ootid Modifikasi
10. Menjelaskan penyebab terjadinya kelainan penyakit yang terkait sistem reproduksi.
11. Menjelaskan cara mencegah merehabilitasi gangguan penyakit berkaitan dengan sistem
reproduksi. 12.
Menjelaskan macam-macam teknologi reproduksi. 13.
Mendeskripsikan alat kontrasepsi pada pria dan wanita.
E. Materi Ajar
Sistem Reproduksi Manusia
1. Struktur dan fungsi alat reproduksi pada pria dan wanita.
a. Organ reproduksi pria
Berdasarkan letaknya pada bagian rongga tubuh organ reproduksi pria dibagi menjadi 2 yaitu: genetalia eksternal yang terletak di sebelah luar rongga tubuh penis dan
testis dan genetalia internal yang terletak di sebelah dalam rongga tubuh vesika seminalis, saluran ejakulasi, kelenjar prostat, kelenjar bulbouretralis, vas deferens, dan uretra. Pada
testis, dibungkus oleh skrotum yang tersusun atas jaringn kulit. b.
Organ reproduksi wanita Berdasarkan letaknya pada bagian rongga tubuh organ reproduksi wanita dibagi
menjadi 2 yaitu: genetalia eksternal yang terletak di sebelah luar rongga tubuh vulva dan genetalia internal di bagian dalam rongga tubuh ovarium, oviduk, dan uterus.
2. Proses pembentukan sel kelamin
Proses pembentukan sel kelamin dikenal dengan istilah gametogenesis. Pada pria disebut spermatogenesis dan pada wanita disebut dengan oogenesis. Spermatogenesis terjadi di
tubulus seminiferus testis, sedangkan oogenesis terjadi di dalam ovarium. Baik pada spermatogenesis dan oogenesis terjadi 3 kali pembelahan, 1 kali pembelahan mitosis dan 2 kali
pembelahan meiosis, berikut merupakan urut-urutan dari spermatogenesis dan oogenesis:
3. Ovulasi
Ovulasi merupakan peristiwa keluarnya oosit dari folikel degraff. Pada hari terakhir sebelum ovulasi, folikel de graff bertambah besar dengan cepat karena pengaruh FSH, LH dan
estrogen. Pada saat pembelahan meiosis 1 berakhir, oosit sekunder memulai pembekahan
Mitosis
Meiosis 1
Meiosis 2 Mitosis
Meiosis 1 Meiosis 2
Modifikasi Spermatogonium
Spermatosit Primer
Spermatosit Sekunder
Spermatid
Spermatozoa Ovum
meiosis 2. Pembelahan pematangan kedua akan selesai jika oosit dibuahi, jika tidak sel akan berdegenerasi.
4. Menstruasi
Menstruasi terjadi jika oosit tidak dibuahi oleh sperma. Daur menstruasi berlangsung selam 28 hari pada setiap bulan. Daur ini terjadi beberapa fase yaitu sebagai berikut:
- Fase menstruasi
- Fase praovulasi
- Fase ovulasi
- Fase Pascaovulasi
5. Fertilisasi, gestasi, dan persalinan
Fertilisasi adalah peristiwa meleburnya pronukleus jantan dengan pronuklus betina. Fertilasasi yang normal adalah fertilisasi internal yang terjadi di saluran oviduk. Pada proses ini
sperma berusaha masuk melewati lapisan pelindung sel telur. Ketiga lapisan tersebut adalah corona radiata, zona pellusida, dan membrane plasma sel telur
Gestasi atau kehamilan adalah peristiwa penempelan embrio pada mukosa endometrium. Setelah mengalami implntasi penempelan maka akan diikuti tahapan
perkembangan selanjutnya yang dibagi dalam 3 trimester. Pada trimester 1 terjadi perkembangan organ organogenesis dan embrio akan berkembang menjadi fetus. Pada
trimester 2, pertumbuhan fetus lebih cepat dan sngat aktif. Sedangkan pada trimester 3, pertumbuhan janin sangat cepat dan aktifitas berkurang. Pada akhir trimester 3, kehamilan akan
berakhir dan dilanjutkan dengan tahapan peralinan. Persalinan berlangsung dalam 2 fase; fase pembukaan dan fase pengeluaran. Fase
pembukaan jaringan lunak pada servik yang mulanya menutup menjadi membuka yang dipersiapkan sebagai jalan lewatnya bayi yang akan dilahirkan. Setelah kantung ketuban robek
maka akan dilanjutkan ke fase berikutnya yaitu fase pengeluaran. 6.
ASI ASI dihasilkan oleh kelenjar mamae yang terletak di bawah jaringan kulit. Kelenjar
mamae akan tumbuh pesat selama kehamilan. ASI yang pertama keluar mengandung kolostrum yang berperan dalam kekebalan tubuh apabila diberikan pada bayi. Selain mudah
untuk dicerna, ASI mengandung zat gizi yang penting bagi pertumbuhan bayi. Sedangkan bagi ibu, pemberian ASI dapat menimbulkan kontraksi otot pada uterus sehingga membantu uterus
untuk kembali ke ukuran semula. Pemberian ASI juga dapat mencegah kanker dan kehamilan. 7.
Kelainan penyakit yang terjadi pada sistem reproduksi Kelainan pada sistem reproduksi dapat disebabkan oleh 2 hal yaitu kelainan yang
terjadi pada organ dan kelainan akibat penyakit menular seksual PMS. Contoh kelainan yang terjadi pada organ antra lain endometriosis pada wanita dan sindrom silia imotil pada pria.
Kelainan akibat PMS contohnya adalah gonorrhea, AIDS, sifilis, herpes genital, dll. 8.
Teknologi reproduksi dan alat kontrasepsi Perkembangan teknologi reproduksi sangat pesat. Contoh terapan teknologi
reproduksi yang sudah berkembang saat ini adalah inseminasi buatan, bayi tabung, dan ICSI Intracytoplasmic Sperm Injection.
Pengontrolan kehamilan dapat dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi. Alat kontrasepsi sendiri secara garis besar dibedakan menjadi 3 bagian:
- Kontrasepsi mekanik Kondom, diafragma, alat kontrasepsi dalam rahim, spermisida
- Kontrsepsi hormonal pil, suntikan, susuk
- Kontrasepsi mantap vasektomi dan tubektomi
F. Metode Pembelajaran