UJI PRASKRINING AKTIVITAS ANTIKANKER KULIT BATANG TABEBUIA BUNGA KUNING (Tabebuia chrysantha Nichols.) DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BST) (Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol)

SKRIPSI
ANITA SINTIA DEBBY
UJI PRASKRINING AKTIVITAS ANTIKANKER
KULIT BATANG TABEBUIA BUNGA KUNING
(Tabebuia chrysantha Nichols.) DENGAN
METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST
(BST)
(Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol)

PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2011

Lembar Pengesahan

UJI PRASKRINING AKTIVITAS ANTIKANKER
KULIT BATANG TABEBUIA BUNGA KUNING
(Tabebuia chrysantha Nichols.) DENGAN METODE
BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BST)
(Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol)


SKRIPSI
Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada
Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
2011

Oleh :

ANITA SINTIA DEBBY
NIM : 07040018
Disetujui Oleh :
Pembimbing I

Dra. Uswatun Chasanah, Apt
NIP : 11407040448

Pembimbing II

Prof.Dr. Sukardiman, Apt.,MS.

NIP : 196301091988101001

Lembar Pengujian

UJI PRASKRINING AKTIVITAS ANTIKANKER
KULIT BATANG TABEBUIA BUNGA KUNING
(Tabebuia chrysantha Nichols.) DENGAN METODE
BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BST)

(Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol)
SKRIPSI
Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji
Pada tanggal 28 juli 2011

Oleh

ANITA SINTIA DEBBY
NIM : 07040018
Tim Penguji
Penguji I


Penguji II

Dra. Uswatun Chasanah, Apt
NIP: 11407040448

Prof.Dr. Sukardiman, Apt.,MS
NIP: 196301091988101001

Penguji III

Penguji IV

Ahmad Shobrun Jamil, S. Si, MP
NIP: 113. 0907. 0469

Siti Rofida S. Si., Apt
NIP: 114.0804.0453

KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Bismillahirrahmanirrohim. Alhamdulillahirrobbil’alamin, puji syukur
kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Uji Praskrining Aktivitas
Antikanker Kulit Batang Tabebuia Bunga Kuning (Tabebuia chrysantha Nichols.)
dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BST) (Ekstrak n-Heksana dan
Ekstrak Metanol)”.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak luput dari bimbingan,
dukungan serta bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis ucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dra. Uswatun Chasanah, Apt selaku pembimbing I yang penuh dengan
kesabaran dan pengertian berkenan membimbing dan mengarahkan
penulis dalam menyelesaikan pembuatan skripsi ini.
2. Prof. Dr. Sukardiman, Apt.,MS selaku dosen pembimbing II atas
dukungan, bimbingan, arahan dan bantuan yang diberikan.
3. Ahmad Shobrun Jamil., S.Si., MP selaku dosen penguji atas semua saran
dan kritik yang diberikan agar skripsi ini menjadi lebih baik.
4. Siti Rofida, S.Si., Apt selaku dosen penguji atas semua saran dan kritiknya
5. Tri Lestari H.,M.Kep.,Sp. Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan.

6. Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt., SpFRS selaku ketua Program Studi
Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
7. Dra. Lilik Yusetyani, Apt., SpFRS selaku kepala laboratorium farmasi.
8. Para Dosen Pengajar Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah
Malang yang telah dengan sabar dan penuh semangat dalam memberikan
bekal ilmu dan pengetahuan.

9. Bapak Dwi Narko, bapak Adi, dan Mbak janis atas bantuan yang diberikan
saat penulis melakukan determinasi tanaman untuk penelitian dan
memberikan motivasi dalam pembuatan skripsi.
10. Mbak Susi, Mas Ferdi, Mbak Sri, Mbak Fat, Pak Joko atas segala bentuk
kerjasamanya selama penelitian
11. Papa dan mama yang telah memberikan bantuan, dukungan, semangat, dan
do’a yang tulus sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
baik.
12. Kakak-kakakku (Mas Feri, Mbak Fera, Mbak Ririn, Mbak Dini, Mas
Reza, Mbak Novi) terima kasih buat semangat, dan dukungannya dalam
penyusunan skripsi ini.
13. Nenek (Vitri), Culak (Sari), Fina, Amel teman seperjuangan atas segala
bantuannya dalam menyelesaikan skripsi

