Al-Ikhlas, serta seluruh masyarakat bahu membahu melaksanakan kegiatan Pesantren kilat dan pentas seni Desa Cibeusi.
Dengan adanya program ini diharapkan akan menumbuhkan karakter yang lebih baik dan pengetahuan yang lebih banyak lagi mengenai
agama islam kepada seluruh lapisan masyarakat desa tentang betapa pentingnya arti pengetahuan dan pendidikan agama bagi kehidupan
manusia. Semoga dengan sosialisasi dan program kegiatan yang dilakukan akan terus berkembang dan benar
– benar bisa membentuk karakter masyarakat sadar akan pentingnya pendidikan agama sejak dini. Penerapan
program PESANTREN KILAT DAN PENTAS SENI dalam sosialisasi dan prgoram di sekolah dasar memiliki dampak yang besar terhadap masyrakat
terhadap peningkatan dan kesadaran tentang pentinya pendidikan agama yang harus dikembangkan sejak dini. Seperti halnya tujuan utama dari
program ini berupaya untuk meningkatkan kualitas pengetahuan agama serta pendidikan agama yang lebih baik lagi untuk pembentukan karakter
anak usia dini dan masyarakat Desa Cibeusi, pelaksanaan program Pesantren Kilat dan Pentas Seni juga memiliki kelebihan terhadap
masyarakat dengan terciptanya sebuah pengetahuan yang lebih baik lagi tentang agama dalam pembentukan karakter anak-anak.
2.2 Luaran Kuliah Kerja Lapangan
Dari peran aktif mahasiswa yang mengajarkan pengetahuan mengenai pendidikan agama islam kepada anak-anak Desa Cibeusi selama 2 minggu
lebih 2 hari dengan jumlah pertemuan sebanyak 11 kali bertempat di masjid Al-Ikhlas yang telah memberikan banyak dampak yang positif bagi anak-
anak di Desa Cibeusi mengenai pengetahuan tentang pengetahuan pendidikna agama. Dari kegiatan program pesantren kilat ini juga di adakan
kegiatan pentas seni tersebut agar dapar menambah ketertarikan dan motivasi yang besar kepada anak-anak dalam belajar agama islam bahwa
dalam memberikan pendidikan agama islam serta pengajaran kita harus
dengan cara belajar dikelas saja tetapi bisa juga dapat belajar melalui kreasi yang inovatif dengan mengadakan pentas seni, peran mahasiswa
mengevaluasi pada program pengajaran pendidikan agama tersebut untuk mengetahui seberapa jauh pendidikan yang telah diajarkan dan diberikan
oleh para mahasiswa KKL-PPM, anak-anak Desa Cibeusi memahami dan mengetahui pentingnya tentang pengetahuan agama islam yang dimulai
mengajarkan membaca dan menulis huruf-huruf hijaiyah dengan baik dan benar kemudian diikuti dengan wudhu solat yang baik serta bacaan-bacaan
surat pendek yang digunakan dalam solat tersebut dan pengetahuan agama lainnya yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari anak-anak Desa
Cibeusi agar sesuai dengan syariat islam dan tujuan dari kegiatan KKL-PPM dan berguna bagi pembentukan karakter serta pertumbuhan anak agar bisa
menciptakan generasi muda yang berkualitas serta berlandaskan nilai-nilai agama agar perilakunya sesuai dengan ketentuan dan ajaran yang ada
didalam agama islam. Penulis memberikan penjelasan evaluasi dari kegiatan tersebut dilihat
dari keseluruhan pembelajaran mengenai pengetahuan agama islam dari setiap anak-anak peserta didik program ini.
10
BAB III METODE PELAKSANAAN
Pelaksanaan program Kuliah Kerja Lapangan – Pembelajaran
Pemberdayaan Masyarakat KKL-PPM di desa Cibeusi, peneliti membuat beberapa program kerja dalam berbagai bidang diantaranya bidang rohani
atau keagamaan, yaitu Program Pesantren kilat dan Pentas Seni di desa Cibeusi . Dalam pelaksanaan program ini ada beberapa kendala yang
ditemui yaitu pencarian pihak sponsor, dan pensosialisasian program penyuluhan Pesantren kilat dan Pentas Seni kepada para anak anak.
Sebelum peneliti melaksanakan kegiatan KKL-PPM, peneliti menyiapkan table atau jadwal kegiatan sebagai berikut:
Tabel 3.1 Jadwal Kuliah Kerja Lapangan
No. Kegiatan
Waktu Pelaksanaan Minggu 1
Minggu 2 Minggu 3
1 Persiapan Kegiatan
2 Pengenalan Desa
3 Sosialisasi Kegiatan
4 Pengajajaran pesantren
5 Lomba Pentas seni
6 Evaluasi
Sosialisai Pelaksanaan Pesantren Kilat dan Pentas Seni di desa cibeusi yang kami laksanakan dilakukan pada hari jumat tepatnya tanggal
16 juli 2013 di dalam minggu pertama pelaksanaan KKL-PPM. Kegiatan ini diawali oleh sosialisai program dalam bentuk ucapan yang disampaikan
pada masyarakat Desa Cibeusi. Dalam pelaksanaan sosialisasi kami menemui kendala. Salah satunya sosialisasi yang kami lakukan dalam
sosialisasi ada beberapa warga yang tidak mendapat sosialisasi karna terlalu banyaknya dan luasnya wilayah yang harus di sosialisasikan. Hal ini
dikarenakan letak yang jauh dan akses yang sulit di capai untuk sampai kesana. Namun sosialisasi secara lisan telah kami utarakan langsung
kepada kepala RW dan tokoh-tokoh penting yang ada di desa serta karang taruna Desa Cibeusi.
