UJI PRASKRINING AKTIVITAS ANTIKANKER DAUN KEMBANG BOKOR (Hydrangea macrophylla) DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol)

SKRIPSI
ISMI FARIDAH

UJI PRASKRINING AKTIVITAS ANTIKANKER
DAUN KEMBANG BOKOR (Hydrangea macrophylla)
DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY
TEST
(Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol)

PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012

KATA PENGANTAR
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Alhamdulillahirobbil‘alamin. Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada
Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, atas segala
limpahan rahmat, nikmat dan pertolongan-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul


UJI PRASKRINING AKTIVITAS

ANTIKANKER DAUN KEMBANG BOKOR (Hydrangea macrophylla)
DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (Ekstrak nHeksana dan Ekstrak Metanol) yang diajukkan untuk memperoleh gelar sarjana
Farmasi pada Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak,
rasanya mustahil naskah skripsi ini dapat terselesaikan tepat waktu. Oleh karena
itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada:
1. Prof. Dr. Sukardiman, Apt., MS. selaku Pembimbing I dan Siti Rofida,
S.Si.,Apt. selaku Pembimbing II yang dengan penuh kesabaran membantu,
membimbing, memberi saran dan motivasi yang sangat bermanfaat
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat
waktu.
2. Ahmad Shobrun Jamil., S.Si.,MP dan dan Dian Ermawati, S.Farm., Apt.
selaku dosen Penguji yang telah banyak memberi saran dan masukkan
demi kesempurnaan skripsi ini.
3. Tri Lestari H.,M.,Kep.,Sp.Mat selaku dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberi kesempatan
penulis untuk belajar dan menuntut ilmu di Fakultas Ilmu Kesehatan

Muhammadiyah Malang
4. Dra. Uswatun Chasanah, Apt., M.Kes. selaku Ketua Program Studi
Farmasi yang telah banyak memberi saran dan masukkan selama penulis
menjalani perkuliahan.
5. Dra. Lilik Yusetyani, Apt., SpFR. selaku Kepala Laboratorium Kimia

iv

Terpadu II yang telah memberikan kesempatan untuk menggunakan
fasilitas selama melakukan penelitian.
6. Sovia Aprina Basuki, S. Farm.,Apt dan Engrid Juni A. S.Farm, Apt selaku
dosen wali yang selalu mengingatkan, membimbing dan memotivasi
penulis untuk disiplin dan serius dalam menjalani perkuliahan,
7. Seluruh dosen-dosen di Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Farmasi
Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan ilmu
pengetahuan yang bermanfaat dan membimbing penulis selama hampir
empat tahun.
8. Para laboran, Mbak Susi, Mas Ferdi, Mas Sigit, dan Mas Fendi yang telah
membantu menyiapkan alat dan bahan selama melakukan penelitian.
9. Mama dan Ayah yang sangat ku cintai, Hj. Fauziah dan H. Hartoni yang

selama ini memberi dukungan, motivasi, doa, materi, kasih sayang dan
telah berusaha untuk menjadikan penulis mencapai pendidikan yang lebih
tinggi. Tiada dapat sedikitpun terbayarkan segala apa yang telah kalian
berikan.
10. Keluarga tercinta, Kakak dan Adikku tersayang yang selalu menjadi
motivasi bagi penulis.
11. Ibnu Hasfinoza yang selalu membimbing, memberi semangat, dukungan
dan motivasi disaat penulis berada dikondisi apapun. Terimakasih atas
waktu, perhatian, kesabaran serta kasih sayangnya.
12. Teman-teman seperjuangan bahan alam Nisa, Nia, Nur, Idha, Uly, Ardi,
Nipo, dan Imam atas kebersamaan dan semangat serta kerjasamanya
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
13. Sahabat dan teman-teman yang selalu memberi dukungan dan semangat
baik senang maupun susah dan senantiasa memberi perhatian serta do’a.
14. Penghuni kos BB57 Mbak Ani, Laili, dan Tika yang sudah seperti
keluarga sendiri dalam berbagi banyak hal.
15. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu
dalam penyusunan skripsi ini.

v


Semoga Allah SWT berkenan melimpahkan karunia-Nya sebagai
balasan atas bantuan selama ini. Penulis menyadari banyak kekurangan
dalam penulisan skripsi ini, namun penulis berharap semoga penelitian ini
bermanfaat bagi masyarakat dan peneliti selanjutnya dalam pengembangan
ilmu pengetahuan.

Malang, Juli 2012
Penulis

Ismi Faridah

vi

RINGKASAN
Penyakit kanker adalah penyakit yang diakibatkan oleh adanya pertumbuhan
sel-sel yang tidak terkendali. Kanker merupakan salah satu penyebab mortalitas di
dunia. Di negara-negara maju penyakit kanker merupakan penyebab kematian no.
2 setelah penyakit kardiovaskuler. Meskipun usaha pengobatan kanker secara
intensif telah dilakukan, namun hingga kini belum ditemukan obat yang dapat

mengatasi penyakit tersebut secara memuaskan. Hal ini disebabkan karena
rendahnya selektifitas obat-obat antikanker yang digunakan. Jenis pengobatan
kanker yang digunakan pada dasarnya sama, yaitu pembedahan (operasi),
penyinaran (radiotherapy), dengan obat-obatan (kemoterapi), imunoterapi, terapi
hormonal, serta dengan tumbuhan obat, simplisia dari binatang dan mineral
lainnya.
Pengobatan kanker yang relatif mahal dan adanya efek samping yang
merugikan dari obat-obat kimia menyebabkan masyarakat mulai mencari
pengobatan alternatif dengan obat-obatan tradisional, termasuk tumbuh-tumbuhan
yang memungkinkan untuk mendapatkan kesembuhan. WHO merekomendasikan
penggunaan obat tradisional termasuk herbal dalam pemeliharaan kesehatan
masyarakat, pencegahan dan pengobatan penyakit, terutama untuk penyakit
kronis, penyakit degeneratif dan kanker.
Penelitian Greenberg, 1975 tentang glikosida sianogenik, terutama
amygdalin dapat digunakan untuk pengobatan kanker. Pada penelitian yang
dilakukan Fukada dkk (2003) senyawa glikosida sianogenik utama, amygdalin
dan prunasin yang diisolasi dari biji Prunus persica diperiksa secara in vitro dan
in vivo secara signifikan menghambat virus Epstein-Barr mengaktivasi antigen
yang disebabkan oleh promotor tumor. Selain itu, senyawa tersebut juga menunda
produksi dari dua tahap karsinogenesis pada kulit tikus yang sebanding dengan