14. Bune (Diah), Lia, Mbak Dian, Lisarah teman seperjuangan di laboratorium
15. Teman-teman farmasi angkatan 07’, terima kasih atas motivasi dan
semangatnya yang telah kalian berikan kepada penulis.
16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Sebagai manusia biasa penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh
dari sempurna, namun penulis berharap semoga penelitian ini bermanfaat bagi
masyarakat dan peneliti selanjutnya dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

Malang, Juli 2011

Penulis

RINGKASAN
Insidensi kanker tidak menurun dalam tiga dekade terakhir meskipun
penelitian yang luas dilakukan pada penyebab penyakit, faktor resiko dan
pendekatan terapeutik. Menurut WHO, diagnosis penyakit kanker di seluruh dunia
diperkirakan sudah mencapai 12 juta penderita, dengan angka kematian sekitar 7
juta. Pengobatan kanker dapat dilakukan dengan cara konvensional seperti:

pembedahan (operasi), penyinaran (radioterapi) atau kemoterapi, peningkatan
daya tahan tubuh (imunoterapi). Namun selain dengan cara konvensional, banyak
pula penderita kanker yang memilih untuk terapi alternatif. Pengobatan alternatif
adalah pengobatan yang dilakukan dengan memanfaatkan bahan alam atau
menggunakan obat herbal. Oleh sebab itu masih dicari obat yang efektif untuk
mengobati kanker, termasuk obat tradisional.
Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh US National Cancer Institute
dan Co Pfizer pada 1960-an pada tanaman Tabebuia avellanedae Lorentz ex
Griseb. (Familia Bignoniaceae) telah terbukti bahwa tanaman ini mengandung
napthaquinones (lapachol) yang dapat menghambat aktivitas sel kanker pada tikus
(Block J, et al, 1974; Rao K, et al, 1968).
Berdasarkan studi genus, tanaman dengan kekerabatan yang dekat
kemungkinan memiliki kandungan senyawa yang hampir sama. Jenis lain dari
suku Bignoniaceae yaitu Tabebuia chrysantha Nichols. Diduga dalam tanaman
Tabebuia chrysantha Nichols., juga terdapat kandungan senyawa yang memiliki
aktivitas sitotoksik.
Salah satu metode untuk menguji bahan-bahan yang bersifat sitotoksik
yaitu dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BST). Metode ini
menggunakan larva Artemia salina Leach. sebagai hewan coba. Uji toksisitas
dengan metode BST ini merupakan uji toksisitas akut yaitu efek toksik dari suatu

senyawa ditentukan dalam waktu singkat setelah pemberian dosis uji. Prosedurnya
dengan menentukan nilai LC50 dari aktivitas komponen aktif tanaman terhadap
larva Artemia salina Leach. Suatu ekstrak dikatakan aktif sebagai antikanker
berdasarkan metode BST jika harga LC50 < 1000 μg/ml.
Hasil pengujian toksisitas terhadap ekstrak n-heksana dan ekstrak metanol
pada kulit batang Tabebuia chrysantha Nichols. menunjukkan harga LC50 ekstrak
n-heksana 652,868 ± 123,391 μg/ml dan ekstrak metanol 858,633 ± 159,173
μg/ml. Harga LC50 kedua ekstrak tersebut < 1000 µg/ml, hal ini menunjukkan
bahwa kedua ekstrak memiliki efek toksik terhadap Artemia salina Leach. Namun
ekstrak n-heksana mempunyai toksisitas yang lebih tinggi bila dibandingkan
dengan ekstrak metanol. Dari hasil skrining fitokimia terhadap ekstrak yang
paling aktif yaitu ekstrak n-heksana, diketahui bahwa ekstrak n-heksana Tabebuia
chrysantha Nichols. mengandung suatu senyawa golongan flavonoid dan
sapogenin steroid/triterpenoid.

Pada penelitian ini perlu dilakukan isolasi dan identifikasi lebih lanjut
terhadap senyawa aktif yang terdapat dalam ekstrak n-heksana kulit batang
tabebuia bunga kuning (Tabebuia chrysantha Nichols.), dan perlu pula dilakukan
uji aktivitas biologik antikanker terhadap tanaman tabebuia bunga kuning
(Tabebuia chrysantha Nichols.) pada hewan coba yang lain dan sel kanker.


DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
RINGKASAN ................................................................................................. vi
ABSTRAK ....................................................................................................... vii
ABSTRACT .................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................ 4
1.4 Hipotesa Penelitian ......................................................................... 5
1.5 Manfaat Penelitian.......................................................................... 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA..................................................................... 6
2.1 Tinjauan Tentang Kanker ............................................................... 6

2.1.1 Definisi Kanker .................................................................... 6
2.1.2 Penyebab Kanker.................................................................. 7
2.1.3 Sifat Kanker ......................................................................... 9
2.1.4 Perbedaan Sel Kanker dengan Sel Normal .......................... 10
2.1.5 Pencegahan Kanker .............................................................. 10
2.1.6 Pengobatan Kanker .............................................................. 11
2.2 Tinjauan Tentang Antikanker ......................................................... 11
2.3 Tinjauan Tentang Tanaman ............................................................ 15
2.3.1 Klasifikasi Tanaman ............................................................. 15
2.3.2 Morfologi Tanaman ............................................................. 16

2.3.3 Penyebaran Tanaman ........................................................... 17
2.3.4 Kandungan Tanaman ........................................................... 17
2.3.5 Khasiat Tanaman .................................................................. 17
2.4 Tinjauan Tentang Brine Shrimp Lethality Test (BST) ................... 17
2.4.1 Klasifikasi Artemia salina Leach ......................................... 18
2.4.2 Lingkungan Hidup Artemia salina Leach ............................ 19
2.4.3 Perkembangbiakan Artemia salina Leach ............................ 19
2.4.4 Penetasan Telur Artemia salina Leach ................................. 20
BAB III. KERANGKA KONSEPTUAL ......................................................... 21

BAB IV. METODE PENELITIAN ................................................................. 25
4.1 Bahan Penelitian ............................................................................. 25
4.1.1 Bahan Tanaman..................................................................... 25
4.1.2 Bahan Kimia ......................................................................... 25
4.1.3 Hewan Coba .......................................................................... 26
4.2 Alat-alat Penelitian ......................................................................... 26
4.3 Rancangan Penelitian ..................................................................... 27
4.3.1 Penyiapan Bahan ................................................................... 27
4.3.2 Praskrining Aktivitas Antikanker .......................................... 27
4.3.3 Skrining Zat Kandungan dalam Ekstrak yang Aktif ............. 33
BAB V. HASIL PENELITIAN ....................................................................... 39
5.1 Hasil Pengamatan Makroskopis dan Uji Mikroskopis
Serbuk Kulit Batang Tabebuia Bunga Kuning
(Tabebuia chrysantha Nichols.) ..................................................... 39
5.2 Hasil Pembuatan Ekstrak n-Heksana dan
Ekstrak Metanol Kulit Batang Tabebuia
Bunga Kuning (Tabebuia chrysantha Nichols.) ............................ 39
5.3 Pembuatan Larutan Uji Ekstrak n-Heksana dan
Ekstrak Metanol Kulit Batang Tabebuia
Bunga Kuning (Tabebuia chrysantha Nichols.) ............................ 40
5.4 Hasil Uji Aktivitas Antikanker dari Ekstrak n-Heksana

dan Ekstrak Metanol Kulit Batang Tabebuia
Bunga Kuning (Tabebuia chrysantha Nichols.) ............................ 41
5.5 Penentuan Harga LC50 Ekstrak n-Heksana dan
Ekstrak Metanol Kulit Batang Tabebuia
Bunga Kuning (Tabebuia chrysantha Nichols.)
Terhadap Larva Artemia salina Leach. dengan
Probit Analysis ............................................................................... 43
5.6 Skrining Kandungan Kimia Ekstrak yang Paling Aktif
(Ekstrak n-Heksana) Kulit Batang Tabebuia
Bunga Kuning (Tabebuia chrysantha Nichols.) ............................ 44
5.7 Hasil KLT Ekstrak n-Heksana Kulit Batang Tabebuia
Bunga Kuning (Tabebuia chrysantha Nichols.) ............................ 46
BAB VI. PEMBAHASAN ............................................................................ 48
BAB VII. KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 51
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 52
LAMPIRAN ..................................................................................................... 55

