3
kalimat-kalimat belum lengkap, dan siswa diminta untuk melengkapi kalimat- kalimat dalam paragraf tersebut Widodo 2009. Pembelajaran ini dilakukan
secara berpasangan atau kelompok yang terdiri dari 3 orang atau lebih dengan tujuan untuk meningkatkan peran serta siswa dalam kegiatan pembelajaran,
melatih kerjasama dan kekompakan dalam kelompok. Complete sentence cocok digunakan untuk sesi review proses belajar mengajar, sehingga memungkinkan
untuk mengatasi penurunan motivasi dan konsentrasi belajar siswa di akhir kegiatan pembelajaran biologi Silberman 2009. Model pembelajaran complete
sentence merupakan salah satu model pembelajaran yang efektif di dalam KTSP
yang dapat dikembangkan sesuai kebutuhan
.
Penerapan complete sentence ini diharapkan dapat membantu siswa dalam mempelajari materi sistem reproduksi
utamanya pada sub-sub materi yang membutuhkan penyajian secara urut. Menurut Nahji 2009 ketuntasan hasil belajar setelah diterapkan metode complete
sentence meningkat dari 59,50 menjadi 86,49 dan rata-rata hasil belajar siswa
yang diperoleh pada siklus 2 adalah 72,70 pada mata pelajaran fisika materi persamaan matematis kinematika gerak lurus siswa kelas XI SMA Negeri 1
Bumiayu tahun pelajaran 20082009. Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan penelitian untuk
mengetahui pengaruh penerapan probing prompting dengan complete sentence pada pembelajaran sistem reproduksi di kelas XI SMA Negeri 1 Juwana.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : ”Apakah metode pembelajaran probing prompting yang
dipadukan dengan complete sentence dapat berpengaruh terhadap kualitas belajar siswa apabila diterapkan pada materi sistem reproduksi di SMA Negeri 1
Juwana?”
C. Penegasan Istilah
Penegasan istilah dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahan penafsiran dalam memahami istilah-istilah pada penelitian ini. Penegasan istilah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
4
1. Probing Prompting Probing prompting
adalah pembelajaran dengan cara guru menyajikan serangkaian pertanyaan yang sifatnya menuntun dan menggali sehingga terjadi
proses berpikir yang mengaitkan pengetahuan siswa dan pengalamannya dengan pengetahuan baru yang sedang dipelajari. Selanjutnya siswa mengkonstruksi
konsep-prinsip-aturan menjadi pengetahuan baru Herdian 2009. 2. Complete Sentence
Complete sentence adalah suatu pembelajaran dengan cara melengkapi
kalimat dalam suatu paragraf. Metode ini biasa digunakan untuk mereview suatu kegiatan pembelajaran atau digunakan untuk mengajarkan suatu materi baru.
Untuk review metode ini biasanya digunakan setelah model pembelajaran lain diterapkan, sedangkan untuk materi baru biasanya siswa diminta untuk
mempelajari suatu topik yang akan diajarkan terlebih dahulu sehingga siswa memiliki bekal pengetahuan ketika masuk kelas Widodo 2009.
3. Kualitas Belajar Kualitas belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keaktifan
siswa dan hasil belajar siswa. Keaktifan siswa yang dimaksud adalah keterlibatan siswa selama proses pembelajaran. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
dikatakan berkualitas baik, jika jumlah siswa yang aktif mencapai 75 dari seluruh jumlah siswa di kelas pada akhir pembelajaran. Hasil belajar dalam
pembelajaran dikatakan berkualitas baik jika siswa mencapai ketuntasan hasil belajar siswa secara individual
≥ 67 dan ketuntasan secara klasikal ≥ 85. 4. Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi merupakan salah satu materi yang diajarkan pada siswa SMA kelas XI dengan kompetensi dasar menjelaskan keterkaitan antara struktur,
fungsi, dan proses pembentukan sel kelamin, ovulasi, menstruasi, fertilisasi, dan pemberian ASI, serta kelainan penyakit yang terjadi pada sistem reproduksi
manusia. Berdasarkan kompetensi dasar yang telah disampaikan, pembelajaran materi sistem reproduksi meliputi: sruktur dan fungsi alat-alat reproduksi pada
laki-laki dan wanita; proses pembentukan kelamin; ovulasi; fertilisasi, gestasi, dan persalinan; ASI; serta kelainan penyakit yang terjadi pada sistem reproduksi.
5
D. Tujuan Penelitian