Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

Kebudayaan politik dalam tiga jenis, yaitu: 1. Budaya politik Parokial, dimana kesadaran dari objek politiknya kecil atau tidak ada sama sekali terhadap sistem politik; 2. Budaya politik Subjek, adalah mereka yang berorientasi terhadap sistem politik dan pengaruhnya terhadap output yang mempengaruhi kehidupan individu seperti tunjangan sosial dan hukum tetapi mereka tidak berorientasi pada partisispasi dalam struktur input; 3. Budaya politik Partisipan, adalah individu yang berorientasi terhadap struktur input dan proses dan terlibat didalamnya atau melihat dirinya sebagai potensial terlibat, mengartikulasikan tuntutan dan membuat keputusan Gabriel Almond, 1984:20-23.

B. Perilaku Memilih.

Perilaku memilih berkaitan dengan tingkah laku individu dalam berhubungan dengan proses-proses pemilihan umum atau pemilihan umum kepala daerah. Perilaku memilih adalah salah satu bentuk perilaku politik yang terbuka. Sementara Huntingtong dan Nelson menyatakan bahwa perilaku pemilih merupakan electoral activity, termasuk pemberian suara votes, bantuan untuk kampanye, bekerja dalam suatu pemilihan, menarik masuk atas nama calon, atau tindakan lain yang direncanakan untuk memengaruhi proses pemilihan umum Jack Plano dalam Rusta, 2006:58. Pemilih dalam pilkada yaitu mereka yang telah terdaftar sebagai peserta pemilih oleh petugas pendata peserta pemilih. Pemilih dalam hal ini dapat berupa konsituen maupun masyarakat pada umumnya. Konstiuen adalah kelompok masyarakat yang merasa diwakili oleh suatu ideologi tertentu yang kemudian termanifestasikan dalam institusi politik seperti partai politik dan seorang pemimpin. Pemberian suara atau voting secara umum dapat diartikan sebagai sebuah proses seseorang anggota dalam suatu kelompok menyatakan pendapatnya dan ikut menentukan konsensus diantara anggota kelompok seorang pejabat maupun keputusan yang diambil Firmanzah, 2008:87. Untuk menjelaskan lebih jelas mengapa warga memilih kandidat tertentu bukan kandidat yang lain dapat dijelaskan dengan lima pendekatan yaitu pendekatan struktural, sosiologis, ekologis, psikologis sosial dan pilihan rasional. Melalui pendekatan tersebut dapat dianalisis dan dijelaskan secara komprehensif faktor apa yang kemudian dijadikan preferensi pemilih dalam menentukan pilihan politik Surbakti, 1999: 145. Selaras dengan dua pendapat tersebut diatas, terdapat empat pendekatan yang dapat digunakan untuk menjelaskan perilaku memilih yaitu, pendekatan sosiologis, pendekatan psikologis, pendekatan rasional dan pendekatan domain kognitif pendekatan marketing Nursal, 2004: 54. Merujuk pada landasan teoritik yang disampaikan oleh ketiga peneliti tersebut, berikut akan diuraikan lebih rinci satu-persatu sebagai berikut:

1. Pendekatan Sosiologis.

Mazhab sosiologis menjelaskan bahwa karakteristik dan pengelompokkan sosial merupakan faktor yang memengaruhi perilaku memilih dan pemberian suara pada hakikatnya adalah pengalaman kelompok.