Dalam sosialisasi pelaksanaan Program KKL-PPM dari kegiatan Pesantren Kilat dan Pentas Seni tersebut kami melihat masih adanya
beberapa kekurangan, baik dari kami selaku penggerak maupun dari aparat desa dan masyarakat desa Cibeusi. Kami telah berupaya untuk
mengingkatkan kesdaran
dan kemauan
untuk sama-sama
lebih memperdalam dan mengatahui lebih banyak lagi tentang pengetahuan
agama. Sosialisasi pelaksanaan kegiatan yang seharusnya dilakukan
sebanyak tiga kali ini, hanya bisa terealisasi sekali saja, dikarenakan minggu-minggu berikutnya ada suatu halangan yang memang tidak diduga
dan tidak direncanakan sebelumnya. Hal ini menjadi kendala yang besar bagi kami untuk melaksanakan kegiatan pesantren kilat tersebut. Walaupun
halangan tersebut tidak sepenuhnya datang dari semua warga, namun kami sebagai motor dari kegiatan ini tidak bisa terjun langsung sementara
masyarakat akan sulit untuk melakukannya sendiri tanpa ada penggerak. Dalam program KKL-PPM ini, dengan adanya peran aktif mahasiswa
yang membantu dalam mengajarkan pendidkan agama islam tentang pengetahuan keagamaan dan pemberian motivasi ke islaman untuk
membangun sebuah karakter ke islaman masyarakat khususnya anak usia dini Desa Cibeusi Kecamatan Ciater. Peran aktif mahasiswa yang mengikuti
program ini yaitu dengan melakukan pengajaran pada anak-anak Desa Cibeusi selama 10 hari yang di lakukan pukul 15:00 sd 17:30 setiap harinya
sampai 10 kali pertemuan dan pada akhir pertemuan diadakan pentas seni disertai lomba-lomba untuk mengetahui apakah pendidikan agama islam
tersebut sudah tercapai. Dengan pengajaran tersebut, harapan saya, anak- anak desa cibeusi yang ikut kegiatan bisa memahami dan menerapkan apa
yang sudah diajarkan oleh mahasiswa KKL-PPM Unikom. Pelaksanaan Kegiatan pada hari selasa 16 juli, mengajar anak laki-
laki dan perempuan iqro serta al-quran yang ikuti 30 orang, dengan 12 laki- laki dan 18 perempuan. Dengan menggerakkan 8 mahasiswa KKL-PPM
Unikom dalam upaya memberikan pelajaran tentang membaca dan menulis al-quran dengan baik dan benar. Dengan adanya 1 papan tulis, 2 buku
panduan tentang bahan ajar dan dilakukan secara bergantian. Kedua, dengan hari yang berbeda, yaitu pada hari rabu dengan melakukan kegiatan
yang sama dalam mengajarkan tentang membaca dan menulis al-quran serta mengajarkan praktik tata cara berwudhu dan solat yang baik pada
anak-anak tersebut. Serta di hadiri 30 orang, dengan 12 orang laki-laki dan 18 orang perempuan. Dengan kembali menggerakkan 5 mahasiswa KKL-
PPM Unikom untuk mengikuti kegiatan tersebut. Dengan adanya 1 papan tulis, masing-masing anak-anak membawa alat tulis dan perlengkapan solat
dan dilakukan secara bersamaan. Ketiga, yaitu jatuh pada hari kamis dengan melakukan kegiatan yang sama seperti hari-harinya yang dihadiri 27
orang dari jumlah murid 30 orang, dengan 9 orang laki-laki dan 18 orang perempuan, serta ada yang tidak hadir ada 3 orang laki-laki. Dengan adanya
1 papan tulis, dan 2 buku panduan, seta alat tulis masing-masing anak yang dilakukan secara bergantian. Keempat, yaitu jatuh pada hari jumat dengan
melakukan kegiatan yang sama seperti hari-hari sebelumnya dan pelajaran tambahan mengenai pengetahuan tentang nama-nama nabi serta rasul
dalam agama islam yang dihadiri 25 orang dari jumlah murid 30 orang, dengan 9 orang laki-laki dan 16 orang perempuan, serta ada yang tidak
hadir ada 3 orang laki-laki dan 2 orang perempuan. Dengan adanya 1 papan
tulis, 2 buku panduan, serta alat tulis dan perlengkapan solat masing- masing anak dan dilakukan secara bergantian.
