Upaya Peningkatan Pendidikan Agama Islam Melalui Pesantren Kilat dan Pentas Seni di Desa Cibeusi

(1)

KKL-PPM

UPAYA PENINGKATAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI PESANTREN KILAT DAN PENTAS SENI

DI DESA CIBEUSI

OLEH :

AGUS DENY RAHMAT HIDAYAT 41710014

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA 2013


(2)

Nama Lengkap : Agus Deny Rahmat Hidayat Nama Panggilan : Agus

Status Perkawinan : Belum Kawin

Alamat Lengkap : Jl. Bhayangkara No.17 Pasar Kidul RT.02 RW.09 Desa Ciwidey, kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung (081321423223)

NIM : 41710014

Jurusan : Ilmu Pemerintahan Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Nama Ayah : H. Djuhayat Pekerjaan Ayah : PNS

Nama Ibu : Hj. Lilis Nurani Pekerjaan Ibu : Wiraswasta Alamat Lengkap Orang

Tua

Jl. Bhayangkara No.17 Pasar Kidul RT.02 RW.09 Desa Ciwidey, kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung

Pendidikan : SD Negeri 4 Ciwidey SMP Negeri 1 Ciwidey SMA Negeri 1 Ciwidey


(3)

Dosen Prodi Ilmu Pemerintahan Unikom. 2013. Panduan Kuliah Kerja Lapangan-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat. Bandung. Prodi IP.

Dian,2013.Asmaul Husn 99 Asma Allah dan Cerita Pembangun Akhlak. Jakarta. PT Bhuana ilmu populer.

Diana, Vani, 20013. Kumpulan Dongeng dan Do’a For Muslim Kids. Bandung. PT Mizan Pustaka

Roul, Muh, 2013. Yuk kita shalat. Jakarta selatan .anak kita Syafi’i,M, 2013. 25 Kisah Teladan Nabi dan Rosul Untuk anak.

Bantul. Tema Media

Tim Redaksi,2013. Kumpulan Do’a Untuk Anak Saleh. Surakarta. Al-Qudwah Publishing


(4)

Puji dan syukur ke hadirat Illahi Rabbi yang telah mengkaruniakan rahmat-Nya pada penyusun sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dengan judul “UPAYA PENINGKATAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI PESANTREN KILAT DAN PENTAS SENI DI DESA CIBEUSI” ini dapat penulis selesaikan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi salah satu matakuliah Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Pada Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas Komputer Indonesia. Sholawat serta salam semoga senantiasa Allah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan seluruh umatnya yang rela berkorban demi kemajuan Islam.

Untuk itu, dalam kesempatan ini, banyak pihak yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materiil. Sehubungan hal tersebut, dengan kerendahan hati penyusun sampaikan rasa terima kasih yang dalam dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs.,M.A. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia Bandung yang telah member ijin kepada penulis untuk melakukan praktek Kuliah Kerja Lapangan.

2. Dr. Dewi Kurniasih, S.IP.,M.Si. Selaku Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan di Jurusan Ilmu Pemerintahan


(5)

menyetujui pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan.

3. Tatik Fidowati S.IP., M.Si. selaku Dosen wali di Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Komputer Indonesia Bandung. Beliaulah orang tua penulis di Universitas Komputer Indonesia Bandung yang telah banyak memberikan bimbingan serta motivasi kepada penulis dalam menempuh jenjang pendidikan ini dan sebagai Dosen Pembimbing Penulisan Laporan Kuliah Kerja Lapangan yang telah membimbing penulis selama menyusun Laporan Kuliah Kerja Lapangan.

4. Pak Siban Sebagai Pembimbing Praktek Kuliah Kerja Lapangan di Desa Cibeusi Kecamatan Ciater.

5. Seluruh Pegawai–pegawai di Kantor Desa, karang taruna dan pengurus DKM Al-Ikhlas yang telah membantu penulis selama melaksanakan pelaksanaan Praktek Kuliah Kerja Lapangan.

6. Kepada kedua orang tua yang selalu memberikan kesempatan, pengertian dan dukungan yang tak ternilai harganya dan selalu mendoakan untuk jadi yang terbaik dalam menyelesaikan penulisan Laporan Praktek Kuliah Kerja Lapangan ini.

7. Adikku M. Ganjar N yang selalu memberikan doa dan membantu dalam menyelesaikan penulisan Laporan Praktek Kuliah Kerja Lapangan ini.

8. Seseorang yang selalu mendoakan untuk jadi yang terbaik, penuh kesabaran, memberi motivasi, dan dukungan yang tidak pernah berhenti.


(6)

persatu, semoga persahabatan dan persaudaraan kita tetap abadi selamanya.

Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Praktek Kuliah Kerja Lapangan ini masih jauh dari sempurna dan terdapat kekurangan-kekurangannya. Hal ini disebabkan karena keterbatasan yang dimiliki penyusunan dalam hal pengalaman, pengetahuan dan penyusunan. Petunjuk dan arahan dari semua pihak sangat besar artinya dalam penyusunan selanjutnya.

Akhir kata, penulis mengharapkan semoga kebaikan yang telah diberikan oleh semua pihak yang terlibat dalam penulisan Laporan Praktek Kuliah Kerja Lapangan ini. Semoga Laporan Praktek Kuliah Kerja Lapangan ini dapat dijadikan acuan dan manfaat yang berarti khususnya bagi penyusunan umumnya bagi yang membaca.

Amin yarobbal alamin,

Bandung, 28 Desember 2013


(7)

HALAMANAN PENGESAHAN... i

RINGKASAN ... ii

PRAKATA ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN... 1

BAB II TARGET DAN LUARAN 2.1 Target Kuliah Kerja Lapangan ... 5

2.2 Luaran Kuliah kerja Lapangan ... 8

BAB III Metode Pelaksanaan ... 10

BAB IV Hasil Yang Dicapai ... 17

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 33

5.2 Saran ... 34


(8)

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Kegiatan Pesantren Kilat ... 28 Gambar 4.2 Kegiatan Lomba Baca Tulis Al-Quran ... 31


(10)

Biodata ... 36 Catatan Harian (Logbook) ... 37 Banner dan Sertifikat ... 44 Daftar Absen Pesantren Kilat ... Roundown Acara Lomba ... Foto Kegiatan ...

45 46 47


(11)

PENDAHULUAN

Pada jaman sekarang seperti yang sangat kita ketahui bahwa pendidikan agama islam ini sudah jarang dikembangkan dan kurang diajarkan dengan baik dan benar khususnya pada generasi muda penerus bangsa yang pada dasarnya sangat penting bagi kehidupan sehari-hari serta bagi pedoman hidup setiap manusia untuk kehidupannya dan untuk tahap yang lebih baik. Manusia kadang sering lupa bagai mana pentingnya pendidikan agama yang sangat mendasar di era berkembang dan kemajuan teknologi seperti jaman ini yang ada masyarakat seharusnya lebih mengembangkan pengetahuan agama islam sebagai landasan untuk melakukan seluruh kegiatan agar semua kegiatan sesuai dengan syariat islam yang ditentunkan oleh ajaran agama islam.

Pesantren Kilat merupakan kegiatan yang tepat untuk mengisi liburan dengan sebaik-baiknya. Melalui pesantren kilat, anak akan menerima nilai-nilai keagamaan sebagai dasar pembentukan kepribadian dan moral yang akan tertanam dalam jiwa dan sanubari. Dalam pesantren kilat ini akan dipelajari aspek-aspek kebersamaan, kepemimpinan, dan kemasyarakatan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam pesantren kilat, seorang anak akan mengisi liburannya dengan hal-hal yang bermanfaat dan berguna bagi kehidupan masyarakat desa kedepannya dalam proses kearah yang lebih baik. Hal ini sejalan dengan pernyataan Bapak Presiden Soeharto bahwa pelaksanaan kegiatan semacam pesantren kilat perlu ditingkatkan frekuensi dan kualitasnya dalam upaya peningkatan dibidang pendidikan agama islam.

Untuk mewujudkan hal di atas bukanlah suatu hal yang mudah, karena diperlukan cukup banyak tenaga, biaya, serta waktu yang akan tercurah untuk melaksanakan salah satu amanah sebagai seorang muslim untuk membantu mempersiapkan generasi muslim Rabbi


(12)

Radhiyya. Anak-anak sebagai generasi harapan bangsa, tidak lain merupakan amanah dari Allah Yang Maha Rahiim. Generasi ini masih sangat peka terhadap berbagai pengaruh lingkungan sekitarnya. Oleh sebab itu tidak salah apabila disebutkan bahwa masa kanak-kanak adalah masa yang sangat menyenangkan dan merupakan masa yang sangat penting dalam perkembangan kepribadian seorang insan. Pada masa inilah tertanam dan terbentuknya dasar pribadi yang merupakan fondasi perkembangan kepribadian selanjutnya.

