12
tersebut terdiri dari beberapa kegiatan manajemen, yakni perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan atau evaluasi.
Dengan demikian manajemen dapat diartikan dengan cara mengelola, mengatur, dan mengendalikan sesuatu, yang di dalamnya terdapat proses
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
B. Fungsi Manajemen
Ada beberapa fungsi manajemen yang dikemukakan oleh beberapa tokoh teori manajemen tergantung pada sudut pandang pendekatan dan pandangan mereka
Hasibuan 2007:3. Fungsi-fungsi manajemen tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
13
Tabel 1. Fungsi-fungsi manajemen Hasibuan, 2007 : 3
G.R. Terry John F. Mee
Louis A. Allen MC. Namara
1. Planning Planning Leading Planning
2. Organizing Organizing Planning Programming
3. Actuating Motivating Organizing Budgeting
4. Controlling Controlling Controlling System
Henry Fayol Harold Koontz
Drs. P. Siagian Prof. Drs. Oey
Liang Cyril ODonnel
Lee 1. Planning
Planning Planning Perencanaan 2. Organizing
Organizing Organizing Pengorganisasian 3. Commanding
Staffing Motivating Pengarahan
4. Cordinating Directing Controlling
Pengkoordinasian 5. Controling
Controlling Evaluation Pengontrolan W.H. Newman
Lutter Gullick lyndall F. Urwick
John D. Millet 1.Planning
Planning Forecasting Directing
2. Organizing Organizing Planning
3.Assembling Staffing Organizing
Facilitating 4. Directing
Directing Commanding -
5. Controling Coordinating Coordinating -
6. - Reporting Controlling
- 7. -
Budgeting -
-
Fungsi-fungsi ini pada dasarnya harus dilaksanakan oleh setiap manajer secara berurutan supaya proses manajemen itu ditetapkan secara baik. Manajer
menggunakan berbagai keterampilan untuk melakukan fungsi-fungsi di atas.
14
Pekerjaan manajer adalah memberikan arahan kepada organisasi, memimpin, dan memutuskan bagaimana harusnya menggunakan sumber daya untuk mencapai tujuan
tertentu. Menurut George Terry dalam Jazuli 2001:35 fungsi dasar manajemen sebagai proses dasar yang meliputi fungsi-fungsi: perencanaan planning,
pengorganisasian organizing, penggerakan actuating, dan pengawasan atau evaluasi controlling.
1. Perencanaan planning Perencanaan menentukan di mana organisasi ingin berada di masa depan dan
bagaimana agar dapat sampai ke sana. Perencanaan planning berarti menentukan tujuan untuk kinerja organisasi dimasa depan serta memutuskan tugas dan
penggunaan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan Daft 2007:7. Kurangnya perencanaan atau perencanaan yang buruk dapat menghancurkan
kinerja organisasi. Sebagai contoh, perusahaan ritel pakaian Merry Go Round, yang dulunya hadir secara besar-besaran di berbagai pusat belanja di Amerika, kini
menjadi pailit dan akhirnya menghilang akibat dari perencanaan yang buruk.
Perencanaan adalah serangkaian tindakan yang dilakukan sebelum usaha
dimulai hingga proses usaha masih berlangsung. Perencanaan juga dapat diartikan sebagai salah satu yang harus dilakukan oleh seorang manajer yaitu dengan
memikirkan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan. Berbagai kegiatan ini biasanya didasarkan pada berbagai metode, rencana atau logika, bukan atas dasar
dugaan atau firasat. Perencanaan merupakan
proses yang
sistematis dan
pengambilan keputusan tentang tindakan yang akan dilakukan pada waktu yang akan
15
datang. Perencanaan merupakan kumpulan kebijakan yang secara sistematis disusun dan dirumuskan berdasarkan data yang dapat dipertanggungjawabkan serta dapat
digunakan sebagai pedoman kerja Mulyasa, 2002:20. Perencanaan berarti penggambaran di muka hal-hal yang harus dikerjakan dan
cara bagaimana mengerjakan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan agar benar-benar tujuan dari usaha bersama itu tercapai Swasta, dkk. 1988:91.