Pelaksanaan pada minggu kedua dilakukan pada hari senin, pada tempat yang sama dengan dihadiri 37 orang dengan tambahan murid 7
orang. Dengan kembali menggerakkan peran aktif 8 mahasiswa KKL-PPM Unikom dalam mengajarkan pelajaran yang sama dengan tambahan satu
mata pelajaran yaitu mengenai hafalan surat-surat pendek. Dan kemudian peran mahasiswa yang mengikuti kegiatan tersebut memberikan materi
tentang bacaan surat pendek yang ingin dihafalkan yaitu 5 surat pendek berikut penjelasan tentang makna yang dikandung dalam surat tersebut
yang dilakukan oleh para anak-anak bertahap dan mencoba untuk mempraktekkannya kembali. dengan perlengakapan 1 papan tulis, alat tulis
masing-masing anak, dan juz ama serta buku panduang bagi mahasiswa pengajar dan dilakukan secara bergantian. Kedua, Pada hari selasa kami
melakukan pengajaran yang sama dengan mata pelajaran sebelumnya yang di ikuti sekitar 37 orang. Dengan kembali menggerakkan peran aktif 8
mahasiswa KKL-PPM Unikom dalam mengajarkan materi yang sama dan melanjutkan materi sebelumnya dengan melakukan tes hafalan surat-surat
pendek pada setiap anak-anak yang mengikuti kegiatan ini. Dan kemudian peran mahasiswa yang mengikuti kegiatan tersebut memberikan penjelasan
pentingnya menghafal surat surat pendek dan mengetahui makna yang terkandung dalam surat-surat pendek tersebut serta menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari, dengan perlatan pendukung 1 papan tulis, alat tulis masing-masing anak serta juz ama yang dibawa oleh setiap anak. Dan
ketiga, yaitu pada hari rabu dengan kegiatan yang sama akan tetapi salah satu mata pelajarannya yang semula yaitu penjelasan tentang nabi dan
rosul dalam agama islam yang telah selesai di paparkan di ganti dengan penjelasan tentang penjelasan mengenai hadas dalam agama islam.
Dengan dihadiri 13 orang laki-laki, dan 21 orang anak perempuan kemudian peran mahasiswa yang mengikuti kegiatan tersebut memberikan penjelasan
dalam pelajaran tersebut. dengan perlatan pendukung 1 papan tulis, alat tulis masing-masing anak serta juz ama yang dibawa oleh setiap anak.
Keempat, yaitu jatuh pada hari kamis dengan melakukan kegiatan yang sama seperti hari-hari sebelumnya dengan dihadiri 37 orang anak dengan
melakukan pendalaman pada materi yang diberikan sebelumnya, dengan perlatan pendukung 1 papan tulis, alat tulis masing-masing anak serta juz
ama yang dibawa oleh setiap anak. Kelima, yaitu jatuh pada hari jumat dengan melakukan kegiatan yang sama seperti hari-hari sebelumnya dan
terjadi pertambahan materi tentang penjelasan mengenai najis dan macam- macamnya yang dihadiri 37 orang anak, dengan 15 orang laki-laki dan 22
orang perempuan, dengan perlatan pendukung 1 papan tulis, alat tulis masing-masing anak serta juz ama yang dibawa oleh setiap anak.
Pelaksanaan kegiatan minggu ketiga ini, mahasiswa melakukan kembali melaksanakan aktivitas pada hari senin seperti minggu-minggu
sebelumnya. peran mahasiswa kembali mengajarkan baca tulis al-quran dan surat-surat pendek,dan ilmu fiqih dengan diikuti seluruh anak-anak peserta
didik program pendidikan agama melalui pesantren kilat dan pentas seni islami desa Cibeusi dan sambil melakukan sosialisasi tentang akan adanya
evaluasi dan pentas seni serta lomba-lomba di akhir kegiatan pesantren ini. Kedua, kembali dilaksanakan pada hari selasa melakukan kegiatan yang
sama seperti hari-hari sebelumnya dengan dihadiri 37 orang anak dengan melakukan pendalaman pada materi yang diberikan sebelumnya, dengan
perlatan pendukung 1 papan tulis, alat tulis masing-masing anak serta juz ama yang dibawa oleh setiap anak. Dan pada hari terakhir dilakukan
evaluasi pengajaran serta pentas seni agama islam yang diadakan untuk menguji memberikan motivasi dan sekaligus melihat perkembangan
keilmuan yang di dapat dan di berikan oleh para mahasiswa KKL-PPM. Kami peserta KKL-PPM Unikom Desa Cibeusi mengumpulkan
semangat kebersamaan untuk memulai gerakan peningkatan pengetahuan agama islam di desa Cibeusi, ternyata banyak anak-anak yang mengikuti
program kegiatan tentang pendidikan agama islam yang diberikan tepatnya di Masjid Al-Ikhlas Desa Cibeusi.
Program pesantren kilat yang di berikan kepada anak-anak Desa Cibeusi belum secara menyeluruh berjalan dengan baik karena masih
banyak anak-anak desa Cibeusi yang belum lancar membaca dan menulis al-quran dan sulit untuk menyampaikan pembelajaran dan memberikan
pengajaran yang di pelajari mereka dikarenakan mereka juga baru belajar baca tulis alquran, selain itu juga di Desa Cibeusi ada beberapa anak-anak
yang malas untuk mempelajari tentang ilmu pendidikan agama islam akan tetapi di Desa Cibeusi juga ada beberapa anak yang sudah mengenal dan
bisa membaca al- qur’an dengan baik yang diajarkan oleh orang tuanya akan
tetapi ada bebrapa anak-anak yang malas tersebut juga karna kurangnya ajaran atau dorongan dari kedua orang tua mereka. Beberapa orang tua
anak-anak desa cibeusi belum member pengertian serta bimbingan kepada anak-anak mereka yang malas bahwa sesungguhnya pelajaran agama
islam yang ada dalam salah satu program kegiatan KKL-PPM mahasiswa Universitas Komputer Indonesia juga sangat baik dan juga dapat
memberikan maanfaat serta pengetahuan yang baik untuk meningktkan anak-anak desa Cibeisu dan sangat baik untuk pembentukan karakter sejak
dini yang sangat penting dalam pertumbuhan anak. Dalam program tersebut mahasiswa KKL-PPM Universitas Komputer
Indonesia Unikom memberikan satu kali pertemuan tambahan diakhir pecan pertemuan dalam pengajarn program pesantren Kilat yaitu pada
minggu terakhir menjadi 11 kali pertemuan dalam program kegiatan pendidikan agama islam dalam berupa program Pesantren Kilat dan Pentas
Seni guna meningkatkan motivasi serta pengetahuan dan partisipasi anak- amak-anak dalam berbagai kegiatan. Dilakukannya pertemuan tambahan
dalam program ini dimaksudkan untuk mengevaluasi dan melihat bagaimana pendidikan agama islam yang telah diberikan dan diajarkan oleh
mahasiswa KKL-PPM Universitas Komputer Indonesia kepada anak-anak
tersebut tentang agama islam dari segala macam bentuk penyampaian dan juga teknik ajar yang telah diberikan guna meningkatkan pengetahuan serta
pembentukan karakter yang berlandaskan dasar-dasar pengetahuan agama apakah sudah berhasil dan sudah sesuai dengan tujuan dari KKL-PPM
mahasiswa Universitas Komputer Indonesia yang telah disebutkan diatas.