Saat pembentukan pribadi tersebut, perlu ditanamkan kepada anak-anak pendidikan keagamaan dan juga pengalaman yang berkesan, yang membekas dalam jiwa mereka sebagai bekal yang bermanfaat dalam pembentukan kepribadiannya kelak. Dan perlu dibiasakan pada mereka untuk mempelajari agama sejak dini, sehingga timbul pada diri mereka bahwa ilmu agama merupakan kebutuhan bagi setiap muslim. Selain itu penting ditanamkan kesadaran beribadah sejak dini, karena hakikat penciptaan seluruh manusia dan jin adalah untuk mengabdi (beribadah) kepada Allah. Sudah selayaknya seluruh aktivitas kita didasari niat ibadah. Kesadaran inilah yang kelak akan melahirkan ethos kerja seorang muslim. ethos kerja ini akan melahirkan pribadi-pribadi yang senantiasa produkif, efektif dan efisien dan mukhlish dalam bertindak. Pribadi-pribadi seperti inilah yang kita perlukan untuk membangkitkan kembali kejayaan din kita Al-Islam. Kepada merekalah kita memiliki tanggung jawab moral dalam masalah pelaksanaan pendidikan, pembinaan, ketrampilan, dan pengalaman agar kelak mereka dapat lebih siap dalam menghadapi tantangan zamannya. Dengan demikian, harapan akan munculnya generasi penerus yang lebih baik akan tercapai.

Maka oleh itu KKL di Desa Cibeusi melakukan program kegiatan tentang Pesantren Kilat dan Pentas Seni adalah kegiatan pendidikan pengetahuan dasar agama islam yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh Karang Taruna serta DKM Masjid Al- Ikhlas,


(13)

dan suatu bentuk pengajaran pendidikan agama islam dan pengembangan seni yang di ikuti dengan lomba-lomba yang dilaksanakan di suatu wilayah masjid Al-Ikhlas.

Konsep program pendidikan agama yang diberikan berkaitan erat dengan pengembangan pengetahuan agama islam, motifasi tentang keagamaan, yang dimaksud meliputi aspek sasaran, aspek lokasi kegiatan, aspek petugas penyelenggara, aspek dana dan lain sebagainya. Dalam program kegiatan pengembangan pendidikan agama islam berperan sangat penting untuk peningkatan motifasi dan pengetahuan agama islam anak usia dini dan masyarakat sekitar Desa Cibeusi. Namun pada Kenyataannya masih banyak warga yang belum memahami pentingnya Program Pesantren Kilat dan Pentas Seni Desa Cibeusi dalam upaya peningkatan kualitas pengetahuan tentang agama islam khususnya untuk memotivasi anak usia dini khususnya. Dengan adanya fenomena tersebut pemerintah desa berupaya untuk dapat memenuhi kebutuhan dalam bidang keagamaan warga khususnya bagi anak-anak usia dini. Sesuai observasi saya melalui program Kuliah Kerja Lapangan dalam upaya peningkatan dibidang keagamaan dan untuk merealisasikan atau mewujudkan salah satu dari tri darma perguruan tinggi yaitu Pengabdian Pada Masyarakat (KKL-PPM) yang diadakan oleh Universitas Komputer Indonesia.

Pada program Kuliah Kerja Lapangan-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKL-PPM) Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Universitas Komputer Indonesia (Unikom) yang melakukan KKL di Desa Cibeusi Kecamatan Ciater Kabupaten Subang ini mulai melakukan program-program unggulan untuk mengembangkan masyarakat yang kurang dalam pendidikan serta memberikan wawasan dalam pengetahuannya. Namun dari sekian program yang kami kerjakan dalam masa KKL-PPM di Desa Cibeusi ini, penulis lebih tertarik dalam pembuatan laporan mengenai kegiatan tentang Pesantren Kilat dan Pentas seni di Desa Cibeusi. Hal ini disebabkan bahwa kurangnya fasilitas dan tenaga pengajar serta tingkat


(14)

kesadaran yang tinggi tentang pentingnya pendidikan agama dalam pembentukan dan perkembangan karakter anak sebagai generasi muda

Melalui program yang diadakan oleh mahasiswa KKL – PPM Universitas Komputer Indonesia (Unikom) yang sangat bermanfaat bagi perkembangan pendidikan agama di sebuah desa yang sedang berkembang program ini tentu sangat bermanfaat kedepannya dalam arah peningkatan perkembangan desa yang lebih baik. Dari hasil observasi dilokasi kegiatan KKL-PPM, Kegiatan Pesantren kilat dan pentas seni di Desa Cibeusi telah berjalan namun ada beberapa kendala dalam program tersebut yaitu kurangnya fasilitas yang memadai dan tenaga pengajar yang memberikan pengetahuan agama islam.


(15)

BAB II

TARGET DAN LUARAN 2.1 Target Kuliah Kerja Lapangan

Sebelum memulai kegiatan KKL-PPM terlebih dahulu di adakannya pertemuan oleh mahasiswa KKL-PPM Unikom bersama Karang Taruna dan DKM Masjid Al- Ikhlas Desa Cibeusi. Maksud dari kegiatan ini adalah untuk memberi gambaran tentang bagaiamana mahasiswa KKL-PPM Unikom bermasyarakat khususnya dilokasi masing-masing yang telah ditentukan oleh panitia dan pengurus sehingga mahasiswa lebih dapat mempersiapkan diri untuk memberikan hal-hal yang bermanfaat untuk desa tersebut.

Pertemuan ini dilaksanakan di balai musyawarah Desa Cibeusi, tepatnya pada tanggal 16 Juli 2013 yang wajib di ikuti oleh seluruh mahasiswa KKL-PPM Unikom, Karang Taruna Desa Cibeusi, DKM Masjid Al-Ikhlas dan perwakilan dari masyarakat, sekaligus perkenalan antara pihak-pihak yang terkait dalam program KKN-PPM tersebut. Pertemuan ini meliputi pelaksanaan program dan sosialisasi mengenai bagaimana dilaksanakannya program-program tersebut. Dalam pertemuan ini mahasiswa KKL-PPM Unikom, Karang Taruna Desa Cibeusi dan masyarakat telah menyetujui pelaksanaan sosialisasi dan program-program yang akan dilaksanakan di Desa Cibeusi.

Dalam upaya mahasiswa KKL-PPM Unikom beserta Karang Taruna Desa Cibeusi dan DKM Masjid Al-Ikhlas yang mempunyai gagasan dalam program kegiatan Pesantren Kilat dan Pentas Seni, ditanggapi positif dan juga sangat penting manfaat bagi warga desa khususnya anak-anak usia dini yang sangat membutuhkan banyak pengetahuan tentang pentingnya agama. Namun sayangnya, masih sangat kurang kesadaran masyarakat yang menerapkan atau mengembangkan pengetahuan agama dalam kehidupan sehari-hari. Penyebabnya bisa dikarenakan kurangnya tenaga pengajar pendidikan agama islam, kesadaran masyarakat tentang begitu pentinya pendidikan agama, serta fasilitas dan prasarana dalam pengajaran


(16)

dan tingkat kemauan para anak-anak sekitar untuk belajar pengetahuan dan pendidikan tentang agama islam. Dalam sosialisasi dengan sejumlah tokoh penting dan para masyarakat desa saat dimintai pendapat yang berkaitan tentang program Pesantren Kilat dan Pentas Seni tokoh penting masyarakat menyambut baik adanya program Pesantren Kilat dan Pentas Seni yang sangat bermanfaat bagi anak-anak desa dan juga masyarakat, namun seyogyanya program tersebut haruslah didukung seluruh lapisan masyarakat, semua etnis dan tokoh agama serta berbagai kalangan yang berkaitan dengan keagamaan. Dengan program Pesantrn Kilat dan Pentas Seni segala keterbatasan yang ada, berusaha menjadi contoh bagi masyarakatnya bahwa pada dasarnya seperti yang telah disebutkan diatas pendidikan agam sangat penting bagi generasi penerus yang sekarang pendidikan agama sudah mulai luntur dikalangan masyarakat. Namun persoalannya, sampai sejauh mana program itu diresponsif oleh masyarakat.

Persoalan klasik timbul dimana masih rendahnya tingkat kemauan dalam diri masyarakat untuk ikut terlibat secara aktif pada Program Pesantran Kilat. Pesantren Kilat dan Pentas Seni hanya menjangkau sebagian masyarakat yang sadar akan pentingnya pendidikan agama tersebut, sedangkan dari masyarakat sendiri, kesadarannya masih minim sekali. Untuk itu, upaya mahasiswa KKL-PPM Unikom bersama karang taruna desa cibeusi dan DKM Masjid Al-Ikhlas Desa Cibeusi dalam acara sosialisasi menyarankan agar kesadaran masyarakat umum perlu ditumbuh kembangkan, misal dengan memberi semacam penyuluhan atau motivasi lain ke masyarakat, bisa dengan merutinkan perlombaan keagamaan.

Dengan sosialisasi pelaksanaan pesantren kilat dan pentas seni merupakan program positif yang harus didukung seluruh masyarakat. Pesantren kilat dan pentas seni lebih disosialisasikan lagi ke anak-anak yang ada di Desa Cibeusi masyarakat bawah, mulai dari tingkat kelurahan dan RT/RW sehingga dari program ini bisa menjadi program yang dapat


(17)

disambut baik masyarakat. Kita semua harapkan dengan sosialisasi pelaksanaan Pesantren Kilat dan Pentas Seni dapat menjadi kebiasaan rutin masyarakat agar kedepannya lebih baik lagi pengetahuan agama dan karakter anak-anak serta masyarakat lebih baik dan semakin baik di perkembangan global ini, bahkan tanpa adanya pesantren kilat pun, masyarakat mestinya setiap hari bisa melakukan aktifitas pengajian rutin atau pertemuan rutin dimasjid-masjid yang membahas tentang pengetahuan agama. Pesantren Kilat dan Pentas Seni Desa Cibeusi, karena mendatangkan manfaat yang besar bagi masyarakat, dimana selama ini kesadaran akan pentingnya pendidikan serta pengetahuan anak-anak bagi perkembangan kepribadian anak desa tersebut masih kurang disadari. Nah dengan sosialisasi program pesantren kilat dan pentas seni, kita yakin akan berjalan sukses bila diikuti segenap masyarakat hingga ke bawah sehingga tercipta Desa Cibeusi yang berlandaskan pengetahuan agama dan pendidikan agama yang baik.