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

IV.1 Data yang diperlukan untuk mencari harga LC50
(Lethal Concentration50) masing-masing bahan
yang diuji menggunakan Probit Analysis ............................................... 38
V.1 Hasil pembuatan ekstrak n-heksana dan ekstrak
metanol kulit batang tabebuia bunga kuning
(Tabebuia chrysantha Nichols.) .............................................................. 40
V.2 Pembuatan larutan uji ekstrak n-heksana dan
ekstrak metanol kulit batang tabebuia bunga
kuning (Tabebuia chrysantha Nichols.) ................................................. 40
V.3 Hasil uji aktivitas antikanker ekstrak n-heksana dan
ekstrak metanol kulit batang tabebuia bunga kuning
(Tabebuia chrysantha Nichols.) dengan Metode BST............................ 41
V.4 Hasil penentuan harga LC50 ekstrak n-heksana dan
ekstrak metanol kulit batang tabebuia bunga kuning
(Tabebuia chrysantha Nichols.) terhadap larva
Artemia salina Leach. dengan Probit Analysis ....................................... 44
V.5 Hasil skrining kandungan kimia ekstrak
n-heksana kulit batang tabebuia bunga
kuning (Tabebuia chrysantha Nichols.).................................................. 45

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

2.1 Tanaman tabebuia, Tabebuia chrysantha Nichols ..................................... 16
2.2 Larva Udang, Artemia salina Leach .......................................................... 18
3.1 Skema Kerangka Konseptual ..................................................................... 24
4.1 Skema Ekstraksi dengan Pelarut n-Heksana dan Metanol ......................... 29
4.2 Skema Brine Shrimp Lethality Test ( BST ) .............................................. 32
5.1 Hasil KLT Ekstrak n-Heksana Kulit Batang Tabebuia
Bunga Kuning (Tabebuia chrysantha Nichols.) ........................................ 46
5.2 Hasil KLT Sapogenin Steroid/Triterpenoid
Ekstrak n-Heksana kulit batang tabebuia
bunga kuning (Tabebuia chrysantha Nichols.) .......................................... 47

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran

Halaman

1.

Daftar Riwayat Hidup ............................................................................... 55

2.

Surat Pernyataan ....................................................................................... 56

3.

Surat Keterangan Determinasi Tanaman .................................................. 57

4.

Gambar Proses Ekstraksi Kulit Batang Tabebuia
Bunga Kuning (Tabebuia chrysantha Nichols.) ....................................... 58

5.

Gambar Uji Praskrining Aktivitas Antikanker Kulit Batang
Tabebuia Bunga Kuning (Tabebuia chrysantha Nichols.)
dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BST).................................. 59

6.

Gambar Hasil Uji KLT ............................................................................. 60

7.

Gambar Hasil Uji Reaksi Warna ............................................................... 62

8.

Gambar Hasil Uji Mikroskopis Kulit Batang
Tabebuia Bunga Kuning (Tabebuia chrysantha Nichols.) ....................... 63

9.

Hasil Penentuan Harga LC50 Ekstrak n-Heksana
Kulit Batang Tabebuia Bunga Kuning
(Tabebuia chrysantha Nichols.) Replikasi I ............................................. 66

10. Hasil Penentuan Harga LC50 Ekstrak n-Heksana
Kulit Batang Tabebuia Bunga Kuning
(Tabebuia chrysantha Nichols.) Replikasi II ............................................ 70
11. Hasil Penentuan Harga LC50 Ekstrak n-Heksana
Kulit Batang Tabebuia Bunga Kuning
(Tabebuia chrysantha Nichols.) Replikasi III .......................................... 74
12. Hasil Penentuan Harga LC50 Ekstrak Metanol
Kulit Batang Tabebuia Bunga Kuning
(Tabebuia chrysantha Nichols.) Replikasi I ............................................. 78
13. Hasil Penentuan Harga LC50 Ekstrak Metanol
Kulit Batang Tabebuia Bunga Kuning
(Tabebuia chrysantha Nichols.) Replikasi II ............................................ 82

14. Hasil Penentuan Harga LC50 Ekstrak Metanol
Kulit Batang Tabebuia Bunga Kuning
(Tabebuia chrysantha Nichols.) Replikasi III .......................................... 86