17
BAB IV HASIL YANG DICAPAI
Dengan adanya program nyata yang diaksanakan mahasiswa melalui kegiatan Kuliah Kerja Lapangan
– pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat KKL-PPM ingin menambah sedikit kepedulian, pengetahuan
dan wawasan masyarakat agar lebih tinggi dapat mengurangi tingkat kebodohan, kemiskinan, membantu pemerintah dalam melaksanakan
program peningkatan pendidikan pengetahuan umum dan agama, serta menghilangkan kecemburuan sosial antara pemerintah desa, tokoh-tokoh
desa dan masarakat agar terjalin hubungan yang harmonis, meningkatkan efektifitas kerja pemerintah desa dan masyarakat.
Selama melakukan kegiatan pesantren kilat dan pentas seni agama di lokasi KKL-PPM tepatnya di Desa Cibeusi kecamatan ciater.
Pelaksanakan kegiatan pesantren kilat yang telah diprogramkan oleh penulis sendiri sebelumnya, karena program pesantren kilat mendapat
respon baik dan positif dari semua pihak warga Desa Cibeusi, kepala desa sangat setuju dengan adanya program ini, karena dengan adanya program
ini yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat, sehingga program pesantren kilat dan pentas seni tersebut dapat di rasakan secara
langsung hasilnya oleh masyarakat itu sendiri pemahaman masyarakat mengenai Program Pesantren Kilat dan Pentas Seni itu sendiri adalah
menciptakan peningkatan pendidikan dibidang agama sehingga tidak mudah melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak baik dan tidak sesuai dengan
ajaran agama. Ini dapat dicapai dengan menciptakan suatu kondisi dimana wawasan agama meningkat dan semakin baik melalui pelajaran agama
islam di pesantren kilat, dan membantu warga mengerti akan pentingnya pendidikan dasar agama.
Nama Kegiatan : Desa Cibeusi Islami
Waktu Pelaksanaan : Selasa, 16 Juli 2013 sd Kamis, 26 Juli
201310 Hari Tempat Pelaksanaan
: Mesjid Jami Al-Ikhlas Desa Cibeusi
Sasaran : Semua warga Desa Cibeusi
Tujuan :
1. Menggalakkan kembali program desa yang sudah lama di tiadakan, 2. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan
agama dan harus berkembangnya pendiddikan tersebut, 3. Membangun silaturahmi antar warga.
Dalam kegiatan pesantren kilat dan pentas seni ini tidak terlepas dari masalah-masalah yang dihadapi seperti faktor pendukung dan faktor
penghambat. 1. Faktor pendukung
a. Adanya dukungaan dari berbagai pihak seperti pemerintah desa, karang taruna d.n juga DKM Masjid Desa Cibeusi.
b. Adanya hubungan kerja sama dalam pendidikan agama pada karang taruna dan DKM Masjid Al-Ikhlas guna melancarkan
program. c. Adanya sarana dan prasarana yang mendukung dalam
kegiatan pesantren kilat dan pentas seni. 2. Faktor penghambat
a. Kurang kesadaran masyarakat untuk meningkatkan pendidikan agama bagi masa pembentukan karakter dan
kepribadian anak. b. Kurangnya tenaga pekerja untuk pendidikan agama islam.
c. Kurangnya fasilitas dan sarana yang ada untuk menunjang program pesantren kilat dan pentas seni.
Program pesantren kilat dan pentas seni adalah suatu kegitan dimana diadakannya pesantren kilat guna meningkatkan pendidikan
pengetahuan agama serta pembentukan karakter. kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai agama sejak dini yang sangat berguna bagi
pembentukan kepribadian anak agar kelak anak-anak penerus bangsa melakukan sesuai dengan aturan yang baik dan menjauhkan segala
perbuatan yang buruk atau tercela. Kegiatan ini dikordinir langsung oleh karang taruna Desa Cibeusi dan DKM Masjid Al-Ikhlas serta mahasiswa
KKL-PPM Unikom.