Belajar adalah sebuah proses dari tidak bisa menjadi bisa, kebiasaan yang terus menerus dilaksanakan dengan berkesinambungan akan menjadi bisa dan bisa membentuk karakter bagi yang melaksanakanya. Pembelajaran bukan hanya sebuah teori belaka yang harus disampaikan didalam kelas, namun pembelajaran pun bisa dilaksanakan di luar ruangan kelas misalnya di di lingkungan masyrakat dan lain – lain hal ini bertujuan untuk mencari suasana baru agar pelaksanaan tidak menjenuhkan.

Untuk mendukung terbentuknya Program ini mahasiswa KKL-PPM Unikom bersama karang taruna desa cibeusi dan DKM Masjid Al-Ikhlas mengadakan program rutin yang dilaksanakan setiap hari, yaitu program Pesantren Kilat. Dalam kegiatan ini seluruh masyarakat di libatkan, di pagi hari siswa sd yang ada di Desa Cibeusi melaksanakan kegiatan dengan melaksanakan kegiatan Pesantren Kilat dan Pentas Seni Desa Cibeusi, mahasiswa KKL-PPM Unikom, karang taruna Desa Cibeusi dan DKM Masjid


(18)

Al-Ikhlas, serta seluruh masyarakat bahu membahu melaksanakan kegiatan Pesantren kilat dan pentas seni Desa Cibeusi.

Dengan adanya program ini diharapkan akan menumbuhkan karakter yang lebih baik dan pengetahuan yang lebih banyak lagi mengenai agama islam kepada seluruh lapisan masyarakat desa tentang betapa pentingnya arti pengetahuan dan pendidikan agama bagi kehidupan manusia. Semoga dengan sosialisasi dan program kegiatan yang dilakukan akan terus berkembang dan benar – benar bisa membentuk karakter masyarakat sadar akan pentingnya pendidikan agama sejak dini. Penerapan program PESANTREN KILAT DAN PENTAS SENI dalam sosialisasi dan prgoram di sekolah dasar memiliki dampak yang besar terhadap masyrakat terhadap peningkatan dan kesadaran tentang pentinya pendidikan agama yang harus dikembangkan sejak dini. Seperti halnya tujuan utama dari program ini berupaya untuk meningkatkan kualitas pengetahuan agama serta pendidikan agama yang lebih baik lagi untuk pembentukan karakter anak usia dini dan masyarakat Desa Cibeusi, pelaksanaan program Pesantren Kilat dan Pentas Seni juga memiliki kelebihan terhadap masyarakat dengan terciptanya sebuah pengetahuan yang lebih baik lagi tentang agama dalam pembentukan karakter anak-anak.

2.2 Luaran Kuliah Kerja Lapangan

Dari peran aktif mahasiswa yang mengajarkan pengetahuan mengenai pendidikan agama islam kepada anak-anak Desa Cibeusi selama 2 minggu lebih 2 hari dengan jumlah pertemuan sebanyak 11 kali bertempat di masjid Al-Ikhlas yang telah memberikan banyak dampak yang positif bagi anak-anak di Desa Cibeusi mengenai pengetahuan tentang pengetahuan pendidikna agama. Dari kegiatan program pesantren kilat ini juga di adakan kegiatan pentas seni tersebut agar dapar menambah ketertarikan dan motivasi yang besar kepada anak-anak dalam belajar agama islam bahwa dalam memberikan pendidikan agama islam serta pengajaran kita harus


(19)

dengan cara belajar dikelas saja tetapi bisa juga dapat belajar melalui kreasi yang inovatif dengan mengadakan pentas seni, peran mahasiswa mengevaluasi pada program pengajaran pendidikan agama tersebut untuk mengetahui seberapa jauh pendidikan yang telah diajarkan dan diberikan oleh para mahasiswa KKL-PPM, anak-anak Desa Cibeusi memahami dan mengetahui pentingnya tentang pengetahuan agama islam yang dimulai mengajarkan membaca dan menulis huruf-huruf hijaiyah dengan baik dan benar kemudian diikuti dengan wudhu solat yang baik serta bacaan-bacaan surat pendek yang digunakan dalam solat tersebut dan pengetahuan agama lainnya yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari anak-anak Desa Cibeusi agar sesuai dengan syariat islam dan tujuan dari kegiatan KKL-PPM dan berguna bagi pembentukan karakter serta pertumbuhan anak agar bisa menciptakan generasi muda yang berkualitas serta berlandaskan nilai-nilai agama agar perilakunya sesuai dengan ketentuan dan ajaran yang ada didalam agama islam.

Penulis memberikan penjelasan evaluasi dari kegiatan tersebut dilihat dari keseluruhan pembelajaran mengenai pengetahuan agama islam dari setiap anak-anak peserta didik program ini.


(20)

Pelaksanaan program Kuliah Kerja Lapangan – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKL-PPM) di desa Cibeusi, peneliti membuat beberapa program kerja dalam berbagai bidang diantaranya bidang rohani atau keagamaan, yaitu Program Pesantren kilat dan Pentas Seni di desa Cibeusi . Dalam pelaksanaan program ini ada beberapa kendala yang ditemui yaitu pencarian pihak sponsor, dan pensosialisasian program penyuluhan Pesantren kilat dan Pentas Seni kepada para anak anak.

Sebelum peneliti melaksanakan kegiatan KKL-PPM, peneliti menyiapkan table atau jadwal kegiatan sebagai berikut:

Tabel 3.1

Jadwal Kuliah Kerja Lapangan

No. Kegiatan Waktu Pelaksanaan

Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 1 Persiapan Kegiatan

2 Pengenalan Desa 3 Sosialisasi Kegiatan 4 Pengajajaran pesantren 5 Lomba & Pentas seni 6 Evaluasi

Sosialisai Pelaksanaan Pesantren Kilat dan Pentas Seni di desa cibeusi yang kami laksanakan dilakukan pada hari jumat tepatnya tanggal 16 juli 2013 di dalam minggu pertama pelaksanaan KKL-PPM. Kegiatan ini diawali oleh sosialisai program dalam bentuk ucapan yang disampaikan


(21)

pada masyarakat Desa Cibeusi. Dalam pelaksanaan sosialisasi kami menemui kendala. Salah satunya sosialisasi yang kami lakukan dalam sosialisasi ada beberapa warga yang tidak mendapat sosialisasi karna terlalu banyaknya dan luasnya wilayah yang harus di sosialisasikan. Hal ini dikarenakan letak yang jauh dan akses yang sulit di capai untuk sampai kesana. Namun sosialisasi secara lisan telah kami utarakan langsung kepada kepala RW dan tokoh-tokoh penting yang ada di desa serta karang taruna Desa Cibeusi.

Dalam sosialisasi pelaksanaan Program KKL-PPM dari kegiatan Pesantren Kilat dan Pentas Seni tersebut kami melihat masih adanya beberapa kekurangan, baik dari kami selaku penggerak maupun dari aparat desa dan masyarakat desa Cibeusi. Kami telah berupaya untuk mengingkatkan kesdaran dan kemauan untuk sama-sama lebih memperdalam dan mengatahui lebih banyak lagi tentang pengetahuan agama.

Sosialisasi pelaksanaan kegiatan yang seharusnya dilakukan sebanyak tiga kali ini, hanya bisa terealisasi sekali saja, dikarenakan minggu-minggu berikutnya ada suatu halangan yang memang tidak diduga dan tidak direncanakan sebelumnya. Hal ini menjadi kendala yang besar bagi kami untuk melaksanakan kegiatan pesantren kilat tersebut. Walaupun halangan tersebut tidak sepenuhnya datang dari semua warga, namun kami sebagai motor dari kegiatan ini tidak bisa terjun langsung sementara masyarakat akan sulit untuk melakukannya sendiri tanpa ada penggerak.

Dalam program KKL-PPM ini, dengan adanya peran aktif mahasiswa yang membantu dalam mengajarkan pendidkan agama islam tentang pengetahuan keagamaan dan pemberian motivasi ke islaman untuk membangun sebuah karakter ke islaman masyarakat khususnya anak usia dini Desa Cibeusi Kecamatan Ciater. Peran aktif mahasiswa yang mengikuti program ini yaitu dengan melakukan pengajaran pada anak-anak Desa Cibeusi selama 10 hari yang di lakukan pukul 15:00 s/d 17:30 setiap harinya


(22)

sampai 10 kali pertemuan dan pada akhir pertemuan diadakan pentas seni disertai lomba-lomba untuk mengetahui apakah pendidikan agama islam tersebut sudah tercapai. Dengan pengajaran tersebut, harapan saya, anak-anak desa cibeusi yang ikut kegiatan bisa memahami dan menerapkan apa yang sudah diajarkan oleh mahasiswa KKL-PPM Unikom.

