Philip 6 Simulasi Infiltrasi pada Berbagai Tekstur Tanah 6.1

4. 7 Verifikasi hasil simulasi infiltrasi Richards-Darcy

Mengacu ke Tabel 2 dan Gambar 10, terlihat bahwa kadar air tanah hasil dugaan mampu mendekati kadar air tanah hasil pengukuran. Hal ini bisa dilihat dari koefisien determinasi R 2 yang mencapai kisaran nilai antara 0.9065 – 0.995 Tabel 2 dan fungsi retensi air tanah dugaan yang berhimpit dengan data kadar air tanah hasil pengukuran Gambar 10. Hasil simulasi numerik proses infiltrasi menggunakan model Richards- Darcy telah diuji dengan hasil yang sangat memuaskan pada tanah subtropika yaitu lempung Kanto dan pasir standar Setiawan, 1992, dan juga pada tanah tropika masing-masing pada tekstur pasir dan liat berdebu Saleh, 2000 serta tekstur liat berpasir Hermantoro, 2003.

V. SIMPULAN DAN SARAN

5. 1 Simpulan

a Parameter fungsi retensi air tanah telah dioptimisasi untuk 10 kelas tekstur tanah ISSS, yaitu liat berat, liat berpasir, lempung liat berpasir, lempung berpasir, pasir, liat ringan, lempung berliat, lempung, liat berdebu, dan lempung liat berdebu. b Simulasi numerik proses infiltrasi satu dimensi telah dikaji menggunakan model infiltrasi Richards-Darcy . Hasil simulasi numerik menunjukkan bahwa model infiltrasi Richards-Darcy mampu memodelkan proses infiltrasi dengan melibatkan sifat-sifat fisik dan hidrolik tanah sebagai peubah penduga. Hasil simulasi numerik juga mampu menggambarkan profil potensial matrik, kadar air, dan konduktivitas hidrolik tanah takjenuh selama proses infiltrasi pada hampir semua kelas tekstur, kecuali pada tekstur lempung liat berdebu. c Hasil simulasi numerik pendugaan infiltrasi kumulatif sebagai fungsi waktu memberikan hasil yang memuaskan pada kelas tekstur pasir, lempung, lempung berpasir, liat berat, dan liat ringan. Dengan menempuh waktu yang sama, ke-5 kelas tekstur tersebut berturut-turut memberikan nilai kedalaman wetting front dan rata-rata fluks aliran air dari terbesar ke terkecil.

5. 2 Saran

Penelitian ini merupakan kajian teoritis mengenai proses infiltrasi satu dimensi yang melibatkan data sifat-sifat fisik dan hidrolik tanah sebagai peubah penduga. Untuk memperoleh hasil yang memuaskan diperlukan penanganan yang sangat hati-hati mulai dari prosedur pengambilan contoh tanah di lapang sampai penetapan sifat-sifat fisik dan hidrolik tanah di laboratorium terutama dalam penetapan nilai kadar air pada berbagai nilai pF. Selain itu kinerja perangkat lunak proses infiltrasi perlu terus diuji kehandalannya dengan melakukan pengukuran status air di lapangan pada saat survey tanah dilakukan. DAFTAR PUSTAKA Arsyad, S. 1989. Konservasi Tanah dan Air . IPB Press. Bogor. Bras, R.L. 1990. Hydrology: An Introduction to Hydrologic Science . Addison Wesley, Massachusetts. 643p. Burden, R.L. and J.D. Faires. 1993. Numerical Analysis . 5 th edition. PWS Publishing Company, Boston, USA. 768p. Chalik, B.M. 1991. Model kandungan air tanah dan infiltrasi kumulatif sub DAS Coban Rondo. Tesis. Program Pascasarjana IPB. Culligan, P.J., V. Ivanov and J.T. Germaine. 2005. Sorptivity and liquid infiltration into dry soil. Advances in Water Resources , 28: 1010–1020. Dingman, S.L. 2002. Physical Hydrology . 2 nd Edition. Prentice Hall, New Jersey, USA. 646p. Farlow, S.J. 1982. Partial Differential Equations for Scientists and Engineers . John Willey Sons, Inc., Singapore. 404p. Hamada, Y. and T. Tanaka. 2005. Characteristics of diurnal change of soil water potensial in a forest soil. In: Tanaka, T. Editor. Proceeding of International Workshop on Research Progress and Current Issue of Unsaturated Processes in Vadose Zone. University of Tsukuba, 16 Desember 2005. pp. 1-4. Hermantoro. 2003. Efektivitas sistem fertigasi kendi: Kasus pada tanaman lada perdu. Disertasi. Program Pascasarjana IPB, Bogor. Hikmatullah dan Sulaeman, Y. 2006. Pendugaan retensi air tanah dari sifat-sifat tanah lainnya. J. Tanah dan Iklim . Sedang dalam proses penerbitan. Hillel, D. 1980. Application of Soil Physics . Academic Press, Inc., USA. 385p. Hopmans, J.W. and Overmars, B. 1986. Presentation and application of an analytical model to describe soil hydraulic properties. J. Hydrol. 12: 135- 143. Jordan, K.A., R.O. Kuehl, J.I. Sewell. 1991. Planning the experiment. In: Henry, Z.A., G.C. Zoerb, G.S. Birth Editors. Instrumentation and Measurement for Environmental Sciences. 3rd Edition. American Society of Agricultural Engineering ASAE, USA, pp. 1-01 – 1-05. Kirkham, D. 1964. Soil Physics. In: Chow, V. Editor. Handbook of Applied Hydrology : A Compendium of Water-resources Technology. McGraw-Hill, Inc., USA, Section 5. Klute, A. 1986. Water retention: Laboratory methods. In: Klute, A. Editor. Methods of Soil Analysis Part 1 : Physical and Mineralogical Methods. 2 nd Edition. American Society of Agronomy ASA and Soil Science Society of America, USA, pp. 635-662. Klute, A. and C. Dirksen. 1986. Hydraulic conductivity and diffusivity: Laboratory methods. In: Klute, A. Editor. Methods of Soil Analysis Part 1 :