Identifikasi Bakteri Uji Besar Sampel

3.5.6 Pembuatan Media Muller Hinton Agar MHA

Media dibuat dengan melarutkan sebanyak 3,8 Gram Agar Muller- Hinton dalam aquadest sebanyak 100 ml, kemudian dipanaskan hingga mendidih disertai pengadukan sampai bubuk benar-benar larut. Media ini kemudian disterilisasi menggunakan autoklaf pada suhu 121°C selama 50 menit. Selanjutnya sebanyak 3 ml media ini, dimasukkan ke dalam cawan petri dan dibiarkan memadat, kemudian disimpan dalam lemari pendingin Silvikasari, 2011; Silaban, 2009.

3.5.7 Uji Aktifitas Antimikroba

Uji aktifitas antimikroba dilakukan untuk melihat efek antibakteri yang dihasilkan dengan melihat adanya diameter zona hambat yang terbentuk, prosedur uji antimikroba pada penelitian ini antara lain Juriyah, 2014: 1. Mengusap biakan bakteri Staphylococcus aureus pada lempeng Muller Hinton Agar MHA dengan menggunakan lidi kapas steril media I. 2. Mengusap biakan bakteri Salmonella typhi pada lempeng Muller Hinton Agar MHA dengan menggunakan lidi kapas steril media II. 3. Meletakkan cakram kertas yang telah direndam selama ± 15 menit dengan ekstrak bintang laut menggunakan konsentrasi 16000 ppm, 8000 ppm, 4000 ppm, 2000 ppm, dan 1000 ppm pada media I dan II dengan cara membagi media menjadi empat bagian dengan jarak disk sekitar 25 mm. 4. Menginkubasi kedua media media I dan II pada suhu 37 ◦ C selama 24 jam. 5. Mengukur zona hambat yang terbentuk disekitar cakram dengan menggunakan penggaris. 6. Melakukan pengulangan sebanyak empat kali.

3.5.8 Kontrol positif

Kontrol positif pada penelitian ini adalah kloramfenikol. Kontrol positif diperlukan untuk membandingkan perlakuan ekstrak dengan antibiotik murni. Kloramfenikol merupakan antibiotik yang berspektrum luas sehingga dapat menghambat Gram positif dan Gram negatif Pelezar dan Chan, 2008. Pada penelitian ini dilakukan pengulangan kontrol positif sebanyak empat kali pada setiap bakteri uji.

3.5.9 Konrol Negatif

Kontrol negatif pada penelitian ini adalah aquadest. kontrol negatif pada penilitian ini dilakukan dengan empat kali pengulangan. Sampel bintang laut Culcita Sp.dari Perairan Ketapang, Kab.Pesawaran  Ekstraksi secara bertingkat n-heksana, etil asetat, metanol  Pengeringan dengan freeze drying  Penghalusan menggunakan hammer mills  Membuat konsentrasi 16000ppm, 8000ppm, 4000ppm, 2000ppm, 1000 ppm Bubuk Larutan Ekstrak bintang laut Ekstrak dengan konsentrasi 16000ppm, 8000ppm, 4000ppm, 2000ppm, 1000 ppm  Membuat larutan 0,5 Mc Farland dan bandingkan dengan suspensi bakteri sampai homogen  Rendam dalam disk kosong ± 15 menit Homogen Bakteri yang didapatkan dari Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Lampung. Identifikasi dengan pemeriksaan biokimiawi  Lakukan uji katalase  Lakukan uji TSIA dan Sitrat.  Suspensikan bakteri kedalam 5 mL NaCl 0,9  Kultur pada media Mc Conkey  Kultur pada lempeng agar darah Staphylococcus aureus Salmonella typhi Biakan Staphylococcus aureus Biakan Salmonella typhi Biakan Staphylococcus aureus murni Biakan Salmonella typhi murni Suspensi bakteri  lakukan pengulangan 4 kali Zona hambat Hasil analisis  Inkubasi 24 jam  Ukur zona hambat  Analisis data Disk yang mengandung ekstrak bintang laut

3.5.10 Penelitian

Dioleskan pada media MHA Ditempel pada media Gambar 7. DiaGram alur penelitian Media MHA yang sudah diolesi bakteri