Pelaksanaan Kegiatan pada hari selasa 16 juli, mengajar anak laki dan perempuan iqro serta al-quran yang ikuti 30 orang, dengan 12 laki-laki dan 18 perempuan. Dengan menggerakkan 8 mahasiswa KKL-PPM Unikom dalam upaya memberikan pelajaran tentang membaca dan menulis al-quran dengan baik dan benar. Dengan adanya 1 papan tulis, 2 buku panduan tentang bahan ajar dan dilakukan secara bergantian. Kedua, dengan hari yang berbeda, yaitu pada hari rabu dengan melakukan kegiatan yang sama dalam mengajarkan tentang membaca dan menulis al-quran serta mengajarkan praktik tata cara berwudhu dan solat yang baik pada anak-anak tersebut. Serta di hadiri 30 orang, dengan 12 orang laki-laki dan 18 orang perempuan. Dengan kembali menggerakkan 5 mahasiswa KKL-PPM Unikom untuk mengikuti kegiatan tersebut. Dengan adanya 1 papan tulis, masing-masing anak-anak membawa alat tulis dan perlengkapan solat dan dilakukan secara bersamaan. Ketiga, yaitu jatuh pada hari kamis dengan melakukan kegiatan yang sama seperti hari-harinya yang dihadiri 27 orang dari jumlah murid 30 orang, dengan 9 orang laki-laki dan 18 orang perempuan, serta ada yang tidak hadir ada 3 orang laki-laki. Dengan adanya 1 papan tulis, dan 2 buku panduan, seta alat tulis masing-masing anak yang dilakukan secara bergantian. Keempat, yaitu jatuh pada hari jumat dengan melakukan kegiatan yang sama seperti hari-hari sebelumnya dan pelajaran tambahan mengenai pengetahuan tentang nama-nama nabi serta rasul dalam agama islam yang dihadiri 25 orang dari jumlah murid 30 orang, dengan 9 orang laki-laki dan 16 orang perempuan, serta ada yang tidak hadir ada 3 orang laki-laki dan 2 orang perempuan. Dengan adanya 1 papan


(23)

tulis, 2 buku panduan, serta alat tulis dan perlengkapan solat masing-masing anak dan dilakukan secara bergantian.

Pelaksanaan pada minggu kedua dilakukan pada hari senin, pada tempat yang sama dengan dihadiri 37 orang dengan tambahan murid 7 orang. Dengan kembali menggerakkan peran aktif 8 mahasiswa KKL-PPM Unikom dalam mengajarkan pelajaran yang sama dengan tambahan satu mata pelajaran yaitu mengenai hafalan surat-surat pendek. Dan kemudian peran mahasiswa yang mengikuti kegiatan tersebut memberikan materi tentang bacaan surat pendek yang ingin dihafalkan yaitu 5 surat pendek berikut penjelasan tentang makna yang dikandung dalam surat tersebut yang dilakukan oleh para anak-anak bertahap dan mencoba untuk mempraktekkannya kembali. dengan perlengakapan 1 papan tulis, alat tulis masing-masing anak, dan juz ama serta buku panduang bagi mahasiswa pengajar dan dilakukan secara bergantian. Kedua, Pada hari selasa kami melakukan pengajaran yang sama dengan mata pelajaran sebelumnya yang di ikuti sekitar 37 orang. Dengan kembali menggerakkan peran aktif 8 mahasiswa KKL-PPM Unikom dalam mengajarkan materi yang sama dan melanjutkan materi sebelumnya dengan melakukan tes hafalan surat-surat pendek pada setiap anak-anak yang mengikuti kegiatan ini. Dan kemudian peran mahasiswa yang mengikuti kegiatan tersebut memberikan penjelasan pentingnya menghafal surat surat pendek dan mengetahui makna yang terkandung dalam surat-surat pendek tersebut serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, dengan perlatan pendukung 1 papan tulis, alat tulis masing-masing anak serta juz ama yang dibawa oleh setiap anak. Dan ketiga, yaitu pada hari rabu dengan kegiatan yang sama akan tetapi salah satu mata pelajarannya yang semula yaitu penjelasan tentang nabi dan rosul dalam agama islam yang telah selesai di paparkan di ganti dengan penjelasan tentang penjelasan mengenai hadas dalam agama islam. Dengan dihadiri 13 orang laki-laki, dan 21 orang anak perempuan kemudian peran mahasiswa yang mengikuti kegiatan tersebut memberikan penjelasan


(24)

dalam pelajaran tersebut. dengan perlatan pendukung 1 papan tulis, alat tulis masing-masing anak serta juz ama yang dibawa oleh setiap anak. Keempat, yaitu jatuh pada hari kamis dengan melakukan kegiatan yang sama seperti hari-hari sebelumnya dengan dihadiri 37 orang anak dengan melakukan pendalaman pada materi yang diberikan sebelumnya, dengan perlatan pendukung 1 papan tulis, alat tulis masing-masing anak serta juz ama yang dibawa oleh setiap anak. Kelima, yaitu jatuh pada hari jumat dengan melakukan kegiatan yang sama seperti hari-hari sebelumnya dan terjadi pertambahan materi tentang penjelasan mengenai najis dan macam-macamnya yang dihadiri 37 orang anak, dengan 15 orang laki-laki dan 22 orang perempuan, dengan perlatan pendukung 1 papan tulis, alat tulis masing-masing anak serta juz ama yang dibawa oleh setiap anak.

Pelaksanaan kegiatan minggu ketiga ini, mahasiswa melakukan kembali melaksanakan aktivitas pada hari senin seperti minggu-minggu sebelumnya. peran mahasiswa kembali mengajarkan baca tulis al-quran dan surat-surat pendek,dan ilmu fiqih dengan diikuti seluruh anak-anak peserta didik program pendidikan agama melalui pesantren kilat dan pentas seni islami desa Cibeusi dan sambil melakukan sosialisasi tentang akan adanya evaluasi dan pentas seni serta lomba-lomba di akhir kegiatan pesantren ini. Kedua, kembali dilaksanakan pada hari selasa melakukan kegiatan yang sama seperti hari-hari sebelumnya dengan dihadiri 37 orang anak dengan melakukan pendalaman pada materi yang diberikan sebelumnya, dengan perlatan pendukung 1 papan tulis, alat tulis masing-masing anak serta juz ama yang dibawa oleh setiap anak. Dan pada hari terakhir dilakukan evaluasi pengajaran serta pentas seni agama islam yang diadakan untuk menguji memberikan motivasi dan sekaligus melihat perkembangan keilmuan yang di dapat dan di berikan oleh para mahasiswa KKL-PPM.

Kami peserta KKL-PPM Unikom Desa Cibeusi mengumpulkan semangat kebersamaan untuk memulai gerakan peningkatan pengetahuan agama islam di desa Cibeusi, ternyata banyak anak-anak yang mengikuti


(25)

program kegiatan tentang pendidikan agama islam yang diberikan tepatnya di Masjid Al-Ikhlas Desa Cibeusi.

Program pesantren kilat yang di berikan kepada anak-anak Desa Cibeusi belum secara menyeluruh berjalan dengan baik karena masih banyak anak-anak desa Cibeusi yang belum lancar membaca dan menulis al-quran dan sulit untuk menyampaikan pembelajaran dan memberikan pengajaran yang di pelajari mereka dikarenakan mereka juga baru belajar baca tulis alquran, selain itu juga di Desa Cibeusi ada beberapa anak-anak yang malas untuk mempelajari tentang ilmu pendidikan agama islam akan tetapi di Desa Cibeusi juga ada beberapa anak yang sudah mengenal dan bisa membaca al-qur’an dengan baik yang diajarkan oleh orang tuanya akan tetapi ada bebrapa anak-anak yang malas tersebut juga karna kurangnya ajaran atau dorongan dari kedua orang tua mereka. Beberapa orang tua anak-anak desa cibeusi belum member pengertian serta bimbingan kepada anak-anak mereka yang malas bahwa sesungguhnya pelajaran agama islam yang ada dalam salah satu program kegiatan KKL-PPM mahasiswa Universitas Komputer Indonesia juga sangat baik dan juga dapat memberikan maanfaat serta pengetahuan yang baik untuk meningktkan anak-anak desa Cibeisu dan sangat baik untuk pembentukan karakter sejak dini yang sangat penting dalam pertumbuhan anak.

Dalam program tersebut mahasiswa KKL-PPM Universitas Komputer Indonesia (Unikom) memberikan satu kali pertemuan tambahan diakhir pecan pertemuan dalam pengajarn program pesantren Kilat yaitu pada minggu terakhir menjadi 11 kali pertemuan dalam program kegiatan pendidikan agama islam dalam berupa program Pesantren Kilat dan Pentas Seni guna meningkatkan motivasi serta pengetahuan dan partisipasi anak-amak-anak dalam berbagai kegiatan. Dilakukannya pertemuan tambahan dalam program ini dimaksudkan untuk mengevaluasi dan melihat bagaimana pendidikan agama islam yang telah diberikan dan diajarkan oleh mahasiswa KKL-PPM Universitas Komputer Indonesia kepada anak-anak


(26)

tersebut tentang agama islam dari segala macam bentuk penyampaian dan juga teknik ajar yang telah diberikan guna meningkatkan pengetahuan serta pembentukan karakter yang berlandaskan dasar-dasar pengetahuan agama apakah sudah berhasil dan sudah sesuai dengan tujuan dari KKL-PPM mahasiswa Universitas Komputer Indonesia yang telah disebutkan diatas.


