Tinjauan Tentang Budaya Politik 1. Pengertian Budaya Politik
Kelompok sosial itu memiliki peranan besar dalam membentuk sikap, persepsi dan orientasi seseorang Nursal, 2004:55.
Beberapa penelitian faktor agama, aspek geografis kedaerahan dan faktor kelas atau status ekonomi memiliki korelasi nyata dengan perilaku
memilih. Pendekatan sosiologis cenderung menempatkan kegiatan memilih dalam kaitannya dengan konteks sosial. Konkretnya, pilihan
seseorang doipengaruhi latar belakang demografi dan status sosial ekonomi Surbakti, 1999:154.
Pendekatan sosiologis melihat masyarakat sebagai suatu kelompok yang bersifat vertical dari tingkat terbawah hingga teratas yang mana menurut
paham ini tingkatan-tingkatan atau kelompok yang berbeda inilah yang membentuk persepsi, sikap, kayakinan, dan sikap politik dari masing-
masing individu. Hal ini menunjukkan bahwa subkultural tertentu dalam masyarakat memiliki kognisi sosial tertentu yang akhirnya bermuara pada
perilaku tertentu Khoirudin, 2004: 96.
Ada tiga tipe penghelompokan sosial yaitu: a. Kelompok Kategorial
Terdiri dari orang-orang yang memiliki satu atau beberapa karakteristik khas tetapi tidak mengorganisasikan aktifitas politik dan
tidak menyadari
identifikasi dan
tujuan kelompoknya.
Pengelompokkan kategorial terbentuk berdasarkan faktor perbedaan jenis kelamin, usia, dan tingkat pendidikan.
b. Kelompok Sukender Terdiri dari orang-orang yang memiliki ciri yang sama yang menyadari
tujuan dan identifikasi kelompoknya, dan terdapat ikatan psikologis anggota terhadap kelompoknya. Kelompok ini diklasifikasikan
menjadi pekerja, status sosio ekonomi dan kelas sosial, kelompok- kelompok etnis yang meliputi ras, agama dan daerah asal.
c. Kelompok Primer Terdiri dari orang-orang yang melakukan kontak dan interaksi
langsung secara teratur dan sering, kelompok ini memiliki pengaruh yang paling kuat dan langsung terhadap perilaku politik seseorang.
Mereka yang tergolong dalam kelompok ini ialah orang tua dan anak, serta teman sepermainan Bone dan Ranney dalam Nursal, 2004: 56.