Rencana-rencana dibutuhkan untuk memberikan kepada organisasi tujuan-tujuannya dan menetapkan prosedur terbaik untuk pencapaian tujuan-tujuan itu. Di samping itu,
rencana memungkinkan: 1 organisasi bisa memperoleh dan mengikat sumberdaya- sumberdaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan, 2 para anggota
organisasi untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang konsisten dengan berbagai tujuan dan prosedur terpilih, 3 kemajuan dapat terus dimonitor dan diukur, sehingga
tindakan korektif dapat diambil bila tingkat kemajuan tidak memuaskan. Perencanaan
planning, adalah 1 pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi, dan 2 penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur,
metode, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Semua fungsi-fungsi lainnya sangat tergantung pada fungsi ini, di mana
fungsi lain tidak akan berhasil tanpa perencanaan dan pembuatan keputusan yang tepat, cermat, dan kontinyu. Tetapi sebaliknya, perencanaan yang baik tergantung
pelaksanaan efektif fungsi-fungsi lain.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan
adalah serangkaian tindakan yang dilakukan sebelum usaha dimulai hingga proses
16
usaha berlangsung yang didasarkan pada berbagai metode, rencana atau logika, bukan atas dasar dugaan atau firasat dan digunakan sebagai pedoman kerja.
2. Pengorganisasian organizing Pengorganisasian umumnya dilakukan setelah perencanaan dan
mencerminkan bagaimana perusahaan maupun organisasi masyarakat mencoba untuk mencapai rencananya. Pengorganisasian organizing meliputi penentuan dan
pengelompokan tugas ke dalam departemen, penentuan otoritas, serta alokasi sumber daya di antara organisasi Daft, 2007 : 8. Pengorganisasian dapat diartikan sebagai
keseluruhan proses pengelompokkan orang-orang, alat-alat, tugas, dan tanggung jawab wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat
digerakkan menjadi satu kesatuan kerjasama untuk mencapai tujuan. Organisasi berasal dari kata organ sebuah kata dalam bahasa Yunani yang berarti alat. Adanya
satu alat produksi saja belum menimbulkan organisasi, setelah diatur dan dikombinasikan dengan sumber-sumber ekonomi lainnya seperti manusia, bahan-
bahan dan sebagainya timbullah keharusan untuk mengadakan kerjasama secara efisien dan efektif dan dapat hidup sebagaimana mestinya, keadaan seperti ini dapat
membentuk suatu organisasi Swasta, 1998 : 13. Pengorganisasian organizing adalah 1 penentuan sumber daya- sumber daya dan kegiatan-kegiatan yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi, 2 perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yang akan dapat “membawa” hal-hal tersebut ke
arah tujuan, 3 penugasan tanggung jawab tertentu dan kemudian, 4 pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-individu untuk melaksanakan tugas-
17
tugasnya. Fungsi ini menciptakan struktur formal di mana pekerjaan ditetapkan, dibagi dan dikoordinasikan Handoko, 1997:24.
Untuk memperjelas pemahaman tentang pengertian organisasi, Jazuli 2001 : 12 mengemukakan bahwa organisasi adalah wadah dan proses kerjasama sejumlah
manusia yang terikat oleh hubungan formal dalam rangkaian hierarki untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hierarki menunjukkan bahwa organisasi selalu ada
struktur yang melukiskan interaksi, kegiatan, peranan, dan sifat organisasi. Dalam organisasi, tujuan sangat penting dirumuskan secara spesifik karena segala aktivitas
organisasi bermuara pada tujuan. Mengorganisasi adalah menggolongkan kegiatan-kegiatan yang perlu untuk
melaksanakan rencana-rencana dalam kesatuan-kesatuan administratif, dan menentukan hubungan-hubungan antara pimpinan-pimpinan dan karyawan-karyawan
dalam kesatuan Moekijat, 1984 : 20. Berdasarkan uraian di atas, maka pengorganisasian dapat diartikan sebagai
wadah dan proses kerjasama berupa pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas, dan tanggung jawab untuk mencapai suatu tujuan.
