19
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Ruang Lingkup
Ruang lingkup yang digunakan dalam laporan Tugas Akhir ini adalah data populasi ternak di Kabupaten Semarang untuk dapat dikelompokkan
berdasarkan kecamatan menggunakan analisis klaster. Dalam laporan tugas akhir ini, penulis memperoleh data dari Badan
Pusat Statistik yaitu buku Kabupaten Semarang dalam Angka tahun 2013. Unit pengamatan yang dipakai adalah 19 kecamatan di Kabupaten Semarang yaitu
Kecamatan Bawen, Kecamatan Ungaran Barat, Kecamatan Pringapus, Kecamatan Ambarawa, Kecamatan Pabelan, Kecamatan Jambu, Kecamatan Tuntang,
Kecamatan Bringin, Kecamatan Ungaran Timur, Kecamatan Suruh, Kecamatan Kaliwungu, Kecamatan Bancak, Kecamatan Bergas, Kecamatan Bandungan,
Kecamatan Tengaran, Kecamatan Susukan, Kecamatan Banyubiru, Kecamatan Sumowono dan Kecamatan Getasan.
3.2 Variabel
Variabel dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini adalah data banyaknya ternak kambing
� , banyaknya ternak domba � , banyaknya ternak sapi potong
� , banyaknya ternak sapi perah � , banyaknya ternak ayam buras
� banyaknya ternak itik � , dan banyaknya mentok � .
20
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini adalah teknik pengumpulan data secara sekunder.
1. Metode Literatur
Metode literatur yakni informasi yang diperoleh dari membaca buku, jurnal ilmiah, dan karangan ilmiah lainnya. Hal ini berfungsi
untuk memberikan landasan teoritis dan mencari pemecahan dari berbagai permasalahan yang diajukan.
2. Metode Dokumentasi
Data yang diambil dan dianalisis diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Semarang yaitu data jumlah ternak berdasarkan
kecamatan di Kabupaten Semarang tahun 2012.
3.4 Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis multivariat dengan pendekatan teknik analisis klaster pengelompokan. Dalam
analisis klaster ini akan dibandingkan metode dengan kinerja terbaik. Metode- metode yang ingin dibandingkan adalah metode Single Linkage, metode Complete
Linkage, metode Average Linkage dan metode K-Means. Sebagaimana teknik multivariat lain proses analisis klaster dapat dijelaskan dengan tahapan-tahapan
sebagai berikut.
21
1 Deskripsi data Untuk melihat gambaran data yang akan diteliti dapat menggunakan
deskripsi data. Dari deskripsi data dapat dilihat nilai rata-rata, nilai maksimum, nilai minimum, dan nilai sebaran data.
2 Uji multikolinieritas Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya
korelasi antar variabel. Uji multikolinieritas dilakukan dengan menggunakan nilai Variance Inflation Factor VIF. Jika nilai VIF lebih
besar dari 10, maka variabel tersebut mempunyai permasalahan multikolinieritas dengan variabel bebas lainnya. Ada atau tidaknya
multikolinieritas antar variabel sangat diperhatikan dalam analisis klaster karena hal itu berpengaruh, sehingga variabel-variabel yang bersifat
multikolinieritas secara eksplisit dipertimbangkan dengan lebih seksama. Hal ini juga untuk menentukan ukuran kemiripan yang akan digunakan
dalam analisis klaster. Jika asumsi multikolinieritas terpenuhi maka jarak Euclidean dapat digunakan untuk menentukan ukuran kemiripan.
3 Mengukur kesamaan antar obyek similarity Konsep kesamaan adalah yang fundamental dalam analisis klaster.
Kesamaan antar objek merupakan ukuran korespondensi antar objek. Dalam penulisan ini, untuk mengukur kesamaan antar obyek
menggunakan jarak Euclidean jika asumsi multikolinieritas terpenuhi.