17
kehomogenan dalam dan antar klaster. Yaitu dengan mengukur simpangan baku dalam dan antar klaster Alam,2010: 5.
Rumus simpangan baku dalam kelompok =
−
∑
� �=
Dimana: K : banyaknya kelompok yang terbentuk
�
: simpangan baku kelompok ke-k Rumus simpangan baku antar kelompok
= [ − 1
−
∑ �̅
�
− �̅
�=
]
Dimana : K : banyaknya kelompok yang terbentuk
�̅
�
: rataan kelompok ke-k �̅ : rataan seluruh kelompok
Semakin kecil nilai Sw dan semakin besar nilai SB, maka metode tersebut memiliki kenerja yang baik, artinya mempunyai homogenitas yang
tinggi. Dengan kata lain metode yang dipilih adalah metode yang mempunyai nilai Sw yang minimum dan nilai SB yang maksimum. Atau bisa juga dibuat
rasio
�
�
�
�
, jika rasio
�
�
�
�
kecil berarti metode tersebut memiliki kinerja yang baik Bunkers et al., 1996.
18
2.2 Kerangka Berpikir
Terdapat dua metode dalam analisis klaster yaitu metode hirarki dan metode non-hirarki. Dalam proses pengelompokannya, masing-masing metode
memiliki algoritma yang berbeda. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya seperti metode hirarki yang jika jumlah obyeknya sangat besar
maka sulit untuk digambarkan dalam bentuk dendogram. Namun proses pengelompokannya terjadi secara alami. Sedangkan metode nonhirarki dalam hal
ini metode K-Means dapat diterapkan pada obyek yang jumlahnya besar, tetapi sulit untuk menentukan jumlah kelompok yang tepat. Dengan melihat kelebihan
dan kekurangan antara kedua metode tersebut peneliti ingin mencoba membandingkan kinerja dari masing-masiing metode.
Penelitian ini dimulai dengan mendeskripsikan data pada jenis ternak di kabupaten Semarang. Kemudian, membentuk klaster kelompok dengan
metode Single Linkage, Complete Linkage, Average Linkage, dan metode K- Means menggunakan ukuran jarak Euclidean. Kemudian membandingkan hasil
klaster yang didapat dengan metode Single Linkage, Complete Linkage, Average Linkage, dan metode K-Means jika ditinjau dari simpangan baku kelompok dan
simpangan baku antar kelompok sehingga didapat metode terbaik.
19
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Ruang Lingkup
Ruang lingkup yang digunakan dalam laporan Tugas Akhir ini adalah data populasi ternak di Kabupaten Semarang untuk dapat dikelompokkan
berdasarkan kecamatan menggunakan analisis klaster. Dalam laporan tugas akhir ini, penulis memperoleh data dari Badan
Pusat Statistik yaitu buku Kabupaten Semarang dalam Angka tahun 2013. Unit pengamatan yang dipakai adalah 19 kecamatan di Kabupaten Semarang yaitu
Kecamatan Bawen, Kecamatan Ungaran Barat, Kecamatan Pringapus, Kecamatan Ambarawa, Kecamatan Pabelan, Kecamatan Jambu, Kecamatan Tuntang,
Kecamatan Bringin, Kecamatan Ungaran Timur, Kecamatan Suruh, Kecamatan Kaliwungu, Kecamatan Bancak, Kecamatan Bergas, Kecamatan Bandungan,
Kecamatan Tengaran, Kecamatan Susukan, Kecamatan Banyubiru, Kecamatan Sumowono dan Kecamatan Getasan.
3.2 Variabel
Variabel dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini adalah data banyaknya ternak kambing
� , banyaknya ternak domba � , banyaknya ternak sapi potong
� , banyaknya ternak sapi perah � , banyaknya ternak ayam buras
� banyaknya ternak itik � , dan banyaknya mentok � .