DAFTAR PUSTAKA

Arif, M., 1987. Ilmu Meracik Obat. Cetakan ke-1, Yogyakarta: Gajah Mada
University Press, hal 32-33
Anonim., 2010. (Online)
http://pets.dir.groups.yahoo.com/group/ikan_hias/message/10416, diakses
tanggal 03 Desember 2010
Anonim., 2010. BST dan Antimitosis Bulu Babi (Obat-Obat Kanker).
(Online).http://biofarmasiumi.wordpress.com/2010/11/19/bst-dan
antimitosis-bulu-babi-obat-obat-kanker/, diakses tanggal 25 November
2010
Block J, et al., 1974. Early Clinical Studies With Lapachol (NSC-11905).
(Online) http://www.drugs.com/npp/taheebo.html, diakses tanggal 28
Desember 2010
Baraja., 2008. Uji Toksisitas Ekstrak Daun Ficus elastica Nois ex Blume
Terhadap Artemia salina Leach Dan Profil Kromatografi Lapis Tipis.
(Online) http://etd.eprints.ums.ac.id/2296/1/K100040114.pdf diakses
tanggal 18 januari 2011
Bailey, L.H., 1953. The Standard Cyclopedia of Horticulture. Vol. III, hal
3303
Bailey, L.H., 1953. The Standard Cyclopedia of Horticulture. Jilid I, hal 3
Chevallier, Andrew., 2000. Natural Health Encyclopedia of Herbal Medicine.
Second American Edition, London : Dorling Kindersley, hal 139
Dalimartha, Setiawan., 2004. Deteksi Dini Kanker dan Simplisia Antikanker.
Jakarta: Penebar Swadaya, hal 3
Dalimartha, Setiawan., 2004. Ramuan Tradisional Untuk Pengobatan Kanker.
Cetakan ke-7, Jakarta: Penebar Swadaya, hal 2-3
Departemen Kesehatan RI., 1979. Farmakope Indonesia. Edisi ke-3, Jakarta:
Departemen Kesehatan, hal 916
Departemen Kesehatan RI., 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan
Obat. Cetakan 1, Jakarta: Departemen Kesehatan, hal 3-37

Farihah., 2008. Uji Toksisitas Ekstrak Daun Ficus benjamina Terhadap
Artemia salina Leach Dan Profil Kromatografi Lapis Tipis. (Online)
http://etd.eprints.ums.ac.id/2246/ diakses tanggal 17 Desember 2010
Haryanto, Nia., 2009. Mengenal, Mencegah, Mengatasi Silent Killer Kanker.
Semarang: Pustaka Widyamara, hal 1, 2, 12
Harmita dan Radji Maksum., 2008. Buku Ajar Analisis Hayati. Edisi ke-3,
Jakarta: Buku Kedokteran EGC, hal 76-78
Hadibroto Cherry dkk., 2000. Rahasia Kebun Asri. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, hal 28
Harborne, J.B., 1973. Phytochenical Methods. London: Champman and Hall
LTD
List, P.H dan Schmidt, P,C., 1989. Phythopharmaceutical Technology.
Germany: CRC Pres, hal 107-112
Mangan, Yellia., 2009. Mencegah & Mengatasi Kanker. Jakarta: Agromedia
Pustaka, hal 5, 6, 29
Meyer, Laughlin and ferrigni, 1982. Brine Shrimp: Convenient general bioassay
for Active Constituens, Planta Medica, Vol. 45, hal 31-34
Mangan, Yellia., 2005. Cara Bijak Menaklukkan Kanker. Cetakan ke-1,
Jakarta: Agromedia Pustaka, hal 6
Mardiani, Elly., 2005. Uji Praskrining Aktivitas Antikanker Ekstrak nHeksana dan Ekstrak Metanol dari Herba Arbenan (Fragaria indica
Andr) dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BST). Surabaya:
Lembaga Penelitian Universitas Airlangga
Mc. Laughlin, J.L., 1991. Grown Gall Tumours on Potato Disc and Brine
Shrimp Lethalit: Two Simple Bioassay for Higher Plant Screning and
Fractionation, Metods in Plant Biochemistrry, Assay for Bioactivity,
Vol.6, London: Academic Press
Nafrialdi dan Ganiswara., 2007. Farmakologi dan Terapi. Edisi ke-5, Jakarta:
Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran-Universitas
Indonesia, hal 732-756
Nurlaili Ika dan Hadi Miftachul., 2008. Kanker: Pertumbuhan Terapi dan
Nanomedis.(Online)

http://www.nano.lipi.go.id/utama.cgi?cetakartikel&1187593839,
tanggal 22 Desember 2010

diakses

Rao K, et al., 1968. Recognition and Evaluation of Lapchol as an Antitumor
Agent. (online) http://www.drugs.com/npp/taheebo.html, diakses tanggal
28 Desember 2010
Siswandono dan Soekardjo, B., 2000. Kimia Medisinal. Edisi ke-2, Surabaya:
Airlangga University Press, hal 163-181
Sabella, Rifdah., 2009. Cara Pintar Atasi Kanker. Cetakan 1, Klaten: Cable
Book, hal 9