potensi 2-epigallokatekin galat dari teh hijau.
Kembang bokor atau Hydrangea macrophylla yang berasal dari jepang,
biasanya ditanam sebagai tanaman hias baik di pekarangan maupun di tamantaman merupakan familia Hydrangeaceae. Hampir semua bagian dari tanaman
kembang bokor mengandung senyawa glikosida sianogenik. Tanaman dari genus
Hydrangea ini juga mengandung secoiridoid glycosides dan dihydroisocoumarins
yang memiliki aktivitas antialergi dan antimikroba.
Berdasarkan kandungan senyawa yang terdapat dalam tanaman, dimana
senyawa glikosida sianogenik juga terdapat pada tanaman kembang bokor
(Hydrangea macrophylla), diharapkan tanaman dengan kandungan senyawa yang
sama memiliki aktivitas yang sama pula. Untuk mengetahui apakah daun
kembang bokor (Hydrangea macrophylla) mempunyai aktivitas antikanker, maka
dilakukanlah uji praskrining aktivitas antikanker ekstrak daun kembang bokor
(Hydrangea macrophylla) dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BST)
menggunakan ekstrak n-heksana dan ekstrak metanol.
Brine Shrimp Lethality Test (BST) merupakan salah satu metode uji
toksisitas yang banyak digunakan dalam penulusuran senyawa bioaktif yang
bersifat toksik dari bahan alam. Beberapa senyawa bioaktif yang telah berhasil
diisolasi dan aktivitasnya dimonitor dengan BST menunjukkan adanya korelasi

vii


terhadap uji spesifik antikanker. Toksisitas berdasarkan metode BST ditentukan
dengan melihat harga LC50 dari aktivitas komponen aktif tanaman terhadap larva
Artemia salina Leach yang berumur 48 jam, harga LC50 dianalisis dengan probit
analisis. Suatu ekstrak dikatakan aktif sebagai antikanker berdasarkan metode
BST jika harga LC50 < 1000 µg/ml.
Dalam penelitian ini digunakan metode ekstraksi dengan pelarut n-heksana
dan metanol dengan cara maserasi bertingkat. Maserasi adalah suatu proses
ekstraksi simplisia menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau
pengadukan pada suhu kamar, dimana intensitas gerakannya sangat lambat
sehingga akan didapat suatu proses kesetimbangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun kembang bokor
(Hydrangea macrophylla) mempunyai aktivitas biologik antikanker menurut
metode Brine Shrimp Lethality Test (BST) dengan harga LC50 279,844 µg/ml,
sedangkan ekstrak n-heksana tidak mempunyai aktivitas biologik antikanker
menurut metode BST dengan harga LC50 3346,947µg/ml. Dari hasil skrining
kandungan kimia yang terkandung dalam ekstrak metanol daun kembang bokor
(Hydrangea macrophylla) adalah senyawa golongan polifenol, flavonoid,
triterpenoid/steroid, dan antrakinon.
Sebagai tindak lanjut dari penelitian ini maka perlu dilakukan isolasi dan

identifikasi lebih lanjut terhadap senyawa aktif yang terdapat dalam ekstrak
metanol daun kembang bokor (Hydrangea macrophylla) serta perlu dilakukan uji
aktivitas biologik antikanker lainnya pada tanaman Hydrangea macrophylla
misalnya terhadap hewan coba lain dan sel kanker, contohnya P-338 mouse
leukemia dan cell cultur human tumor cell line assay.

viii

ABSTRAK
Hydrangea macrophylla merupakan salah satu tanaman yang mengandung
glikosida sianogenik. Glikosida sianogenik terutama amygdalin dapat digunakan
untuk pengobatan kanker. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas
antikanker ekstrak n-heksana dan ekstrak metanol daun Hydrangea macrophylla
terhadap Artemia salina Leach dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BST).
Efek ekstrak pada Artemia salina Leach diamati setelah 24 jam untuk
mendapatkan persentase kematian Artemia salina Leach yang disebabkan oleh
masing-masing konsentrasi ekstrak. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik
menggunakan analisis probit untuk mengetahui harga LC 50. Ekstrak yang positif
terhadap Brine Shrimp Lethality Test (BST) dilakukan skrining fitokimia untuk
mengetahui kandungan di dalamnya,

Hasil analisis probit menunjukkan ekstrak metanol mempunyai LC 50 < 1000
µg/ml, yaitu sebesar 279,844 µg/ml, sedangkan untuk ekstrak n-heksana
mempunyai LC50>1000, yaitu sebesar 3346,947 µg/ml. Dari skrining fitokimia
diketahui ekstrak metanol daun Hydrangea macrophylla mengandung suatu
senyawa polifenol, flavonoid, triterpenoid/steroid dan antrakinon. Kesimpulan
dari penelitian ini adalah ekstrak metanol daun Hydrangea macrophylla
mempunyai aktivitas antikanker menurut metode Brine Shrimp Lethality Test
(BST).

