Hipotesis Kriteria pengujian Rumus uji t yang digunakan adalah : Hipotesis Kriteria pengujian

Menurut Sugiyono 2009:183, menghitung keeratan hubungan atau koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y yang dilakukan dengan cara menggunakan perhitungan analisis koefisien korelasi Product Moment Method atau dikenal dengan rumus Pearson.

b. Hipotesis

H ; β 1. β 2 = 0, Tidak terdapat Pengaruh Struktur Aktiva dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal H 1 ; β 1. β 2 0, Terdapat Pengaruh Struktur Aktiva dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal

c. Kriteria pengujian

Jika terdapat nilai koefisien jalur variable independen tidak sama dengan nol,maka Ho ditolak dan sebaliknnya apabila semua koefisien jalur sama dengan nol,maka Ho diterima H ditolak apabila F hitung dari F tabel  = 0,05

3.2.5.4.2 Pengujian Secara Parsial

Melakukan uji-t, untuk menguji pengaruh masing-masing variable bebas terhadap variable terikat hipotesis sebagai berikut :

a. Rumus uji t yang digunakan adalah :

Dimana: r = korelasi parsial yang ditentukan n = jumlah data t = t hitung

b. Hipotesis

H 0.1. β 1 = 0, Tidak terdapat Pengaruh Struktur Aktiva terhadap Struktur Modal. H 1.1 . β 1 ≠ 0, Terdapat Pengaruh Struktur Aktiva terhadap Struktur Modal. H 0.2 . β 2 = 0, Tidak terdapat Pengaruh Profitabilitas terhadap Struktur Modal. H 1.2 . β 2 ≠ 0, Terdapat Pengaruh Profitabilitas terhadap Struktur Modal.

c. Kriteria pengujian

H ditolak apabila t hitung dari t tabel α = 0,05 Kriteria Penarikan Pengujian: Jika menggunakan tingkat kekeliruan α = 0,01 untuk diuji dua pihak, maka kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis yaitu sebagai berikut : Jika t hitung ≥ t tabel maka H ada di daerah penolakan, berarti Ha diterima artinya diantara variabel X dan variabel Y ada hubungannya. Jika t hitung ≤ t tabel maka H ada di daerah penerimaan, berarti Ha ditolak artinya antara variabel X dan variabel Y tidak ada hubungannya Dibawah ini adalah gambaran daerah penolakan H dan daerah penerimaan H 1 Gambar 3.1 Daerah penerimaan dan penolakan Ho Daerah peneriman H Daerah penolakan H Daerah penolakan H t tabel -t tabel 97

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dari pengaruh variabel Struktur Aktiva, Profitabilitas ROA dan Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014, maka penulis memberikan kesimpulan bahwa: 1. Perkembangan Struktur Aktiva pada tahun 2010-2014 mengalami fluktuasi. Dimana terjadi kenaikan begitu pula penurunan pada perusahaan manufaktur sektor industry makanan dan minuman periode 2010-2014. Penurunan yang terjadi disebabkan karena perbandingan antara aktiva tetap dengan total aktiva terus berubah-ubah setiap tahunnya. Penurunan struktur aktiva menjadi jaminan yang kurang baik ketika perusahaan akan melakukan pendanaan, karena aktiva tersebut tidak dapat dijadikan sebagai jaminan kredit oleh karena itu tingkat hutang yang dimiliki cenderung rendah atau mengalami penurunan 2. Perkembangan Profitabilitas ROA pada tahun 2010-2014 mengalami fluktuasi. Dimana terjadi kenaikan begitu pula penurunan pada perusahaan manufaktur sektor industry makanan dan minuman periode 2010-2014. Adapun perusahaan yang selalu mengalami kenaikan profitabilitas perusahaan dalam periode 2010-2014. Penurunan yang terjadi disebabkan karena adanya krisis Yunani pada tahun 2011 berdampak juga terhadap

Dokumen yang terkait

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 30 133

Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan Likuiditas Perusahaan Terhadap Struktur Modal (Studi Kasus Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2012)

0 5 132

Pengaruh struktur aktiva dan profitabilitas terhadap struktur modal pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2011

0 2 1

Pengaruh Struktur Aktiva Dan Likuiditas Terhadap Struktur Modal Di Perusahaan Manufaktur Sektor Kontruksi Dan Bangunan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013

1 10 83

Pengaruh Struktur Aktiva Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 12 140

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Makanan dan minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014.

0 2 17

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Makanan dan minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014.

0 2 15

PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR AKTIVA, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013).

0 1 103

PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

0 1 12

PENGARUH STRUKTUR MODAL, STRUKTUR AKTIVA, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi pada Perusahaan Manufaktur Makanan dan Minuman Yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2016)

0 0 18