a Penyampaian Pesantren Kilat secara umum
Pesantren kilat merupakan suatu kegiatan yang sangat positif untuk dilakukan dalam rangka membentuk karakter islami pada anak-anak serta
masyarakat Desa Cibeusi. Melalui kegiatan pesantren kilat pula dapat membina akhlakul karimah diantara para anak-anak, memperkenalkan
kepada anak-anak di Desa Cibeusi untuk menjadikan masjid sebagai wadah mempersatukan umat serta memberikan pendidikan agama islam sejak dini
kepada anak-anak di Desa Cibeusi untuk membentengi akhlak dan moralnya agar tidak terpengaruh pada budaya global yang negatif. Kegiatan
pesantren kilat harus dilakukan sejak dini dan akan terus digelorakan secara berkelanjutan karena menjadi suatu langkah pendidikan yang strategis bagi
siswa, orang tua dan sekolah. Pesantren kilat dianggap sebagai suatu investasi di dunia maupun di akhirat bagi anak-anak serta masyarakat, para
mahasiswa KKL-PPM Universitas Komputer Indonesia, melalui kegiatan pesantren kilat maka anak-anak akan dituntut belajar sejak dini mempelajari
agama islam seperti membaca dan menghafal surat- surat Al Qur’an, berdoa,
dan lain-lain. Bagi masyarakat, melalui kegiatan pesantren kilat maka akan
membantu mereka dalam mendidik anaknya membentuk karakter yang islami, menjadikan anak-anaknya menjadi anak yang shalih dan shalihah
yang senantiasa mendoakan mereka. Pengajar, melalui kegiatan pesantren kilat maka akan menjadi suatu kerja sosial ibadah yang akan mendapatkan
balasan pahala dari Allah SWT jika dilandasi dengan penuh keikhlasan.
Pemberian Materi iman dan takwa
Pengertian iman dan takwa ; Iman menurut bahasa ialah percaya, membenarkan atau meyakini
sesuatu dengan hati. Iman ialah mengikrarkan dengan lisan, meyakini dengan hati dan mengamalkan dengan anggota badan
Pengertian iman dapat disimpulkan mempercayai semua ajaran yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW, yang bersumber dari Allah SWT,
yang tidak cukup dengan pengakuan saja tetapi mesti direalisasikan dalam bentuk pengamalan terhadap ajaran yang dibawakan oleh Nabi kemudian
akan timbullah ketaqwaan di dalam diri manusia setelah proses keimanan tersebut.
Usaha menanamkan iman ; Pendidikan keimanan perlu ditanamkan sejak dini sebagaimana
menurut pendapat Al-Ghazali yang dikutif oleh Zainuddin yakni: “Ketahuilah, bahwa apa yang telah kami sebutkan itu mengenai penjelasan
akidah keyakinan maka sebaiknya di dahulukan kepada anak-anak pada
awal pertumbuhannya. Supaya dihafalkan dengan baik, kemudian senantiasalah terbuka pengertiannya nanti sedikit demi sedikit sewaktu dia
telah besar. Jadi permulaan dengan menghafal, lalu memahami, kemudian beretika, mempercayai dan membenarkan dan yang berhasil pada anak-
anak tanpa memerlukan bukti.”
Jadi cara memperteguh iman adalah melalui tiga unsur dari pengertian iman itu sendiri yaitu ;
Dibaca dan diucapkan dengan lisan atau bahkan dihafalkan ayat- ayat maupun hadis yang berhubungan erat dengan keimanan.
Memahami pengertiannya dan mencamkan dalam pikirannya kemudian diakui kebenarannya dalam hati, agar dapat meresap
sedalam-dalamnya. Mengamalkan ajaran-ajarannya yang terkandung di dalamnya.
Ilmu pengetahuan keagamaan memang bisa dipelajari, namun keyakinan tidak bisa dipelajari tapi harus ditumbuhkan atau ditanamkan,
oleh karena itu perlu upaya- upaya kerjasama dengan pihak-pihak yang terkait diantaranya yaitu sebagai berikut:
Kerja Sama Guru Agama Sekolah dengan orang tua peserta didik Kerjasama Guru Agama dengan Aparat Sekolah Kesatuan
Wawasan Pendidikan Agama dalam Keluarga
Iman dan taqwa merupakan hal yang pertama dan paling utama dalam ajaran islam yang mesti tetanam dalam setiap individu, sehingga pendidikan
keimanan merupakan fondasi dari ilmu pengetahuan dan aspek pendidikan lainnya serta merupakan pedoman dan pandangan hidup seorang muslim.
Sehingga dalam memahami dan mendalami serta meyelidiki ajaran Islam, menghayati dan mengamalkannya harus berlandaskan keimanan yang kuat
bahkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan keulatan iman manusia akan dapat mengokohkan kehidupan
batin, dapat mengembangkan perasaan moral, susila, dan akhlak dapat membangun spritual yang stabil. Maka dapat dikatakan bahwa pendidikan
keimanan merupakan asa dari segala upaya pendidikan dan dasar penompang bagi kehidupan manusia baik sebagai individu maupun
masyarakat.
Penyampaian Praktek Wudhu
Wudhu ; Wudhu adalah membasuh,mengalirkan dan membersihkan dengan menggunakan air yang suci dan mensucikan,pada setiap anggota
wudhu wajahmuka,kedua tangan,kepalarambut,dan kedua kaki,sebagai persiapan seorang muslimuntuk beribadah kepada Allah SWT.
Adapun dalil Al-Qurannya yaitu surat Al-Maidah ayat 6,
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah
kepalamu dan basuh kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit [403] atau dalam perjalanan
atau kembali dari tempat buang air kakus atau menyentuh [404] perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah
dengan tanah yang baik bersih; sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak
membersihkan kamu dan menyempurnakan nimat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur”
Adapaun syarat-syarat syahnya wudhu adalah: Islam,
Berakal, Tamyiz,
Yang dimaksud dengan tasmiyah adalah membaca “bismillah”.