(27)

HASIL YANG DICAPAI

Dengan adanya program nyata yang diaksanakan mahasiswa melalui kegiatan Kuliah Kerja Lapangan – pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKL-PPM) ingin menambah sedikit kepedulian, pengetahuan dan wawasan masyarakat agar lebih tinggi dapat mengurangi tingkat kebodohan, kemiskinan, membantu pemerintah dalam melaksanakan program peningkatan pendidikan pengetahuan umum dan agama, serta menghilangkan kecemburuan sosial antara pemerintah desa, tokoh-tokoh desa dan masarakat agar terjalin hubungan yang harmonis, meningkatkan efektifitas kerja pemerintah desa dan masyarakat.

Selama melakukan kegiatan pesantren kilat dan pentas seni agama di lokasi KKL-PPM tepatnya di Desa Cibeusi kecamatan ciater. Pelaksanakan kegiatan pesantren kilat yang telah diprogramkan oleh penulis sendiri sebelumnya, karena program pesantren kilat mendapat respon baik dan positif dari semua pihak warga Desa Cibeusi, kepala desa sangat setuju dengan adanya program ini, karena dengan adanya program ini yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat, sehingga program pesantren kilat dan pentas seni tersebut dapat di rasakan secara langsung hasilnya oleh masyarakat itu sendiri pemahaman masyarakat mengenai Program Pesantren Kilat dan Pentas Seni itu sendiri adalah menciptakan peningkatan pendidikan dibidang agama sehingga tidak mudah melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak baik dan tidak sesuai dengan ajaran agama. Ini dapat dicapai dengan menciptakan suatu kondisi dimana wawasan agama meningkat dan semakin baik melalui pelajaran agama islam di pesantren kilat, dan membantu warga mengerti akan pentingnya pendidikan dasar agama.


(28)

Nama Kegiatan : Desa Cibeusi Islami

Waktu Pelaksanaan : Selasa, 16 Juli 2013 s/d Kamis, 26 Juli 2013(10 Hari)

Tempat Pelaksanaan : Mesjid Jami Al-Ikhlas Desa Cibeusi

Sasaran : Semua warga Desa Cibeusi

Tujuan :

1. Menggalakkan kembali program desa yang sudah lama di tiadakan, 2. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan

agama dan harus berkembangnya pendiddikan tersebut, 3. Membangun silaturahmi antar warga.

Dalam kegiatan pesantren kilat dan pentas seni ini tidak terlepas dari masalah-masalah yang dihadapi seperti faktor pendukung dan faktor penghambat.

1. Faktor pendukung

a. Adanya dukungaan dari berbagai pihak seperti pemerintah desa, karang taruna d.n juga DKM Masjid Desa Cibeusi. b. Adanya hubungan kerja sama dalam pendidikan agama pada

karang taruna dan DKM Masjid Al-Ikhlas guna melancarkan program.

c. Adanya sarana dan prasarana yang mendukung dalam kegiatan pesantren kilat dan pentas seni.

2. Faktor penghambat

a. Kurang kesadaran masyarakat untuk meningkatkan pendidikan agama bagi masa pembentukan karakter dan kepribadian anak.


(29)

c. Kurangnya fasilitas dan sarana yang ada untuk menunjang program pesantren kilat dan pentas seni.

Program pesantren kilat dan pentas seni adalah suatu kegitan dimana diadakannya pesantren kilat guna meningkatkan pendidikan pengetahuan agama serta pembentukan karakter. kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai agama sejak dini yang sangat berguna bagi pembentukan kepribadian anak agar kelak anak-anak penerus bangsa melakukan sesuai dengan aturan yang baik dan menjauhkan segala perbuatan yang buruk atau tercela. Kegiatan ini dikordinir langsung oleh karang taruna Desa Cibeusi dan DKM Masjid Al-Ikhlas serta mahasiswa KKL-PPM Unikom.

a) Penyampaian Pesantren Kilat secara umum

Pesantren kilat merupakan suatu kegiatan yang sangat positif untuk dilakukan dalam rangka membentuk karakter islami pada anak-anak serta masyarakat Desa Cibeusi. Melalui kegiatan pesantren kilat pula dapat membina akhlakul karimah diantara para anak-anak, memperkenalkan kepada anak-anak di Desa Cibeusi untuk menjadikan masjid sebagai wadah mempersatukan umat serta memberikan pendidikan agama islam sejak dini kepada anak-anak di Desa Cibeusi untuk membentengi akhlak dan moralnya agar tidak terpengaruh pada budaya global yang negatif. Kegiatan pesantren kilat harus dilakukan sejak dini dan akan terus digelorakan secara berkelanjutan karena menjadi suatu langkah pendidikan yang strategis bagi siswa, orang tua dan sekolah. Pesantren kilat dianggap sebagai suatu investasi di dunia maupun di akhirat bagi anak-anak serta masyarakat, para mahasiswa KKL-PPM Universitas Komputer Indonesia, melalui kegiatan pesantren kilat maka anak-anak akan dituntut belajar sejak dini mempelajari agama islam seperti membaca dan menghafal surat-surat Al Qur’an, berdoa, dan lain-lain. Bagi masyarakat, melalui kegiatan pesantren kilat maka akan


(30)

membantu mereka dalam mendidik anaknya membentuk karakter yang islami, menjadikan anak-anaknya menjadi anak yang shalih dan shalihah yang senantiasa mendoakan mereka. Pengajar, melalui kegiatan pesantren kilat maka akan menjadi suatu kerja sosial (ibadah) yang akan mendapatkan balasan pahala dari Allah SWT jika dilandasi dengan penuh keikhlasan.

Pemberian Materi iman dan takwa Pengertian iman dan takwa ;

Iman menurut bahasa ialah percaya, membenarkan atau meyakini sesuatu dengan hati. Iman ialah mengikrarkan dengan lisan, meyakini dengan hati dan mengamalkan dengan anggota badan

Pengertian iman dapat disimpulkan mempercayai semua ajaran yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW, yang bersumber dari Allah SWT, yang tidak cukup dengan pengakuan saja tetapi mesti direalisasikan dalam bentuk pengamalan terhadap ajaran yang dibawakan oleh Nabi kemudian akan timbullah ketaqwaan di dalam diri manusia setelah proses keimanan tersebut.

Usaha menanamkan iman ;

Pendidikan keimanan perlu ditanamkan sejak dini sebagaimana menurut pendapat Al-Ghazali yang dikutif oleh Zainuddin yakni:

“Ketahuilah, bahwa apa yang telah kami sebutkan itu mengenai penjelasan akidah (keyakinan) maka sebaiknya di dahulukan kepada anak-anak pada awal pertumbuhannya. Supaya dihafalkan dengan baik, kemudian senantiasalah terbuka pengertiannya nanti sedikit demi sedikit sewaktu dia telah besar. Jadi permulaan dengan menghafal, lalu memahami, kemudian beretika, mempercayai dan membenarkan dan yang berhasil pada anak-anak tanpa memerlukan bukti.”


(31)

Jadi cara memperteguh iman adalah melalui tiga unsur dari pengertian iman itu sendiri yaitu ;

 Dibaca dan diucapkan dengan lisan atau bahkan dihafalkan ayat-ayat maupun hadis yang berhubungan erat dengan keimanan.

 Memahami pengertiannya dan mencamkan dalam pikirannya kemudian diakui kebenarannya dalam hati, agar dapat meresap sedalam-dalamnya.

 Mengamalkan ajaran-ajarannya yang terkandung di dalamnya. Ilmu pengetahuan keagamaan memang bisa dipelajari, namun keyakinan tidak bisa dipelajari tapi harus ditumbuhkan atau ditanamkan, oleh karena itu perlu upaya- upaya kerjasama dengan pihak-pihak yang terkait diantaranya yaitu sebagai berikut:

Kerja Sama Guru Agama (Sekolah) dengan orang tua peserta didik

Kerjasama Guru Agama dengan Aparat Sekolah (Kesatuan

Wawasan)

Pendidikan Agama dalam Keluarga

Iman dan taqwa merupakan hal yang pertama dan paling utama dalam ajaran islam yang mesti tetanam dalam setiap individu, sehingga pendidikan keimanan merupakan fondasi dari ilmu pengetahuan dan aspek pendidikan lainnya serta merupakan pedoman dan pandangan hidup seorang muslim. Sehingga dalam memahami dan mendalami serta meyelidiki ajaran Islam, menghayati dan mengamalkannya harus berlandaskan keimanan yang kuat bahkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dengan keulatan iman manusia akan dapat mengokohkan kehidupan batin, dapat mengembangkan perasaan moral, susila, dan akhlak dapat membangun spritual yang stabil. Maka dapat dikatakan bahwa pendidikan keimanan merupakan asa dari segala upaya pendidikan dan dasar penompang bagi kehidupan manusia baik sebagai individu maupun masyarakat.


