47
Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi adalah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen. Dokumen yang digunakan sebagai
dasar untuk mengungkap masalah-masalah yang ada dalam penelitian ini adalah dokumen yang diperlukan seperti monografi desa Karangrowo serta foto-foto
maupun dokumen lain yang dapat dijadikan sebagai penunjang data penelitian nantinya.
G. Validitas Data
Validitas data merupakan faktor yang penting dalam sebuah penelitian karena sebelum data dianalisis terlebih dahulu harus mengalami pemeriksaan.
Validitas membuktikan hasil yang diamati sesuai dengan kenyataan dan memang sesuai dengan yang sebenarnya ada atau kejadiannya Nasution, 2003:105.
Uji keabsahan data dalam penelitian, sering ditekankan pada uji validitas. Dalam penelitian kualitatif, kriteria utama terhadap data hasil penelitian adalah
valid. Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti, dengan demikian data
yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian Sugiyono,
2008:117. Aspek validitas data dalam penelitian kulaitatif dapat dilakukan dengan
cara trianggulasi. Trianggulasi data adalah teknik pemeriksaan data untuk menguji keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Menurut Moelong
48
2007:178 bahwa teknik trianggulasi dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu.
1. Triangulasi sumber, yang membandingkan antara sumber yang satu
dengan sumber yang lain. 2.
Triangulasi metode, yang membandingkan suatu sumber denagn metode yang berbeda atau beberapa sumber denagn metode yang sama.
3. Triangulasi penyidik, yaitu membandingkan hasil penelitian dari berbagai
pengamat yang berbeda. 4.
Triangulasi teori, yang membandingkan derajat kepercayaan dengan berbagai macam teori yang ada.
Untuk menguji obyektifitas data di sini dilakukan dengan mencek silang atau mencocokan antara data dilapangan apakah sudah ada relevansi antara teori
dengan kenyataan di lapangan atau yang terjadi justru sebaliknya. Diharapkan dengan menggunakan triangulasi tersebut di atas, maka data yang diperoleh dapat
dipertanggungjawabkan keabsahannya karena dibandingkan dari berbagai segi. Teknik trianggulasi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik trianggulasi data dengan sumber. Hal ini dapat dicapai dengan jalan: a.
Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara Penulis dalam tahap ini membandingkan data hasil wawancara
dengan subyek maupun informan mengenai peran calo tenaga kerja dalam proses penyaluran TKITKW ke luar negeri di Desa Karangrowo, Kecamatan
jati, Kabupaten Kudus dengan hasil observasi berupa kondisi umum desa Karangrowo dan latar belakang sosial-ekonomi warga desa Karangrowo yang
49
memutuskan bekerja ke luar negeri sebagai TKITKW. Adapun data hasil observasi dan data hasil wawancara dibandingkan untuk mengetahui apakah
data hasil observasi telah sesuai dengan data hasil wawancara. Langkah ini dilakukan agar penulis mengetahui perbandingan dari
data yang didapat dari perkataan orang didepan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi, karena banyak subyek dan informan yang tidak
memberikan data yang sesuai dengan kenyataan dikarenakan pertimbangan aspek sosial tertentu.
b. Membandingkan keadaan perspektif informan dengan berbagai pendapat
dan pandangan informan lainnya. Penulis menemukan pendapat yang berbeda antara informan satu
dengan informan lainnya, meskipun pertanyyan yang diajukan sama, seperti pertanyyan yang diajukan kepada Kepala Desa Karangrowo dan Kaur Desa
Karangrowo mengenai keberadaan calo TKI di desa Karangrowo. Kepala Desa Karangrowo memanggil calo TKI dengan sebutan perantara karena
sebutan calo pada umumnya bermakna tidak baik. Sedangkan Kaur Desa Karangrowo memanggil calo TKI yang di desa Karangrowo tetap dengan
sebutan calo. Selain itu, Kaur Desa Karangrowo dalam menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peneliti terkait fokus penelitian lebih mau terbuka
dibandingkan dengan Kepala Desa Karangrowo sendiri.
50
H. Teknik Analisis Data