Bolehjuga apabila ditambah dengan “Ar-Rohmanir Rohim“. Tasmiyah ketika hendak memulai shalat merupakan syarat sah wudhu berdasarkan
sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Tidak ada shalat bagi orang yang
tidak berwudhu dan tidak ada wudhu bagi orang yang tidak menyebut nama Allahbertasmiyah,
”HR.IbnuMajah,hasan ~Niat,
Rasulullah shallallahu‘alaihi wasallam bersabda,“Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanyalah mendapatkan apa
yang diniatkannya”HR.BukharidanMuslim. Oleh karena itu, orang yang dhohirnyasecara kasat mata berwudhu, akan
tetapi niatnya hanya sekedar untuk mendinginkan badan atau menyegarkan badan tanpa diniati untuk melaksanakan perintah Allah dan Rasul-Nya maka
wudhunya tidak sah. Dan yang perlu untuk diperhatikan, bahwa niat di sini letaknya di dalam hati dan tidak perlu dilafazkan.
~Istishhab ~Istinja dan Istijmar sebelumnyabila setelah buang hajat
~Air yang thahur suci lagi mensucikan, Air dikatakan suci atau masih suci manakala tidak tercampur oleh
zatbarang yang najis sehingga menjadi berubah salah satu dari tiga sifat, yaitu bau, rasa dan warnanya.
~Air yang mubahbukan hasil curian misalnya, Apabila air diperoleh dengan cara mencuri, maka tidak sah berwudhu
dengan air tersebut. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sesungguhnya Allah Ta’ala itu Maha Baik. Dia tidak menerima
sesuatu kecuali yang bai k.” HR. Muslim. Sudah dimaklumi, bahwa mencuri
merupakan perbuatan yang tidak baik dan keharamannya sudah jelas. Oleh karena itu, air hasil curian yang merupakan barang yang tidak baik tidak
sah digunakan untuk berwudhu. ~Menghilangkan sesuatu yang menghalangi air meresap dalam pori-pori.
Tidak sah wudhu seseorang yang memakai kutek atau yang lainnya yang dapat menghalangi sampainya air ke kulit.
Shalat ; Jagalah shalat-shalat tersebut dan salat pertengahan al-wustha. QS al-
Baqarah: 238. Kata shalawat shalat-shalat pada ayat di atas berbentuk jamak atau
plural yang dalam bahasa Arab berjumlah tiga atau lebih. Kemudian ia ditambah dengan shalat wustho shalat pertengahan. Jadi kalau
mencermati ayat di atas berarti Allah paling tidak menyuruh untuk menjaga empat shalat. Namun kata pertengahan menunjukkan posisinya berada di
tengah. Jika hanya empat maka tidak ada yang ditengah. Sehingga agar ada yang peris di tengah berarti minimal jumlahnya lima. Dari sini saja dapat
diketahui kelemahan logika mereka yang mengatakan bahwa shalat hanya dua waktu, tiga waktu dan seterusnya. Ini secara logika sesuai dengan
makna bahasa yang ada. Menurut Ibnu Abbas ra mufassir dari kalangan sahabat yang
mendapat doa khusus dari Nabi saw agar diberi pemahaman dan kemampuan takwil, menurut beliau maksud dari bertasbih pada ayat
tersebut adalah shalat. Jadi shalatlah kamu kepada Allah di waktu kamu berada di petang hari Maghrib dan Isya, dan ketika berada di waktu
subuh,ketika berada di waktu sore asar dan ketika berada di waktu zuhurHR Ibn Jarir. Dengan demikian jumlahnya lengkap menjadi lima
waktu. Nah terkait dengan itu Rasulullah saw menyebutkan kewajiban shalat lima waktu dalam sejumlah hadits. Di antaranya beliau bersabda,
Bagaimana Menurut kalian seandainya ada sungai di depan pintu rumah salah seorang dari kalian di mana dia mandi di dalamnya setiap hari lima
kali, apakah masih ada kotorannya yang tersisa sedikit pun?” Mereka menjawab,”Tidak ada kotoran yang tersisa sedikit pun.” Rasulullah saw
bersabda , “Begitulah perumpamaan shalat lima waktu, dengannya Allah
menghapus kesalahan- kesalahan.” HR. al-Bukhari dan Muslim.
Jadi kalau kita mau menelaah ayat-ayat di atas secara tulus, benar, dan dengan pemahaman yang sahih seperti yang menjadi pegangan para
sahabat, tabiin, dan seterusnya di mana mereka melaksanakan shalat lima waktu seperti yang diwajibkan, insya Allah kita akan selamat dari
pemahaman sesat. Tayyamun ;
Tayamum menurut arti bahasa adalah menyengaja, sedangkan menurut arti syara adalah mengusapkan debu pada wajah dan kedua
tangan dengansyarat –syarat tertentu. Tayammum merupakan salah satu
sarana bersuci dari hadast kecil atau hadast besar, sebagai pengganti wudlu atau mandi, disaat seseorang tidak bisa menggunakan air
dikarenakan terdapat suatu halangan. Rukun
– rukun Tayammum 1. Niat
2. Memindah debu 3. Mengusap wajah
4. Mengusap kedua tangan sampai siku-siku 5. Tartib
Materi afalan dan Pemberian Ayat Al-Quran Anak-anak Desa Cibeusi secara acak disuruh untuk membaca ayat
Al-Quran yang kemudian akan diperbaiki oleh Pengajar jika memang lafadz yang diucapkan kurang tepat.