Kata kunci : Hydrangea macrophylla, Brine Shrimp Lethality Test (BST), Lethal
Concentration 50% (LC50), Ekstrak n-Heksana, Ekstrak Metanol.

ix

ABSTRACT
Hydrangea macrophylla is a plant that one of the contens are cyanogenic
glycosides. Cyanogenic glycosides particularly amygdalin can be used for cancer
treatment. The aim this research was to know the anticancer activity from nhexana extract and methanol extract of leaves of Hydrangea macrophylla against
Artemia salina Leach by Brine Shrimp Lethality Test (BST) method. The effect of
the extracts on Artemia salina Leach was observed after 24 hours to obtain the

death-percentage of Artemia salina Leach caused by each extract concentration.
The data obtained were statistically analyzed using probit analysis to determine
the value of LC50. The positive extract on Brine Shrimp Lethality Test (BST)
phytochemical screening conducted to determine the substances contained.
The result of probit analysis showed that methanol extract had value LC 50 <
1000, that is 279,844 µg/ml, while n-hexana extract had value of LC50 > 1000,
that is 3346,947 µg/ml. Of phytochemical screening showed methanol extract of
leaves of Hydrangea macrophylla containing a compound polyphenol, flavonoid,
triterpenoid / steroid and anthraquinon. Conclusion of this research is the
methanol extract of leaves of Hydrangea macrophylla have anticancer activity
according to the method of Brine Shrimp Lethality Test (BST).
Keyword : Hydrangea macrophylla, Brine shrimp Lethality Test (BST), Lethal
Concentration 50% (LC50), n-Hexana extract, Methanol extract.

x

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
RINGKASAN ................................................................................................. vii

ABSTRAK ...................................................................................................... ix
ABSTRACT .................................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ xvii
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................ 5
1.4 Hipotesa .......................................................................................... 5
1.5 Manfaat Penelitian.......................................................................... 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 6
2.1 Tinjauan Tentang Tanaman ............................................................ 6
2.1.1 Klasifikasi Tanaman .......................................................... 6
2.1.2. Nama Umum ..................................................................... 7
2.1.3 Morfologi Tanaman ........................................................... 7
2.1.4 Ekologi dan Penyebaran .................................................... 7
2.1.5 Kegunaan Tanaman ........................................................... 8
2.1.6 Kandungan Kimia .............................................................. 8
2.2 Tinjauan Tentang Kanker ............................................................... 8
2.2.1 Definisi Kanker .................................................................. 8
2.2.2 Penyebab Kanker ............................................................... 9
2.2.3 Gejala Kanker .................................................................... 11
2.2.4 Sifat Kanker ....................................................................... 12

xi

2.2.5 Perbedaan Sel Kanker dengan Sel Normal ........................ 12
2.2.6 Jenis Kelompok Kanker ..................................................... 12
2.2.7 Siklus Sel .......................................................................... 13
2.2.8 Pencegahan dan Pengobatan Kanker ................................. 14
2.3 Tinjauan Tentang Antikanker ......................................................... 18
2.3.1 Definisi Antikanker............................................................ 18
2.4 Tinjauan Tentang Brine Shrimp Lethality Test .............................. 19
2.4.1 Definisi Brine Shrimp Lethality Test ................................. 19
2.5 Uraian Tentang Artemia salina Leach............................................ 21
2.5.1 Klasifikasi Artemia salina Leach ....................................... 21
2.5.2 Morfologi Artemia salina Leach........................................ 22
2.5.3 Lingkungan Hidup ............................................................. 24
2.5.4 Perkembangbiakan ............................................................. 24
2.5.5 Siklus Hidup .................................................................... 24
2.5.6 Penetasan Telur Artemia salina Leach .............................. 25
2.5.7 Penggunaan Artemia salina Leach dalam penelitian ......... 26
2.6 Tinjauan Tentang Ekstrak .............................................................. 27
2.6.1 Metode Ektraksi ................................................................. 27
2.6.2 Maserasi ............................................................................. 28
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL ......................................................... 30
3.1 Uraian Kerangka Konseptual ......................................................... 30
BAB 4 METODE PENELITIAN .................................................................. 33
4.1 Waktu dan Lokasi Penelitian......................................................... 33
4.2 Jenis Penelitian .............................................................................. 33
4.3 Variabel penelitian ........................................................................ 33
4.3.1 Variabel Bebas ................................................................... 33
4.3.2 Variabel Tergantung .......................................................... 33
4.4 Definisi Operasional ....................................................................... 34
4.5 Bahan Penelitian............................................................................ 34
4.5.1 Bahan Tanaman ................................................................. 34
4.5.2 Bahan Kimia dan Bahan Lainnya ...................................... 34

xii

4.5.3 Hewan Coba ....................................................................... 36
4.6 Alat-alat Penelitian .......................................................................... 36
4.7 Prosedur Penelitian .......................................................................... 37
4.7.1 Penyiapan Bahan................................................................ 37
4.7.2 Pembuatan Ekstrak Bahan ................................................. 37
4.7.3 Pembuatan Larutan Uji ...................................................... 39
4.7.4 Penyiapan Larva Artemia salina Leach ............................. 40
4.7.5 Praskrining Aktivitas Antikanker ...................................... 40
4.7.6 Skrining Zat Kandungan dalam Ekstrak yang Aktif .......... 43
4.8 Analisis Data ..................................................................................... 48
BAB 5 HASIL PENELITIAN ....................................................................... 49
5.1 Pengamatan Makroskopis dan Mikroskopis Serbuk Daun
Kembang Bokor (Hydrangea macrophylla) ................................. 49
5.2 Pembuatan Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol Daun
Hydrangea macrophylla................................................................ 51
5.3 Pembuatan Larutan Uji Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol
Daun Hydrangea macrophylla ........................................................ 52
5.4 Hasil Uji Aktivitas Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol Daun
Hydrangea macrophylla dengan Metode BST ................................ 52
5.5 Penentuan Harga LC50 Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol
Daun Hydrangea macrophylla terhadap Artemia salina Leach
dengan Analisis Probit ..................................................................... 55
5.6 Skrining Kandungan Kimia .............................................................. 55
5.7 Hasil Kromatografi Lapis Tipis ........................................................ 57
5.7.1 Kromatografi Lapis Tipis Senyawa Flavonoid .................. 57
5.7.2 Kromatografi Lapis Tipis Senyawa Triterpenoid/Steroid 58
5.7.3 Kromatografi Lapis Tipis Senyawa Antrakinon ................ 59
BAB 6 PEMBAHASAN ................................................................................. 60
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 66