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Penyakit kanker merupakan penyakit mematikan setelah penyakit jantung.
Menurut WHO, diagnosis penyakit kanker di seluruh dunia diperkirakan sudah
mencapai 12 juta penderita. Sedang kematian akibat kanker secara global bisa
mencapai 7 juta. Penyakit ini akan meningkat dua kali lipat dan lebih mematikan
pada tahun 2030. Bisa jadi, 75 juta penderita kanker akan menghuni dunia ini
nantinya (Haryanto, 2009). Setiap tahun kasus dan kematian karena kanker
meningkat satu persen. Angka ini meningkat lebih tajam, khususnya di Cina,
Rusia dan India. Di negara barat, kanker merupakan penyebab utama kedua
kematian bagi orang dewasa dan penyebab utama kematian anak-anak yang
berumur antara 1 hingga 14 tahun. Di Inggris, kanker menyerang kira-kira 1 dari
650 anak-anak. Meskipun demikian, penyakit ini jarang menyerang orang muda
(Haryanto, 2009).
Kanker, disebut juga neoplasma, yang merupakan suatu penyakit
pertumbuhan sel karena di dalam organ tubuh timbul dan berkembang biak sel-sel
baru yang tumbuh abnormal, cepat, dan tidak terkendali dengan bentuk, sifat, dan
gerakan yang berbeda dari sel asalnya, serta merusak bentuk dan fungsi organ
asalnya. Awal timbulnya kanker pada suatu jaringan tubuh disebut kanker primer,
dan kanker yang timbul di tempat lain karena penyebaran kanker primer disebut
kanker sekunder (Dalimartha, 2004).
Karsinogen adalah faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya
penyakit kanker, karsinogen tersebut adalah zat kimia organik maupun anorganik,
sinar radiasi, dan virus, selain itu juga dapat disebabkan oleh kelainan
genetik/bawaan, infeksi mikroorganisme, faktor perilaku dan gaya hidup,
gangguan keseimbangan hormonal, faktor emosional (Haryanto, 2009).
Pada pasien penderita kanker biasanya belum merasakan adanya keluhan
atau rasa sakit untuk kanker yang masih stadium dini, penderita baru menyadari
kalau tubuhnya terserang penyakit kanker setelah merasakan ada keluhan atau
rasa sakit, dan saat itu kanker sudah memasuki stadium lanjut.

1

2
Secara umum tujuan pengobatan kanker adalah untuk menyembuhkan
(kuratif), yakni membebaskan penderita dari kanker untuk selamanya.
Penyembuhan ini hanya berhasil jika kanker yang diderita masih stadium dini,
penyebarannya belum meluas, dan ukurannya masih kecil. Tujuan yang kedua
yaitu meringankan (paliatif), yakni tindakan aktif guna meringankan beban
penderita kanker, terutama yang tidak mungkin bisa disembuhkan lagi. Tujuannya
untuk memperbaiki kualitas hidup, mengatasi terjadinya komplikasi, dan
mengurangi atau menghilangkan keluhan penderita, misalnya rasa nyeri (Mangan,
2009).
Pengobatan kanker di sini dibagi menjadi dua jenis, yakni pengobatan cara
barat yang bersifat konvensional dan pengobatan cara timur yang bersifat
alternatif. Pengobatan konvensional itu dapat dilakukan dengan berbagai cara
seperti: pembedahan (operasi), dilakukan jika letak kanker masih lokal,
penyinaran (radioterapi) atau kemoterapi. Biasanya dilakukan jika kanker telah
menyebar luas dan bersifat responsif terhadap obat-obatan kimia, sehingga sel
kanker tersebut dapat musnah, peningkatan daya tahan tubuh (imunoterapi),
pengobatan dengan hormon yang dilakukan khusus bagi kanker yang hidupnya
tergantung pada hormon. Sedangkan pengobatan alternatif adalah pengobatan
yang dilakukan dengan memanfaatkan bahan alam atau menggunakan obat herbal.
Obat herbal adalah obat-obatan yang dibuat dari bahan tumbuhan, baik tumbuhan
yang sudah dibudidayakan maupun tumbuhan liar. Obat herbal merupakan bagian
dari obat tradisional. Dalam obat tradisional mencakup juga obat yang dibuat dari
bahan hewan, mineral, atau gabungan dari bahan hewan, mineral, dan tumbuhan
(Mangan, 2009).
Indonesia memiliki kekayaan tumbuhan yang luar biasa. Dari 30.000
spesies tumbuhan yang ada, sekitar 1260 spesies dapat dimanfaatkan sebagai obat,
salah satunya sebagai obat kanker. Seiring dengan semakin maraknya gaya hidup
back to nature, semakin gencar pula penelitian tentang kandungan dan manfaat
tanaman-tanaman tersebut. (Mangan, 2009).
Pemanfaatan obat herbal atau bahan tumbuh-tumbuhan untuk pengobatan
kanker biasanya dilakukan berdasarkan pengalaman secara turun-temurun. Hal ini
terbukti pada tanaman Tabebuia spp. Tanaman ini telah dinilai selama berabad-