(32)

Penyampaian Praktek Wudhu

Wudhu ; Wudhu adalah membasuh,mengalirkan dan membersihkan dengan menggunakan air yang suci dan mensucikan,pada setiap anggota wudhu ( wajah/muka,kedua tangan,kepala/rambut,dan kedua kaki),sebagai persiapan seorang muslimuntuk beribadah kepada Allah SWT.

Adapun dalil Al-Qurannya yaitu surat Al-Maidah ayat 6,

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit [403] atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh [404] perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan ni'mat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur”

Adapaun syarat-syarat syahnya wudhu adalah:  Islam,

 Berakal,  Tamyiz,

Yang dimaksud dengan tasmiyah adalah membaca “bismillah”.

Bolehjuga apabila ditambah dengan “Ar-Rohmanir Rohim“. Tasmiyah

ketika hendak memulai shalat merupakan syarat sah wudhu berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Tidak ada shalat bagi orang yang


(33)

tidak berwudhu dan tidak ada wudhu bagi orang yang tidak menyebut nama Allah(bertasmiyah,)”(HR.IbnuMajah,hasan)

~Niat,

Rasulullah shallallahu‘alaihi wasallam bersabda,“Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanyalah mendapatkan apa yang diniatkannya”(HR.BukharidanMuslim).

Oleh karena itu, orang yang dhohirnya(secara kasat mata) berwudhu, akan tetapi niatnya hanya sekedar untuk mendinginkan badan atau menyegarkan badan tanpa diniati untuk melaksanakan perintah Allah dan Rasul-Nya maka wudhunya tidak sah. Dan yang perlu untuk diperhatikan, bahwa niat di sini letaknya di dalam hati dan tidak perlu dilafazkan.

~Istishhab

~Istinja dan Istijmar sebelumnya(bila setelah buang hajat) ~Air yang thahur (suci lagi mensucikan),

Air dikatakan suci atau masih suci manakala tidak tercampur oleh zat/barang yang najis sehingga menjadi berubah salah satu dari tiga sifat, yaitu bau, rasa dan warnanya.

~Air yang mubah(bukan hasil curian misalnya),

Apabila air diperoleh dengan cara mencuri, maka tidak sah berwudhu dengan air tersebut. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sesungguhnya Allah Ta’ala itu Maha Baik. Dia tidak menerima sesuatu kecuali yang baik.” (HR. Muslim). Sudah dimaklumi, bahwa mencuri merupakan perbuatan yang tidak baik dan keharamannya sudah jelas. Oleh karena itu, air hasil curian (yang merupakan barang yang tidak baik) tidak sah digunakan untuk berwudhu.

~Menghilangkan sesuatu yang menghalangi air meresap dalam pori-pori. Tidak sah wudhu seseorang yang memakai kutek atau yang lainnya yang dapat menghalangi sampainya air ke kulit.


(34)

Shalat ;

"Jagalah shalat-shalat tersebut dan salat pertengahan (wustha)." (QS al-Baqarah: 238).

Kata shalawat (shalat-shalat) pada ayat di atas berbentuk jamak atau plural yang dalam bahasa Arab berjumlah tiga atau lebih. Kemudian ia ditambah dengan shalat wustho (shalat pertengahan). Jadi kalau mencermati ayat di atas berarti Allah paling tidak menyuruh untuk menjaga empat shalat. Namun kata pertengahan menunjukkan posisinya berada di tengah. Jika hanya empat maka tidak ada yang ditengah. Sehingga agar ada yang peris di tengah berarti minimal jumlahnya lima. Dari sini saja dapat diketahui kelemahan logika mereka yang mengatakan bahwa shalat hanya dua waktu, tiga waktu dan seterusnya. Ini secara logika sesuai dengan makna bahasa yang ada.

Menurut Ibnu Abbas ra (mufassir dari kalangan sahabat yang mendapat doa khusus dari Nabi saw agar diberi pemahaman dan kemampuan takwil), menurut beliau maksud dari bertasbih pada ayat tersebut adalah shalat. Jadi shalatlah kamu kepada Allah di waktu kamu berada di petang hari (Maghrib dan Isya), dan ketika berada di waktu subuh,ketika berada di waktu sore (asar) dan ketika berada di waktu zuhur(HR Ibn Jarir). Dengan demikian jumlahnya lengkap menjadi lima waktu. Nah terkait dengan itu Rasulullah saw menyebutkan kewajiban shalat lima waktu dalam sejumlah hadits. Di antaranya beliau bersabda, "Bagaimana Menurut kalian seandainya ada sungai di depan pintu rumah salah seorang dari kalian di mana dia mandi di dalamnya setiap hari lima kali, apakah masih ada kotorannya yang tersisa sedikit pun?” Mereka menjawab,”Tidak ada kotoran yang tersisa sedikit pun.” Rasulullah saw bersabda, “Begitulah perumpamaan shalat lima waktu, dengannya Allah menghapus kesalahan-kesalahan.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).


(35)

Jadi kalau kita mau menelaah ayat-ayat di atas secara tulus, benar, dan dengan pemahaman yang sahih seperti yang menjadi pegangan para sahabat, tabiin, dan seterusnya di mana mereka melaksanakan shalat lima waktu seperti yang diwajibkan, insya Allah kita akan selamat dari pemahaman sesat.

Tayyamun ;

Tayamum menurut arti bahasa adalah menyengaja, sedangkan menurut arti syara' adalah mengusapkan debu pada wajah dan kedua tangan dengansyarat–syarat tertentu. Tayammum merupakan salah satu sarana bersuci dari hadast kecil atau hadast besar, sebagai pengganti wudlu' atau mandi, disaat seseorang tidak bisa menggunakan air dikarenakan terdapat suatu halangan.

Rukun – rukun Tayammum 1. Niat

2. Memindah debu 3. Mengusap wajah

4. Mengusap kedua tangan sampai siku-siku 5. Tartib

Materi afalan dan Pemberian Ayat Al-Quran

Anak-anak Desa Cibeusi secara acak disuruh untuk membaca ayat Al-Quran yang kemudian akan diperbaiki oleh Pengajar jika memang lafadz yang diucapkan kurang tepat.

b) Deskripsi Program

Program Pesantren Kilat ini diikuti oleh masyarakat Desa Cibeusi dan Mahasiswa KKL-PPM Unikom periode Juli 2013 untuk meningkatkan pendidikan dan pengetahuan agama di Desa Cibeusi. Kegiatan ini dilakukan dengan mengundang para warga Desa Cibeusi khususnya anak-anak untuk ikut serta dalam pesantren kilat dan pentas seni ini melalui arahan yang


(36)

diberikan oleh mahasiswa dengan bantuan yang diberikan oleh DKM Masjid Al-Ikhlas serta karang taruna. Dengan memberikan pelajaran yang lebih bermanfaat dan lebih baik kedepannya.

c) Tujuan Program

Tujuan diadakannya kegiatan Program Pesantren kilat dan pentas seni ini adalah :

1. Meningkatkan kualitas kepribadaian dan pengetahuan agama 2. Menjalin silaturahmi antar warga

3. Menumbuhkan kekeluargaan antara masyarakat dengan mahasiswa KKL-PPM Unikom

d) Sasaran Program

Sasaran dalam kegiatan ini adalah masyarakat Desa Cibeusi, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang serta Mahasiswa KKL-PPM Unikom. Adapun materi yang diprogramkan dalam pesantren kilat dan pentas seni yang diadakan di Desa Cibeusi, Kecamatan Ciater

1. Baca Tulis Al Qur'an

a. Tata cara membaca Al Qur'an

b. Praktek membaca Al Qur'an sesuai dengan ilmu tajwid c. Cara dan praktek menulis Al Qur'an

d. Memahami dan menganalisis kandungan isi Al Qur'an untuk dipedomani dalam amaliyah kehidupan sehari-hari.

2. Aqidah/Tauhid

a. Memahami Rukun Iman dan cara melaksanakannya

b. Implementasi keimanan dan konsekwensinya dalam kehidupan sehari-hari

c. Iman kepada Nabi Muhammad SAW dan melaksanakan ajarannya.


(37)

3. Akhlaq

a. Akhlaq kepada Allah dan Rasul b. Akhlaq kepada orang tua dan guru

c. Akhlaq bergaul dengan lawan jenis menurut Islam d. Sikap dan prilaku dalam kehidupan sehari-hari. 4. Ibadah/Praktek Ibadah

a. Memahami dan menjalankan semua rukun Islam b. Cara bersuci yang benar (wudlu, mandi dan tayamum)

c. Cara shalat yang benar (syarat, rukun, dan sunat-sunat shalat) d. Menghafal beberapa wirid (do'a sesudah shalat)

e. Cara/praktek shalat yang benar : pada shalat wajib 5 waktu dan shalat jenazah, shalat sunnat dhuha, tahajud, witir dan shalat lainnya yang dipilih oleh penyelenggara.

e) Indikator Keberhasilan

1. Lingkungan sekitar Desa Cibeusi menjadi lebih baik lagi pengetahuan dan juga pendidikan di bidang keagamaan.

2. Masyarakat dan Mahasiswa KKL-PPM Unikom saling mengenal dengan baik

3. Terjalin hubungan tali silaturahmi antar warga dengan Mahasiswa KKL-PPM Unikom

f) Dana

Dalam program ini dana yang dikeluarkan adalah dana dari kas kelompok KKL-PPM Universitas Komputer Indonesia Desa Cibeusi, dan ada juga dana dari pengajuan proposal yang diberikan oleh resort villa sari alam ciater subang.