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

IV.1

Data yang diperlukan untuk mencari harga LC50 .............................. 48

V.1

Hasil pembuatan ekstrak n-heksana dan ekstrak metanol daun
Hydrangea macrophylla .................................................................... 51

V.2

Pembuatan larutan uji ekstrak n-heksana dan ekstrak metanol daun
Hydrangea macrophylla .................................................................... 52

V.3

Hasil uji aktivitas antikanker ekstrak n-heksana daun Hydrangea
Macrophylla dengan metode BST ..................................................... 53

V.4

Hasil uji aktivitas antikanker ekstrak metanol daun Hydrangea
macrophylla dengan metode BST ..................................................... 54

V.5

Hasil penentuan harga LC50 ekstrak n-heksana dan ekstrak metanol
daun Hydrangea macrophylla terhadap larva Artemia salina Leach
dengan Probit Analysis ...................................................................... 55

V.6

Hasil skrining kandungan kimia ekstrak metanol daun Hydrangea
Macrophylla ....................................................................................... 56

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

2.1

Kembang bokor (Hydrangea macrophylla) ....................................... 6

2.2

Artemia salina Leach ......................................................................... 22

2.3

Siklus hidup Artemia salina Leach .................................................... 25

2.4

Tahapan penetasan telur Artemia ....................................................... 26

3.1

Skema kerangka konseptual............................................................... 32

4.1

Skema ekstraksi dengan pelarut n-heksana dan metanol ................... 38

4.2

Skema penyiapan larva udang Artemia salina Leach ........................ 41

4.3

Skema Brine Shrimp Lethality Test (BST) ...................................... 42

5.1

Stomata .............................................................................................. 49

5.2

Berkas pembuluh ............................................................................... 49

5.3

Mesofil daun....................................................................................... 50

5.4

Epidermis ........................................................................................... 50

5.5

Rambut penutup ................................................................................. 50

5.6

Hablur kristal oksalat ......................................................................... 50

5.7

Berkas pengangkut ............................................................................. 50

5.8

Ekstrak n-heksana .............................................................................. 50

5.9

Ekstrak metanol ................................................................................. 50

5.10

Hasil KLT ekstrak metanol senyawa flavonoid ................................. 57

5.11

Hasil KLT ekstrak metanol senyawa triterpenoid/steroid ................. 58

5.12

Hasil KLT ekstrak metanol senyawa antrakinon ............................... 59

xv

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran

Halaman

1

Daftar Riwayat Hidup ........................................................................ 71

2

Surat Pernyataan Bebas Plagiasi ........................................................ 72

3

Surat Keterangan Determinasi Tanaman ........................................... 73

4

Tanaman dan Ekstrak Daun Hydrangea macrohylla ......................... 74

5

Uji Aktivitas terhadap Larva Artemia salina Leach .......................... 76

6

Skrining Fitokimia Reaksi Warna...................................................... 78

7

Skrining Fitokimia KLT .................................................................... 79

8

Alat-alat.............................................................................................. 82

9

Analisis Probit Ekstrak n-Heksan Replikasi I .................................... 84

10

Analisis Probit Ekstrak n-Heksan Replikasi II .................................. 87

11

Analisis Probit Ekstrak n-Heksan Replikasi III ................................. 90

12

Analisis Probit Ekstrak Metanol Replikasi I ...................................... 93

13

Analisis Probit Ekstrak Metanol Replikasi I ...................................... 96

14

Analisis Probit Ekstrak Metanol Replikasi I ...................................... 99

xvi

DAFTAR SINGKATAN
BST

: Brine Shrimp Lethality Test

LC50

: Median Lethal Concentration

ED50

: Median Effective Dose

KLT

: Kromatografi Lapis Tipis

UV

: Ultra violet

SPSS

: Statistic Program for Social Science

DMSO : Di-methyl sulfic oxide
DNA

: Deoxsiribo Nukleid Acid

RNA

: Ribonucleic Acid

WHO

: World Health Organizations

MAPK : Mitogen Actived Protein Kinase

xvii

DAFTAR PUSTAKA
Amalia, R., 2011. UJi Praskrining Aktivitas Antikanker Ekstrak Herba Impatiens
balsamina Linn. Dengan Metode BST (Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak
Metanol dari Herba Pacar Air). Malang : Skripsi Program Sarjana
Universitas Muhammadiyah.
Anonim, 2012. Tumbuhan Beracun Part. 3, http://www.scribd.com/doc/
78163671/Tumbuhan-Beracun-Part-3, diakses tanggal 26 Januari, 2012
Anonim, 2012. Brine Shrimp, http://en.wikipedia.org/wiki/Brine_shrimp, diakses
tanggal 26 Januari 2012.
Anonim, 2012. Deteksi Dini Untuk Menekan Biaya Pengobatan Kanker.
Rabu, 22 Februari 2012.
http://www.puanworld.com/berita_lengkap.
php?id=405. Diakses tanggal 27 Februari 2012.
Ansel, H.C., 2005. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi ke-4. Jakarta :
Universitas Indonesia Press.
Bachtiar, Yusuf., 2003. Menghasilkan pakan Alami Untuk Ikan Hias. Cetakan
I, Jakarta : Agromedia Pustaka, hal. 17-19.
Balmer, C.M., Valley. dan Lannuci, A., 2005. Cancer Treatment and
Chemotherapy. In : J.T. Dipiro, R.L. Talbert, G.C. Yee, G. R. Matzke, B.G.
Wells, dan L.M. Posey (Eds). Pharmacoterapy, Ed. 6st, New York :
McGraw Hill Medical Publishing Division, hal. 2279-2328.
Baraja, Muna., 2008. Uji Toksisitas Ekstrak Daun Ficus elastic Nois ex Blumea
Terhadap Artemia salina Leach dan Profil Kromatografi Lapis Tipis.
Surakarta : Skripsi Program Sarjana Farmasi Universitas
Muhammadiyah.
Browson, D.M., Azios, N.G., Fuqua, B.K., Dharmawardhano, S.F., dan Malbry,
T.J., 2002. Flavonoid effects relevant to cancer. J., Nutr., Vol. 132
Carballo, J.L., Hernandez Z.L., Perez, P., dan Garcia, M.D., 2002. A comparison
between two brine shrimp assays to detect in vitro cytotoxicity in
marine natural products. BMC Biotechnology.
Dalimartha, S., 2003. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Vol. 3. Edisi ke-1,
Jakarta : Trubus Agriwidya, hal. 51-53
Dalimartha, S., 2004. Ramuan Tradisional Untuk Pengobatan Kanker.
Cetakan ke-7, Jakarta : Penebar Swadaya, hal. 1-9