3. Penggerakan actuating Penggerakan menyangkut tindakan-tindakan yang menyebabkan suatu
organisasi bisa berjalan, sehingga semua yang terlibat di dalam organisasi harus berupaya ke arah sasaran agar sesuai dengan perencanaan manajerial Jazuli,
2001:39. Prinsip penggerakan adalah: 1 efisiensi, yaitu pemanfaatan sumber daya dan fasilitas yang ada secara optimal guna mencapai hasil yang lebih besar; 2
18
komunikasi yang lancar dan manusiawi tenggang rasa, serta perlu mempertahankan hubungan-hubungan yang sehat antar kelompok maupun pelaku di dalam organisasi;
3 kompensasi atau penghargaan baik yang berupa uang atau bukan uang dari pimpinan.
Daft 2007
: 8
menambahkan fungsi penggerakan merupakan fungsi manajemen yang semakin penting. Penggerakan merupakan salah satu fungsi manajemen yang merupakan
penggunaan pengaruh untuk memberikan motivasi kepada karyawan anak buah untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut Sudianto 1989:169 secara umum
actuating atau penggerakan mempunyai arti suatu kegiatan yang menggerakkan para bawahan ke arah tujuan yang telah ditetapkan. Karena menggerakan para bawahan,
maka dengan demikian seorang pemimpin berada di tengah-tengah para bawahan yang dengan sendirinya akan diterima oleh para bawahan sebagai pendorong
motivator. Tipe-tipe penggerakan dapat berupa: 1 motivasi, semangat, inspirasi yang dapat memacu tindakan dan kesadaran para pekerja; 2 bimbingan melalui
tindakan keteladanan, seperti dalam mengambil keputusan, kesatuan bahasa komunikasi, memperbaiki pengetahuan dan keterampilan bawahan; 3 pengarahan
yang jelas dan konstruktif terhadap bawahan agar bisa melakukan pekerjaan dengan baik dan koordinasi bisa lebih teratur.
Berdasarkan uraian di atas, maka penggerakan dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan pemimpin untuk menggerakkan bawahan ke arah tujuan
yang telah ditetapkan, yaitu dengan memberikan motivasi, semangat, bimbingan, dan
19
pengarahan dengan prinsip efisiensi, tenggang rasa, dan kompensasi atau penghargaan dari pemimpinnya.
4. Pengawasan atau Pengendalian controlling Pengendalian merupakan fungsi keempat dalam proses manajemen.
Pengendalian controlling berarti mengawasi aktivitas karyawan, menentukan apakah organisasi dapat memenuhi target tujuannya, dan melakukan koreksi bila
diperlukan Daft, 2007 : 9. Manajer harus memastikan bahwa organisasi bergerak menuju
tujuannya. Pengawasan merupakan fungsi seorang manajer dalam melaksanakan
penilaian dan mengendalikan jalannya operasi atau suatu kegiatan badan usaha yang mengarah demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan Sudianto, 1989:169.
Pengawasan adalah kegiatan manajer atau pimpinan dalam mengupayakan agar pekerjaan-pekerjaan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan dan tujuan
yang telah ditentukan. Pengawasan berarti para manajer berupaya untuk menjamin bahwa organisasi bergerak ke arah tujuan-tujuannya. Bila beberapa bagian organisasi
ada pada jalur yang salah, manajer harus membetulkannya. Seorang manajer juga harus melakukan pencocokan, pemeriksaan, pengendalian, dan pencegahan dari
penyelewengan. Semua itu dimaksudkan untuk mengetahui adanya hambatan- hambatan, kelemahan, kesalahan, dan kegagalan yang untuk selanjutnya perlu
secepatnya diatasi.
Berdasarkan uraian di atas, maka pengawasan dapat diartikan sebagai kegiatan manajer atau pemimpin dalam melaksanakan penilaian dan mengendalikan
20
jalannya kegiatan, serta mengupayakan agar pekerjaan-pekerjaan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan dan tujuan yang telah ditentukan
C. Musik