(38)

g) Dokumentasi

Atas dasar hasil yang dicapai dan penelitian maka kami mengetahui beberapa permasalahan yang ada di Desa Cibeusi Kecamatan Ciater. Kami melakukan beberapa pendekatan-pendekatan baik secara objektif maupun secara kualitatif. Kemudian pendekatan tersebut dimaksudkan untuk mengetahi sejauh mana masalah yang dirasakan paling mendesak di wilayah Desa Cibeusi. Pendekatan yang kami lakukan adalah dengan cara kunjungan, dan silaturahmi serta wawancara dan pendekatan secara kekeluargaan, serta memberikan sedikit saran dan arahan agar permasalahan sedikit bisa diselesaikan dengan tidak menimbulkan masalah baru yang sekiranya menjadi halangan dalam laju kepemerintahan desa.

Bila kita telaah dari setiap pelaksanaan kegiatan selalu timbul nilai positif dan negatifnya, namun intinya suatu kegiatan bukanlah suatu hal yang memberatkan tetapi itu semua hanyalah resiko yang harus dihadapi, begitupula dari segi paktor penghambat dalam kegiatan KKL-PPM yang dilaksanakan di Desa cibeusi secara keseluruhan berdasarkan survey yang sudah dilakukan pada tahap awal memang ditemukan adanya beberapa

Sumber : Mahasiswa KKL-PPM Unikom


(39)

paktor hambatan yang memungkinkan yang menjadi nahan kajian yang harus benar-benar diperhatikan oleh semua kalangan masarakat.

Secara signifikan kendala-kendala yang dihadapi diantaranya :

a. Masih adanya anggapan bahwa mahasiswa yang melakukan KKL-PPM datang dengan membawa dana bantuan seperti bantuan dari pemerintah, pusat dan daerah, bahkan ada anggapan bahwa mahasiswa banyak membawa perbekalan untuk membantu kesejahteraan masyarakat sekitar.

b. Sebagian masyarakat belum begitu sadar akan pentingnya kebersihan lingkungan.

c. Hanya tersedianya satu sekolah unggulan di desa Cibeusi (SD Margaasih) dan itu pun masih minim, sehingga lapangan untuk mengembangkan potensi mahasiswa pada bidang pendidikan dan sosialiasi hanya tertuju pada pengajian dan pendidikan paud.

Selama pelaksaan Kuliah Kerja Lapangan mahasiswa juga memperoleh kemudan yaitu :

a. Masyarakat di Desa Cibeusi mudah bersosialisasi dan tidak tertutup dengan apa yang ada sehingga penerimaannya lebih baik.

b. Fasilitas keagamaan terutama mesjid, kantaor desa, balai pertemuan, dan SD yang strategis sehingga mudah di jangkau. c. Sosial budaya serta adat istiadat masyarakat Desa Cibeusi tidak

bertentangan dengan agama bahkan tokoh masyarakat dan para guru di Desa Cibeusi sehingga penerimaannya sangat baik. d. Posko KKL-PPM berada pada lingkungan yang kondisi

agamanya masih sangat kuat seperti kebiasaan shalat berjamaah yang lima waktu rutin berjamaah, karena lingkungan yang ada pada lingkungan pesantren.


(40)

Di lingkungan pedasaan khususnya di desa cibeusi, sangat mudah untuk melaksanakan sosialisasi dan pelaksanaan PESANLAT DAN PENTAS SENI sehingga pelaksanaannya akan maksimal. Termasuk ketika memberikan sosialisasi kepada masyarakat akan lebih mudah dilakukan. Akan tetapi dalam pelaksanaan sosialisasinya harus benar-benar terlaksana agar kegiatan ini pelaksanaanya benar-benar tercapai sehingga mahasiswa selama melaksanakan kegiatan kuliah kerja Lapangan – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKL-PPM) tidak akan sia-sia dan dapat memberikan maanfaat kedepannya untuk masyarakat desa. Jadi sangat jelas bahwa pendidikan dasar agama islam sebagai proses dalam perkembangan pembentukan karakter dan pembentukan kepribadian yang lebih baik akan tercapai. Bila lingkungan tidak mendukung dalam artinya mahasyarakatnya tidak sadar dan tidak peduli akan pendidikan agama islam, maka akan sangat sulit bagi masyarakatnya untuk mencapai kepribadian dan pengetahuan yang lebih baik lagi kedepannya.

Adapun beberapa kelebihan penerapaan pelaksananan program PESANTREN KILAT DAN PENTAS SENI di desa cibeusi yang merupakan dampak positif penerapaan program PESANTREN KILAT DAN PENTAS SENI antara lain :

a. Menciptakan tingkat kesadaran yang tinggi terhadap pentingnya pendidikan agama anak untuk membentuk kepribadian bagia anak-anak penerus bangsa

b. Masyrakat akan menjadi lebih aktif dalam proses pelaksanaan kegiatan keagamaan.

c. Membekali masyarakat untuk tentang hal-hal yang baik dan buruk dalam agama islam.

d. Mendorong lahirnya kepribadian yang lebih baik kedepannya bagi masyarakat Desa Cibeusi khususnya anak-anak.


(41)

Pada akhir kegiatan kuliah kerja nyata mahasiswa, kami peserta KKL-PPM Unikom dapat melaksanakan program KKL-PPM sampai dengan selesai, meskipun masih banyak kekurangan dan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, walaupun demikian kami tetap optimis bahwa kegiatan yang dilaksanakan dapat bermanfaat.

Selama kegiatan KKL-PPM kami mengucapkan terima kasih kepada pembimbing dan penitia pelaksana yang telah memberi arahan serta dukungan atas terlaksananya program kegiatan KKL-PPM di Desa Cibeusi Kecamatan Ciater Kabupaten Subang.

Dari hasil yang kita capai selama pelaksanaan kegiatan KKL-PPM adapun Tujuan dilaksanakannya kegiatan kuliah kerja lapangan pada masing-masing program kegiatan di atas adalah dalam rangka mengembangkan keilmuan dan manfaat dari masalah yang di teliti yang situasi yang berbeda atau bertolak belakang dengan konsep atau teori yang ada sehingga dicarikan solusi atau tindakan yang lebih tepat dan bermanfaat baik bagi mahasiswa maupun masyarakat khususnya maupun semua lapisan masarakat.

Sumber : Mahasiswa KKL-PPM Unikom


(42)

Atas dasar kegiatan nyata yang dilakukan pada masing-masing bidang dalam penyelesaian masalah yang telah diidentifikasikan sebelumnya, Alhamdulillah kegiatan nyata tersebut sangat dirasakan manfaatnya dan merupakan suatu cara praktis dalam menangani masalah, yang mana setiap kegiatan yang dilaksanakan tersebut tidak terlepas dari sistem atau asas musyawarah yang dipandu dengan konsep dan teori yang ada sehingga dapat diselesaikan dengan baik dan berhasil.


(43)

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah selesai dalam melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKL-PPM) di Desa Cibeusi kami dapat menarik kesimpulan bahwa yang dilakukan pada akhirnya dapat dijadikan sebagai media pembelajaran bagi mahasiswa dan pembaca pada umumnya dan bagi para peserta KKL-PPM pada khususnya, adapun kesimpulan yang kami dapatkan antara lain:

1. Desa Cibeusi masih kurang memperhatikan kesejahtraan guru agama sebagai pendidik anak-anak. Serta Desa Cibeusi, Kecamatan Ciater Kabupaten Subang yang masyarakat sangat peduli pada pendidikan formal wajib 9 tahun namun sebagian masarakatnya masih belum paham akan wajibnya pendidikan agama bagi anak. 2. Sarana dan prasarana cukup memadai untuk melaksanakan Kuliah

Kerja Lapangan – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKL-PPM). Sebagaima masyarakat Desa Cibeusi masih merasakan akan kepuasan kinerja pemerintahan dikarenakan kurangnya koordinasi dan komunikasi antara pemerintah dan masyrakat.

3. Respon masyarakat terhadap peserta KKL-PPM sangat baik dan mendukung dalam setiap kegiatan. Sebagian besar kehidupan masyarakat cukup baik yang pada intinya masih banyak kegiatan gotong royong dalam menyelesaikan kegiatan yang bersifat umum dan keagamaan.


(44)

5.2 Saran

Saran kami sebagai peserta KKL-PPM yang masih kurang pengalaman dalam bidang pendidikan agama semoga dapat dijadikan pembelajaran. Dengan segala hormat dan kerendahan hati berikut ini kami mengemukakan beberapa saran-saran yang mudah-mudahan dapat menjadi bahan pertimbangan dan perhatian bagi pengetahuan, kesejahteraan masyarakat itu sendiri, adapun saran-saran kami selaku peserta KKL-PPM adalah sebagia berikut:

1. Kami mengharapkan agar segala masalah yang kami temukan dimasyarakat agar menjadi bahan perbandingan untuk dijadikan rekomendasi kepada instansi yang terkait sehingga pelaksanaan pembangunan khususnya di Desa Cibeusi dapat berjalan lebih baik dari sebelumnya dan sebagaimana mestinya.