xviii

Demeule, M., Levesque., J.M., Annabi, B., Gingras, D., Boivin, D., dan Jodoin, J,
2002. Green tea catechins as novel antitumor and antiangiogenic
compounds, Curr. Med. Chem. Anti Cancer Agents, Vol.2., hal 441-63
Departemen Kesehatan RI., 1979. Farmakope Indonesia. Edisi III, Jakarta :
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, hal. 916
Departemen Kesehatan RI, 1995. Farmakope Indonesia, Edisi IV. Jakarta :
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Devoti, J.M., 2006. Cancer Drugs. New York : Infobase Publishing, hal. 10-64
Diananda, Rama., 2007. Mengenal Seluk Beluk Kanker. Cetakan ke-1,
Yogjakarta : Katahati, hal. 30-31
Ditjen POM. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat.
Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Hal. 5, 9-11.
Djarijah, A.S., 1995. Pakan Ikan Alami. Yogyakarta : Kanisius
Finney, D.J., 1971. Probit Analysis, Ed. 3rd, London : Cambridge University
Press.
Fukada, T., Ito, H., Mukainaka, T., Tokuada, H., Nishino, H., Yoshida, T., 2003.
Anti-tumor Promoting Effect of Glycosides from Prunus persica Seeds. Biol.
Pharm. Bull. Vol. 26 No. 2, hal. 271-273.
Greenberg, D.M., 1975. The Vitamin Fraud in Cancer Quackery (Special Article).
The Western Journal of Medicine, Vol. 122, hal. 345-348.
Guyton, A.C. dan John E.H., 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 9,
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, hal. 49-50.
Harborne, J.B., 2006. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis
Tumbuhan, Edisi 2. Bandung : Institut Teknologi Bandung.
Harmita, dan Radji, Maksum., 2008. Buku Ajaran Analisis Hayati. Edisi ke-3,
Jakarta : Buku Kedokteran EGC, Hal. 76-77
Haryanto, Nia., 2009. Mengenal, Mencegah, Mengatasi Silent Killer Kanker.
Jawa Tengah : Widyadarma, Hal. 25-30
Info POM, Badan POM RI., 2005. Standardisasi Ekstrak Tumbuhan Obat di
Indonesia, salah satu tahapan penting dalam pengembangan obat asli
Indonesia. Volume 6, No. 4, hal. 5

xix

Isnansetyo, A dan Kurniastuty., 1995. Teknik Kultur Phytoplankton
Zooplankton Pakan Alam untuk Pembenihan Organism Laut,
Yogyakarta : Kanisius.
Kamei, K., Matsuoka, H., Furuhata, S., Fujisaki, R., Kawakami, T., Mogi, S.,
Yoshihara, H., Aoki, N., Ishii, A., Shibuya, T., 2000. Anti-Malarial Activity
of Leaf-Extract of Hydrangea macrophylla, a Common Japanese Plant. Acta
Med Okayama., Vol. 54 No. 5, hal. 227-232.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
Penyakit Kanker., 2005 http://www.depkes.go.id/index.php/berita/pressrelease/1060-jika-tidak-dikendalikan-26-juta-orang-di-dunia-menderitakanker-html. Diakses 20 januari 2012
Kikuchi, M., Kakuda, R., Kikuchi, M., Yaoita, Y., 2008. Three New Glycosides
from the Leaves of Hydrangea macrophylla subsp. serrata (Thunb.)
Makino. Chem. Pharm. Bull., Vol. 56 No. 4, hal. 610-611.
Kristanti, A.N., Aminah, N.S., Tanjung, M., dan Kurniadi, B., 2008. Buku Ajar
Fitokimia, Cetakan ke-1, Surabaya : Airlanga University Press, hal. 54-55
List PH and Schmidt PC., (1989). Phytopharmaceutical Technology. Germany :
CRC Press Inc., page 107-112
Mangan, Yellia., 2009. Solusi Sehat Mencegah dan Mengatasi Kanker.
Cetakan Pertama, Jakarta : Agromedia Pustaka, hal 1-2, 28.
Mangan, Yellia., 2003. Cara Bijak Menaklukan Kanker, Sehat dengan
Ramuan Tradisional. Cetakan I, Jakarta : Agromedia hal 6-8.
Mahyudin, Kholis., 2010. Panduan Lengkap Agribisnis Patin. Cetakan I,
Jakarta : Penebar Swadaya, hal. 131.
Mardiani, E., 2005. UJi Praskrining Aktivitas Antikanker Ekstrak n-Heksana dan
Ekstrak Metanol Dari Herba Arbenan (Fragaria indica Andr.) dengan
Metode Brine Shrimp Lethality Test (BST). Surabaya : Skripsi Program
Sarjana Universitas Airlangga.
Matsuda, H., Shimoda, H., Yamahara J., Yoshikawa, M., 1999. Effects of
phyllodulcin, hydrangenol, and their 8-O-glucosides, and thunberginols A
and F from Hydrangea macrophylla SERINGE var. thunbergii MAKINO
on passive cutaneous anaphylaxis reaction in rats. Biol Pharm Bull, Vol. 22
No.8.
McLaughlin, J,L., 1991. Grow Gall tumours on Potato Discs and Brine Shrimp
Lethality, Two Simple Bioassay for Higher Plant Screening and

