 500 mmHg. Residu yang tersisa selanjutnya digunakan untuk proses ekstraksi selanjutnya. Proses ini akan menghasilkan ekstrak metanol yang kental dengan kadar 100 setara dengan larutan konsentrasi 10 6 ppm. Pada penelitian ini digunakan konsentrasi dengan besaran parts per million ppm. Parts per million merupakan istilah kimia yang digunakan untuk mendeskripsikan konsentrasi yang sangat kecil dari sebuah larutan. Konsentrasi yang digunakan merujuk pada penelitian Juariah 2014 sebesar 16000 ppm, 8000 ppm, 4000 ppm, 2000 ppm, dan 1000 ppm. Untuk membuat berbagai konsentrasi yang diperlukan dapat digunakan rumus : M = 10 6 x Keterangan: M = Konsentrasi hasil pengenceran ppm V ekstrak = Volume awal ekstrak yang akan di encerkan ml V ekstrak + pelarut = Volume akhir hasil pengenceran ml

3.5.3 Identifikasi Bakteri Uji

Identifikasi bakteri dilakukan dengan pewarnaan Gram dan tes-tes biokimiawi, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Pewarnaan Gram Dari bahan pemeriksaan akan dibuat sediaan dari bahan kaca objek glass, lalu di warnai dengan prinsip pewarnaan Gram, dan diamati di bawah mikroskop. Bakteri Gram positif akan terlihat dengan