3
abad dalam obat herbal tradisional Amerika Selatan yang dapat dimanfaatkan
sebagai antikanker. Salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai alternatif
pengobatan antikanker adalah Tabebuia chrysantha Nichols. atau yang lebih
dikenal sebagai tabebuia bunga kuning. Biasanya bagian tanaman yang digunakan
sebagai obat adalah kulit batangnya (Chevallier, 2000)
Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh US National Cancer Institute
dan Co Pfizer pada 1960-an pada tanaman Tabebuia avellanedae Lorentz ex
Griseb. (Familia Bignoniaceae) telah terbukti bahwa tanaman ini mengandung
napthaquinones (lapachol) yang dapat menghambat aktivitas sel kanker pada tikus
(Block J, et al, 1974; Rao K, et al, 1968).
Berdasarkan studi genus, biasanya yang memiliki kekerabatan yang dekat
kemungkinan juga memiliki kandungan senyawa yang hampir sama. Maka dari
itu, diduga untuk Tabebuia chrysantha Nichols. ini memiliki kandungan senyawa
yang sama dengan familia Bignoniaceae yang lain yang bersifat sitotoksik
terhadap perkembangan sel kanker.
Di Indonesia perkembangan penggunaan dan penelitian pada tanaman obat
merupakan peluang yang sangat besar. Namun semua itu belum disertai data-data
yang menunjang mengenai aktivitas tanaman obat terhadap pengobatan suatu
penyakit. Karena itu perlu dilakukan suatu penelitian pendahuluan atau
praskrining, yang kemudian dilakukan penelitian lebih lanjut yaitu uji skrining.
Dengan demikian data-data dari penelitian ini bisa digunakan untuk menunjang
penggunaan tanaman obat sebagai pengobatan agar dapat lebih diterima oleh
masyarakat pada umumnya dan tenaga medis pada khususnya (Mardiani, 2005).
Belakangan ini telah banyak pengujian tentang toksisitas yang
dikembangkan untuk pencarian produk alam yang potensial sebagai bahan
antineoplastik. Metode pengujian tersebut antara lain :
1. Brine Shrimp lethality Test
2. Lemna Minor Bioassay
3. Crown-Gall Potato Disc Bioassay
Brine Shrimp Lethality Test (BST) merupakan salah satu metode untuk
menguji bahan-bahan yang bersifat sitotoksik. Metode ini menggunakan larva
Artemia salina Leach. sebagai hewan coba. Uji toksisitas dengan metode BST ini