xx

Fractionation. In : P.M Dey, and J.B. Harborne (Eds). Methods in Plant
Biochemistry, Assays for bioactivity, vol.6, London : Academic press, hal.
2-9
Meyer, Mc Laughlin J.L., and Ferrigni., 1982. Brine Shrimp : A Convenient
General Bioassay for Active Plant Constituents, Planta Medica, vol. 45,
page 31-34
Muhammad, dan Oktaviani., 2010. Bebas Kanker Tanpa Daging. Cetakan ke-1,
Yogyakarta : Jogja Great, hal.9
Mujiman, Ahmad., 2001. Makanan Ikan, Seri Perikanan, Jakarta : Penebar
Swadaya.
Mulyadi, 1996. Kanker : Karsinogen, Karsinogenesis dan Antikanker.
Cetakan ke-1, Yogyakarta : Tiara Wacana Yogya, hal. 96-141
Mulyani, Dewi., 2010. Stop Kanker. Cetakan pertama, Jakarta : Agromedia
Pustaka, hal. 21-27
Mutia, Dita., dan Suhardjono, 2010. Uji Toksisitas Akut Ekstrak Buah Anggur
(Vitis vinifera) Terhadap Larva Artemia salina Leach Dengan Metode Brine
Shrimp Lethality Test (BST). Semarang : Artikel Karya Tulis Ilmiah
Program Sarjana Kedokteran Umum
Nafrialdi dan Gunawan, S.G., 2007. Antikanker. Farmakologi dan Terapi, Edisi
ke-5, Jakarta : Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas
Kedokteran-Universitas Indonesia, hal. 732-756.
Ogata, S., Miyake, Y., Yamamoto, K., Okumura, K., dan Taguchi, H., 2000.
Apoptosis induced by the flavonoid from lemon fruit (Citrus limon) and its
metabolites in HL-60 cells. Biosci Biotechnol., Vol. 64 No. 5, hal. 1075-8
Redaksi Agromedia, 2008. Buku Pintar Tanaman Obat Indonesia. Cetakan ke1, Jakarta : Agromedia Pustaka, hal 1-2
Rita, W.S., Suirta, I.W., dan Sabikin, A., 2008. Isolasi dan Identifikasi Senyawa
yang berpotensi sebagai Antitumor Pada Daging Buah Pare (Momordica
charantia L.). Jurnal Kimia, Vol. 2.
Shaw, 2008. The Power of Food. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, hal 8-9
Sudiana, I.K., 2008. Patobiologi Molekuler Kanker. Jakarta : Salemba Medika.
Tinhover, I., Bernard, D., Senfter, M., Anether, G., Loeffler, M. dan Kroemer, G.,
2001. Resveratrol, a tumor-suppressive compound from grapes, induces

xxi

apoptosis via a novel mitochondrial pathway controlled by Bcl-2. FASEB J,
Vol. 15, hal. 1613-15
Tjatra, A., 2002. Neoplasia, Buku Ajar Patologi I (Umum), Edisi ke-1. Jakarta :
Sagung Seto, hal 171-234.
Yohana, Arisandi, dan Andriani, Y., 2005. Khasiat Tanaman Obat. Jakarta :
Pustaka Buku Murah
World Health Organization, 2011. Cancer http://www.who.int/mediacentre/
factsheets/fs297/en/ Diakses tanggal 21 Desember 2011
World Health Organization, 2003. Traditional medicine, http://www.who.int/
mediacentre/factsheets/2003/fs134/en/ Diakses 20 Januari 2012

xxii

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Penyakit kanker adalah penyakit yang diakibatkan oleh adanya pertumbuhan

sel-sel yang tidak terkendali. Keadaan ini terjadi akibat faktor-faktor seperti
kelainan genetik, faktor lingkungan, makanan yang mengandung bahan
berbahaya, infeksi virus, infeksi mikroorganisme, gangguan keseimbangan
hormonal, emosional, radikal bebas, kebiasaan dan gaya hidup (Haryanto, 2009).
Istilah lain yang digunakan adalah tumor ganas dan neoplasma. Pertumbuhan selsel yang abnormal dapat menyerang bagian-bagian yang berdampingan dari tubuh
dan menyebar ke organ lain. Pada tahap ini kanker memasuki tahap metastasis,
yang menjadi penyebab utama kematian akibat kanker (WHO, 2011).
Kanker merupakan salah satu penyebab mortalitas di dunia (sekitar 13%
dari seluruh penyebab mortalitas), diperkirakan angkanya sekitar 7,6 juta
kematian pada tahun 2008. Sekitar dari 70% dari semua kematian akibat kanker
terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Kematian akibat kanker
secara global bisa terus meningkat menjadi lebih dari 11 juta pada tahun 2030.
Jenis kanker yang paling banyak menyebabkan kematian setiap tahunnya adalah
kanker paru-paru (1,4 juta kematian), lambung (740.000 kematian), hati (700.000
kematian), kolorektal (610.000 kematian) dan payudara (460.000 kematian)
(WHO, 2011). Di negara-negara maju penyakit kanker merupakan penyebab
kematian no. 2 setelah penyakit kardiovaskuler (Nafrialdi dan Gunawan, 2007).
Menurut data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, di Indonesia
prevalensi tumor / kanker adalah 4,3 per 1000 penduduk. Menurut data Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2007) kanker merupakan penyebab kematian no. 7
(5,7%) setelah stroke, TB, hipertensi, cedera, perinatal, dan DM. Menurut Sistem
Informasi Rumah Sakit (SIRS), jenis kanker tertinggi di RS seluruh indonesia
pasien rawat inap tahun 2008 adalah kanker payudara (18,4%) dan kanker leher
rahim (10,3%) (Depkes, 2011).