b Deskripsi Program
Program Pesantren Kilat ini diikuti oleh masyarakat Desa Cibeusi dan Mahasiswa KKL-PPM Unikom periode Juli 2013 untuk meningkatkan
pendidikan dan pengetahuan agama di Desa Cibeusi. Kegiatan ini dilakukan dengan mengundang para warga Desa Cibeusi khususnya anak-anak untuk
ikut serta dalam pesantren kilat dan pentas seni ini melalui arahan yang
diberikan oleh mahasiswa dengan bantuan yang diberikan oleh DKM Masjid Al-Ikhlas serta karang taruna. Dengan memberikan pelajaran yang lebih
bermanfaat dan lebih baik kedepannya.
c Tujuan Program
Tujuan diadakannya kegiatan Program Pesantren kilat dan pentas seni ini adalah :
1. Meningkatkan kualitas kepribadaian dan pengetahuan agama 2. Menjalin silaturahmi antar warga
3. Menumbuhkan kekeluargaan antara masyarakat dengan mahasiswa KKL-PPM Unikom
d Sasaran Program
Sasaran dalam kegiatan ini adalah masyarakat Desa Cibeusi,
Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang serta Mahasiswa KKL-PPM Unikom.
Adapun materi yang diprogramkan dalam pesantren kilat dan pentas seni
yang diadakan di Desa Cibeusi, Kecamatan Ciater
1. Baca Tulis Al Quran a. Tata cara membaca Al Quran
b. Praktek membaca Al Quran sesuai dengan ilmu tajwid c. Cara dan praktek menulis Al Quran
d. Memahami dan menganalisis kandungan isi Al Quran untuk dipedomani dalam amaliyah kehidupan sehari-hari.
2. AqidahTauhid a. Memahami Rukun Iman dan cara melaksanakannya
b. Implementasi keimanan dan konsekwensinya dalam kehidupan sehari-hari
c. Iman kepada Nabi Muhammad SAW dan melaksanakan ajarannya.
3. Akhlaq a. Akhlaq kepada Allah dan Rasul
b. Akhlaq kepada orang tua dan guru c. Akhlaq bergaul dengan lawan jenis menurut Islam
d. Sikap dan prilaku dalam kehidupan sehari-hari. 4. IbadahPraktek Ibadah
a. Memahami dan menjalankan semua rukun Islam b. Cara bersuci yang benar wudlu, mandi dan tayamum
c. Cara shalat yang benar syarat, rukun, dan sunat-sunat shalat d. Menghafal beberapa wirid doa sesudah shalat
e. Carapraktek shalat yang benar : pada shalat wajib 5 waktu dan shalat jenazah, shalat sunnat dhuha, tahajud, witir dan shalat
lainnya yang dipilih oleh penyelenggara.
e Indikator Keberhasilan
1. Lingkungan sekitar Desa Cibeusi menjadi lebih baik lagi pengetahuan dan juga pendidikan di bidang keagamaan.
2. Masyarakat dan Mahasiswa KKL-PPM Unikom saling mengenal dengan baik
3. Terjalin hubungan tali silaturahmi antar warga dengan Mahasiswa KKL-PPM Unikom
f Dana
Dalam program ini dana yang dikeluarkan adalah dana dari kas kelompok KKL-PPM Universitas Komputer Indonesia Desa Cibeusi, dan ada
juga dana dari pengajuan proposal yang diberikan oleh resort villa sari alam ciater subang.
g Dokumentasi
Atas dasar hasil yang dicapai dan penelitian maka kami mengetahui beberapa permasalahan yang ada di Desa Cibeusi Kecamatan Ciater. Kami
melakukan beberapa pendekatan-pendekatan baik secara objektif maupun secara kualitatif. Kemudian pendekatan tersebut dimaksudkan untuk
mengetahi sejauh mana masalah yang dirasakan paling mendesak di wilayah Desa Cibeusi. Pendekatan yang kami lakukan adalah dengan cara
kunjungan, dan silaturahmi serta wawancara dan pendekatan secara kekeluargaan, serta memberikan sedikit saran dan arahan agar
permasalahan sedikit bisa diselesaikan dengan tidak menimbulkan masalah baru yang sekiranya menjadi halangan dalam laju kepemerintahan desa.
Bila kita telaah dari setiap pelaksanaan kegiatan selalu timbul nilai positif dan negatifnya, namun intinya suatu kegiatan bukanlah suatu hal
yang memberatkan tetapi itu semua hanyalah resiko yang harus dihadapi, begitupula dari segi paktor penghambat dalam kegiatan KKL-PPM yang
dilaksanakan di Desa cibeusi secara keseluruhan berdasarkan survey yang sudah dilakukan pada tahap awal memang ditemukan adanya beberapa
Sumber : Mahasiswa KKL-PPM Unikom
Gambar 4.1 Kegiatan Pesantren Kilat
paktor hambatan yang memungkinkan yang menjadi nahan kajian yang harus benar-benar diperhatikan oleh semua kalangan masarakat.
