Dampak Positif Dampak Positif Maupun Negatif Peran Calo Tenaga Kerja Bagi

99 tenaga kerja dalam prosesnya. Hal ini membawa dampak tersendiri bagi TKITKW asal desa Karangrowo, baik dari segi positif maupun negatif.

a. Dampak Positif

Berdasarkan fakta yang ada di lapangan, bahwa prosedur pelayanan program migran yang dilakukan oleh beberapa migran tenaga kerja melalui pihak pemerintah dirasakan masih terlalu birokratis berbelit-belit, tidak efisien karena menghabiskan biaya dan waktu yang tidak sedikit dengan waktu tunggu pemberangkatan yang sangat lama, bahkan cenderung tidak pasti, serta menyulitkan calon migran sebagai pengguna program. Sehingga menyebabkan calon migran potensial mengunakan jasa calo tenaga kerja dengan harapan prosedur yang dijalani untuk bekerja di luar negeri dapat berjalan lebih mudah dan cepat, serta biaya pertama yang dikeluarkan lebih murah. Migran yang menggunakan jalur resmi, dalam kenyataannya selama proses perekrutan, tidak lepas dari jeratan eksploitasi mekanisme calo tenaga kerja terselubung yang dikemas melalui sistem perekrutan sponsor secara resmi yakni PPTKIS Mantra, 2003:217. Beberapa hal positif yang rasakan oleh TKITKW asal desa karangrowo dengan menggunakan jasa calo tenaga kerja diantaranya karena prosedur yang dijalani, terasa lebih mudah dibandingkan jika harus mengurus segala sesuatunya sendiri. Apalagi bila melalui pemerintah, yang di rasa memakan waktu lama dan terlalu birokratis ada langkah-langkah yang merasa menyulitkan bagi calon migran dengan tingkat pendidikan dan pengetahuan yang relatif rendah seperti calon migran asal desa Karangrowo. Hal ini berdasarkan hasil wawancara 100 bersama salah seorang TKI asal desa Karangrowo yang pernah ke Malaysia dengan menggunakan jasa calo tenaga kerja, sebagai berikut. “Aku neng Malaysia ki ora remi nanging lewat calo, soale nek resmi lewat pemerintah trutama, kesuen marai trus sembarange ngurus dewe. Padahal aku pengen ndang cepet tekan Malaysia trus entuk kerjo. Trus nek tekan Malaysia ki bebas ameh mileh kerjo opo, ogak terikat aturan. Dewe nek resmi, gak iso bebas mileh kerjo sing dipingini. Akeh cah kene sing kerjo neng Malaysia yo podo wae mbek aku, mileh mangkat lewat calo trus gak resmi.” Artinya:”Saya ke Malaysia itu tidak resmi tapi melalui calo, karena kalau resmi terutama lewat pemerintah, waktu yang dibutuhkan untuk mengurus lama dan semuanya harus mengurus sendiri. Padahal saya ingin cepat sampai di Malaysia dan segera mendapat pekerjaan. Selain itu kalau sudah sampai di Malaysia enak, bebas tidak terikat dengan aturan, mau milih kerja apa ya bebas. Berbeda kalau lewat resmi, tidak bisa bebas milih kerja yang diinginkan. Banyak warga sini yang pergi ke Malaysia dengan cara sama seperti saya, milih lewat calo, tidak resmi.”Hasil wawancara dengan Supriyanto pada tanggal 23 Agustus 2010. Hal yang sama juga di ungkapkan oleh Suratmi, salah seorang mantan TKW asal desa Karangrowo berikut ini. “Aku pas kerjo neng Arab ki di ewangi Pak Supalal calo.Pak Supalal iku apik wonge lan kabeh yo di urusno. Soale kadang kan ono yo calo sing gak apik, ngapusi tok. Meh ngurus dokumen opo liyan-liyane di ewangi kabeh mbek Pak Supalal, dadine yo lancar trus cepet. Nek ono kurange yo kabeh wis urusane Pak Supalal, soale aku wis bayar dadi yo pengene angger butohe langsung mangkat wae. Penting terimo resik kabeh lah. Soale nek ngurus dewe ki aku gak mudeng carane terus yo kesuen, amargo sembarange ngurus rono rene dewe. Jarene sing tau ngurus dewe yo ngono, kesuen trus syarate akeh. Dadine wegah aku.” Artinya:“Saya ketika bekerja ke Arab di bantu oleh Pak Supalal calo. Pak Supalal itu baik orangnya, semua di uruskan. Soalnya, kadang ada calo yang tidak baik dan cuma membohongi saja. Seperti tetangga saya ada yang kena tipu sama calonya. Mau mengurus dokumen maupun lain-lainnya di bantu seluruhnya oleh Pak supalal, jadinya lancar dan cepat. Kalaupun ada kekurangannya semua sudah menjadi urusan Pak Supalal, karena saya sudah bayar jadi yang penting buat saya tinggal berangkat dan terima bersih. Kalau segala sesuatunya mengurus sendiri, selain saya tidak tahu caranya juga waktu yang dibutuhkan untuk mengurus sendiri lebih lama karena kesana kesini sendiri. Katanya yang 101 pernah mengurus sendiri begitu, waktunya terlalu lama dan syaratnya banyak. Jadinya malas saya.” Hasil wawancara dengan Suratmi pada tanggal 25 Agustus 2010. Itulah setidaknya dampak positif yang dirasakan oleh TKITKW asal desa Karangrowo dengan menggunakan jasa calo tenaga kerja dimana proses yang dijalani sejak awal di desa hingga PPTKISpengguna jasa tenaga dapat berjalan dengan lancar, mudah, dan cepat karena semua urusan diserahkan dan dipercayakan kepada calo tenaga kerja sepenuhnya.

b. Dampak Negatif