4
merupakan uji toksisitas akut yaitu efek toksik dari suatu senyawa ditentukan
dalam waktu singkat setelah pemberian dosis uji. Prosedurnya dengan
menentukan nilai LC50 dari aktivitas komponen aktif tanaman terhadap larva
Artemia salina Leach. Suatu ekstrak dikatakan aktif sebagai antikanker
berdasarkan metode BST jika harga LC < 1000 μg/ ml. Pada penelitian yang
dilakukan oleh Jose Luis Carballo dkk (Carballo, et al., 2002) menunjukkan
adanya hubungan yang konsisten antara sitotoksisitas dan letalitas Brine shrimp
pada ekstrak tanaman. Metode BST dapat dipercaya untuk menguji aktivitas
toksikologi dari bahan-bahan alami. Metode BST dapat pula digunakan dari
berbagai sistem uji seperti uji pestisida, mitotoksin, polutan, anastetik, komponen
seperti morfin, karsinogenik dan ketoksikan dari hewan dan tumbuhan laut serta
senyawa racun dari tumbuhan darat. Di samping itu, BST juga memiliki
keuntungan dibanding metode yang lain seperti dapat menentukan toksisitas suatu
senyawa bahan alam dengan cepat, murah dan cukup akurat untuk penapisan
ekstrak bahan aktif dengan menggunakan hewan uji Artemia salina Leach. yang
berumur 48 jam (http://biofarmasiumi.wordpress.com, 2010).

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka disusunlah
permasalahan penelitian sebagai berikut:
1. Apakah ekstrak n-heksana dan ekstrak metanol dari kulit batang tabebuia
bunga kuning Tabebuia chrysantha Nichols. dapat menunjukkan aktivitas
antikanker pada uji praskrining ini dengan metode Brine Shrimp Lethality
Test (BST) ?
2. Golongan kandungan kimia apa yang terdapat dalam ekstrak yang
menunjukkan aktivitas antikanker dengan metode Brine Shrimp Lethality
Test (BST) ?

1.3 Tujuan Penelitian
1. Melakukan praskrining aktivitas antikanker dari ekstrak n-heksana dan
ekstrak metanol dari kulit batang tabebuia bunga kuning Tabebuia
chrysantha Nichols. dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BST).

5
2. Mengetahui golongan kandungan kimia dari ekstrak yang positif terhadap
uji Brine Shrimp Lethality Test (BST).

1.4 Hipotesa Penelitian
Ekstrak kulit batang tabebuia bunga kuning Tabebuia chrysantha Nichols.
memiliki aktivitas antikanker dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BST).

1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan ilmu
pengetahuan tentang obat-obat herbal serta dapat pula memberikan manfaat dalam
pengembangan obat herbal khususnya untuk herbal antikanker yang aman dan
murah dengan menggunakan tabebuia yang tumbuh di Indonesia khususnya di
lingkungan sekitar kita.

Dokumen yang terkait

Karakterisasi Simplisia Dan Uji Sitotoksisitas Ekstrak Bunga Tumbuhan Brokoli (Brassica oleracea L. var. botrytis L.) Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BST)

0 65 75

UJI PRASKRINING AKTIVITAS ANTIKANKER BIJI RAMBUTAN (Nephelium lappaceum Linn.) DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BST) (Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol)

3 16 26

UJI PRASKRINNING AKTIVITAS ANTIKANKER DAUN MATOA (Pometia pinnata) DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol)

26 77 24

UJI PRASKRINING AKTIVITAS ANTIKANKER EKSTRAK HERBA Impatiens balsamina Linn DENGAN METODE BST (Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol dari Herba Pacar Air)

0 14 25

UJI PRASKRINING AKTIVITAS ANTIKANKER DAUN KEMBANG BOKOR (Hydrangea macrophylla) DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol)

8 25 27

UJI PRASKRINING AKTIVITAS ANTIKANKER HERBA CIPLUKAN (Physalis minima Linn.) DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST (BST) (Ekstrak n-heksana dan Ekstrak Metanol)

0 8 20

UJI PRASKRINING AKTIVITAS ANTIKANKER EKSTRAK HERBA Chentotheca longilamina Ohwi (Dengan Metode BST pada Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol)

0 8 19

UJI PRASKRINNING AKTIVITAS ANTIKANKER BIJI GANDARIA (Bouea macrophylla Griffith) DENGAN METODE Brine Shrimp Lethality Test (BST) (Ekstrak n-Heksanadan Metanol)

2 14 18

UJI PRASKRINING AKTIVITAS ANTIKANKER DAUN KUCAI (Allium odorum L.) DENGAN METODE Brine Shrimp Lethality Test (BST) (EKSTRAK n-HEKSANA DAN EKSTRAK METANOL)

5 41 21

UJI PRASKRINING AKTIVITAS ANTIKANKER DAUN LENGKENG (Euphoria longana Lamk) DENGAN METODE Brine Shrimp Lethality Test (BST) (Ekstrak n-Heksana dan Ekstrak Metanol)

0 6 23