Ruang Lingkup Variabel METODE PENELITIAN

22 4 Membuat klaster Proses inti dari analisis klaster adalah pengelompokan data yang dilakukan dengan dua metode: metode hirarki dan metode non-hirarki. Untuk metode hirarki dilakukan dengan tiga metode yaitu: metode Single Linkage, Complete Linkage, dan Average Linkage. Sedangkan, untuk metode nonhirarki pengelompokan dilakukan dengan metode K-Means. 5 Interpretasi klaster Tahap interpretasi meliputi pengujian tiap klaster apakah variabel-variabel yang telah membentuk klaster memiliki perbedaan pada tiap klaster, serta untuk melihat variabel yang paling berpengaruh terhadap pembentukan klaster. Pada tahap ini menggunakan analisis varian. 6 Memilih metode terbaik dengan mengukur kehomogenan dalam dan antar klaster Semakin kecil nilai Sw dan semakin besar nilai SB, maka metode tersebut memiliki kenerja yang baik, artinya mempunyai homogenitas yang tinggi. Dengan kata lain metode yang dipilih adalah metode yang mempunyai nilai Sw yang minimum dan nilai SB yang maksimum. Atau bisa juga dibuat rasio � � � � , jika rasio � � � � kecil berarti metode tersebut memiliki kinerja yang baik Bunkers et al., 1996. 7 Profiling Setelah terpilih satu metode terbaik, selanjutnya dilakukan profiling. Tahap ini menggambarkan karakteristik tiap klaster. Untuk menjelaskan klaster-klaster tersebut dapat berbeda pada dimensi yang relevan. Titik 23 beratnya pada karakteristik yang secara signifikan berbeda antar klaster dan memprediksi anggota dalam suatu klaster khusus.

3.5 Penarikan Kesimpulan

Pada akhir metode penelitian ini dilakukan penarikan kesimpulan sebagai jawaban dari permasalahan bagaimana bentuk klaster dengan menggunakan metode Single Linkage, metode Complete Linkage, metode Average Linkage dan metode K-Means. Serta, bagaimana perbandingan hasil kinerja metode Single Linkage, metode Complete Linkage, metode Average Linkage dan metode K-Means jika ditinjau dari simpangan baku dalam dan simpangan baku antar kelompok klaster.