1

2

Beberapa faktor risiko yang menyebabkan tingginya kejadian kanker di
Indonesia yaitu prevalensi merokok sebanyak 23,7%, obesitas umum penduduk
berusia 15 tahun pada laki-laki dan perempuan masing-masing sebanyak 13,9%
dan 23,8%. Prevalensi kurang konsumsi buah dan sayur 93,6%, konsumsi
makanan diawetkan 6,3%, makanan berlemak 12,8%, dan makanan dengan
penyedap 77,8%. Sedangkan prevalensi kurang aktivitas fisik sebesar 48,2%
(Riskesdas, 2007).
Penyakit kanker dapat menyerang siapapun pada semua golongan umur,
tanpa memandang jenis kelamin, kebangsaan, atau golongan. Namun demikian,
kanker lebih sering menyerang manusia yang berusia lebih dari 40 tahun. Jenis
kanker tertentu dapat lebih banyak mengenai golongan tertentu pula. (Dalimartha,
2004). Meskipun usaha pengobatan kanker secara intensif telah dilakukan, namun
hingga kini belum ditemukan obat yang dapat mengatasi penyakit tersebut secara
memuaskan. Hal ini disebabkan karena rendahnya selektifitas obat-obat
antikanker yang digunakan (Yohana, dkk., 2005).
Belum banyak cara atau obat yang ditemukan yang secara sfesifik dapat
menyembuhkan kanker. Jenis pengobatan kanker yang digunakan pada dasarnya
sama, yaitu pembedahan (operasi), penyinaran (radiotherapy), dengan obatobatan (kemoterapi), imunoterapi, terapi hormonal, serta dengan tumbuhan obat,
simplisia dari binatang dan mineral lainnya (Dalimartha, 2004).
Penyakit kanker menjadi beban ekonomi bagi individu, keluarga, dan
Negara. Tahun 2010, program Jamkesmas mengeluarkan dana lebih dari Rp. 143
milyar untuk rawat inap penderita kanker di kelas-3 rumah sakit. Selain itu data
PT. Askes tahun 2010 menunjukkan pengobatan kanker menempati urutan ke-4
dalam penyerapan biaya. Tahun 2011 terjadi lonjakan bermakna dalam
pembiayaan Program Jamkesmas sebesar 8%. Jenis kanker yang dibiayai
didominasi oleh kanker payudara (30%) dan kanker serviks (24%) (Anonim,
2012).
Pengobatan kanker yang relatif mahal dan adanya efek samping yang
merugikan dari obat-obat kimia misalnya merusak atau mengganggu sel atau
jaringan disekitarnya, menyebabkan inflamasi, dan efek samping dari metabolit
sisanya mengganggu hepar dan ginjal, hal ini menyebabkan masyarakat mulai

3

mencari pengobatan alternatif dengan obat-obatan tradisional, termasuk tumbuhtumbuhan yang memungkinkan untuk mendapatkan kesembuhan (Haryanto,
2009). Obat tradisional merupakan pilihan pengobatan yang kini makin diminati,
terlebih lagi dengan adanya kesadaran untuk kembali ke alam.
WHO merekomendasikan penggunaan obat tradisional termasuk herbal
dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengobatan penyakit,
terutama untuk penyakit kronis, penyakit degeneratif dan kanker. WHO juga
mendukung upaya-upaya dalam peningkatan keamanan dan khasiat dari obat
tradisional (WHO, 2003).
Peran utama tanaman obat adalah meningkatkan daya tahan tubuh pasien.
Pasien yang menjalani terapi pengobatan konvensional terutama kemoterapi,
umumnya daya tahan tubuhnya akan menurun drastis. Dengan menurunnya daya
tahan tubuh mengakibatkan sel-sel kanker lebih mudah menyebar dan sisa-sisa sel
kanker yang tidak terangkat bisa berkembang lagi. Beberapa pasien yang dalam
pengobatannya dikombinasikan dengan tanaman obat, sel darah merah dan sel
darah putihnya tidak mengalami penurunan (daya tahan tubuh tidak menurun)
seperti yang terjadi pada pasien yang hanya menjalani terapi konvensional
(Mangan, 2003).
Pada saat ini telah dilakukan berbagai penelitian yang menghasilkan zat-zat
yang bisa mencegah dan membunuh sel-sel kanker diantaranya adalah alkil
sulfida dalam bawang putih, kurkumin dalam kunyit, isoflavon dalam kedelai,
likofen dalam tomat, polifenol dalam teh hijau, revesratrol dalam kulit buah
anggur merah, dan sulforafa dalam brokoli (Haryanto, 2009). Senyawa yang aktif
sebagai antikanker dari tanaman tersebut merupakan golongan polifenol,
flavonoid, terpenoid dan alkaloid.
Glikosida sianogenik,

terutama amygdalin dapat digunakan untuk

pengobatan kanker (Greenberg, 1975). Senyawa glikosida sianogenik utama,
amygdalin dan prunasin yang diisolasi dari biji Prunus persica diperiksa secara in
vitro dan in vivo secara signifikan menghambat virus Epstein-Barr mengaktivasi
antigen yang disebabkan oleh promotor tumor. Selain itu, senyawa tersebut juga
menunda produksi dari dua tahap karsinogenesis pada kulit tikus yang sebanding
dengan potensi 2-epigallokatekin galat dari teh hijau (Fukuda et al., 2003).