Secara signifikan kendala-kendala yang dihadapi diantaranya : a. Masih adanya anggapan bahwa mahasiswa yang melakukan
KKL-PPM datang dengan membawa dana bantuan seperti bantuan dari pemerintah, pusat dan daerah, bahkan ada
anggapan bahwa mahasiswa banyak membawa perbekalan untuk membantu kesejahteraan masyarakat sekitar.
b. Sebagian masyarakat belum begitu sadar akan pentingnya kebersihan lingkungan.
c. Hanya tersedianya satu sekolah unggulan di desa Cibeusi SD Margaasih dan itu pun masih minim, sehingga lapangan untuk
mengembangkan potensi mahasiswa pada bidang pendidikan dan sosialiasi hanya tertuju pada pengajian dan pendidikan paud.
Selama pelaksaan Kuliah Kerja Lapangan mahasiswa juga memperoleh kemudan yaitu :
a. Masyarakat di Desa Cibeusi mudah bersosialisasi dan tidak tertutup dengan apa yang ada sehingga penerimaannya lebih
baik. b. Fasilitas keagamaan terutama mesjid, kantaor desa, balai
pertemuan, dan SD yang strategis sehingga mudah di jangkau. c. Sosial budaya serta adat istiadat masyarakat Desa Cibeusi tidak
bertentangan dengan agama bahkan tokoh masyarakat dan para guru di Desa Cibeusi sehingga penerimaannya sangat baik.
d. Posko KKL-PPM berada pada lingkungan yang kondisi agamanya masih sangat kuat seperti kebiasaan shalat berjamaah
yang lima waktu rutin berjamaah, karena lingkungan yang ada pada lingkungan pesantren.
Di lingkungan pedasaan khususnya di desa cibeusi, sangat mudah untuk melaksanakan sosialisasi dan pelaksanaan PESANLAT DAN
PENTAS SENI sehingga pelaksanaannya akan maksimal. Termasuk ketika memberikan sosialisasi kepada masyarakat akan lebih mudah dilakukan.
Akan tetapi dalam pelaksanaan sosialisasinya harus benar-benar terlaksana agar kegiatan ini pelaksanaanya benar-benar tercapai sehingga mahasiswa
selama melaksanakan kegiatan kuliah kerja Lapangan – Pembelajaran
Pemberdayaan Masyarakat KKL-PPM tidak akan sia-sia dan dapat memberikan maanfaat kedepannya untuk masyarakat desa. Jadi sangat
jelas bahwa pendidikan dasar agama islam sebagai proses dalam perkembangan pembentukan karakter dan pembentukan kepribadian yang
lebih baik akan tercapai. Bila lingkungan tidak mendukung dalam artinya mahasyarakatnya tidak sadar dan tidak peduli akan pendidikan agama
islam, maka akan sangat sulit bagi masyarakatnya untuk mencapai kepribadian dan pengetahuan yang lebih baik lagi kedepannya.
Adapun beberapa kelebihan penerapaan pelaksananan program PESANTREN KILAT DAN PENTAS SENI di desa cibeusi yang merupakan
dampak positif penerapaan program PESANTREN KILAT DAN PENTAS SENI antara lain :
a. Menciptakan tingkat kesadaran yang tinggi terhadap pentingnya pendidikan agama anak untuk membentuk kepribadian bagia anak-
anak penerus bangsa b. Masyrakat akan menjadi lebih aktif dalam proses pelaksanaan
kegiatan keagamaan. c. Membekali masyarakat untuk tentang hal-hal yang baik dan buruk
dalam agama islam. d. Mendorong lahirnya kepribadian yang lebih baik kedepannya bagi
masyarakat Desa Cibeusi khususnya anak-anak. e. Meningkatkan kesadaran untuk peduli pendidikan agama.
Pada akhir kegiatan kuliah kerja nyata mahasiswa, kami peserta KKL-PPM Unikom dapat melaksanakan program KKL-PPM sampai dengan
selesai, meskipun masih banyak kekurangan dan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, walaupun demikian kami tetap optimis bahwa kegiatan
yang dilaksanakan dapat bermanfaat.
Selama kegiatan KKL-PPM kami mengucapkan terima kasih kepada pembimbing dan penitia pelaksana yang telah memberi arahan serta
dukungan atas terlaksananya program kegiatan KKL-PPM di Desa Cibeusi Kecamatan Ciater Kabupaten Subang.
Dari hasil yang kita capai selama pelaksanaan kegiatan KKL-PPM adapun Tujuan dilaksanakannya kegiatan kuliah kerja lapangan pada
masing-masing program kegiatan di atas adalah dalam rangka mengembangkan keilmuan dan manfaat dari masalah yang di teliti yang
situasi yang berbeda atau bertolak belakang dengan konsep atau teori yang ada sehingga dicarikan solusi atau tindakan yang lebih tepat dan
bermanfaat baik bagi mahasiswa maupun masyarakat khususnya maupun semua lapisan masarakat.
Sumber : Mahasiswa KKL-PPM Unikom
Gambar 4.2 Kegiatan Lomba Baca Tulis Al-Quran
Atas dasar kegiatan nyata yang dilakukan pada masing-masing bidang dalam penyelesaian masalah yang telah diidentifikasikan
sebelumnya, Alhamdulillah kegiatan nyata tersebut sangat dirasakan manfaatnya dan merupakan suatu cara praktis dalam menangani masalah,
yang mana setiap kegiatan yang dilaksanakan tersebut tidak terlepas dari sistem atau asas musyawarah yang dipandu dengan konsep dan teori yang
ada sehingga dapat diselesaikan dengan baik dan berhasil.
33
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan