Sumber dan Jenis Data Narasumber

D. Metode Pengumpulan Data dan Pengolahan Data

1. Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan studi pustaka dan studi lapangan. a. Studi Pustaka library research Studi pustaka dilakukan dengan cara mengumpulkan buku-buku, membaca, mencatat,dan mengutip buku-buku, peraturan perundang-undangan yang sesuai dengan pokok bahasan dan ruang lingkup penelitian ini. b. Studi Lapangan Studi lapangan dilakukan melalui wawancara dengan responden yang telah direncanakan sebelumnya. Metode yang dipakai adalah mengajukan pertanyaan yang telah disusun secara teratur dan mengarah pada terjawabnya permasalahan dalam skripsi ini. 2. Pengolahan Data Tahapan pengolahan data dalam penelitian ini meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut : 1. Identifikasi data, yaitu mencari data yang diperoleh untuk disesuaikan dengan pembahsan yang akan dilakukan dengan menelaah peraturan, buku atau artikel yang berkaitan dengan judul dan permasalahan. 2. Klasifikasi data, yaitu hasil identikasi data yang selanjutnya dikelompokkan sehingga diperoleh data yang benar-benar objektif. 3. Penyusunan data, yaitu menyusun data menurut sitematika yang telah ditetapkan dalam penelitian sehingga memudahkan peneliti dalam menginterprestasikan data.

E. Analisis Data

Analisis terhadap data yang diperoleh dilakukan dengan cara kualitatif yaitu analisis yang dilakukan penelitian secara deskriptif dimana dalam penelitian ini, analisis data tidak keluar dari lingkup sumber yang ada. Bersifat deduktif, berdasarkan teori atau konsep yang bersifat umum diaplikasikan untuk menjelaskan tentang seperangkat data, atau menunjukan komparasi atau hubungan seperangkatdata dengan seperangkat data yang lain. 47 47 Bambang Sunggono. 2001. Metodologi Penelitian Hukum. Jakarta, Raja Grafindo Persada., hlm.38

V. PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik simpulan bahwa: 1. Peranan PPNS Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Bandar Lampung dalam menjalankan peran atau tugasnya sudah baik. Hal ini terlihat dari upaya preventif yang dilakukan PPNS Bea dan cukai dengan diadakannya patroli ke lapangan setiap harinya oleh petugas sehingga banyak kasus penyelundupan yang berhasil digagalkan oleh PPNS Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Bandar Lampung. Hal ini juga karena PPNS Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dalam menjalankan tugas dan fungsinya selalu melakukan koordinasi dengan instansi lainnya . Upaya represif bea dan cukai yakni dengan menanngulangi ,mengambil tindakan lebih lanjut dari akibat terjadinya penyelundupan 2. Faktor penghambat PPNS bea dan cukai sebagai penyidik dalam menanggulangi tindak pidana penyeludupan : Komunikasi Lintas instansi yang memerlukan waktu lama bahkan hingga sampai 1 bulan sehingga memakan waktu proses penyidikan yang sedang dilakukan. . Koordinasi antar penegak hukum memegang peranan penting dalam proses penegakan hukum terhadap tindak

Dokumen yang terkait

Tinjauan Yuridis Tentang Peranan Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai Terhadap Kelancaran Lalu Lintas Barang Ekspor Dan Impor (Studi Pada Kantor Pengawasan Dan Pelayanan Direktorat Jenderal Bea Cukai Tipe Madya Pabean Belawan)

7 173 149

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA PENYELUNDUPAN BARANG IMPOR PENEGAKAN HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA PENYELUNDUPAN BARANG IMPOR (Studi di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Dumai)

22 168 70

JENIS BARANG YANG DIKENAKAN BEA KELUAR DAN PROSEDUR EKSPORNYA DI KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE MADYA PABEAN B BANDAR LAMPUNG

0 8 35

PENULISAN HUKUM/SKRIPSI PERANAN PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DIREKTORAT PERANAN PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI DALAM PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENYELUNDUPAN DI KANTOR PELAYANAN UTAMA BEA DAN CUKAI TANJUNG PRIOK.

1 4 8

PENDAHULUAN PERANAN PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI DALAM PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENYELUNDUPAN DI KANTOR PELAYANAN UTAMA BEA DAN CUKAI TANJUNG PRIOK.

2 8 11

PELAKSANAAN KEWENANGAN PEJABAT BEA DAN CUKAI SEBAGAI PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENYELUNDUPAN DI KANTOR PELAYANAN TIPE A/3 DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI TELUK BAYUR PADANG.

0 1 12

SISTEM OTOMATISASI KANTOR DI KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE MADYA PABEAN B SURAKARTA.

0 1 15

PERANAN PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL BEA CUKAI DALAM PENCEGAHAN TINDAK PIDANA PENYELUNDUPAN ROKOK VIA TOL LAUT

0 0 16

KOORDINASI ANTARA PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS) BEA DAN CUKAI DENGAN PENYIDIK POLRI DALAM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANAEKSPOR ILEGAL PASIR TIMAH (Studi di Kantor Pelayanan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Bandar Lampung)

0 1 15

Tinjauan Yuridis Tentang Peranan Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai Terhadap Kelancaran Lalu Lintas Barang Ekspor Dan Impor (Studi Pada Kantor Pengawasan Dan Pelayanan Direktorat Jenderal Bea Cukai Tipe Madya Pabean Belawan)

0 1 10