4

Senyawa glikosida sianogenik juga terdapat pada tanaman kembang bokor.
Kembang bokor atau Hydrangea macrophylla yang berasal dari jepang, biasanya
ditanam sebagai tanaman hias baik di pekarangan maupun di taman-taman
merupakan familia Hydrangeaceae. Kembang bokor rasanya pahit dan sedikit
pedas, sifatnya dingin dan sedikit toksik hal ini disebabkan karena hampir semua
bagian tanaman mengandung glikosida sianogenik. Kembang bokor berkhasiat
sebagai antimalaria serta bisa mengobati ansietas dan sakit tenggorokan
(Dalimartha, 2003).
Tanaman dari genus Hydrangea mengandung secoiridoid glycosides dan
dihydroisocoumarins yang memiliki aktivitas antialergi dan antimikroba. Kikuchi
dkk

(2008) mengisolasi senyawa dari daun Hydrangea macrophylla yang

mengandung dihydroisocoumarin glycosides dan juga ditemukan 3 glikosida baru
yaitu 7-deoxyloganic acid b -D-glucopyranosyl ester, (3R)-hydrangenol 8,4-di-Ob –D glucopyranoside, and (6R,7E,9R)-megastigma- 4,7-dien-3-one 9,13-di-O-b D-glucopyranoside.
Brine Shrimp Lethality Test (BST) merupakan salah satu metode uji
toksisitas yang banyak digunakan dalam penulusuran senyawa bioaktif yang
bersifat toksik dari bahan alam. Metode ini dapat digunakan sebagai bioassay
guide fractionation dari bahan alam karena murah, cepat, mudah, dan cukup
akurat. Beberapa senyawa bioaktif yang telah berhasil diisolasi dan aktivitasnya
dimonitor dengan BST menunjukkan adanya korelasi terhadap uji spesifik
antikanker. Toksisitas berdasarkan metode BST ditentukan dengan melihat harga
LC50 dari aktivitas komponen aktif tanaman terhadap larva Artemia salina Leach
yang berumur 48 jam, harga LC50 dianalisis dengan probit analisis. Suatu ekstrak
dikatakan aktif sebagai antikanker berdasarkan metode BST jika harga LC50 <
1000 µg/ml (Harmita & Radji, 2008).
Dari uraian di atas, maka akan dilakukan praskrining aktivitas antikanker
dari daun kembang bokor (Hydrangea macrophylla). Adapun tahapan yang akan
dilakukan yaitu tahap ekstraksi dengan menggunakan pelarut n-heksana dan
metanol. Kemudian ekstrak n-heksana dan ekstrak metanol diuji toksisitasnya
dengan metode BST.

5

1.2

Rumusan Masalah
Apakah ekstrak n- heksana dan ekstrak metanol dari daun kembang bokor

(Hydrangea macrophylla) mempunyai aktivitas antikanker dengan metode BST
(Brine Shrimp Lethality Test)?

1.3
1.3.1

Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Mengetahui adanya aktivitas antikanker ekstrak n-heksana dan ekstrak

metanol dari daun kembang bokor (Hydrangea macrophylla) dengan metode
Brine Shrimp Lethality Test (BST).

1.3.2

Tujuan Khusus

(1) Mengetahui nilai LC50 larva Artemia salina Leach setelah pemberian

ekstrak n-heksana dan ekstrak metanol dari daun kembang bokor
(Hydrangea macrophylla).
(2) Mengetahui

kandungan kimia yang menunjukkan aktivitas

yang

berpotensi sebagai antikanker.

1.4

Hipotesa
Ekstrak n-heksana dan ekstrak metanol daun kembang bokor (Hydrangea

macrophylla) memiliki aktivitas antikanker dengan metode Brine shrimp lethality
Test (BST).

1.5

Manfaat Penelitian

(1) Menambah wawasan dan pengalaman dalam penggunaan tanaman sebagai
obat tradisional.
(2) Ekstrak daun kembang bokor diharapkan dapat digunakan sebagai
alternatif dalam pengobatan kanker.
(3) Memberikan informasi tentang senyawa yang terkandung di dalam daun
kembang bokor yang mempunyai aktivitas sebagai antikanker.

Dokumen yang terkait

UJI PRASKRINING AKTIVITAS ANTIKANKER BIJI RAMBUTAN (Nephelium lappaceum Linn.) DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BST) (Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol)

3 16 26

UJI PRASKRINNING AKTIVITAS ANTIKANKER DAUN MATOA (Pometia pinnata) DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol)

26 77 24

UJI PRASKRINING AKTIVITAS ANTIKANKER KULIT BATANG TABEBUIA BUNGA KUNING (Tabebuia chrysantha Nichols.) DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BST) (Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol)

2 47 22

UJI PRASKRINING AKTIVITAS ANTIKANKER HERBA CIPLUKAN (Physalis minima Linn.) DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BST) (Ekstrak n-heksana dan Ekstrak Metanol)

0 8 20

UJI PRASKRINNING AKTIVITAS ANTIKANKER BIJI GANDARIA (Bouea macrophylla Griffith) DENGAN METODE Brine Shrimp Lethality Test (BST) (Ekstrak n-Heksanadan Metanol)

2 14 18

UJI PRASKRINING AKTIVITAS ANTIKANKER DAUN KUCAI (Allium odorum L.) DENGAN METODE Brine Shrimp Lethality Test (BST) (EKSTRAK n-HEKSANA DAN EKSTRAK METANOL)

5 41 21

UJI PRASKRINING AKTIVITAS ANTIKANKER DAUN LENGKENG (Euphoria longana Lamk) DENGAN METODE Brine Shrimp Lethality Test (BST) (Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol)

0 6 23

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Daun Paku Pedang (Nephrolepis falcata) terhadap Larva Artemia Salina L dengan metode Brain Shirmp Lethaly Test (BSLT)

0 45 48

Uji Toksisitas Akut Ekstrak nheksan Daun Garcinia benthami Pierre Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

0 5 63

Uji Brine Shrimp dan Pengaruh Ekstrak Me

0 0 9