2. Hendaknya pemerintah tidak hanya mensosialisasikan akan pentingnya pendidikan wajar diknas 9 tahun, tetapi juga pemerintah harus mensosialisasikan akan pentingnya pendidikan keagamaan bagi anak remaja dan pemuda guna menciptakan lingkungan yang agamis.

3. Hendaknya hubungan antara pemerintah dan masyarakat terjalin akrab sehingga masyarakat mengetahui semua keputusan dan kebijakan yang di ambil pemerintah.

4. Agar pemerintah pusat dan daerah bisa memberikan solusi dan bantuan kepada masarakat diharapkan dapat terjun langsung kelapangan guna melihat kekurangan ataupun kendala yang di hadapi pemerintah terhadap masalah pedesaan.


(1)

paktor hambatan yang memungkinkan yang menjadi nahan kajian yang harus benar-benar diperhatikan oleh semua kalangan masarakat.

Secara signifikan kendala-kendala yang dihadapi diantaranya :

a. Masih adanya anggapan bahwa mahasiswa yang melakukan KKL-PPM datang dengan membawa dana bantuan seperti bantuan dari pemerintah, pusat dan daerah, bahkan ada anggapan bahwa mahasiswa banyak membawa perbekalan untuk membantu kesejahteraan masyarakat sekitar.

b. Sebagian masyarakat belum begitu sadar akan pentingnya kebersihan lingkungan.

c. Hanya tersedianya satu sekolah unggulan di desa Cibeusi (SD Margaasih) dan itu pun masih minim, sehingga lapangan untuk mengembangkan potensi mahasiswa pada bidang pendidikan dan sosialiasi hanya tertuju pada pengajian dan pendidikan paud.

Selama pelaksaan Kuliah Kerja Lapangan mahasiswa juga memperoleh kemudan yaitu :

a. Masyarakat di Desa Cibeusi mudah bersosialisasi dan tidak tertutup dengan apa yang ada sehingga penerimaannya lebih baik.

b. Fasilitas keagamaan terutama mesjid, kantaor desa, balai pertemuan, dan SD yang strategis sehingga mudah di jangkau. c. Sosial budaya serta adat istiadat masyarakat Desa Cibeusi tidak

bertentangan dengan agama bahkan tokoh masyarakat dan para guru di Desa Cibeusi sehingga penerimaannya sangat baik. d. Posko KKL-PPM berada pada lingkungan yang kondisi

agamanya masih sangat kuat seperti kebiasaan shalat berjamaah yang lima waktu rutin berjamaah, karena lingkungan yang ada pada lingkungan pesantren.


(2)

30

Di lingkungan pedasaan khususnya di desa cibeusi, sangat mudah untuk melaksanakan sosialisasi dan pelaksanaan PESANLAT DAN PENTAS SENI sehingga pelaksanaannya akan maksimal. Termasuk ketika memberikan sosialisasi kepada masyarakat akan lebih mudah dilakukan. Akan tetapi dalam pelaksanaan sosialisasinya harus benar-benar terlaksana agar kegiatan ini pelaksanaanya benar-benar tercapai sehingga mahasiswa selama melaksanakan kegiatan kuliah kerja Lapangan – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKL-PPM) tidak akan sia-sia dan dapat memberikan maanfaat kedepannya untuk masyarakat desa. Jadi sangat jelas bahwa pendidikan dasar agama islam sebagai proses dalam perkembangan pembentukan karakter dan pembentukan kepribadian yang lebih baik akan tercapai. Bila lingkungan tidak mendukung dalam artinya mahasyarakatnya tidak sadar dan tidak peduli akan pendidikan agama islam, maka akan sangat sulit bagi masyarakatnya untuk mencapai kepribadian dan pengetahuan yang lebih baik lagi kedepannya.

Adapun beberapa kelebihan penerapaan pelaksananan program PESANTREN KILAT DAN PENTAS SENI di desa cibeusi yang merupakan dampak positif penerapaan program PESANTREN KILAT DAN PENTAS SENI antara lain :

a. Menciptakan tingkat kesadaran yang tinggi terhadap pentingnya pendidikan agama anak untuk membentuk kepribadian bagia anak-anak penerus bangsa

b. Masyrakat akan menjadi lebih aktif dalam proses pelaksanaan kegiatan keagamaan.

c. Membekali masyarakat untuk tentang hal-hal yang baik dan buruk dalam agama islam.

d. Mendorong lahirnya kepribadian yang lebih baik kedepannya bagi masyarakat Desa Cibeusi khususnya anak-anak.


(3)

Pada akhir kegiatan kuliah kerja nyata mahasiswa, kami peserta KKL-PPM Unikom dapat melaksanakan program KKL-PPM sampai dengan selesai, meskipun masih banyak kekurangan dan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, walaupun demikian kami tetap optimis bahwa kegiatan yang dilaksanakan dapat bermanfaat.

Selama kegiatan KKL-PPM kami mengucapkan terima kasih kepada pembimbing dan penitia pelaksana yang telah memberi arahan serta dukungan atas terlaksananya program kegiatan KKL-PPM di Desa Cibeusi Kecamatan Ciater Kabupaten Subang.

Dari hasil yang kita capai selama pelaksanaan kegiatan KKL-PPM adapun Tujuan dilaksanakannya kegiatan kuliah kerja lapangan pada masing-masing program kegiatan di atas adalah dalam rangka mengembangkan keilmuan dan manfaat dari masalah yang di teliti yang situasi yang berbeda atau bertolak belakang dengan konsep atau teori yang ada sehingga dicarikan solusi atau tindakan yang lebih tepat dan bermanfaat baik bagi mahasiswa maupun masyarakat khususnya maupun

Sumber : Mahasiswa KKL-PPM Unikom


(4)

32

Atas dasar kegiatan nyata yang dilakukan pada masing-masing bidang dalam penyelesaian masalah yang telah diidentifikasikan sebelumnya, Alhamdulillah kegiatan nyata tersebut sangat dirasakan manfaatnya dan merupakan suatu cara praktis dalam menangani masalah, yang mana setiap kegiatan yang dilaksanakan tersebut tidak terlepas dari sistem atau asas musyawarah yang dipandu dengan konsep dan teori yang ada sehingga dapat diselesaikan dengan baik dan berhasil.


(5)

5.1 Kesimpulan

Setelah selesai dalam melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKL-PPM) di Desa Cibeusi kami dapat menarik kesimpulan bahwa yang dilakukan pada akhirnya dapat dijadikan sebagai media pembelajaran bagi mahasiswa dan pembaca pada umumnya dan bagi para peserta KKL-PPM pada khususnya, adapun kesimpulan yang kami dapatkan antara lain:

1. Desa Cibeusi masih kurang memperhatikan kesejahtraan guru agama sebagai pendidik anak-anak. Serta Desa Cibeusi, Kecamatan Ciater Kabupaten Subang yang masyarakat sangat peduli pada pendidikan formal wajib 9 tahun namun sebagian masarakatnya masih belum paham akan wajibnya pendidikan agama bagi anak. 2. Sarana dan prasarana cukup memadai untuk melaksanakan Kuliah

Kerja Lapangan – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKL-PPM). Sebagaima masyarakat Desa Cibeusi masih merasakan akan kepuasan kinerja pemerintahan dikarenakan kurangnya koordinasi dan komunikasi antara pemerintah dan masyrakat.

3. Respon masyarakat terhadap peserta KKL-PPM sangat baik dan mendukung dalam setiap kegiatan. Sebagian besar kehidupan masyarakat cukup baik yang pada intinya masih banyak kegiatan gotong royong dalam menyelesaikan kegiatan yang bersifat umum dan keagamaan.


(6)

34

5.2 Saran

Saran kami sebagai peserta KKL-PPM yang masih kurang pengalaman dalam bidang pendidikan agama semoga dapat dijadikan pembelajaran. Dengan segala hormat dan kerendahan hati berikut ini kami mengemukakan beberapa saran-saran yang mudah-mudahan dapat menjadi bahan pertimbangan dan perhatian bagi pengetahuan, kesejahteraan masyarakat itu sendiri, adapun saran-saran kami selaku peserta KKL-PPM adalah sebagia berikut:

1. Kami mengharapkan agar segala masalah yang kami temukan dimasyarakat agar menjadi bahan perbandingan untuk dijadikan rekomendasi kepada instansi yang terkait sehingga pelaksanaan pembangunan khususnya di Desa Cibeusi dapat berjalan lebih baik dari sebelumnya dan sebagaimana mestinya.

2. Hendaknya pemerintah tidak hanya mensosialisasikan akan pentingnya pendidikan wajar diknas 9 tahun, tetapi juga pemerintah harus mensosialisasikan akan pentingnya pendidikan keagamaan bagi anak remaja dan pemuda guna menciptakan lingkungan yang agamis.

3. Hendaknya hubungan antara pemerintah dan masyarakat terjalin akrab sehingga masyarakat mengetahui semua keputusan dan kebijakan yang di ambil pemerintah.

4. Agar pemerintah pusat dan daerah bisa memberikan solusi dan bantuan kepada masarakat diharapkan dapat terjun langsung kelapangan guna melihat kekurangan ataupun kendala yang di hadapi pemerintah terhadap masalah pedesaan.